Kini mobil yang ditumpangi oleh Azlan dan juga Kayla telah sampai disalah satu rumah yang sederhana namun sangat asri.
"Masuk!" ucap Kayla setelah ia membuka pintu rumahnya.
Azlan yang tadi mengedarkan pandangannya keseluruhan halaman rumah Kayla pun kini pandangan tersebut ia alihkan ke Kayla.
"Mau masuk gak?" tanya Kayla saat tak ada respon dari Azlan.
Azlan tak menjawab ucapan Kayla, ia langsung saja masuk kedalam rumah tersebut dan matanya lagi-lagi menatap keseluruhan ruangan yang tertata rapi dan nyaman untuk dipandang.
"Duduk dulu Az. Gue buatin minum dulu," ujar Kayla.
Setelah itu ia bergegas menuju dapur rumahnya sembari menaruh kantung plastik dari Azlan maupun Erland tadi.
"Ya ampun, sok-sokan mau buatin minum orang air putih aja gak punya," tutur Kayla sembari menepuk jidatnya.
"Eh bentar. Bukannya Azlan tadi beliin minuman ya," sambungnya. Kini tangan Kayla dengan lincah membuka satu persatu kantung plastik tersebut dan matanya seketika berbinar kala membuka satu kantung berisi air mineral dan juga susu.
Ia pun mengambil keduanya dan menimbang-nimbang apa yang akan ia suguhkan ke Azlan nanti.
"Ck, harus dikasih yang mana ini? masak iya gue kasih air putih doang. Tapi kalau susu juga aneh kalau disuguhkan ke tamu," bingung Kayla.
"Hais, mending tanya aja deh sama Azlan. Dia maunya apa," sambungnya. Kini ia pergi menemui Azlan yang tengah duduk manis di ruang tamu.
"Azlan!" panggil Kayla.
Azlan yang tadinya tengah memperhatikan ponselnya pun langsung menengok kearah Kayla.
"Apa?" tanyanya cuek.
"Lo mau minum apa? Air putih apa susu?" tanya Kayla.
"Air putih," jawab Azlan singkat dan ia pun sudah mengalihkan pandangannya kearah ponselnya lagi.
Kayla yang sudah mengetahui keinginan dari Azlan pun segera mengambil dua botol air mineral dan membawanya ke ruang tamu tersebut.
"Ini minum," ucapnya sembari meletakkan satu botol air mineral dihadapan Azlan. Azlan pun menatap wajah Kayla yang sudah duduk di sofa yang berbeda dengannya.
"Maaf, gue belum belanja bulanan jadi adanya cuma itu sekarang," tutur Kayla dengan jujur.
Lagi-lagi Azlan tak menanggapi ucapan dari Kayla. Ia langsung menyambar botol air mineral tersebut dan meminum isinya hingga tuntas.
Kayla yang melihat cara minum Azlan hanya bisa melongo. Seberapa lama Azlan menahan haus selama ini? Hingga dirinya bertingkah seperti tadi.
"Mau lagi?" tanya Kayla yang merasa kasihan sembari mengulurkan satu botol minuman yang sedari tadi ia pegang.
"Gak," jawab Azlan cuek.
"Kalau masih haus, ini minum aja gak papa kok," ucap Kayla yang masih mengacung-acung botol air mineral tadi.
"Gue bilang gak ya enggak," ujar Azlan. Ia pun berdiri dari duduknya.
"Eh mau kemana?" tanya Kayla saat Azlan mulai melangkah kakinya.
"Pulang," jawab Azlan tanpa menghentikan langkahnya.
Kayla pun segera berlari kecil untuk menyusul Azlan yang sudah memegang kenop pintu rumah Kayla.
"Azlan, tunggu!" teriak Kayla
Azlan pun menghentikan langkahnya saat sudah keluar dari rumah Kayla.
"Kenapa?" tanyanya yang masih saja dingin.
"Hmmm maaf," ucap Kayla yang sudah berdiri didepan Azlan. Azlan mengerutkan keningnya.
"Maaf?"
"Iya gue minta maaf kalau kata-kata gue tadi menyinggung perasaan lo," jawab Kayla sembari menggigit bibir bawahnya.
"Tidak ada yang tersinggung. Gue pulang dulu assalamualaikum," pamit Azlan.
"Waalaikumusalam." Azlan kini menuju mobilnya dan saat dirinya ingin memasuki mobil tersebut, suara Kayla kembali terdengar.
"Azlan!" teriak Kayla.
Azlan menolehkan kepalanya kearah Kayla
"Terimakasih atas makanan, minuman dan juga udah anter gue sampai rumah," ucap Kayla.
Azlan pun mengangguk untuk menanggapi ucapan dari Kayla. Setelah itu ia masuk kedalam mobilnya.
"Hati-hati!" Tutur Kayla sembari melambaikan tangannya kearah Azlan.
Azlan menjawab dengan suara klakson mobilnya. Setelah itu ia menjalankan mobil tersebut menjauhi halaman rumah Kayla menuju rumahnya.
