Menguntit

"Chil, semalem lo ada apa nelponin gue?" Tanya Nana, saat keduanya sudah berada didalam kelas. Kebetulan guru yang akan memberikan kisi-kisi ujian belum datang. Jadilah, keduanya memutuskan untuk mengobrol.

"Nggak ada apa-apa Na, Chilla cuma sumilang kayak Nana gitu kalo datang bulan." Balas Chilla, perutnya sudah merasa lebih baik sekarang.

Bahkan ia tidur dengan nyenyak, karena Alva menemani bahkan memeluknya sepanjang malam. Sangat nyaman.

Mengingat itu, Chilla tersenyum kecil.

"Eh beneran? Tapi sekarang lo udah nggak apa-apa kan? Sorry yah gue ketiduran soalnya, jadi nggak tahu kalo lo nelpon." Sesal Nana dengan mimik wajah memohon.

Dirinya benar-benar ketiduran, setelah menghabiskan jam belajar.

Chilla hanya mengangguk sambil mengulum senyum. Lagi pula, ada untungnya juga Nana tak menjawab teleponnya, karena itu ia bisa berduaan dengan Alva.

"Sebagai permohonan maaf gue, nanti siang gue traktir makan deh," tawar Nana.

"Okey," Balas Chilla singkat, karena sang guru telah datang. Dan kelas akan segera dimulai.

***

Sepulang sekolah, kedua gadis itu mampir terlebih dahulu ke sebuah pusat perbelanjaan, untuk menikmati makan siang, dan yang pasti diselingi jalan-jalan.

Dengan langkah riang keduanya masuk ke sebuah cafe yang terdapat dilantai 4 gedung mall tersebut.

Namun disaat Chilla baru saja menghempaskan pantatnya ke kursi, tiba-tiba ia menangkap sesosok wanita yang tak asing di indera penglihatannya.

Ia mengikuti arah gerak wanita yang baru saja melakukan pembayaran di cafe tersebut, sepertinya wanita itu telah menikmati makan siangnya.

Semakin lama dilihat, Chilla semakin yakin. Kalau wanita itu adalah dia. Tunangan sang pacar, Yolanda.

Menyadari itu, tiba-tiba terbersit dalam benaknya sebuah rencana.

"Na, kita makannya nanti aja yah. Karena sekarang, Chilla punya misi buat kita berdua." Seru Chilla pada sang sahabat yang sudah membolak-balikkan halaman menu.

"Misi apaan?" Tanya Nana dengan satu alis terangkat.

Chilla menunjuk Yolanda yang sedang berjalan, menjauh dari arah cafe.

"Siapa Chill?"

"Ishh Nana, itu kak Yolanda. Kita harus buntutin dia buat cari bukti, siapa tahu dia mau ketemuan kan?" Terang Chilla dengan mimik wajah yang serius. Ia sudah bercerita semuanya pada Nana, tentang Yolanda yang malam itu ia dapati bersama pria lain. Dan tanda merah yang tak sengaja, ia lihat ada di tengkuk wanita itu.

Akan ia pastikan, ia akan mendapatkan bukti itu secepatnya untuk diserahkan kepada Alva, memberitahu lelaki itu siapa sebenarnya Yolanda.

Akhirnya dengan berat hati, kedua gadis itu memutuskan untuk menunda makan siang. Dan sinilah mereka sekarang, berdiri diantara patung-patung yang berjajar, dengan menggunakan kacamata hitam. Demi menguntit seseorang.

"Coba intip Chill." Titah Nana pada sang sahabat.

Chilla mengangguk mantap, sepertinya ia sangat bersemangat meski perutnya terdengar keroncongan.

Gadis itu menyembulkan kepala, berusaha mengintip aktivitas Yola, dilihatnya wanita itu sedang memilih beberapa baju. Sepertinya ia sedang berbelanja.

"Lagi milih baju Na." Ucap Chilla setengah berbisik, takut ada yang mendengar.

Lalu kembali fokus melihat gerak-gerik Yolanda, tubuhnya meringsek kala ia melihat wanita itu berjalan keluar dari toko pakaian tersebut.

Bahkan sampai menahan nafas, karena Yola tiba-tiba berhenti, dan posisi wanita itu berdiri tak jauh dari tempat Chilla dan Nana bersembunyi.

Hufffttt....

