Kereta kuda terlihat begitu mewah, menandakan kereta kuda tersebut merupakan milik kekaisaran Negara angin.
"Kami diperintahkan Kaisar untuk menjemput anda tuan Yoshi." Ujar salah satu prajurit yang habis turun dari kereta kuda.
Fang Yoshi hanya mengangguk, ia kemudian masuk ke kereta kuda yang telah disiapkan oleh pihak kekaisaran, diikuti juga Zeno yang masuk ke dalam kereta kuda.
Suasana di setiap perkotaan yang telah dilewati Zeno rasakan, ia juga menikmati semilir angin yang sangat lembut menandakan ciri khas negeri angin. Tapi Zeno juga melihat Fang Yoshi yang memasang wajah penuh cemas seperti menandakan sesuatu hal yang berbahaya.
Tapi Zeno tidak berani menanyakannya, ia lebih baik menikmati perjalanan yang sepertinya enak untuk dirasakan.
Hingga akhirnya mereka telah sampai ke istana kekaisaran negeri angin yang cukup megah, Fang Yoshi dan Zeno disambut langsung oleh kaisar negeri angin.
"Selamat datang tuan Yoshi." Ucap seorang kaisar paruh baya yang sepertinya usianya tidak jauh dari Fang Yoshi.
"Kaisar Hanzi, ada sesuatu yang ingin kusampaikan." Ucap Fang Yoshi seperti terburu-buru.
Zeno hanya bisa menggelengkan kepala saat melihat tua Bangka itu terburu-buru seakan-akan ingin menyampaikan sesuatu yang amat penting bagi kekaisaran negeri angin. Ia kemudian mengikuti Fang Yoshi serta kaisar Hanzi masuk kedalam dan menuju ruang pertemuan.
"Apa yang ingin anda sampaikan." Kaisar Hanzi memulai pembicaraan.
"Seperti yang anda ketahui kaisar, saya telah melakukan penyelidikan mandiri di negeri Api selama lima tahun. Akan tetap ada satu peristiwa yang mengejutkan." Ujar Fang Yoshi terburu buru.
"Apa itu." Kaisar Hanzi mengerutkan dahinya.
"Negara Api akan menuju negara Angin untuk melakukan penyerangan. Seperti yang kudengar, negara api sudah mulai berangkat kemarin sore." Fang Yoshi menjelaskan.
Kaisar Hanzi begitu terkejut setelah mendengar berita dari Fang Yoshi yang menjelaskan bahwa negara Api akan mulai penyerangan. "Tetapi seharusnya untuk mempersingkat waktu mereka akan melewati negerimu, tuan Yoshi. Dan seperti yang kita tahu, bahwa negara Api sangat takut dengan negara Air."
"Tidak, negara Api tidak Melewati negara air, tapi mereka akan melewati jalan memutar yaitu melewati dua negara sekaligus yaitu negara tanah, serta negara petir. Tidak tidak, mereka akan melewati wilayah aman yaitu pinggiran hutan elemental beast di dekat dua negara itu." Fang Yoshi kembali menjelaskan.
"Baiklah kalau begitu, bisa dipastikan mereka akan sampai ke wilayah barat negara angin dalam waktu satu hari lagi, aku akan segera memberitahukan raja kota disana." Ujar Kaisar Hanzi.
Zeno baru mengerti, itulah mengapa Fang Yoshi terburu-buru ingin menuju kekaisaran negeri angin, pasalnya akan terjadi penyerangan yang dilakukan oleh negara api pada bagian barat negeri angin.
Tapi seingat Zeno, Fang Yoshi selama ini tidak pernah menuju negara api, bukankah dia selalu bersamanya setiap hari? Ia kemudian menanyakan hal tersebut kepada Fang Yoshi, "Mohon maaf karena saya memotong pembicaraan anda tuan Yoshi, tapi bukankah selama lima tahun anda selalu bersama saya?"
"Tidak Zeno, setiap siang aku selalu menuju negara api untuk menyelidiki pergerakannya. Lagipula aku hanya perlu menyeberangi hutan elemental beast agar waktu terasa singkat." Fang Yoshi menjawab.
"Itu tindakan yang berbahaya, tapi kenapa kau tidak pernah mengajakku." Zeno mengerutkan dahinya.
"Apakah kamu bodoh, bagaimana jika ada salah satu mantan keluargamu yang mengetahui jika kau masih hidup."
Ucapan Fang Yoshi membuat Zeno merenung. Tapi ada benarnya juga menurut Fang Yoshi bahwa memang seharusnya Zeno tidak mengikuti Fang Yoshi kala itu. Andaikan ia ikut, bisa dipastikan Zeno akan menjadi buronan keluarga Agalia karena ia masih hidup.
