Kecurigaan Alva

Masuk tengah malam Alva kembali membuka matanya, ia mengerjap-ngerjap pelan menyesuaikan cahaya. Begitu mata itu terbuka sempurna, sedikit demi sedikit, ia mulai menyadari apa yang telah terjadi, antara dirinya dengan gadis cilik yang tertidur pulas disampingnya.

Ia berhasil menggagahi Chilla.

Mengingat itu, Alva sedikit mengulum senyum, lalu menciumi wajah Chilla, hingga ke bahu yang masih tak terhalang apa-apa.

Dengan pelan, ia bangkit dari atas ranjang.

Ia buru-buru memunguti semua pakaian yang berserakan di lantai, lalu menaruhnya ke keranjang.

Sedangkan ia mengambil pakaian yang baru, karena ia berniat untuk keluar sebentar untuk mencari sesuatu.

Alva keluar dari kamar dengan membawa kunci mobil ditangannya, ia berjengit kaget begitu melihat Juna terkapar diatas sofa. Ternyata lelaki itu masih disana.

Untuk apa? Batinnya.

"Jun," panggil Alva tepat didepan tubuh Juna. Namun sepertinya lelaki itu telah nyenyak dalam tidurnya, hingga tak menyahuti panggilan Alva. Juna lelah.

Beberapa kali Alva terus membangunkan lelaki itu, tetapi Juna hanya bergumam, lalu kembali memeluk tubuhnya yang kedinginan tanpa sebuah dekapan.

Haish...

Akhirnya karena tak mau membuang waktu, Alva memutuskan untuk membiarkan Juna tidur di apartemennya, biarkan sajalah toh dia tidur di sofa. Pikir Alva.

Namun belum ada beberapa langkah, mata Alva membola kala mengingat gadisnya yang ada didalam sana, ia kembali memutar tubuhnya, dan cepat-cepat menghampiri Juna, lalu menyuruh lelaki itu untuk bangun dengan segera.

"Aku tidak mungkin membiarkan dia tidur disini, sedangkan Chilla ada didalam sana tidak memakai apa-apa. Kalau Juna macam-macam bagaimana?" Alva berbicara dengan batinnya sendiri.

"Hei, Juna bangun," pekik Alva.

Juna menggaruk wajahnya yang terasa gatal, ia mengerjap pelan saat tubuhnya tiba-tiba terguncang, dan matanya yang masih menyipit menangkap sesosok lelaki yang begitu ia kenal.

Blushhh...

Juna yang terkejut langsung berdiri tegap, bahkan rasa kantuknya hilang bersamaan mata nyalang yang Alva berikan, "Maaf Tuan, saya ketiduran. Apa ada sesuatu yang anda butuhkan?" Tanyanya setelah menunduk memberi hormat.

Alva lebih dulu memandangi tubuh Juna dari atas sampai kebawah, sudah benar-benar terlihat lelah.

"Kenapa kau tidak pulang?" Tanya Alva dengan berkacak pinggang.

"Saya takut terjadi sesuatu dengan Nona Chilla, Tuan." Balas Juna jujur.

Mendengar itu, mata Alva kembali menungkik tajam. Sementara Juna yang menyadari ucapannya buru-buru menjelaskan.

"Maksud saya, saya takut terjadi sesuatu diantara kalian berdua. Bahkan tadi Nona Yola sempat kemari dan memaksa untuk bertemu anda. Tapi saya berhasil mengusirnya." Terang Juna dengan cepat, dan semoga saja apa yang ia ucapkan dapat meredam emosi lelaki yang ada didepannya.

Dan benar saja, dalam hatinya Alva merasa beruntung, karena Juna masih berada disana. Lelaki itu sungguh membuat aksinya sukses tanpa kendala.

Namun begitu mengingat Yola, Alva menghela nafasnya.

Karena lelaki itu juga menaruh curiga, sepertinya Yola benar-benar telah merencanakan sesuatu untuknya. Sebaiknya ia berhati-hati, dan mencari tahu apa sebenarnya motif wanita itu melakukan semua ini.