Sudah 3 jam lebih mereka berdua berputar-putar, dari satu toko ke toko yang lainnya, demi mengikuti arah gerak wanita bernama Yolanda. Namun sayang, mereka tidak mendapatkan bukti apa-apa.

Namun dari situ, mereka bisa melihat, bahwa semangat Yola dalam berbelanja memang patut mendapat penghargaan, karena sedari tadi berputar-putar, wanita itu sama sekali tidak merasa pegal.

Berbeda dengan apa yang dirasakan oleh Chilla dan juga Nana.

Terlebih perut mereka terus berteriak-teriak meminta diisi, namun sang Tuan masih sibuk membuntuti.

"Gila tuh orang. Bener-bener cocok jadi wanita sejati." Keluh Nana dengan nafas terengah-engah, ia sudah tidak sanggup.

Ia memegangi kedua lututnya yang benar-benar terasa pegal, padahal mereka memakai sepatu biasa, sedangkan Yola memakai hak tinggi yang berkisar 8 centi.

"Cape ya Na?" Tanya Chilla, gadis itu bersandar pada tiang didalam gedung tersebut.

Sama halnya dengan Nana, Chilla pun merasakan hal yang sama.

Akhirnya, dengan tangan hampa Nana dan Chilla berhenti mengikuti Yolanda, karena wanita itu sudah pergi ke arah luar gedung, seperti sudah puas berbelanja. Dan dapat dipastikan ia akan pulang ke apartemennya.

Kini tinggallah Chilla dan Nana, keduanya memutuskan untuk kembali meluncur ke arah cafe. Begitu sampai, mereka langsung saja memesan, merasa kelaparan mereka tak segan untuk memilih beberapa menu makanan.

****

Chilla berjalan tertatih menuju ruangan Alva, ia memutuskan untuk bertemu sang pacar terlebih dahulu, ketimbang harus pulang.

Sedangkan Nana, berpisah darinya semenjak dari pusat perbelanjaan yang mereka kunjungi.

Tok tok tok...

Juna membukakan pintu, sedangkan Alva terlihat masih serius, dengan sesuatu yang berlembar-lembar diatas meja kerjanya. Karena ia tidak tahu kalau yang datang adalah Chilla. Si gadis kecilnya.

"Sayang..." Panggil Chilla tak bersemangat, dirinya yang kelelahan seolah ingin kembali mendapatkan kekuatan dengan bertemu sang pacar.

Alva menoleh, dilihatnya Chilla yang sedang berjalan ke arah meja kerjanya, dengan langkah kaki yang terseok-seok.

Namun begitu Chilla ingin duduk di kursi yang ada didepan meja kerja Alva, lelaki itu langsung menariknya ke pangkuan.

Chilla hanya mampu menurut, wajahnya terlihat begitu lelah, letih, dan lesu. Hingga membuat Alva semakin mengernyit bingung.

"Kau kenapa? Apa perutmu masih sakit?" Tanya Alva seraya melingkarkan tangannya di perut Chilla. Sedangkan matanya menatap lekat netra yang terlihat kuyu itu.

Pelan, Chilla menggeleng.

"Chilla habis melakukan misi." Balas Chilla dengan jujur, dirinya tak sanggup lagi, hingga ambruk diatas tubuh Alva. Dengan kepala bersandar di dada.

Alva hanya tersenyum miring. Misi apa yang dilakukan gadis kecil ini?

"Kaki Chilla seperti mau patah, bahkan tubuh Chilla pegal-pegal semua rasanya." Adu Chilla pada sang pacar, berharap ia akan mendapatkan perhatian seperti semalam.

"Benarkah?" Tanya Alva berpura-pura antusias.

Chilla membuat gerakan mengangguk-anggukkan kepala.

"Baiklah, kalau begitu. Kemari, biar ku pijat." Ucap Alva, yang malah membuat Juna yang ada diseberang sana, mengerutkan keningnya.

Pasti ada udang dibalik batu. Batin Juna berbicara.

Bak gayung bersambut, Chilla merasa usahanya datang tak sia-sia. Ia langsung tersenyum dengan wajah sumringah.

Alva bangun dari tempat duduknya, dan mengajak Chilla untuk bersantai di sofa.

Sedangkan Juna yang seolah mengerti, tanpa dipinta sudah mengajukan diri untuk keluar ruangan. Bak seorang peramal yang mampu memprediksi masa depan, ia sudah paham, apa yang akan dilakukan oleh sang Tuan.

