Pertunangan 2 (BANG SAT)

Alva membuka jas yang ia kenakan malam itu, lalu memasangkannya ditubuh sang gadis. Berharap tanda merah yang ia buat tidak dijangkau oleh mata manapun.

Bahkan sebenarnya ia juga tak rela, jika tubuh Chilla menjadi tontonan para undangan yang hadir disana. Baginya, semua yang ada pada Chilla adalah miliknya.

"Jangan pakai pakaian seperti ini lagi." Ucap Alva tegas, setelah jas itu terpasang sempurna ditubuh mungil Chilla.

"Kenapa? Bukankah Chilla cantik memakai ini?" Tak langsung mengiyakan, Chilla malah kepedean.

Ia juga tidak merasa ada yang salah dengan dress-nya. Hingga ia membolak-balikkan tubuhnya didepan Alva. Minta dipuji.

Alva menarik pinggang Chilla secara tiba-tiba, sontak gadis itu menghentikan aksinya. Perlahan, Alva merapatkan kembali tubuh mereka, diperlakukan seperti itu pipi Chilla langsung bersemu merah.

"Kau lupa, kau ini pacarku. Semua yang ada padamu hanya milikku. Tidak boleh diperlihatkan pada orang lain." Ucap Alva mengingatkan.

"Memangnya orang yang berpacaran seperti itu?" Tanya Chilla dengan tatapan polos.

"Ya, kau tidak pernah dengar? Ketika orang berpacaran maka semua yang ada pada dirinya, hanya milik pacarnya. Dan kau— hanya milikku." Jawab Alva dengan opini yang baru saja dibuatnya.

Berharap Chilla akan percaya dan berhenti untuk bertanya-tanya.

Namun Chilla tetaplah Chilla, gadis itu masih saja tidak puas dengan jawaban lelakinya.

Ia menangkup dua sisi pipi milik Alva, lalu menatap bola mata itu dalam.

"Apa kakak juga hanya akan menjadi milikku? Sedangkan kakak juga punya kak Yolanda?" Tanya Chilla sungguh-sungguh.

Sebelum menjawab, Alva lebih dulu menggapai kedua tangan gadis yang menempel pada pipinya.

"Percayalah, meskipun begitu. Tubuhku hanya milikmu." Jawab Alva apa adanya. Karena nyatanya, setiap berdekatan dengan Chilla, tubuhnya seperti terkena magnet oleh gadis itu.

Tak ada alasan lain, tubuh Alva hanya ingin disentuh oleh Chilla, bukan yang lainnya.

Chilla mengulum senyum seraya mengangguk-anggukkan kepala, meski merasa jawaban Alva belum sepenuhnya sempurna, namun ia tak bisa memaksakan kehendak.

Ia tetap yakin, suatu saat bukan hanya tubuh Alva yang ia miliki, tapi juga hatinya.

Ya, hati yang telah lama membeku, karena tak tersiram hangatnya cinta.

"Keluarlah lebih dulu, aku menyusul." Ucap Alva, ia mengecup bibir Chilla dan melumaatnya sebentar, sebelum ia benar-benar membiarkan gadis manis itu hilang dari pandangan.

******

Chilla kembali berjalan, menuju tempat dimana pesta dilangsungkan, setelah keluar dari ruangan yang membuatnya panas dingin, ia pergi ke toilet terlebih dahulu untuk membetulkan riasannya.

Hingga dapat dia lihat, Alva sudah lebih dulu ada disana. Mungkin, karena dia terlalu lama.

Lelaki itu tak sendiri, bisa dilihat dengan jelas Alva berdiri bersama Yolanda, Juna dan dua orang lelaki yang tidak asing baginya.

Ia menyipitkan mata untuk memastikan, begitu ia yakin seketika matanya berbinar, ada rindu yang terbesit dihati gadis itu. Karena sudah lama tak bertemu.

Hingga tanpa sadar ia berteriak kencang, "BANG SAT."

Sebagian orang langsung menoleh ke arah Chilla yang tiba-tiba berteriak, tak terkecuali Alva dan yang lainnya. Mereka semua menatap dengan tatapan aneh bahkan ada yang menatap Chilla tak suka.

"Apa-apaan gadis itu?"