"Baiklah, kalau begitu temani aku. Dan setelah itu pulanglah," pinta Alva seraya melemparkan kunci ke arah Juna.

"Dan jangan lupa, untuk selidiki Yola," sambung Alva.

"Baik Tuan,"

Juna kembali membawa mobil merayap ke jalan raya, jalanan yang tak pernah sepi oleh penduduk bumi.

"Kemana tujuan kita Tuan?" Tanya Juna seraya melirik Alva dari balik kaca spion.

"Apotek," balas Alva singkat.

Apotek? Apa Nona Chilla terluka? Juna hanya berani bergumam didalam hati, lalu tanpa bertanya lagi, matanya dengan jeli memindai setiap tempat yang ia lewati.

Hingga tak berapa lama kemudian, mobil itu sukses berhenti disebuah apotek K-24 jam, Alva turun sendiri, dan meminta Juna untuk tetap tinggal didalam mobil.

Setelah Alva mendapatkan apa yang ia inginkan, ia meminta Juna untuk segera kembali. Karena ia sungguh tidak tega, meninggalkan Chilla terlalu lama di apartemennya, hanya seorang diri.

*****

"Pulanglah, dan selamat berakhir pekan." Ucap Alva setelah menutup pintu mobil, ia sedikit mengangkat sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman, tetapi bukannya senang karena telah mendapat senyuman dari sang Tuan, Juna justru merasa keheranan.

Mendadak ia merinding.

Apa Tuan kesurupan?

"Hei, kenapa kau malah diam?" Tukas Alva saat melihat Juna malah bergeming ditempatnya.

"Ah, iya Tuan, terimakasih. Dan selamat bersenang-senang." Balas Juna seraya menjalankan kembali mesin mobilnya.

"Hemmm..."

Setelah Juna pergi, Alva buru-buru naik keatas apartemennya untuk menemui sang kekasih, yang ia yakini masih terlelap diatas ranjangnya.

Begitu Alva membuka pintu kamar, dapat ia lihat tubuh polos itu meringkuk dibawah selimut. Ia lebih dulu mengukir senyum, lalu dengan cepat membaringkan tubuhnya disamping Chilla.

Alva mengecupi seluruh wajah gadis manis itu, hingga tak tertinggal kecupan di bibirlah yang paling lama. Bahkan ia sedikit melumaatnya.

"Chilla bangunlah." ucap Alva lembut, ia mengusap surai hitam itu, lalu menyelipkannya di belakang telinga.

Memudahkan ia untuk memandangi wajah Chilla, yang tetap cantik meski tidak memakai polesan apa-apa.

Sementara itu, Chilla yang merasakan sentuhan-sentuhan lembut diwajahnya, merasa sedikit terganggu, hingga membuat ia perlahan membuka mata.

"Kakak, ada apa?" Tanyanya tanpa sadar, ia menarik pinggang Alva bagai bantal. Hingga kedua tubuh itu kembali bersatu dan berhimpitan.

"Chilla minumlah ini dulu, baru tidur lagi," titah Alva, yang membuat Chilla mengerutkan dahi.

"Itu apa?" Tanyanya.

Tanpa menjawab, Alva membantu Chilla untuk bangkit, lalu memberikan satu pil yang ia beli, dan satu gelas air minum yang tersedia diatas nakas ke arah gadis itu.

Chilla hanya mampu menurut, dengan cepat ia menelan sesuatu yang menurutnya masih sangat tabu.

Setelah itu, barulah Alva kembali membawa Chilla untuk berbaring, menarik tubuh polos itu untuk didekapnya.

"Kita tidur lagi yah." Ucap Alva setelah mengecup puncak kepala Chilla, dengan perlahan keduanya kembali memejamkan mata.

...****************...

Sedangkan di lain tempat...

Crank!!!