Akal bulus lelaki itu memang banyak, maka dari itu, jangan berani-berani mendekati perangkap.

"Kenapa kak Juna pergi?" Tanya Chilla keheranan.

"Mungkin dia juga ingin dipijat." Balas Alva sekenanya. Ia tersenyum misterius yang entahlah, Chilla tak bisa mengartikannya.

Alva begitu hafal dengan raut bingung gadis kecilnya, tak ingin banyak bicara, ia membantu Chilla untuk meluruskan kakinya.

Kini kedua kaki jenjang itu berada diatas paha Alva, sedangkan empunya berbaring dan menyenderkan kepala ditangan sofa, bagai nyonya.

"Nikmati saja." Ucap Alva seraya memulai pijatannya, tanpa curiga sedikitpun Chilla mengangguk kecil sambil tersenyum.

Hingga beberapa saat ruangan itu nampak sunyi, hanya ada suara detak jarum jam, dan hembusan nafas yang mengisi, Chilla merasai sentuhan-sentuhan lembut tangan Alva yang memijat kakinya. Jujur, ini enak!

Saking nikmatnya, ia sampai memejamkan mata. Mungkin jika terus begini, lama-lama ia akan tertidur tanpa melihat ia berada dimana.

Namun dalam sekejap pijatan di kakinya berhenti, sebagai gantinya ia merasakan ada kedua tangan yang meremas dadanya. Ah, Chilla mendesaah.

Ia tersentak kaget, dengan mata yang membola, ia langsung bangun dan menatap ke arah Alva.

"Ada apa?" Tanya Alva polos, seolah ia tak habis melakukan apa-apa.

Namun Chilla yakin, bahwa lelaki itulah yang telah melakukannya, lagi pula diruangan ini hanya ada mereka berdua.

"Kenapa malah menyentuh yang ini?" protes Chilla menunjuk dadanya sendiri.

"Bukankah kau bilang, badanmu pegal-pegal? Aku hanya memijatnya." Balas Alva tanpa berdosa.

Cih, bisa-bisanya.

"Tapi yang ini tidak perlu," rengek Chilla.

"Mana aku tahu, aku hanya membantumu, apa itu salahku?"

"Bukan begitu, tapi—"

"Apa?" Tukas Alva.

"Ah, sudahlah... Tapi Chilla tidak mau dipijat lagi."

Mendengar itu, Alva malah tersenyum menyeringai.

"Tapi aku masih mau memijatmu."

Sejurus dengan itu Alva sudah mengungkung gadisnya diatas sofa. Membekap mulut mungil yang sebentar lagi akan bicara. Dengan jurus andalan, yaitu ciuman.

Dengan brutal ia melumaat benda kenyal itu, hingga dengan sendirinya Chilla membuka mulut, memudahkan Alva menarik lidah Chilla untuk disesapnya, menyesap tak habis-habis, bak madu yang terasa sangat manis.

Tak cukup sampai disana, gairah yang sudah dipancing membawa bibirnya menyusuri leher putih milik Chilla, menggigit kecil bagai vampir yang ingin menghisap darah.

Jangan lupakan tangan Alva, ia sudah tahu apa pekerjaannya.

Sedangkan gadis itu mendesaah seraya memberi pukulan kecil didada Alva yang tak seberapa, yang justru membuat lelaki bermata elang itu semakin beringas.

Ia membuka satu kancing kemeja Chilla, lalu berusaha mencetak beberapa mahakarya yang indah, dan ia pastikan hanya dia yang mampu membuatnya ada ditubuh Chilla.

"Ini namanya pijat plus-plus." Bisik Alva seraya menjilat telinga Chilla, menjilat hingga telinga itu benar-benar basah oleh air liurnya.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

Terpopuler

Comments

Sri Rahayu

Sri Rahayu

ah Bg Alva buat aku basah

2023-04-09

1

HNF G

HNF G

mereka berdua sungguh meresahkan si jujun😂😂😂😂😂
yg sabar ya jun.... giliranmu blm nyampe😝😝😝

