Sorot mata Kei teralihkan oleh tangan yang terangkat dan mulut Jeremy yang berbicara.
Jangankan lah dahulu Kei, para kru terkejut sedang pemain lain melemparkan tatapan tajam, tak suka ke arah Kei.
Bagaimana seorang pemimpin besar dengan mudahnya mengajukan diri sebagai aktor dalam salah satu rencana film yang akan disiarkan ke seluruh kota? Hal ini sangat aneh sebab tidak masuk akal bagi kepala orang yang memikirkan.
Suasana masih tegang, sama seperti Kei, mereka juga tengah berpikir.
Namun sebab Andre mengeluh. "Bund, Andre mau bunda duduk. Bunda tidak lelah berdiri terus?" maka Kei segera mencari tempat teduh paling tepat untuknya dan putranya yang tetap digendongnya tersebut.
Setelah duduk di tempat teduh, Kei melihat Sam mendatangi Jeremy dan tampak berbincang dengannya. Raut wajah Sam begitu khawatir akan sesuatu. Namun Jeremy seakan masa bodoh akan sekitar.
"Hm, hai. Lo, penulis novel best seller itu ya?"
Pandangan Kei segera teralihkan ke arah seorang perempuan bertubuh langsing yang pakaiannya berseragam dengan Kei. Karena dalam episode pertama yang dibaca Kei, akan ada pesta besar begitu diadakan dengan Kei pembawa garis ceritanya.
"Iya." Kei menjawab singkat. Hei, bukannya tadi sudah diperkenalkan? Mengapa dia bertanya lagi? Batin Kei.
Perempuan itu terduduk di samping tubuh Kei setelah mengambil satu kursi yang terletak dekat dari posisi mereka.
"Hm…"
Terus. Kei sampai bingung… Dia tak pandai bicara kah? Pikirnya.
"Sorry. Sebenarnya gua ngak terlalu bisa sih ngomong sama orang baru kenal. Gua datang kesini karna bosan duduk sama mereka." perempuan itu menjawab jujur sembari menunjuk ke arah kumpulan perempuan satu pemain sinetron yang memang sudah terkenal dan hanya Kei sangat baru.
Kei mengikuti tunjukan perempuan itu. Ia mengerutkan keningnya. "Memang mereka bilangin apa sama kamu? Mereka menggosip?" Kei penasaran.
Perempuan di samping Kei itu bernama Seselyn Gracia Trinandi, dia menjawab pertanyaan Kei. "Hm, ya. Mereka ngegosip. Apa lo tau, apa yang mereka gosipin daritadi?" Sese–aktor, yang juga merupakan pendatang baru dalam dunia perfilman tanah air itu berhasil membuat Kei penasaran.
"Tidak sih. Namun aku menduga mereka lagi bicarakan aku. Bukannya begitu hukum alamnya?" Kei sedikit bercanda.
"Haha, iya," balas Sese. Kemudian ia teringat satu hal. "Eh, tapi tau ngak, mereka bilang sesuatu tentang lo."
"Apa?"
"Kata mereka, lo itu perempuan nakal yang godain tuan Sam bahkan CEO Jeremy tertarik sama lo sampai mau ngajuin diri jadi tokoh utama pria. Hm, ini sih, bukan kata-kata gua. Tapi mereka."
Namun atas perkataan yang terasa begitu menyakitkan itu, Kei hanya mengangguk. "Oh. Ya terserah mau kata apa tentangku. Sudah terbiasa. Bukan hal istimewa lagi hingga aku perlu mencampurkan emosi di dalamnya." diakhir kalimat Kei tersenyum dan tetap menimang putranya yang tampak sudah terlelap di pelukannya. Lantaran udara begitu sejuk menerpa.
"Kenapa bilangnya gitu?" tanya Sese penasaran.
"Tidak ada. Hanya mengingatkan kalau keributan hanya akan membuat keadaan kacau."
***
"Seperti yang sudah disepakati oleh semuanya, tampaknya CEO kita bisa menjadi pemeran utama pria. Kita akan undur waktu hingga seminggu kedepan sebelum akhirnya loancing filmnya dan jika hingga waktu itu tidak ditemukan pemeran utama yang tetap, maka CEO akan menjadi pemeran tetapnya. Sesuai bagaimana CEO kita bertahan, harap hingga tiga bulan sinetronnya terus kejar tayang," ucap sutradara Sam memfinalkan perdebatan terlampau kecil untuk dikata perdebatan itu.
Semuanya setuju saja jika dilihat dari raut wajahnya itu. Namun Kei, terlihat begitu terlihat jika ia cemaaaasss sekali. Ia sempat terpikir jika pria itu adalah pria di malam yang membuat kehidupan kacaunya berubah menjadi… Lumayan bahagia, sih jika dipikir kembali. Tapi masa iya, dia harus beradu akting dengan pria sedingin itu? Mana tokohnya tepat, lagi!
Kei meremas jemari tangannya kuat-kuat. Wajahnya pucat pasi, berhasil dilihat putranya yang tetap ada di pangkuannya.
"Bunda, kok seperti itu raut wajahnya?" Andre berbicara secara berbisik sembari menyentuh pipi Kei dengan lembut.
Kei menunduk menatap putranya. "Hm, bunda tidak apa, sayang, hanya gugup." ia kemudian mengalihkan Andre dari pertanyaan super membuat Kei bingung dengan menyisir rapi kembali rambut Andre menggunakan kelima jemarinya.