"Seenaknya saja berteriak, seperti di hutan."

"Apa katanya tadi? Bang*sat? Kasar sekali."

"Apa gadis itu gila?"

Begitulah kira-kira isi pandangan orang-orang yang melihat Chilla.

Tapi gadis itu tak peduli, kakinya terus saja melangkah menuju ke arah Alva dan dua orang yang sudah lama tak dijumpainya.

Bruk!

Karena terlalu tergesa-gesa dan heels yang dipakainya Chilla tersandung, Alva bergerak ingin menangkap, namun gerakannya kalah cepat dengan Satria yang kebetulan lebih dekat dengan posisi Chilla.

Ya, dialah si pria yang baru saja di panggil namanya oleh Chilla, Satria.

"Bang Sat, Chilla kangen."

Tanpa segan Chilla langsung saja memeluk Satria. Lelaki yang menjadi teman Alva dari kecil hingga sekarang, orang yang kerap mengajaknya bermain bersama Samuel dan juga Alva.

Ketiganya seumuran, hanya Chilla saja yang paling kecil, Chilla selalu bisa bersikap manja pada Satria karena dulu lelaki itu yang lebih sering menggodanya.

Bahkan ia memiliki sebutan peri kecil dari lelaki bernama Satria itu.

Namun, disaat seperti itu Alva akan marah jika Chilla lebih memilih bermain dengan Satria.

Tak jarang ia juga kerap mengusir dua temannya itu, demi hanya ingin bermain dengan gadis kecilnya.

Dan inilah yang selalu membuat Chilla mengagumi sosok Alva, meski kadang membuatnya menangis, tapi ia tidak akan rela jika ada orang lain yang membuatnya menangis selain dirinya.

"Hei, sudah sebesar ini kau masih memanggilku seperti itu?" Ucap Satria pura-pura kesal. Ia menarik tubuh Chilla agar lepas dari dekapannya.

Namun, seolah tak ingin berpisah, Chilla malah mengeratkan pelukan itu.

Ia tidak tahu, kalau ia baru saja membuat api di hati Alva berkobar hebat, lihat tangannya saja sampai terkepal kuat.

"Bukankah itu istimewa? Semuanya Chilla panggil kakak, kecuali Bang Sat." Balas Chilla manja.

Mendengar penuturan Chilla, Satria tertawa. Benar juga pikirnya. Tapi masalahnya tidak perlu di singkat juga.

"Kau hanya rindu pada Satria tapi tidak rindu padaku?" Kini Sam mulai buka suara.

Mendengar suara itu, sontak Chilla langsung melepas pelukannya di tubuh Satria, dan beralih pada sosok lelaki yang berdiri disamping Alva.

Ia berniat menghampiri Sam dengan merentangkan tangan bermaksud ingin memeluk, namun sebelum itu terjadi, Alva lebih dulu menghadangnya.

"Ck, kau ini tidak tahu malu atau bagaimana? Sam sudah memiliki istri. Tidak usah pakai peluk-peluk." Ucap Alva dengan mimik muka yang sudah kesal.

Melihat Chilla memegang tangan Juna saja sudah cukup membuat hatinya panas. Apalagi ini, gadis itu malah memeluk laki-laki lain didepannya.

Mendengar itu Chilla jadi cemberut dengan bibir yang mengerucut.

"Sudahlah, kau seperti tidak tahu Alva saja. Dia itu posesif akut padamu. Sini, kau peluk aku saja. Lagi pula, yang jomblo cuma aku disini, jadi kau hanya bisa memelukku." Ucap Satria seraya menarik kembali tangan Chilla agar kembali pada posisinya.

Sam dan Mira yang baru saja bergabung setelah mengambil minum, hanya bisa terkekeh melihat itu.

"Tapi kak Juna juga jomblo, apa Chilla boleh memeluknya juga?"

Juna langsung tersedak ludahnya sendiri, mendengar pertanyaan Chilla.

Semua orang yang ada disana, langsung menghunuskan pandangan mata mereka ke arah Juna yang sedang terbatuk-batuk.

"Maaf Nona Chilla, saya juga sudah punya pacar." Jawab Juna terpaksa berbohong, ia begitu takut, terlebih saat ia melihat tatapan horor dari atasannya.