2023-02-24

1

Ana Smith 🐊🐊🐊 🌹❤💐

Ana Smith 🐊🐊🐊 🌹❤💐

alva buka orderna pijat plus2 ngk ya? aq mau dong daftar..🤪

2023-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Salah Menilai
3 Belum Keluar
4 Aku tidak cemburu!
5 Pulang ke rumah
6 Kau kenal Jack?
7 Pertunangan (Aku Cemburu)
8 Pertunangan 2 (BANG SAT)
9 Panggil aku sayang!
10 Gadis Nakal
11 Ini juga punyaku kan?
12 Sarapan yang lezat
13 Olahraga ranjang?
14 Semut nakal
15 Rintihan
16 Menguntit
17 Rencana
18 Aku menginginkanmu
19 Kecurigaan Alva
20 Cobalah cintai aku
21 Kamu pacar Chilla yah?
22 Kekesalan Juna
23 Bang Sat?
24 Yang merah yah
25 Hadiah
26 Kedatangan Jonathan
27 Salah tingkah
28 Ulang tahun Jonathan
29 Alva sakit
30 Mau yang asli
31 Ini sangat nyaman
32 Anniversary Sam dan Mira
33 Katakan!
34 Maafkan aku calon istriku
35 Jahat, kasar!
36 Semua gara-gara Juna
37 Tetangga baru
38 Aku akan mencobanya
39 Perasaan was-was
40 Satu syarat
41 Dia calon istriku
42 Permen rasa buah
43 Ungkapan (Awal sesungguhnya)
44 Jebakan
45 Wanita tebal muka
46 Candu yang tidak bisa ditolak
47 Melawan nenek sihir
48 Menyelamatkan Nananana
49 Jadilah pacarku
50 Cemas
51 Menunjukkan bukti
52 Kita kawin lari saja
53 Kecewa
54 Interogasi
55 Biji selasi ganas
56 Flashback
57 Ketahuan (Kecewanya Satria)
58 Terpesona, aku terpesona
59 Kabur
60 Istriku
61 Belum berakhir
62 Manis seperti madu
63 99 persen dan 1 persen
64 Berita
65 Dalang
66 Impas
67 Yolanda oh Yolanda
68 New Story'
69 Aku wujudkan
70 Aku juga ingin dimanja
71 Tingkah bumil
72 Mengidam (Anjing)
73 Honeymoon
74 Kamu
75 Matahari terbit, belalai ikut bangkit
76 Pulang (Kita langsung coba)
77 Cemburu buta
78 Minta DP
79 Mommy nakal
80 Dimabuk cinta
81 Tugas mulia
82 Tentang melahirkan
83 Masakan buatan istri
84 Bodo amat, gue nggak kenal
85 Ayang Juna ngambek
86 Sana, jadi tukang sapu saja!
87 Aku nggak bisa!
88 Lamaran (NAJU)
89 Nyawa lain
90 Meja ajaib
91 ANU
92 Plak!
93 Kabar duka
94 Nana and Juna's wedding
95 Kebahagiaan semua orang
96 Apanih?
97 Bukan mandi biasa
98 Sabar (Nahan anu)
99 Menagih hutang
100 Periksa kandungan
101 Ya Allah Gusti!
102 Yah, Mama...
103 Timbal balik
104 Bahas jenguk menjenguk
105 Kurang apa?
106 Main tenda-tendaan
107 Marahan
108 Juna merana
109 Kutukan
110 Burung Papa
111 Jurus seribu bayangan
112 Menunggu kehadirannya
113 Maunya naik itu
114 Apa enaknya sih?
115 Alva mengoceh
116 Persalinan
117 Malaikat kecil
118 Menjenguk
119 Kekhawatiran Nana
120 Jangan hanya mengeluh
121 Tidak pernah berubah
122 Pakai yang lain
123 Wejangan
124 Baby boss
125 Baby Shark
126 Kau terlalu cantik
127 Pusat perhatian
128 Tak terduga
129 Menjadi Istri CEO (Perasaan Khawatir)
130 MIC (Celotehan adik-adik)
131 MIC (Kepala Batu)
132 MIC (Kepala Batu2)
133 MIC (Aku Nggak Gila)
134 MIC (Pergi dari rumah)
135 MIC (Meminta Bantuan)
136 MIC (Menemui Shaka)
137 MIC (Menikah Dadakan)
