Hari ini adalah hari weekend yang membuat keluarga kecil dari Daddy Aiden selalu ramai dengan tingkah triplets ditambah lagi dengan kehadiran para teman-teman Azlan dan juga Erland yang berencana akan mengunjungi rumah tersebut pertama kalinya dan sudah bisa dibayangkan betapa hebohnya mereka nanti yang akan menambah kesan rumah megah tersebut seperti pasar nantinya. Jika ditanya kok teman Edrea tidak datang, jawabannya karena Edrea yang akan main ke rumah temannya tersebut dan sejak tadi pagi Edrea sudah berangkat.
Ting tong
Suara bunyi bel rumah megah tersebut dan dengan sigap salah satu art disana membukakan pintu untuk tamu tuannya.
Setelah pintu terbuka, art tersebut melihat tiga anak muda dengan style berbeda-beda yang tengah tersenyum padanya.
"Maaf cari siapa ya?" tanya art tersebut.
"Hmmm kita cari Azlan dan Erland, Mbak. Kita bertiga teman satu sekolah mereka," ujar Hito mewakili kedua sahabatnya.
"Owh temannya bang Azlan dan bang Erland. Kalau gitu silahkan masuk!" perintah art tersebut sembari membuka pintu rumah dengan lebar dan menggeser tubuhnya kesamping pintu supaya tiga anak muda itu bisa masuk kedalam.
Setelah memastikan ketiganya masuk, art tersebut langsung menutup pintu kembali.
"Silahkan duduk dulu, saya akan panggilkan bang Azlan dan bang Erland." Mereka bertiga pun menganggukkan kepalanya mengerti setelah itu art tersebut pergi menuju kamar kedua tuan mudanya, yang dengan sengaja mereka menyuruh para art dirumah tersebut menyebutnya dengan panggilan Abang karena mereka berdua tak suka mendengar orang lain memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda dan sebagainya yang mengarah ke sebutan para orang kaya seperti pada umumnya. Memang ajaib dan menyukai kesederhanaan para anak Daddy Aiden dan juga Mommy Della itu.
Setelah peninggalan art tadi, ketiga sahabat Azlan dan juga Erland menatap kagum ke setiap sudut rumah tersebut.
"Astaga, ini rumah apa istana? Megah banget weh," ujar Odi yang terkesima dengan interior rumah yang tersaji di depan matanya.
"Istana kayaknya deh. Sumpah ya mereka berdua tuh sebenarnya kaya, banget malahan tapi kalau disekolah buhhhh masyaallah sangat merakyat dengan kaum kita yang misquen jika disejajarkan dengan kemewahan dari mereka berdua," ucap Hito.
"Iya. Mungkin kalau teman sekolah yang lain tau seberapa kayanya mereka berdua sudah gue pastiin orang yang awalnya benci jadi mendekat ke mereka hanya karena memanfaatkan kedua saudara kembar bohongan itu," kini Brian yang angkat suara dan masih menganggap jika Azlan dan juga Erland itu sebenarnya hanya Kakak-adik saja bukan kembar.
Mereka terus mengamati setiap inci ruang tamu disana sebelum perhatian ketiganya teralihkan oleh deheman Azlan.
"Ehemmm." Mereka bertiga menoleh kesumber suara tersebut.
"Kalian kenapa kesini?" tanya Erland sok-sokan tak mengerti tujuan para sahabatnya itu sembari duduk di sofa yang disebrang ketiga sahabatnya tersebut. Disusul dengan Azlan yang duduk disebelahnya.
"Ck kita mau ngerampok rumah lo. Ya mau main lah, gitu aja masih nanya," ujar Odi.
"Kita gak nerima tamu seperti kalian ini," ucap Azlan bercanda.
"Wanjir sombong banget ya ente. Ane cuma mau numpang main PS doang dan makan tentunya," tutur Hito tak tau malu.
"Makan disini harus bayar. Nasi seharga 200 ribu persatu centong dan setiap kalian ngambil satu menu lauk dengan 1 sendok makan akan ditarif dengan harga 500 ribu." Mereka bertiga melongo kala mendengar ucapan dari Erland.
"Gila ya, pantesan kalian jadi sultan gini. Orang di dalam rumah aja masih ada tarifnya segala dan jika tamu makan, mereka harus bayar dengan harga yang gak ngotak. Bahkan warteg dan restauran kalah mahal jika makan disini," ucap Odi.
Azlan dan juga Erland dengan kompak mengedikan bahu mereka masing-masing.
"Ya udah lah kita pulang lagi aja. Bisa-bisa nanti kita bangkrut jika lama-lama disini. Mana gue tadi udah minum tuh jus lagi. Ya ampun," ujar Hito.
"Lo udah minum kan? berarti lo harus bayar sini 400 ribu," ucap Azlan sembari mengulurkan tangannya, meminta uang dari Hito.
"Astagfirullah. Nyesel gue main kesini kalau tau ternyata jadi begini." Azlan maupun Erland menahan tawa mereka saat melihat ketiga sahabatnya yang sudah kelimpungan dengan bercandaan yang dibuat keduanya.