Saat dipertengahan jalan, mobilnya tak sengaja menyenggol pengendara motor yang berada di sisi jalan dan menyebabkan pengendara dan juga motor yang ditumpangi oleng dan terjatuh kesamping jalan.
Azlan yang mengerti aturan dan merasa bersalah pun meminggirkan mobilnya dan segera turun. Ia pun berlari kecil kearah pengendara yang masih terkapar dan sudah dikerumuni oleh beberapa warga yang berada disekitar kejadian tersebut.
Ia pun langsung menerobos kerumunan tersebut untuk melihat kondisi orang yang ia tabrak tadi.
Saat sudah di depan orang tadi, Azlan langsung menjongkokan tubuhnya dan memeriksa kondisi orang tersebut yang sepertinya tengah pingsan.
"Masih hidup," batin Azlan dengan nafas lega.
Setelah itu ia pun membuka helm yang di kenakan pengendara tersebut untuk melihat apakah ada luka yang serius di sekitar kepala. Dan saat helm tersebut sudah terbuka, ia mengerutkan keningnya. Sepertinya ia pernah melihat wajah orang tersebut yang ternyata berjenis kelamin perempuan.
Matanya pun kini teralih ke seragam sekolah yang dikenakan wanita tersebut dan tak lupa ia juga melihat name tag baju seragam wanita itu.
"Zeaquel Ataura T? sepertinya gue pernah baca nama itu," batin Azlan. Ia pun terus mengingat dimana ia pernah melihat wajah dan juga name tag wanita tersebut. Untuk beberapa saat ia berpikir akhirnya kejadian waktu ia bertabrakan dengan Zea dan membuat minuman yang di pegang oleh Zea tumpah ke bajunya.
Azlan pun kini mengembalikan kesadarannya akan flashback masa lalu itu dan ia pun segera membopong tubuh Zea. Namun sebelum ia beranjak, Azlan menatap kearah warga yang masih menatap mereka berdua.
"Maaf Bapak dan Ibu, saya boleh minta bantuan?" tanya Azlan dengan sopan.
Salah satu warga pun menghampiri Azlan.
"Bantuan apa nak?" tanyanya.
"Saya minta tolong untuk mengamankan motor teman saya. Nanti akan ada orang yang akan mengambil motor itu," ucap Azlan.
Warga tersebut pun menganggukkan kepalanya setuju. "Baik nak, saya akan mengamankan motor ini dan untuk bertanya posisi saya nanti, anda bisa menghubungi nomor saya. Tunggu sebentar biar saya menulisnya."
Azlan pun mengangguk dan dengan cepat warga tadi menuliskan nomor ponselnya. Setelah itu ia menyerahkan selembar kertas kecil kearah Azlan dan dengan susah payah ia menerimanya.
"Terimakasih atas bantuan Bapak dan Ibu semua, saya permisi dulu. Mari," pamit Azlan. Kini kakinya ia langkahkan menuju mobilnya. Dan setelah sampai disamping mobil, Azlan dibantu oleh salah satu warga yang masih mengikutinya untuk membuka pintu mobil tersebut.
"Terimakasih," ucap Azlan. Lalu ia meletakkan tubuh Zea ke kursi belakang. Ia pun segera masuk kedalam mobil dan menjalankan mobil tersebut ke rumah sakit terdekat.
"AW, stttt," gumam Zea ditengah perjalanan menuju ke rumah sakit.
Ia memegangi kepalanya yang sedikit pusing.
"Jangan duduk!" titah Azlan saat tubuh Zea sudah terduduk.
Zea tak segera menuruti ucapan dari Azlan, ia malah menatap Azlan dari belakang.
"Lo siapa? Kenapa gue ada di dalam mobil ini? jangan-jangan lo mau nyulik gue ya," tuduh Zea.
Azlan tak menjawab ucapan dari Zea ia memilih untuk memfokuskan pengelihatannya kearah jalan.
"Nah kan gak jawab. Haish sialan, gue gak akan lepasin lo," ujar Zea dengan berancang-ancang untuk mencekik leher Azlan dari belakang.
"Rasain!" ucap Zea setelah berhasil mencekik leher Azlan dengan lengannya.
Azlan yang diperlukan seperti itu secara tiba-tiba pun dengan cepat ia membanting setir kesamping jalan dan ia langsung menginjak rem secara mendadak yang menyebabkan tangan Zea terlepas dan bertepatan dengan itu pula tubuh Zea terhuyung kedepan. Azlan yang melihat itupun dengan reflek tangannya ia gerakan untuk menangkap tubuh Zea dan menarik tubuh tersebut kedalam pelukannya.
...*****...
Yuk bisa yuk 200 like per-eps/hari. Hehehehe dan. author mau ngucapin terimakasih kepada semua reader yang udah setia baca cerita ini. Maaf kalau masih banyak kekurangannya ya. Kalau ada typo kasih tau biar author langsung perbaiki 🤭
See you next eps bye bye 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments
cindi28
rumit banget sih kisah cintanya tor 😅
2022-07-31
0
Mita Nadia Sukmawanti
azlan sama keyla erlan sama zee
2022-02-20
0
Yunia Afida
zea sama azland kan pas terus erland sma keyla
2021-08-31
1