Kaca didalam kamar itu pecah berhamburan, hancur seperti harapannya malam ini. Karena rencana yang sudah ia susun dengan matang tiba-tiba saja gagal. Ia yakin, Alva menyadari kalau ia telah berbuat sesuatu, makanya lelaki itu buru-buru pergi, saat ia berlalu ke kamar mandi.

"Sial! Sungguh sial!" maki Yola dengan suara yang menggema.

Padahal malam itu, ia juga sudah berusaha ke apartemen Alva, namun pada saat itu Juna malah menahannya, bahkan lelaki itu tak segan memanggil security yang berjaga untuk mengusirnya dengan paksa.

Hingga akhirnya sedikit demi sedikit kekesalan terhadap Juna mulai menggunung dihatinya, akan ia pastikan, lelaki itu akan mendapatkan balasan yang setimpal, dan dia adalah orang pertama yang akan kehilangan pekerjaannya saat ia menikah dengan Alva.

"Asisten sialan! Awas kau Juna,"

Yola terus memaki, tak hanya di kamar ini, saat di restoran pun, dirinya mengamuk pada pelayan yang telah menumpahkan makanan ke atas tubuhnya.

Namun, dengan kekuatan kartu nama Juna. Pelayan itu sama sekali tidak takut kalau sampai dirinya dipecat dari restoran, karena lelaki itu lebih dulu menawarkan pekerjaan dengan gaji yang menggiurkan.

Akhirnya malam itu Yola memutuskan untuk menghubungi Daniel untuk datang ke apartemennya, berharap dengan bercinta bersama lelaki itu dapat meredam emosinya.

Namun harapan tinggal harapan, bukannya padam, Yola malah semakin menggeram, karena ternyata nomor Daniel sedang diluar jangkauan.

"Oh sial, lelaki tidak tahu di untung, kemana dia?"

Berkali-kali Yola membuat panggilan, dan sebanyak itu pula suara operator yang ia dapatkan.

"Arrgghhhh...."

Yola kembali mengamuk, ia melempar semua benda yang ada didekatnya. Tak peduli meski barang itu berharga ataupun tidak. Ia hanya ingin meluapkan semua emosinya.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

daniel nya lg indehoy lah kan kamu nya sibuk ngejer alva

2024-07-23

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Daniel lg main kuda-kudaan sm wanita lain 🤭🤭

2023-04-02

1

lilis eriska

lilis eriska

duhhh Alva jahatt malah suruh chila minum pil kb ..biarrr apa coba biar enak di pake nya aja bukan 🤬