"Hahaha canda wealah. Makanan dan minuman disini gratis," ucap Erland.
"Alhamdulillah," tutur Odi, Hito dan juga Brian bersamaan. Lega rasanya tak jadi membayar minuman dengan harga yang tak wajar seperti yang dikatakan kedua saudara tersebut.
"Ya udah kita keatas aja. Ke kamar gue," ujar Azlan sembari beranjak dari duduknya menuju kamarnya di ikuti oleh Erland dan juga ketiga sahabatnya.
Disela langkah kaki mereka, ketiga cencurut itu masih saja memutar matanya untuk menatap setiap interior yang mereka bertiga lewati. Tapi anehnya, jika dirumah-rumah orang lain akan selalu terpajang foto keluarga disetiap ruangan, rumah megah itu justru tak memasang satu pun foto keluarga disana. Hanya di ruang tertentu yang mereka pasang beberapa foto anggota keluarga tersebut contohnya hanya di ruang keluarga dan juga kamar mereka masing-masing yang akan tertempel foto mereka masing-masing tentunya dan kedua orangtuanya yang selalu mereka hormati.
Kini langkah kaki kelimanya telah sampai di depan pintu kamar Azlan.
Ceklek
Bunyi pintu berhasil Azlan buka dengan lebar yang langsung membuat ketiga sahabatnya berbinar.
"Masuk!" perintah Azlan.
Mereka berlima pun akhirnya masuk secara bergantian. Dan betapa terkejutnya Odi, Hito dan juga Brian yang ketika mereka bertiga memasuki kamar Azlan lebih dalam lagi.
"Wow. Keren," ujar Odi terpesona.
"Jangan lebay gitu bisa gak sih Di?" tanya Erland muak dengan kekaguman yang tengah Odi dan kedua temannya yang lain rasakan.
"Gue gak lebay. Tapi hanya mengagumi setiap kemewahan yang lo berdua punya, anjir," ujar Odi tak terima dibilang lebay oleh Erland.
"Serah lo deh," ucap Erland sembari mendudukkan tubuhnya dilantai yang sudah dilapisi dengan karpet tebal dan menghadap kearah televisi di depannya.
"Jadi mau main PS gak?" tanya Azlan yang sudah menyiapkan alat PS yang ia punya.
Ketiga sahabatnya yang masih sibuk dengan mengagumi kamar Azlan pun kini segera berbondong-bondong menghampiri Azlan dan juga Erland yang lebih dulu berada di ruangan kecil yang memang digunakan khusus untuk bermain game disana. Setelah masuk keruangan tersebut, mereka bertiga langsung mencari posisi duduk mereka masing-masing.
"Jadi dong," ucap Hito penuh semangat.
"Nih, Lo main lawan gue," tutur Erland dengan melemparkan satu stik PS ke pangkuan Hito. Dengan sigap tubuh Hito kini ia dekatkan ke samping tubuh Erland dan bersiap melawan si Kutub Utara tersebut.
Saat ditengah permainan sengit itu, ketukan pintu kamar Azlan berbunyi yang membuat Azlan harus bangkit dari duduknya dan menghampiri pintu kamar tersebut guna untuk membukakan pintu untuk seseorang yang mengetuknya tadi.
Setelah pintu kamar tersebut terbuka, Azlan bisa langsung melihat kedua artnya dibalik pintu tersebut dengan membawa nampan berisi makanan ringan dan minuman untuk para sahabatnya tersebut.
"Masuk aja Mbak," ucap Azlan dan mempersilahkan kedua art tersebut masuk.
Kedua artnya tersebut mengangguk dan segera masuk kedalam untuk menaruh barang bawaannya tadi. Dan setelah minuman beserta makanan ringan tadi sudah mereka suguhkan di depan para bujangan tersebut, kedua art itu kembali keluar dari kamar Azlan.
"Diminum dan dimakan tuh," tutur Azlan kembali mendudukkan tubuhnya disamping Erland yang masih fokus dengan game yang sedang ia mainkan.
"Tanpa lo suruh pun kita pasti habisin ini semua," ujar Odi dengan mencomot biskuit dari dalam toples kaca tersebut.
"Habisin aja kalau bisa," ucap Azlan.
"Dengan senang hati," tutur Brian yang ikut menikmati makanan ringan didepannya.
Kelima bujangan kini tengah larut dalam kegiatan didalam kamar Azlan bahkan canda dan tawa memenuhi ruangan tersebut sembari menunggu giliran mereka untuk bermain PS yang hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja tak bisa lebih dan tak bisa kurang.
Dapat salam tuh dari si bontot, Edrea yang lagi main ke rumah temannya. Jangan lupa like, komen, kasih hadiah dan juga vote ya para readerku sayang😘 See you next eps bye bye 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-01-31
0
susi 2020
😍😘
2023-01-31
0
Narsi Laras
oc oc Thor ngehalu bersama ya aku jg ikut bayangin punya gacoan kyk bang azlan
2022-04-26
0