1 jam sudah Erland dan juga Kayla berjemur di bawah teriknya matahari pagi ini. Keringat yang keluar dari tubuh mereka masing-masing kini semakin bercucuran.
"Masih lama kah?" tanya Kayla dengan lemasnya.
Erland yang tadi terdiam kini mengalihkan pandangannya ke arah gadis yang tingginya hanya sampai di dadanya saja tanpa berniat menjawab ucapan dari Kayla tadi.
"Erland!" panggil Kayla yang tengah menatap wajah Erland.
"Hmm," jawab Erland dengan cuek.
"Boleh minum gak sih?" Erland menggedikkan bahunya dan kini tatapnya sudah kembali menatap lurus kedepan.
"Sumpah gue gak kuat Er. Gue benar-benar haus," ucap Kayla. Namun dihiraukan oleh Erland begitu saja.
Kini pandangan Kayla tiba-tiba menjadi kabur bahkan tubuhnya susah untuk di seimbangkan. Dan saat tubuh Kayla terhuyung ke belakang, ia tak sengaja menarik baju Erland yang sengaja dikeluarkan oleh sang empu.
Erland yang merasa ada tarikan di seragamnya pun langsung menoleh dan betapa terkejutnya dia saat tubuh Kayla hampir saja menyentuh lantai lapangan basket tersebut. Tapi untungnya Erland dengan sigap meraih lengan Kayla untuk menahan tubuh Kayla dari jatuhnya. Erland kini menarik tubuh Kayla hingga berada di dekapannya.
"Hey jangan pingsan," ucap Erland dengan menepuk-nepuk pipi Kayla yang dalam keadaan setengah sadar.
"Ck. Jangan nyusahin. Bangun gak lo sekarang," tutur Erland. Namun sepertinya Kayla sudah tak kuat lagi bahkan kunang-kunang dimatanya semakin banyak dan pada akhirnya mata cantik tersebut tertutup rapat.
Erland berdecak dan ia mau tak mau harus membawa Kayla ke UKS. Ia kini membopong tubuh Kayla ala bridal style hingga sampai di dalam UKS.
Para siswa yang bergiliran menjaga UKS tersebut nampak tercengang atas tindakan langka yang Erland lakukan.
Erland tak memperdulikan tatapan 2 siswa disana. Ia memilih untuk segera menidurkan tubuh Kayla di atas banker.
"Kenapa?" tanya Erland dengan dingin kepada dua orang penjaga UKS tersebut.
Keduanya pun dengan kompak menggelengkan kepalanya.
"Dokternya mana?"
"Anu itu dokter belum kesini," jawab salah satu siswa penjaga UKS tadi.
Erland memejamkan matanya sebentar setelah itu ia kembali menatap tajam kedua orang dihadapannya dan saat dirinya ingin menimpali ucapannya, lenguhan Kayla mengalihkan emosinya tadi.
"Ugh." Erland segera mendekati Kayla.
"Kembali tidur!" perintah Erland saat Kayla sudah terduduk. Kayla yang masih tak percaya akan adanya Erland didalam UKS tersebut terbengong.
"Erland? dia di sini, berarti dia juga dong yang nolongin gue tadi," batin Kayla.
"Kembali tidur!" teriak Erland. Kayla yang tadinya terfokus dengan pikirannya sendiri kini terkaget dan dengan reflek ia menidurkan tubuhnya kembali.
"Lo punya sakit akut?" tanya Erland tiba-tiba. Kayla mengerutkan keningnya dan langsung menggelengkan kepalanya.
"Sakit berbahaya?" Kayla kembali menjawab pertanyaan dari Erland dengan gelengan kepala.
"Terus lo kenapa tadi pingsan?" tanya Erland.
"Hmmm mungkin dehidrasi karena sedari tadi pagi gue belum minum," jawab Kayla dengan jujur. Mau minum bagaimana jika air galon dirumahnya saja habis dan jika ia mau masak air waktunya tak cukup apalagi membelinya di toko atau warung, ia tak sempat. Karena lagi-lagi keterlambatan bangunnya yang mengacaukan aktivitas paginya.
Memang menjadi anak yang hidup dengan sebatang kara dan hanya ditemani seekor kucing, membuat hidup Kayla terkadang sangat berantakan. Pagi sampai sore ia akan sekolah, setelah pulang sekolah ia hanya bisa berganti pakaian dan mandi saja setelah itu ia akan berangkat bekerja paruh waktu disalah satu restauran yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Kedua orangtuanya dengan tega menelantarkan dirinya di panti asuhan sebelum ia diadopsi oleh sepasang suami istri. Awalnya kehidupan Kayla kembali ceria namun keceriaannya kembali harus terkubur dalam-dalam saat kedua orangtua angkatannya telah meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran yang melahap rumah kedua orangtua angkat Kayla dan hanya Kayla seorang yang pada saat itu berusia 12 tahun berhasil diselamatkan. Dan untuk rumah yang ia tempati saat ini adalah rumah bantuan dari orang-orang dermawan yang dengan ikhlas membantunya membangun sebuah rumah sederhana untuknya. Dan untuk sekolah, ia mendapatkan bantuan beasiswa, jadi ia tak perlu memikirkan biaya sekolah.
