Azlan yang satu kelas dengan Kayla dan mengetahui gadis tersebut tak masuk kelas selama pelajaran pertama hingga istirahat pertama pun mencari keberadaan Kayla yang ia dengar-dengar tadi sempat pingsan saat dihukum karena telat datang.
Dengan langkah lebarnya kini Azlan memasuki UKS tersebut. Ia kini tengah membuka satu persatu tirai yang menutupi setiap banker di ruangan UKS bersebut hingga di tirai paling akhir, Azlan menemukan Kayla yang sedang memainkan ponselnya.
"Eh Azlan, ada apa?" tanya Kayla sembari meletakkan ponselnya.
Azlan menghela nafas, setelah itu ia mendudukkan tubuhnya di kursi yang tadi diduduki oleh Erland.
"Lo tadi pingsan?" tanya Azlan sembari menatap wajah pucat Kayla.
Kayla yang seperti diintimidasi dengan tatapan Azlan pun hanya bisa nyengir kuda.
"Hehehe iya tadi," jawabnya dengan cengengesan.
"Apa yang lo rasain?" Kayla yang tak paham dengan ucapan Azlan pun mengerutkan keningnya.
"Hah maksudnya?" tanya Kayla.
"Ck, Lo sakit di bagian mana?" ulang Azlan.
"Owh, tadi cuma pusing dikit efek dehidrasi dan belum sarapan kayaknya tapi sekarang udah sembuh kok," ucap Kayla.
"Kenapa bisa dehidrasi dan gak sarapan?" tanya Azlan dengan dingin.
"Eh itu tadi gue kesiangan," jawab Kayla dengan takut.
"Ck lain kali pasang alarm dan jangan kesiangan lagi.Tunggu sini dan jangan kemana-mana!" perintah Azlan lalu ia keluar dari ruang UKS tadi.
"Eh Az, mau kemana?" teriak Kayla, namun Azlan sepertinya sudah tak bisa mendengar teriakan dari Kayla. Terbukti dengan ia tak merespon teriakan dari gadis tersebut.
Kayla menghembuskan nafas panjang, ya sudahlah ia akan menunggu Azlan disana. Padahal tadi ia ingin sekali langsung kembali ke kelas untuk menyalin pelajaran yang tertinggal tadi.
Tak berselang lama Azlan kini sudah kembali di depan Kayla yang tengah menatapnya dengan mulut yang mengangga.
"I---ini apa?" tanya Kayla saat 5 kantung plastik besar yang tadi dibawa Azlan kini di berikan kepadanya.
"Beberapa makanan dan juga air mineral," jawab Azlan dengan singkat.
Kayla menggaruk pelipisnya. Bukanya ia tak bersyukur tapi makanan dan minuman yang Erland tadi berikan kepada dirinya saja masih sangat banyak dan ini malah bertambah dua kali lipat.
"Makan!" perintah Azlan saat Kayla masih saja terbengong.
"Hah?" tanya Kayla yang tadi mendengar samar ucapan Azlan.
"Ck, makan!" ulang Azlan.
"Owh, nanti lagi aja deh, gue udah makan soalnya tadi dan kalau gue makan lagi gak akan muat nih perut," tutur Kayla.
"Jangan bohong," ucap Azlan tak percaya.
"Gue gak bohong kok. Buktinya tuh bungkus makanan yang gue tadi makan masih ada disitu," tutur Kayla sembari menunjuk kotak makanan yang masih berada di atas meja disampingnya.
Azlan kini mengikuti jari telunjuk Kayla dan benar saja disana masih ada jejak yang tak bisa Azlan pungkiri lagi.
"Gue gak bohong kan. Jadi gue akan makan ini nanti saat istirahat kedua dan sisanya gue bawa pulang." Azlan menganggukkan kepalanya.
"Oke. Tapi jangan sampai hal tadi terulang lagi," ujar Azlan dengan dingin namun terasa hangat dan perhatian.
"Hehehe siap bos," tutur Kayla sembari memberikan hormat ke arah Azlan yang membuat Azlan gemas namun sebisa mungkin ia menahan diri untuk tak mencubit pipi Kayla.
"Baiklah. Kalau gitu gue balik ke kelas. Lo disini aja kalau masih pusing. Jangan keras kepala untuk saat ini!" ucap Azlan dengan tegas. Kayla pun menganggukkan kepalanya dengan patuh. Setelah itu Azlan melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Kayla. Namun baru beberapa langkah saja suara Kayla nyaring terdengar.
"Azlan!" panggil Kayla.
Azlan pun menghentikan langkah kakinya, kemudian ia memutar tubuhnya untuk menghadap kearah Kayla kembali.
"Hmmm makasih untuk makanan dan juga air mineral ini," ucap Kayla dengan senyum tulusnya.
Azlan menganggukkan kepalanya tanpa berniat membalas senyuman dari Kayla. Lalu ia membalikkan badannya kembali dan dengan santai kakinya kini sudah keluar dari ruangan UKS tersebut dan tanpa ia duga senyum yang tak pernah ia tunjukan di muka umum kini bibirnya terangkat namun senyuman itu tipis bahkan sangat tipis dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat senyum seorang Azlan saat ini. Tapi jangan tanya kalau dirumah ia bagaimana? Azlan akan sama dengan kedua saudara kembarnya, bersuara dengan sangat keras, ceplas-ceplos, dan tersenyum bahkan tertawa dengan keras.