Nona Chilla benar-benar berbahaya. Bisik Juna dalam hatinya.

"Katanya kemarin kak Juna belum pernah pacaran." Protes Chilla.

"Mungkin baru jadian. Sudahlah, kenapa kau jadi mengurusi hubungan orang. Pokoknya kau hanya bisa memelukku malam ini." Sahut Satria sambil menarik gemas hidung Chilla.

Gadis itu mengaduh sulit bernafas, namun tak lama dari itu Chilla tertawa.

"Hehe benar juga. Oh ya Chilla lupa kalau kak Sam sudah punya istri, apa dia istri kak Sam?" Tanya Chilla sambil memandangi wanita cantik disebelah Sam.

Wanita itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya ke arah Chilla.

"Ya, aku istrinya Sam. Mira."

Chilla menerima uluran tangan itu dengan antusias. Ia tersenyum manis menampilkan lesung di pipi kanannya.

"Aku Chilla kak. Maaf waktu pernikahan kalian Chilla tidak bisa datang. Karena saat itu Oma di kampung sakit." Sesal Chilla.

"Tidak masalah. Tapi nanti, saat aku dan Sam mengadakan pesta anniversary kau harus datang yah." Ucap Mira begitu senang bisa berbicara dengan gadis lucu seperti Chilla.

"Ah baiklah, aku akan datang. Ngomong-ngomong, kak Mira cantik sekali, pantas saja kak Sam begitu tergila-gila." Ungkap Chilla, ia bisa melihat bahwa Mira adalah wanita yang baik dan begitu menyayangi Sam dengan tulus.

Tidak seperti Yolanda, tunangan kekasihnya.

"Dia memang paling cantik Chilla." Timpal Sam bangga.

Mendengar itu Mira mengulum senyum, lalu mencubit manja perut suaminya.

"Kau juga cantik Chilla. Aku suka lesung pipimu."

Sontak Chilla langsung meraba pipi kanannya, tempat lesung itu berada. Ia jadi tersipu malu, karena baru ada seseorang yang menyukai lesung pipinya. Setelah Alva.

"Ini kak Alva yang membuatnya." Ucap Chilla sambil melirik pria tampan itu. Bahkan ia tersenyum malu-malu.

Merasa Chilla akan berbicara sembarangan, mata Alva menungkik tajam.

"Oh yah? Bagaimana cara membuatnya?" Tanya Mira penasaran.

"Dari kecil dia suka mengorek pipi Chilla dengan jari telunjuknya. Seperti ini." Chilla menunjukkan bagaimana Alva mengorek pipinya yang sedikit masuk ke dalam.

"Benarkah Alva melakukan itu?" Tanya Satria tak percaya. Dan saat Chilla mengangguk membenarkan.

Semua orang tertawa, entah menertawakan ekspresi lucu Chilla atau justru menertawakan sikap Alva dibelakang mereka.

Namun tidak untuk Yolanda, sedari tadi ia merasa diacuhkan, bahkan ia juga begitu kesal, saat menyadari, jas yang Alva kenakan ada pada tubuh gadis kecil itu.

Heuh, hanya gadis kecil Yolanda, bahkan sepertinya ia belum mengerti apa-apa. Batin Yolanda mengingatkan dirinya.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

Gadis kecil udah bisa bikin anak kecil maksudnya 🤣🤣🤣

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

jgn anggap remeh yolanda,,biarpun gadis kecil tp chila bisa melakukan yg blm bisa kamu lakukan ke alva