138 MIC (Kalian Pacaran?)
139 MIC (Menodai Mataku)
140 MIC (Hampir Saja)
141 MIC (Jangan Dulu Kenal)
142 MIC (Pas Kok)
143 MIC (Di Meja Makan)
144 MIC (Kejar-kejaran)
145 MIC (Sudah Aku Gigit)
146 MIC (Beby Berubah)
147 MIC (Nenek-nenek Mesum)
148 MIC (Gara-gara Susu Pisang)
149 MIC (Kita Akan Tahu)
150 MIC (Akhirnya)
151 MIC (Masih Tengah-tengah)
152 MIC (Mau Ketemu Tyrex Lagi?)
153 MIC (Anugerah Apa Musibah)
154 MIC (Mulai Sawan)
155 MIC (Alasan Macam Apa Itu?)
156 Gairah Sang Casanova
157 MIC (Istri Sempurna?)
158 MIC (Nggak Ngapa-ngapain)
159 MIC (Curhat)
160 MIC (Marah)
161 MIC (Love Is Blind)
162 MIC (Pindah ke Apartemen)
163 MIC (Takut)
164 MIC (Parno Sendiri)
165 MIC (Benar-benar Bahaya)
166 MIC (Adek Beby)
167 MIC (Sayang...)
168 MIC (AU AH)
169 MIC (AU AH AH)
170 MIC (Otak Usil)
171 MIC (Sakit)
172 MIC (Dibuang-buang)
173 MIC (Nggak Sekarang)
174 MIC (Nggak Bisa Lama)
175 MIC (Nyari Kokom)
176 MIC (Mertua)
177 MIC (Pakai Kokom)
178 MIC (Suasana Mendukung)
179 MIC (Kaki Abang Tiga)
180 MIC (Bersyukur)
181 MIC (Ambassador Skincare)
182 MIC (Ikut Nggak Yah?)
183 MIC (Balapan)
184 MIC (Maaf)
185 MIC (Janji Nggak Nakal Lagi)
186 MIC (Melabrak Gattan)
187 MIC (Kesialan Gattan)
188 MIC (Nyenengin Tom)
189 MIC (Hari Kelulusan)
190 MIC (Ruangan VVIP)
191 MIC (Masih Mau Anu-anu)
192 MIC (Kabar Bahagia)
193 MIC (Undangan Makan Malam)
194 MIC (Menyampaikan Kabar)
195 Promo Novel "My Sexy Secretary"
196 Hasrat Penggoda (New Novel)
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Prolog
2
Salah Menilai
3
Belum Keluar
4
Aku tidak cemburu!
5
Pulang ke rumah
6
Kau kenal Jack?
7
Pertunangan (Aku Cemburu)
8
Pertunangan 2 (BANG SAT)
9
Panggil aku sayang!
10
Gadis Nakal
11
Ini juga punyaku kan?
12
Sarapan yang lezat
13
Olahraga ranjang?
14
Semut nakal
15
Rintihan
16
Menguntit
17
Rencana
18
Aku menginginkanmu
19
Kecurigaan Alva
20
Cobalah cintai aku
21
Kamu pacar Chilla yah?
22
Kekesalan Juna
23
Bang Sat?
24
Yang merah yah
25
Hadiah
26
Kedatangan Jonathan
27
Salah tingkah
28
Ulang tahun Jonathan
29
Alva sakit
30
Mau yang asli
31
Ini sangat nyaman
32
Anniversary Sam dan Mira
33
Katakan!
34
Maafkan aku calon istriku
35
Jahat, kasar!
36
Semua gara-gara Juna
37
Tetangga baru
38
Aku akan mencobanya
39
Perasaan was-was
40
Satu syarat
41
Dia calon istriku
42
Permen rasa buah
43
Ungkapan (Awal sesungguhnya)
44
Jebakan
45
Wanita tebal muka
46
Candu yang tidak bisa ditolak
47
Melawan nenek sihir
48
Menyelamatkan Nananana
49
Jadilah pacarku
50
Cemas
51
Menunjukkan bukti
52
Kita kawin lari saja
53
Kecewa
54
Interogasi
55
Biji selasi ganas
56
Flashback
57
Ketahuan (Kecewanya Satria)
58
Terpesona, aku terpesona
59
Kabur
60
Istriku
61
Belum berakhir
62
Manis seperti madu
63
99 persen dan 1 persen
64
Berita
65
Dalang
66
Impas
67
Yolanda oh Yolanda
68
New Story'
69
Aku wujudkan
70
Aku juga ingin dimanja
71
Tingkah bumil