2022-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Salah Menilai
3 Belum Keluar
4 Aku tidak cemburu!
5 Pulang ke rumah
6 Kau kenal Jack?
7 Pertunangan (Aku Cemburu)
8 Pertunangan 2 (BANG SAT)
9 Panggil aku sayang!
10 Gadis Nakal
11 Ini juga punyaku kan?
12 Sarapan yang lezat
13 Olahraga ranjang?
14 Semut nakal
15 Rintihan
16 Menguntit
17 Rencana
18 Aku menginginkanmu
19 Kecurigaan Alva
20 Cobalah cintai aku
21 Kamu pacar Chilla yah?
22 Kekesalan Juna
23 Bang Sat?
24 Yang merah yah
25 Hadiah
26 Kedatangan Jonathan
27 Salah tingkah
28 Ulang tahun Jonathan
29 Alva sakit
30 Mau yang asli
31 Ini sangat nyaman
32 Anniversary Sam dan Mira
33 Katakan!
34 Maafkan aku calon istriku
35 Jahat, kasar!
36 Semua gara-gara Juna
37 Tetangga baru
38 Aku akan mencobanya
39 Perasaan was-was
40 Satu syarat
41 Dia calon istriku
42 Permen rasa buah
43 Ungkapan (Awal sesungguhnya)
44 Jebakan
45 Wanita tebal muka
46 Candu yang tidak bisa ditolak
47 Melawan nenek sihir
48 Menyelamatkan Nananana
49 Jadilah pacarku
50 Cemas
51 Menunjukkan bukti
52 Kita kawin lari saja
53 Kecewa
54 Interogasi
55 Biji selasi ganas
56 Flashback
57 Ketahuan (Kecewanya Satria)
58 Terpesona, aku terpesona
59 Kabur
60 Istriku
61 Belum berakhir
62 Manis seperti madu
63 99 persen dan 1 persen
64 Berita
65 Dalang
66 Impas
67 Yolanda oh Yolanda
68 New Story'
69 Aku wujudkan
70 Aku juga ingin dimanja
71 Tingkah bumil
72 Mengidam (Anjing)
73 Honeymoon
74 Kamu
75 Matahari terbit, belalai ikut bangkit
76 Pulang (Kita langsung coba)
77 Cemburu buta
78 Minta DP
79 Mommy nakal
80 Dimabuk cinta
81 Tugas mulia
82 Tentang melahirkan
83 Masakan buatan istri
84 Bodo amat, gue nggak kenal
85 Ayang Juna ngambek
86 Sana, jadi tukang sapu saja!
87 Aku nggak bisa!
88 Lamaran (NAJU)
89 Nyawa lain
90 Meja ajaib
91 ANU
92 Plak!
93 Kabar duka
94 Nana and Juna's wedding
95 Kebahagiaan semua orang
96 Apanih?
97 Bukan mandi biasa
98 Sabar (Nahan anu)
99 Menagih hutang
100 Periksa kandungan
101 Ya Allah Gusti!
102 Yah, Mama...
103 Timbal balik
104 Bahas jenguk menjenguk
105 Kurang apa?
106 Main tenda-tendaan
107 Marahan
108 Juna merana
109 Kutukan
110 Burung Papa
111 Jurus seribu bayangan
112 Menunggu kehadirannya
113 Maunya naik itu
114 Apa enaknya sih?
115 Alva mengoceh
116 Persalinan
117 Malaikat kecil
118 Menjenguk
119 Kekhawatiran Nana
120 Jangan hanya mengeluh
121 Tidak pernah berubah
122 Pakai yang lain
123 Wejangan
124 Baby boss
125 Baby Shark
126 Kau terlalu cantik
127 Pusat perhatian
128 Tak terduga
129 Menjadi Istri CEO (Perasaan Khawatir)
130 MIC (Celotehan adik-adik)
131 MIC (Kepala Batu)
132 MIC (Kepala Batu2)
133 MIC (Aku Nggak Gila)
134 MIC (Pergi dari rumah)
135 MIC (Meminta Bantuan)
136 MIC (Menemui Shaka)
137 MIC (Menikah Dadakan)
138 MIC (Kalian Pacaran?)
139 MIC (Menodai Mataku)
140 MIC (Hampir Saja)