2024-07-23

1

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

ngakak bangsat🤣🤣🤣🤣

2024-01-18

1

Alivaaaa

Alivaaaa

🤣🤣🤣

2023-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Salah Menilai
3 Belum Keluar
4 Aku tidak cemburu!
5 Pulang ke rumah
6 Kau kenal Jack?
7 Pertunangan (Aku Cemburu)
8 Pertunangan 2 (BANG SAT)
9 Panggil aku sayang!
10 Gadis Nakal
11 Ini juga punyaku kan?
12 Sarapan yang lezat
13 Olahraga ranjang?
14 Semut nakal
15 Rintihan
16 Menguntit
17 Rencana
18 Aku menginginkanmu
19 Kecurigaan Alva
20 Cobalah cintai aku
21 Kamu pacar Chilla yah?
22 Kekesalan Juna
23 Bang Sat?
24 Yang merah yah
25 Hadiah
26 Kedatangan Jonathan
27 Salah tingkah
28 Ulang tahun Jonathan
29 Alva sakit
30 Mau yang asli
31 Ini sangat nyaman
32 Anniversary Sam dan Mira
33 Katakan!
34 Maafkan aku calon istriku
35 Jahat, kasar!
36 Semua gara-gara Juna
37 Tetangga baru
38 Aku akan mencobanya
39 Perasaan was-was
40 Satu syarat
41 Dia calon istriku
42 Permen rasa buah
43 Ungkapan (Awal sesungguhnya)
44 Jebakan
45 Wanita tebal muka
46 Candu yang tidak bisa ditolak
47 Melawan nenek sihir
48 Menyelamatkan Nananana
49 Jadilah pacarku
50 Cemas
51 Menunjukkan bukti
52 Kita kawin lari saja
53 Kecewa
54 Interogasi
55 Biji selasi ganas
56 Flashback
57 Ketahuan (Kecewanya Satria)
58 Terpesona, aku terpesona
59 Kabur
60 Istriku
61 Belum berakhir
62 Manis seperti madu
63 99 persen dan 1 persen
64 Berita
65 Dalang
66 Impas
67 Yolanda oh Yolanda
68 New Story'
69 Aku wujudkan
70 Aku juga ingin dimanja
71 Tingkah bumil
72 Mengidam (Anjing)
73 Honeymoon
74 Kamu
75 Matahari terbit, belalai ikut bangkit
76 Pulang (Kita langsung coba)
77 Cemburu buta
78 Minta DP
79 Mommy nakal
80 Dimabuk cinta
81 Tugas mulia
82 Tentang melahirkan
83 Masakan buatan istri
84 Bodo amat, gue nggak kenal
85 Ayang Juna ngambek
86 Sana, jadi tukang sapu saja!
87 Aku nggak bisa!
88 Lamaran (NAJU)
89 Nyawa lain
90 Meja ajaib
91 ANU
92 Plak!
93 Kabar duka
94 Nana and Juna's wedding
95 Kebahagiaan semua orang
96 Apanih?
97 Bukan mandi biasa
98 Sabar (Nahan anu)
99 Menagih hutang
100 Periksa kandungan
101 Ya Allah Gusti!
102 Yah, Mama...
103 Timbal balik
104 Bahas jenguk menjenguk
105 Kurang apa?
106 Main tenda-tendaan
107 Marahan
108 Juna merana
109 Kutukan
110 Burung Papa
111 Jurus seribu bayangan
112 Menunggu kehadirannya
113 Maunya naik itu
114 Apa enaknya sih?
115 Alva mengoceh
116 Persalinan
117 Malaikat kecil
118 Menjenguk
119 Kekhawatiran Nana
120 Jangan hanya mengeluh
121 Tidak pernah berubah
122 Pakai yang lain
123 Wejangan
124 Baby boss
125 Baby Shark
126 Kau terlalu cantik
127 Pusat perhatian
128 Tak terduga
129 Menjadi Istri CEO (Perasaan Khawatir)
130 MIC (Celotehan adik-adik)
131 MIC (Kepala Batu)
132 MIC (Kepala Batu2)
133 MIC (Aku Nggak Gila)
134 MIC (Pergi dari rumah)
135 MIC (Meminta Bantuan)
136 MIC (Menemui Shaka)
137 MIC (Menikah Dadakan)
