Motor sport yang dikendarai oleh Erland kini telah terhenti di dalam garasi rumah keluarganya. Ia nampak hati-hati memasuki rumah mewah tersebut. Karena hari sudah sore kemungkinan keluarganya tengah berkumpul sekarang. Dan benar saja, kini Mommy, Daddy dan kedua saudara kembarnya tengah bercengkrama di ruang keluarga.
Erland menggaruk tengkuknya, kalau seperti ini ia hanya bisa pasrah saja dengan omelan yang akan ia dapat dari sang Mommy.
Erland mendekati mereka berempat.
"Assalamualaikum," salam Erland ketika sampai di dekat mereka.
"Waalaikumsalam," jawab mereka serempak.
Semua orang yang berada disana kini menoleh ke sumber suara dan betapa kagetnya mereka saat melihat luka di wajah Erland kecuali Azlan.
"Ya ampun Erland. Muka kamu kenapa bisa kayak gitu?" tanya Mommy Della sembari mendekati Erland.
Saat dirinya sudah sampai didepan sang anak, Mommy Della memegangi wajah Erland, menengokkan ke kanan dan kiri wajah Erland tadi dengan tangannya.
"Ya ampun banyak banget," sambungnya.
"Kamu duduk dulu! Mom mau ambil kotak P3K dulu," ucap Mommy Della sembari menuntun Erland untuk duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.
"Gak usah Mom nanti juga sembuh sendiri," tolak Erland.
"Gak ada penolakan," tutur Mommy Della tak terbantahkan. Erland menghela nafas sesaat setelah itu ia memilih untuk diam saja menunggu Mommynya kembali.
Edrea yang tadi sempat terbengong karena baru kali ini Erland pulang dengan membawa luka yang cukup mengerikan, sebelumnya ketika Abang keduanya itu pulang sehabis bertarung paling-paling luka yang ia dapatkan hanya sedikit saja tidak seperti saat ini.
Edrea mendekati Erland dan mendudukkan tubuhnya di samping sang Abang.
Tanpa permisi Edrea menolehkan wajah Erland dengan tangannya hingga wajah Erland benar-benar menghadap wajahnya.
"Huwaaaaa menyeramkan," teriaknya dengan menjauhkan wajah Erland dari wajahnya.
Ketiga lelaki yang mendengar teriakkan nyaring dari Edrea pun dengan kompak menutup telinganya, takut-takut jika gendang telinga mereka akan pecah akibat teriakan tersebut.
"Rea! bisa gak sih lo gak teriak-teriak kalau dirumah. Mana tadi teriaknya pas banget disamping telinga gue lagi," tutur Erland jengkel.
"Hehehe kelepasan bang. Maafkan Adikmu yang paling cantik ini," ucapnya dengan mengedipkan mata berkali-kali kearah Erland.
Erland tak menjawab ucapan dari Edrea. Ia memilih untuk memeriksa ponselnya yang sedari tadi bergetar, tanda pesan masuk.
Tak berselang lama, Mommy Della kembali dengan membawa kotak P3K. Ia menggeser posisi duduk Edrea yang membuat gadis tersebut mencebikkan bibirnya.
"Mom. Disebelah kanan bang Erland kan masih ada tempat buat Mom duduk. Kenapa harus geser posisi duduk Rea sih. Ah menyebalkan," protes Edrea.
Mommy Della menolehkan kepalanya kearah Edrea yang masih terduduk di belakangnya.
"Stttttt!!! berisik. Kamu aja sana yang pindah tempat," ucap Mommy Della. Edrea berdecak dan segera beranjak menuju sisi kanan Erland.
Mommy Della segera beraksi untuk mengobati luka di wajah Erland.
"Bang, sakit gak?" tanya Edrea. Erland memutar bola matanya malas.
"Gak," jawabnya singkat.
"Kamu tuh ya. Kalau punya wajah tampan tuh dijaga bukan malah dirusak," geram Mommy Della sembari menekan-nekan luka tersebut.
"AW, sttt sakit Mom," ucap Erland meringis kesakitan.
"Bodoamat. Rasain tuh sakit. Lagian ya kamu tuh kenapa setiap luka yang kemarin baru sembuh harus dapat luka baru lagi? Heran lama-lama Mommy sama kamu. Emang kamu lagi ikut olimpiade tinju atau gimana sih? Bonyok-bonyok mulu nih wajah," tutur Mommy Della panjang lebar.
"Bukan olimpiade Mom. Tapi tawuran." Bukan Erland yang menjawab ucapan dari Mommynya melainkan Azlan yang sedari tadi cuma diam dan memperhatikan percakapan mereka bertiga.
"Ya ampun, tawuran terus. Mom kan udah bilang jangan ikut tawuran gak jelas gitu. Jadinya wajah kamu jadi gini kan. Badung banget sih jadi anak."
"Ya udah sih gak papa namanya juga anak laki," timpal Daddy Aiden.