141 MIC (Jangan Dulu Kenal)
142 MIC (Pas Kok)
143 MIC (Di Meja Makan)
144 MIC (Kejar-kejaran)
145 MIC (Sudah Aku Gigit)
146 MIC (Beby Berubah)
147 MIC (Nenek-nenek Mesum)
148 MIC (Gara-gara Susu Pisang)
149 MIC (Kita Akan Tahu)
150 MIC (Akhirnya)
151 MIC (Masih Tengah-tengah)
152 MIC (Mau Ketemu Tyrex Lagi?)
153 MIC (Anugerah Apa Musibah)
154 MIC (Mulai Sawan)
155 MIC (Alasan Macam Apa Itu?)
156 Gairah Sang Casanova
157 MIC (Istri Sempurna?)
158 MIC (Nggak Ngapa-ngapain)
159 MIC (Curhat)
160 MIC (Marah)
161 MIC (Love Is Blind)
162 MIC (Pindah ke Apartemen)
163 MIC (Takut)
164 MIC (Parno Sendiri)
165 MIC (Benar-benar Bahaya)
166 MIC (Adek Beby)
167 MIC (Sayang...)
168 MIC (AU AH)
169 MIC (AU AH AH)
170 MIC (Otak Usil)
171 MIC (Sakit)
172 MIC (Dibuang-buang)
173 MIC (Nggak Sekarang)
174 MIC (Nggak Bisa Lama)
175 MIC (Nyari Kokom)
176 MIC (Mertua)
177 MIC (Pakai Kokom)
178 MIC (Suasana Mendukung)
179 MIC (Kaki Abang Tiga)
180 MIC (Bersyukur)
181 MIC (Ambassador Skincare)
182 MIC (Ikut Nggak Yah?)
183 MIC (Balapan)
184 MIC (Maaf)
185 MIC (Janji Nggak Nakal Lagi)
186 MIC (Melabrak Gattan)
187 MIC (Kesialan Gattan)
188 MIC (Nyenengin Tom)
189 MIC (Hari Kelulusan)
190 MIC (Ruangan VVIP)
191 MIC (Masih Mau Anu-anu)
192 MIC (Kabar Bahagia)
193 MIC (Undangan Makan Malam)
194 MIC (Menyampaikan Kabar)
195 Promo Novel "My Sexy Secretary"
196 Hasrat Penggoda (New Novel)
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Prolog
2
Salah Menilai
3
Belum Keluar
4
Aku tidak cemburu!
5
Pulang ke rumah
6
Kau kenal Jack?
7
Pertunangan (Aku Cemburu)
8
Pertunangan 2 (BANG SAT)
9
Panggil aku sayang!
10
Gadis Nakal
11
Ini juga punyaku kan?
12
Sarapan yang lezat
13
Olahraga ranjang?
14
Semut nakal
15
Rintihan
16
Menguntit
17
Rencana
18
Aku menginginkanmu
19
Kecurigaan Alva
20
Cobalah cintai aku
21
Kamu pacar Chilla yah?
22
Kekesalan Juna
23
Bang Sat?
24
Yang merah yah
25
Hadiah
26
Kedatangan Jonathan
27
Salah tingkah
28
Ulang tahun Jonathan
29
Alva sakit
30
Mau yang asli
31
Ini sangat nyaman
32
Anniversary Sam dan Mira
33
Katakan!
34
Maafkan aku calon istriku
35
Jahat, kasar!
36
Semua gara-gara Juna
37
Tetangga baru
38
Aku akan mencobanya
39
Perasaan was-was
40
Satu syarat
41
Dia calon istriku
42
Permen rasa buah
43
Ungkapan (Awal sesungguhnya)
44
Jebakan
45
Wanita tebal muka
46
Candu yang tidak bisa ditolak
47
Melawan nenek sihir
48
Menyelamatkan Nananana
49
Jadilah pacarku
50
Cemas
51
Menunjukkan bukti
52
Kita kawin lari saja
53
Kecewa
54
Interogasi
55
Biji selasi ganas
56
Flashback
57
Ketahuan (Kecewanya Satria)
58
Terpesona, aku terpesona
59
Kabur
60
Istriku
61
Belum berakhir
62
Manis seperti madu
63
99 persen dan 1 persen
64
Berita
65
Dalang
66
Impas
67
Yolanda oh Yolanda
68
New Story'
69
Aku wujudkan
70
Aku juga ingin dimanja
71
Tingkah bumil
72
Mengidam (Anjing)
73
Honeymoon
74