138 MIC (Kalian Pacaran?)
139 MIC (Menodai Mataku)
140 MIC (Hampir Saja)
141 MIC (Jangan Dulu Kenal)
142 MIC (Pas Kok)
143 MIC (Di Meja Makan)
144 MIC (Kejar-kejaran)
145 MIC (Sudah Aku Gigit)
146 MIC (Beby Berubah)
147 MIC (Nenek-nenek Mesum)
148 MIC (Gara-gara Susu Pisang)
149 MIC (Kita Akan Tahu)
150 MIC (Akhirnya)
151 MIC (Masih Tengah-tengah)
152 MIC (Mau Ketemu Tyrex Lagi?)
153 MIC (Anugerah Apa Musibah)
154 MIC (Mulai Sawan)
155 MIC (Alasan Macam Apa Itu?)
156 Gairah Sang Casanova
157 MIC (Istri Sempurna?)
158 MIC (Nggak Ngapa-ngapain)
159 MIC (Curhat)
160 MIC (Marah)
161 MIC (Love Is Blind)
162 MIC (Pindah ke Apartemen)
163 MIC (Takut)
164 MIC (Parno Sendiri)
165 MIC (Benar-benar Bahaya)
166 MIC (Adek Beby)
167 MIC (Sayang...)
168 MIC (AU AH)
169 MIC (AU AH AH)
170 MIC (Otak Usil)
171 MIC (Sakit)
172 MIC (Dibuang-buang)
173 MIC (Nggak Sekarang)
174 MIC (Nggak Bisa Lama)
175 MIC (Nyari Kokom)
176 MIC (Mertua)
177 MIC (Pakai Kokom)
178 MIC (Suasana Mendukung)
179 MIC (Kaki Abang Tiga)
180 MIC (Bersyukur)
181 MIC (Ambassador Skincare)
182 MIC (Ikut Nggak Yah?)
183 MIC (Balapan)
184 MIC (Maaf)
185 MIC (Janji Nggak Nakal Lagi)
186 MIC (Melabrak Gattan)
187 MIC (Kesialan Gattan)
188 MIC (Nyenengin Tom)
189 MIC (Hari Kelulusan)
190 MIC (Ruangan VVIP)
191 MIC (Masih Mau Anu-anu)
192 MIC (Kabar Bahagia)
193 MIC (Undangan Makan Malam)
194 MIC (Menyampaikan Kabar)
195 Promo Novel "My Sexy Secretary"
196 Hasrat Penggoda (New Novel)
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Prolog
2
Salah Menilai
3
Belum Keluar
4
Aku tidak cemburu!
5
Pulang ke rumah
6
Kau kenal Jack?
7
Pertunangan (Aku Cemburu)
8
Pertunangan 2 (BANG SAT)
9
Panggil aku sayang!
10
Gadis Nakal
11
Ini juga punyaku kan?
12
Sarapan yang lezat
13
Olahraga ranjang?
14
Semut nakal
15
Rintihan
16
Menguntit
17
Rencana
18
Aku menginginkanmu
19
Kecurigaan Alva
20
Cobalah cintai aku
21
Kamu pacar Chilla yah?
22
Kekesalan Juna
23
Bang Sat?
24
Yang merah yah
25
Hadiah
26
Kedatangan Jonathan
27
Salah tingkah
28
Ulang tahun Jonathan
29
Alva sakit
30
Mau yang asli
31
Ini sangat nyaman
32
Anniversary Sam dan Mira
33
Katakan!
34
Maafkan aku calon istriku
35
Jahat, kasar!
36
Semua gara-gara Juna
37
Tetangga baru
38
Aku akan mencobanya
39
Perasaan was-was
40
Satu syarat
41
Dia calon istriku
42
Permen rasa buah
43
Ungkapan (Awal sesungguhnya)
44
Jebakan
45
Wanita tebal muka
46
Candu yang tidak bisa ditolak
47
Melawan nenek sihir
48
Menyelamatkan Nananana
49
Jadilah pacarku
50
Cemas
51
Menunjukkan bukti
52
Kita kawin lari saja
53
Kecewa
54
Interogasi
55
Biji selasi ganas
56
Flashback
57
Ketahuan (Kecewanya Satria)
58
Terpesona, aku terpesona
59
Kabur
60
Istriku
61
Belum berakhir
62
Manis seperti madu
63
99 persen dan 1 persen
64
Berita
65
Dalang
66
Impas
67
Yolanda oh Yolanda
68
New Story'
69
Aku wujudkan
70
Aku juga ingin dimanja
71