Daddy Aiden sebenarnya tak pernah melarang anaknya untuk bergaul dengan siapapun namun ia selalu mengingatkan untuk memilih teman yang bisa dipercaya dan jika anaknya terlibat di geng motor atau tawuran, harus dipastikan jika penyebab dari kerusuhan tersebut bukan karena anaknyalah yang memancing musuh untuk bertarung melainkan anaknya harus bertarung jika ada teman atau siapapun yang lagi mengalami keadaan darurat dan membutuhkan bantuan mereka. Toh kedua jagoannya juga sudah sejak kecil mempunyai bekal bela diri darinya.
Dan points terpenting, Daddy Aiden juga mengajarkan kepada anaknya jika ingin menjadi badboy maka harus ingat batasan contohnya tidak melibatkan seorang perempuan dalam permainannya atau bisa disebut memanfaatkan tubuh perempuan untuk kepuasan nafsu mereka dan itu dituruti oleh Azlan maupun Erland. Dua pria saudara kembar tersebut juga diajarkan Daddy Aiden untuk tidak mencoba meminum-minuman beralkohol dan juga menggunakan obat-obatan terlarang, merokok boleh tapi tak boleh terlalu sering. Tapi nampaknya kedua saudara kembar tersebut tak minat dengan rokok dan sebagainya. Jadi sudah dipastikan tingkat kebadungan dari Erland hanya sekedar menjadi ketua geng motor dan juga tawuran, tak lebih dari itu dan untuk Azlan sudah dipastikan ia tak akan pernah tertarik dengan dunia Erland untuk sekarang namun entahlah kalau nanti ia berubah.
Mommy Della yang sedari tadi mengobati luka Erland dengan ceramahnya, kini menghentikan aktivitasnya dan menatap tajam kearah Daddy Aiden.
"Anak laki sih anak laki. Tapi gak setiap saat juga dong tawurannya. Percuma kan punya wajah tampan tapi dirusak terus. Mana Daddynya gak ada akhlak lagi, pakai bela segala. Udah tau anaknya salah juga masih aja dibela," ucap Mommy Della.
"Bukan membela. Tapi coba tanya deh alasan Erland tawuran," tutur Daddy Aiden.
Mommy Della mengalihkan pandangannya ke arah Erland kembali.
"Alasan kamu tadi tawuran kenapa?" tanya Mommy Della dengan serius.
"Guntur masuk rumah sakit Mom karena dikeroyok anak geng motor dan saat aku sama teman-teman tadi mau ke rumah sakit jengukin Guntur, eh di tengah jalan malah dicegat sama anak geng motor yang sama dengan geng motor yang ngeroyok Guntur. Jadi buat melindungi diri kita, mau gak mau harus meladeni mereka untuk bertarung," jelas Erland.
"Good boy. Lanjutkan Er," ucap Daddy Aiden dengan memberikan dua jempolnya kearah Erland.
"Astagfirullah Daddy, kamu tuh ya," geram Mommy Della sembari melempar botol antiseptik kearah Daddy Aiden hingga botol tersebut mendarat tepat di dada bidang Daddy Aiden.
"AW," rintih Daddy Aiden.
"Rasain."
"Azlan, karena Daddy kamu bela anak badung ini, kamu sebagai Abangnya harus menasehati Adik kamu sekarang!" perintah Mommy Della.
"Aku Mom?" tunjuk Azlan.
"Iya lah. Emang disini yang namanya Azlan ada berapa? Cepetan nasehati tuh Adik kamu!"
"Ya ampun Mom. Azlan harus nasehati apa ke Erland kalau yang dilakukan Erland juga gak salah. Dia kan tadi terlibat tawuran juga untuk melindungi dirinya sendiri. Gini ya Mom, kalau Erland tadi gak melakukan perlawanan balik ke lawannya pada saat tawuran terjadi sudah dipastikan Erland tak akan muncul di sini bahkan mungkin dia udah terbaring di UGD. Emang Mom mau?" ucap Azlan.
Mommy Della sempat berpikir sejenak.
"Ya gak mau lah. Tapi kan, ahhhhhh sudahlah, semua laki-laki dirumah ini gak ada yang benar," tutur Mommy Della. Ia lalu pergi meninggalkan keluarga kecilnya menuju kamar pribadi miliknya dan juga Daddy Aiden.
"Dad, ngambek tuh," ucap Azlan.
"Iya tuh Dad. Hati-hati aja nanti malam tidur diluar," tutur Erland ikut mengompori.
"Dan kalau Daddy tidur diluar jangan harap Rea mau membagi tempat tidur lagi sama Daddy. Rea udah kapok, yang ada Rea ditendang lagi sama Daddy dan berujung Rea harus ngungsi di kamar bang Azlan atau gak bang Erland. Big No untuk malam nanti dan seterusnya," kini Edrea juga ikut berbicara. Daddy Aiden menggigit kuku tangannya setelah ketiga anaknya mengompori dirinya, ia kini beranjak dari duduknya dan berlari menyusul Mommy Della di kamar mereka. Ia akan berusaha merayu istri cantiknya itu untuk tak membuat dirinya malam ini tidur di luar lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments
susi 2020
😄😄😄
2023-01-31
0
susi 2020
😲😲😲
2023-01-31
0
Dwi apri
bapak anak sama aja
kocak semua
keluarga somplak🤣🤣🤣🤣
2022-07-27
0