"Tuan Yoshi apa maksudmu." Kata Kaisar penasaran dengan ucapan Fang Yoshi.
Fang Yoshi kemudian menjelaskan tentang Keadaan Zeno terdahulu yang dibuang ke hutan elemental beast oleh salah satu keluarga di negeri api saat ia masih kecil.
"Seperti biasa, beberapa keluarga di negeri api sangatlah bodoh." Rasa emosi keluar dari kaisar negeri angin, bahkan ia tak segan-segan mengutuk perbuatan tercela itu.
"Baiklah, pertemuan kita telah selesai. Tuan Yoshi, aku sangat memohon bantuanmu untuk membantu kami." Sambung Kaisar Hanzi.
Ia kemudian keluar dari ruang pertemuan dan melakukan tugas untuk memberitahu prajurit dan para jendralnya untuk pergi kesana.
Fang Yoshi hanya mengangguk, ia bersiap untuk ikut memukul mundur pasukan negara api yang menyerang. Sebenarnya Fang Yoshi sukarela melakukan ini karena sudah menganggap bahwa Negeri angin adalah saudaranya.
"Zeno, aku akan berangkat menuju wilayah barat malam ini juga untuk melakukan persiapan. Lebih baik kau tetap di kekaisaran atau kau bisa berjalan-jalan di luar." Kata Fang Yoshi sambil keluar mengikuti kaisar Hanzi.
Zeno sekarang sudah tidak ada kegiatan lagi, karena menurutnya jika ia berada di dalam Kekaisaran, maka akan dicap sebagai penyusup, karena tak ada satu orangpun yang mengenal baik Zeno.
Zeno pun keluar dari kekaisaran dan berjalan-jalan mencari udara segar. Namun saat berjalan-jalan ia teringat bahwa ibunya memiliki elemen angin, yang menandakan bahwa ibunya pasti juga berasal dari negara ini. Ia juga ingin tahu, dimana letak keluarga Ares yang merupakan nama keluarga ibunya.
"Tapi di negeri ini jika memiliki konflik dengan negeri api, ibu seharusnya sudah dipaksa kembali pulang." Batin Zeno karena memikirkan sebuah kejanggalan yang terjadi.
"Aku harus melupakan itu sementara, yang perlu kulakukan disini adalah mencari teknik-teknik baru elemental angin." Sambunya.
Rasa bingung kembali muncul di wajah Zeno, pasalnya sangat sulit untuk mencari maklumat tentang teknik-teknik elemental angin kecuali warisan dari keluarga atau ajaran dari akademi. Tapi baik dari keduanya, Zeno tak memiliki keluarga ataupun menjadi murid di akademi disini.
Walaupun begitu, dia terus berusaha mencari teknik-teknik walaupun itu hanya murahan dan tidak populer digunakan. Setidaknya ia bisa mempelajari lebih dari beberapa teknik elemental serta teknik pedang elemental.
Saat berjalan-jalan, ia tidak sengaja menginjak sebuah gulungan kertas. Namun setelah ia mengambil dan membuka gulungan tersebut, gulungan tersebut berisi sebuah teknik elemental.
"Hahaha sangat beruntung sekali."
Zeno kemudian mencari tempat yang aman untuk mempelajari gulungan tersebut, karena ia tidak mau sang pemilik gulungan tersebut datang dan mencari.
Selepas menemukan tempat yang aman, dan sepi dari orang-orang, ia segera mempelajari teknik-teknik elemental yang berada di gulungan tersebut.
"Aku heran, teknik ini sangat mudah tapi efeknya begitu memberikan kerusakan yang amat besar." Zeno benar-benar beruntung menemukan gulungan itu, dia juga merasa bahwa sungguh sial orang yang menjatuhkan gulungan ini tanpa sengaja.
Walaupun sangat mudah, tapi teknik ini benar-benar membutuhkan Orka yang begitu banyak, sehingga Zeno yang sudah mempelajarinya harus rela kehilangan sebagian Orkanya.
Akan tetapi, hal tersebut juga membuahkan hasil. Walaupun ia mempelajarinya Berjam-jam dan cukup lama, sepertinya Zeno sudah bisa menguasai teknik itu.
"Sayatan seribu angin, hmm sepertinya ini bukan sembarangan teknik." Katanya sambil merasa bangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
Yuko.
zeno, nonton Naruto, banyak tuh nanti dapat teknik teknik baru
2024-10-03
0
Januar Wirakusuma
Zeno
2024-07-16
0
atek tjoen
sayatan 1000 angin
2024-07-04
0