Tingkah bumil
72
Mengidam (Anjing)
73
Honeymoon
74
Kamu
75
Matahari terbit, belalai ikut bangkit
76
Pulang (Kita langsung coba)
77
Cemburu buta
78
Minta DP
79
Mommy nakal
80
Dimabuk cinta
81
Tugas mulia
82
Tentang melahirkan
83
Masakan buatan istri
84
Bodo amat, gue nggak kenal
85
Ayang Juna ngambek
86
Sana, jadi tukang sapu saja!
87
Aku nggak bisa!
88
Lamaran (NAJU)
89
Nyawa lain
90
Meja ajaib
91
ANU
92
Plak!
93
Kabar duka
94
Nana and Juna's wedding
95
Kebahagiaan semua orang
96
Apanih?
97
Bukan mandi biasa
98
Sabar (Nahan anu)
99
Menagih hutang
100
Periksa kandungan
101
Ya Allah Gusti!
102
Yah, Mama...
103
Timbal balik
104
Bahas jenguk menjenguk
105
Kurang apa?
106
Main tenda-tendaan
107
Marahan
108
Juna merana
109
Kutukan
110
Burung Papa
111
Jurus seribu bayangan
112
Menunggu kehadirannya
113
Maunya naik itu
114
Apa enaknya sih?
115
Alva mengoceh
116
Persalinan
117
Malaikat kecil
118
Menjenguk
119
Kekhawatiran Nana
120
Jangan hanya mengeluh
121
Tidak pernah berubah
122
Pakai yang lain
123
Wejangan
124
Baby boss
125
Baby Shark
126
Kau terlalu cantik
127
Pusat perhatian
128
Tak terduga
129
Menjadi Istri CEO (Perasaan Khawatir)
130
MIC (Celotehan adik-adik)
131
MIC (Kepala Batu)
132
MIC (Kepala Batu2)
133
MIC (Aku Nggak Gila)
134
MIC (Pergi dari rumah)
135
MIC (Meminta Bantuan)
136
MIC (Menemui Shaka)
137
MIC (Menikah Dadakan)
138
MIC (Kalian Pacaran?)
139
MIC (Menodai Mataku)
140
MIC (Hampir Saja)
141
MIC (Jangan Dulu Kenal)
142
MIC (Pas Kok)
143
MIC (Di Meja Makan)
144
MIC (Kejar-kejaran)
145
MIC (Sudah Aku Gigit)
146
MIC (Beby Berubah)
147
MIC (Nenek-nenek Mesum)
148
MIC (Gara-gara Susu Pisang)
149
MIC (Kita Akan Tahu)
150
MIC (Akhirnya)
151
MIC (Masih Tengah-tengah)
152
MIC (Mau Ketemu Tyrex Lagi?)
153
MIC (Anugerah Apa Musibah)
154
MIC (Mulai Sawan)
155
MIC (Alasan Macam Apa Itu?)
156
Gairah Sang Casanova
157
MIC (Istri Sempurna?)
158
MIC (Nggak Ngapa-ngapain)
159
MIC (Curhat)
160
MIC (Marah)
161
MIC (Love Is Blind)
162
MIC (Pindah ke Apartemen)
163
MIC (Takut)
164
MIC (Parno Sendiri)
165
MIC (Benar-benar Bahaya)
166
MIC (Adek Beby)
167
MIC (Sayang...)
168
MIC (AU AH)
169
MIC (AU AH AH)
170
MIC (Otak Usil)
171
MIC (Sakit)
172
MIC (Dibuang-buang)
173
MIC (Nggak Sekarang)
174
MIC (Nggak Bisa Lama)
175
MIC (Nyari Kokom)
176
MIC (Mertua)
177
MIC (Pakai Kokom)
178
MIC (Suasana Mendukung)
179
MIC (Kaki Abang Tiga)
180
MIC (Bersyukur)
181
MIC (Ambassador Skincare)
182
MIC (Ikut Nggak Yah?)
183
MIC (Balapan)
184
MIC (Maaf)
185
MIC (Janji Nggak Nakal Lagi)
186
MIC (Melabrak Gattan)
187
MIC (Kesialan Gattan)
188
MIC (Nyenengin Tom)
189
MIC (Hari Kelulusan)
190
MIC (Ruangan VVIP)
191
MIC (Masih Mau Anu-anu)
192
MIC (Kabar Bahagia)
193
MIC (Undangan Makan Malam)
194
MIC (Menyampaikan Kabar)
195
Promo Novel "My Sexy Secretary"
196
Hasrat Penggoda (New Novel)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!