Erland kini berdecak sebelum akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari ruang UKS tanpa berucap sedikitpun. Bahkan pintu UKS tersebut tertutup dengan keras.
"Astagfirullah. Perasaan gue tadi gak salah ngomong deh, tapi kenapa itu manusia kutub ngamuk kayak gitu," gumam Kayla.
Tak berselang lama, Erland telah kembali kedalam ruangan UKS tersebut dengan membawa beberapa kantung plastik yang berisi makanan dan beberapa botol air mineral.
Erland meletakkan barang bawaannya tadi di sebelah Kayla yang saat ini tengah tertidur.
Ia menatap wajah Kayla yang tampak tenang namun juga lelah. Bahkan lingkaran hitam di mata wanita itu tertangakap indra pengelihatannya walaupun lingkaran hitam itu tampak samar karena sudah tertutup make up tipis dari Kayla.
Walaupun tampak lelah dan juga terdapat lingkaran hitam di matanya, tak bisa dipungkiri bahwa paras cantik dari Kayla masih saja terpancar di dirinya.
Untuk berapa saat Erland menatap wajah Kayla namun ia segera menggelengkan kepalanya untuk mengembalikan pikirannya kembali ke semula.
"Bangun!" tutur Erland dengan cukup keras. Kayla dengan perlahan membuka matanya dan ia terkejut saat Erland kembali di hadapannya.
"Ini mimpi kah?" tanyanya pada diri sendiri. Ia masih saja tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Karena ia pikir Erland tadi benar-benar marah besar terhadap dirinya dan memutuskan untuk meninggalkan dirinya di UKS.
Erland berdecak, kemudian ia mengambil satu box nasi beserta lauk-pauk dari dalam plastik tadi dan tak lupa ia juga mengeluarkan satu botol air mineral.
"Makan!" ucap Erland sembari mengulurkan satu box nasi tadi kearah Kayla. Namun Kayla tak merespon dirinya, wanita itu malah menatap dirinya dengan mulut yang mengangga.
"Cewek aneh," batin Erland.
Kini ia menyeret salah satu kursi yang tak jauh dari jangkauannya dan ia segera menduduki kursi tersebut tepat di depan Kayla yang sudah terduduk diatas brankar.
"Hoy, makan!" bentak Erland yang berhasil membuat Kayla kembali ke kehidupan nyata.
"Eh ah ba---"
"Lama!" ujar Erland memutus ucap dari Kayla. Kini tangannya ia kembali tarik dan dengan cepat Erland menbuka box nasi tersebut lalu ia menyendokkan makanan tadi dan menyodorkan sendok yang sudah berisi makanan kearah Kayla. Kayla yang baru diperlakukan seperti itu oleh pria pun hanya bisa mematungkan tubuhnya.
"Buka mulut lo!" teriak Erland yang sudah gemas ingin mencubit hati Kayla karena wanita di depannya itu tampak seperti orang bloon yang terus menerus melamun dan terbengong.
Dan tanpa sadar karena gertakan dari Erland tadi, kini mulut Kayla terbuka lebar dan satu sendok makanan berhasil masuk kedalam mulut Kayla. Kayla pun kini menikmati setiap kunyahan di mulutnya namun setelah itu ia nampak tersadar. Dan kini ia menatap Erland yang dengan telaten menyendok makanan tadi.
"Makan lagi!" perintah Erland yang sudah kembali menyodorkan sesuap makanan kearah mulut Kayla.
Kayla dengan segera menerima suapa tadi dan dengan mulut yang penuh makanan, ia membuka suaranya.
"Gue bisa makan sendiri," ucap Kayla tak jelas.
"Kalau mulut penuh makanan itu harus di telan dulu baru ngomong," tutur Erland dan dengan susunan payah akhirnya makanan yang tadi di mulut Kayla sudah tertelan.
"Gue bisa makan sendiri," ujar Kayla yang merasa suasana di sekitarnya tampak berbeda.
Namun rupanya Erland menghiraukan ucapan dari Kayla terbukti saat tangannya untuk yang ketiga kalinya terulur kearahnya. Hingga makanan tadi habis tak tersisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments
Dwi apri
es batu bisa perhatian jg ya kay....
nahloh...pilih azlan apa erlan?😅😅
2022-07-28
0
neng aya
🤗
2022-05-28
1
Mita Nadia Sukmawanti
aku gak jadi mau vaforit kalok sampai erland dan azlan suka sama satu orang gak suka aja liatnya
2022-02-20
1