Kamu
75
Matahari terbit, belalai ikut bangkit
76
Pulang (Kita langsung coba)
77
Cemburu buta
78
Minta DP
79
Mommy nakal
80
Dimabuk cinta
81
Tugas mulia
82
Tentang melahirkan
83
Masakan buatan istri
84
Bodo amat, gue nggak kenal
85
Ayang Juna ngambek
86
Sana, jadi tukang sapu saja!
87
Aku nggak bisa!
88
Lamaran (NAJU)
89
Nyawa lain
90
Meja ajaib
91
ANU
92
Plak!
93
Kabar duka
94
Nana and Juna's wedding
95
Kebahagiaan semua orang
96
Apanih?
97
Bukan mandi biasa
98
Sabar (Nahan anu)
99
Menagih hutang
100
Periksa kandungan
101
Ya Allah Gusti!
102
Yah, Mama...
103
Timbal balik
104
Bahas jenguk menjenguk
105
Kurang apa?
106
Main tenda-tendaan
107
Marahan
108
Juna merana
109
Kutukan
110
Burung Papa
111
Jurus seribu bayangan
112
Menunggu kehadirannya
113
Maunya naik itu
114
Apa enaknya sih?
115
Alva mengoceh
116
Persalinan
117
Malaikat kecil
118
Menjenguk
119
Kekhawatiran Nana
120
Jangan hanya mengeluh
121
Tidak pernah berubah
122
Pakai yang lain
123
Wejangan
124
Baby boss
125
Baby Shark
126
Kau terlalu cantik
127
Pusat perhatian
128
Tak terduga
129
Menjadi Istri CEO (Perasaan Khawatir)
130
MIC (Celotehan adik-adik)
131
MIC (Kepala Batu)
132
MIC (Kepala Batu2)
133
MIC (Aku Nggak Gila)
134
MIC (Pergi dari rumah)
135
MIC (Meminta Bantuan)
136
MIC (Menemui Shaka)
137
MIC (Menikah Dadakan)
138
MIC (Kalian Pacaran?)
139
MIC (Menodai Mataku)
140
MIC (Hampir Saja)
141
MIC (Jangan Dulu Kenal)
142
MIC (Pas Kok)
143
MIC (Di Meja Makan)
144
MIC (Kejar-kejaran)
145
MIC (Sudah Aku Gigit)
146
MIC (Beby Berubah)
147
MIC (Nenek-nenek Mesum)
148
MIC (Gara-gara Susu Pisang)
149
MIC (Kita Akan Tahu)
150
MIC (Akhirnya)
151
MIC (Masih Tengah-tengah)
152
MIC (Mau Ketemu Tyrex Lagi?)
153
MIC (Anugerah Apa Musibah)
154
MIC (Mulai Sawan)
155
MIC (Alasan Macam Apa Itu?)
156
Gairah Sang Casanova
157
MIC (Istri Sempurna?)
158
MIC (Nggak Ngapa-ngapain)
159
MIC (Curhat)
160
MIC (Marah)
161
MIC (Love Is Blind)
162
MIC (Pindah ke Apartemen)
163
MIC (Takut)
164
MIC (Parno Sendiri)
165
MIC (Benar-benar Bahaya)
166
MIC (Adek Beby)
167
MIC (Sayang...)
168
MIC (AU AH)
169
MIC (AU AH AH)
170
MIC (Otak Usil)
171
MIC (Sakit)
172
MIC (Dibuang-buang)
173
MIC (Nggak Sekarang)
174
MIC (Nggak Bisa Lama)
175
MIC (Nyari Kokom)
176
MIC (Mertua)
177
MIC (Pakai Kokom)
178
MIC (Suasana Mendukung)
179
MIC (Kaki Abang Tiga)
180
MIC (Bersyukur)
181
MIC (Ambassador Skincare)
182
MIC (Ikut Nggak Yah?)
183
MIC (Balapan)
184
MIC (Maaf)
185
MIC (Janji Nggak Nakal Lagi)
186
MIC (Melabrak Gattan)
187
MIC (Kesialan Gattan)
188
MIC (Nyenengin Tom)
189
MIC (Hari Kelulusan)
190
MIC (Ruangan VVIP)
191
MIC (Masih Mau Anu-anu)
192
MIC (Kabar Bahagia)
193
MIC (Undangan Makan Malam)
194
MIC (Menyampaikan Kabar)
195
Promo Novel "My Sexy Secretary"
196
Hasrat Penggoda (New Novel)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!