72
Mengidam (Anjing)
73
Honeymoon
74
Kamu
75
Matahari terbit, belalai ikut bangkit
76
Pulang (Kita langsung coba)
77
Cemburu buta
78
Minta DP
79
Mommy nakal
80
Dimabuk cinta
81
Tugas mulia
82
Tentang melahirkan
83
Masakan buatan istri
84
Bodo amat, gue nggak kenal
85
Ayang Juna ngambek
86
Sana, jadi tukang sapu saja!
87
Aku nggak bisa!
88
Lamaran (NAJU)
89
Nyawa lain
90
Meja ajaib
91
ANU
92
Plak!
93
Kabar duka
94
Nana and Juna's wedding
95
Kebahagiaan semua orang
96
Apanih?
97
Bukan mandi biasa
98
Sabar (Nahan anu)
99
Menagih hutang
100
Periksa kandungan
101
Ya Allah Gusti!
102
Yah, Mama...
103
Timbal balik
104
Bahas jenguk menjenguk
105
Kurang apa?
106
Main tenda-tendaan
107
Marahan
108
Juna merana
109
Kutukan
110
Burung Papa
111
Jurus seribu bayangan
112
Menunggu kehadirannya
113
Maunya naik itu
114
Apa enaknya sih?
115
Alva mengoceh
116
Persalinan
117
Malaikat kecil
118
Menjenguk
119
Kekhawatiran Nana
120
Jangan hanya mengeluh
121
Tidak pernah berubah
122
Pakai yang lain
123
Wejangan
124
Baby boss
125
Baby Shark
126
Kau terlalu cantik
127
Pusat perhatian
128
Tak terduga
129
Menjadi Istri CEO (Perasaan Khawatir)
130
MIC (Celotehan adik-adik)
131
MIC (Kepala Batu)
132
MIC (Kepala Batu2)
133
MIC (Aku Nggak Gila)
134
MIC (Pergi dari rumah)
135
MIC (Meminta Bantuan)
136
MIC (Menemui Shaka)
137
MIC (Menikah Dadakan)
138
MIC (Kalian Pacaran?)
139
MIC (Menodai Mataku)
140
MIC (Hampir Saja)
141
MIC (Jangan Dulu Kenal)
142
MIC (Pas Kok)
143
MIC (Di Meja Makan)
144
MIC (Kejar-kejaran)
145
MIC (Sudah Aku Gigit)
146
MIC (Beby Berubah)
147
MIC (Nenek-nenek Mesum)
148
MIC (Gara-gara Susu Pisang)
149
MIC (Kita Akan Tahu)
150
MIC (Akhirnya)
151
MIC (Masih Tengah-tengah)
152
MIC (Mau Ketemu Tyrex Lagi?)
153
MIC (Anugerah Apa Musibah)
154
MIC (Mulai Sawan)
155
MIC (Alasan Macam Apa Itu?)
156
Gairah Sang Casanova
157
MIC (Istri Sempurna?)
158
MIC (Nggak Ngapa-ngapain)
159
MIC (Curhat)
160
MIC (Marah)
161
MIC (Love Is Blind)
162
MIC (Pindah ke Apartemen)
163
MIC (Takut)
164
MIC (Parno Sendiri)
165
MIC (Benar-benar Bahaya)
166
MIC (Adek Beby)
167
MIC (Sayang...)
168
MIC (AU AH)
169
MIC (AU AH AH)
170
MIC (Otak Usil)
171
MIC (Sakit)
172
MIC (Dibuang-buang)
173
MIC (Nggak Sekarang)
174
MIC (Nggak Bisa Lama)
175
MIC (Nyari Kokom)
176
MIC (Mertua)
177
MIC (Pakai Kokom)
178
MIC (Suasana Mendukung)
179
MIC (Kaki Abang Tiga)
180
MIC (Bersyukur)
181
MIC (Ambassador Skincare)
182
MIC (Ikut Nggak Yah?)
183
MIC (Balapan)
184
MIC (Maaf)
185
MIC (Janji Nggak Nakal Lagi)
186
MIC (Melabrak Gattan)
187
MIC (Kesialan Gattan)
188
MIC (Nyenengin Tom)
189
MIC (Hari Kelulusan)
190
MIC (Ruangan VVIP)
191
MIC (Masih Mau Anu-anu)
192
MIC (Kabar Bahagia)
193
MIC (Undangan Makan Malam)
194
MIC (Menyampaikan Kabar)
195
Promo Novel "My Sexy Secretary"
196
Hasrat Penggoda (New Novel)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!