Azlan kini terus berjalan hingga berada di kelasnya kembali karena beberapa menit lagi pelajaran selanjutnya akan segera dimulai.
...*****...
Tak terasa waktu cepat berlalu dan kini waktunya para siswa/siswi dan juga guru menghentikan acara belajar-mengajar disekolah dan waktunya untuk istirahat, pulang kerumah masing-masing.
Tak seperti biasa ketika waktu pulang sekolah Azlan akan menunggu Erland untuk pulang kerumah ketika saudara kembarnya itu tak ada acara dengan para geng motonya itu. Tapi untuk saat ini ia telah mengabari Erland yang tengah free akan urusannya untuk pulang terlebih dahulu dengan alasan ia punya urusan sebentar dengan seorang teman.
Azlan yang tengah berjalan dengan cepat menuju UKS pun harus terhenti kala melihat Kayla yang sudah keluar lebih dulu dengan membawa barang bawaan yang sangat banyak di tangannya.
Azlan menggelengkan kepalanya tak lupa dengan senyumnya yang mengembang sesaat sebelum senyum tersebut ia sembunyikan lagi. Azlan pun segera menghampiri Kayla dan saat dirinya sudah berada disamping Kayla, ia mengambil paksa semua kantung plastik yang tadi Kayla bawa.
"Eh," ucap Kayla kaget.
"Biar gue yang bawa," tutur Azlan. Setelah itu ia meninggalkan Kayla yang masih berdiri di tempat semula dan saat Kayla tersadar, ia segera berlari menghampiri Azlan.
"Gak usah Az, gue bisa bawa sendiri kok." Kayla kini ingin merebut kembali kantung plastik tadi dari tangan Azlan namun dengan cepat Azlan menjatuhkan tangannya dari jangkauan Kayla.
"Jangan bawel." Kayla mengerucutkan bibirnya kala tak bisa menggapai tangan Azlan.
"Az, siniin dong, gue harus pulang sekarang nih," ucap Kayla dengan memelas.
"Gue juga tau lo mau pulang sebelum lo bilang tadi. Dan gak ada juga yang nyuruh lo buat ngiap di sekolah," tutur Azlan.
"Kalau udah tau, ya buruan kasih gue balik tuh makanan dan minuman," ujar Kayla.
"Gak. Gue yang akan bawain."
"Bawain sampai depan kan? ya udah ayo kalau gitu." Kini Kayla sudah nyelonong jalan lebih dulu dari Azlan hingga sampai di depan pagar sekolah tersebut.
"Udah sampai di depan. Jadi sini barang gu---e."
"Lho kemana tuh Azlan kok ngilang?" gumam Kayla saat mendapati Azlan ternyata tak mengikuti dirinya tadi.
Ia terus menengok kanan, kiri, depan dan belakang. Namun sama saja sosok Azlan tak bisa ia tangkap oleh indra pengelihatannya.
"Hais. Ya udah lah gue pulang aja kalau gitu. Mungkin tuh anak juga udah kumpul sama teman-teman dan makan semua makanan tadi. Huh padahal kan lumayan buat menghemat tapi ya udah lah gak papa toh dia juga tadi yang beliin gue," gumam Kayla lirih dan ia memutuskan untuk pulang saja saat ini dengan menggunakan bus yang sering lewat di depan sekolahannya itu.
Dan saat dirinya melangkah menuju halte bus yang berada di depan sekolah tersebut, suara klakson mobil mengagetkan Kayla.
Tin Tin Tin
"Allahuakbar," kaget Kayla.
Ia kini memandangi mobil yang sudah berhenti di sampingnya. Dan saat kaca mobil tersebut turun, Kayla kini bisa melihat siapa orang yang berada didalam mobil tersebut.
"Bengong mulu jadi orang, kesambet baru tau rasa. Cepat masuk sekarang!" perintah Azlan. Kayla pun dengan cepat masuk kedalam mobil Azlan, sebelum Azlan akan tambah berteriak dan menyebabkan semua orang yang berada disekitar mereka mengetahui siapa pemilik mobil tersebut yang tengah menawarkan tumpangan kepada. Bisa-bisa nanti ia akan di keroyok oleh fans fanatik Azlan kan bisa panjang urusannya nanti bahkan ia bisa jadi manusia penyet karena saking banyaknya fans Azlan yang menyerang dirinya.
"Lo pikir gue sopir lo?" geram Azlan saat Kayla memilih untuk duduk di belakang.
"Eh, gak ada yang bilang dan gue juga gak berfikir kalau lo, gue jadiin sopir," ucap Kayla polos.
"Astaga. Pindah depan sekarang. Jangan cerewet!"
"Tapi---"
"Sudah gue bilang jangan cerewet. Tinggal pindah aja kedepan apa susahnya?" sentak Azlan yang sudah mulai emosi.
"Iya-iya gue pindah sekarang," ujar Kayla takut dan dengan cepat ia berpindah tempat disamping Azlan.
"Alamat rumah lo dimana?" tanya Azlan sembari mulai menjalankan mobilnya. Kayla pun segera menyebutkan alamat rumahnya dan Azlan hanya mengangguk dengan mata yang masih fokus dengan jalanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments
Endang thin
waduh, sodara kembar saingan nich😱😱😱
2022-08-01
0
Hilal Akbar Siregar
gftqqyfwijphgwjqh. qhgwjqv
2022-07-19
0
Dini Ratna
jgn samle ada cinta segitaantara azlan,kayla dan erland 😑
2022-04-17
0