Sebab, tidak mungkin Kei katakan, Aku tidak mau adu akting dengan pria brengsek itu! Lagi pula pasti hanya akan membuatnya terkena masalah karena tidak mungkin juga Jeremy, ayah dari dua putri dan satu putranya.
Ada banyak orang yang mirip di dunia ini! Kei pasti hanya salah lihat. Sebab Kei yakin seribu yakin kalau pria yang yang menodainya berapa tahun yang lalu sudah mati karena dia adalah pria brengsek.
Sebab tidak mungkin ada pria brengsek, penjahat kelamin seperti pria enam tahun silam lolos dari hukum yang berlaku, bahkan jika ia melarikan diri dari negara ini dan bertempat di negara lain.
***
"Reka adegan, mulai!"
Tepat pukul sebelas, menjelang siang… Kei kembali duduk di ruang rias dengan penampilannya yang seperti seorang ratu. Cantik, dan anggun. Ceritanya, dimulai dari dia yang kembali dirias.
Dan tepat pula, saat kamera menyorot padanya, raut wajahnya sangat khawatir akan satu hal. Tangan mengepal, dan tentunya memiliki pandangan yang sama jika ia menjiwai peranannya.
Cukup dua setengah menit dia hanya diam dan menunjukkan raut wajah sedih yang tampak tidak suka dengan rencana perjodohan oleh orangtuanya, dalam cerita itu.
"Nona, apa bisa jangan sedih?" salah satu dialog yang memang diperuntukkan untuk adegan. Perias tersebut merasa kesal terdengar dari nada suaranya.
Kei, mengela napas dan mencoba bahagia dalam luka hati yang menyayat-nyayat hatinya itu.
Lalu seorang wanita dengan marahnya mendekati Kei. "Lama sekali hanya berias!" teriaknya.
"Maaf nyonya. Tapi nona Hena susah diatur. Wajahnya tidak bisa diajak kompromi. Lihatlah, wajahnya bertambah jelek!" ucap perias memanas-manasi keadaan.
Wanita paruh baya itu melihat ke arah Kei yang menjadi Hena dalam cerita itu. "Tuan Jack tidak akan berselera denganmu kalau wajahmu sejelek ini! Kau tidak akan menikah dan aku akan mengusirmu tanpa memberimu apapun sebagai uang jalanmu!"
Kei atau Hena, dia memperbaiki raut wajahnya. Dan di dalam hati, ia mengingat bagaimana dirinya bahagia dengan kedua putri dan seorang putranya. Senyuman cukup manis membuat dirinya begitu cantik dan mempesona.
"Cut!"
Tepukan gemuruh langsung menguasai seisi ruangan.
Sutradara mendekati Kei. "Anda sangat berbakat, nyonya Kei. Adegan yang tepat dan menarik! Sesuai imajinasi saya dan tampaknya menjadikan anda sebagai cast film ini."
Kei tersenyum kecil. "Terima kasih, tuan Sam." walau jika ditanya hati Kei, sejujurnya ia merasa grogi dengan semua hal yang akan terjadi dalam setiap adegan di dalam novelnya tersebut. Bahkan ia melupakan bagaimana bersikap, ternyata tepat seperti perasaan tokoh yang kini ia perankan.
"Sementara CEO-kita–tuan Jeremy bersiap-siap dengan aktingnya, anda istirahat lah dahulu beradu akting dengan tuan Jeremy."
Kei mengangguk. "Iy–baiklah, tuan Sam."
Kei menghembuskan napas sembari berlalu dari hadapan Sam.
Sam melihat raut wajah Kei. Bukankah adegan sedih dan frustrasinya sudah selesai? Kenapa nyonya Kei masih memperlihatkannya seakan dia benar-benar tengah sedih. Sam benar-benar bingung sendiri.
**
Kei menghampiri putranya yang duduk tidak jauh dari posisinya.
"Kamu gerah, sayang?"
Andre menggeleng. "Tidak, Bund."
Kei duduk di sampingnya Andre. Dia melihat bungkusan cemilan di sebelah tubuh Andre dan satu lagi ada di tangannya.
"Ini cemilan darimana?" Kei menunjuk cemilan itu dengan raut wajah bingung. "Siapa yang beri?"
Andre menunjuk kepada seorang pria yang baru berlalu dari hadapan Kei, lepas setelah Kei mendekati Andre. "Paman itu, Bund." Andre memasukkan kripik kentang ke dalam mulutnya.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Dessi Ratna Sari
emnk trouma sih secara sikis dan batin...karna perkosaan itu satu hal yg sifatnya pemaksaan,,apalagi sampai hamil dan melahirkan ,,,takutnya akan terjadi depresi,,itulah makanya kalu ad korban pemerkosaan halal hukumnya untuk menggugurkan janin mengingat poin2 penting yg akan terjadi kedepan nya,, dan boleh di berikan suntikan untuk pencegah kehamilan dalam jangka lama,,,semngat torr mulai tertarik SM ceritanya
2022-01-12
3
Momy Victory 🏆👑🌹
Bunda Mei masih trauma nak,jadi setiap hal kecil yang terjadi pada anak-anaknya direspon salah dan berpikir negatif.
2021-09-08
5
Yasmien Khan
lnjut
2021-09-07
2