Mobil tumpangan Kei dan Andre sudah sampai di pekarangan rumah Kei. Rumah yang tetap terang tidak seperti rumah orang lain. Mengingat sekarang sudah pukul setengah sepuluh.
Jeremy menoleh ke belakang, pria itu melihat bagimana Kei kesusahan membawa barangnya apalagi dengan menggendong Andre.
"Barangmu, biar aku saja yang bawa. Andre, kamu bawa ke dalam saja."
"Apa tidak apa?" tanya Kei ragu.
"Tidak apa. Sudah, keluar lah, baringkan Andre di dalam. Andre sudah tertidur, tidak enak jika dibangunkan."
"Baik…"
Kei keluar dari dalam mobil. Kei mengetuk pintu, tak lama kemudian pintu dibuka oleh bibi Gin.
"Kau sudah lama sekali lho di luar, Kei. Bibi sampai khawatir melihat kau di luar tak kembali-kembali.
"Maaf, bi. Tadi proses syutingnya lama. Jadinya perlu waktu dan usaha lebih keras."
"Owh, begitu. Hm, lalu, siapa lelaki itu Kei?" pandangan bibi melihat ke arah Jeremy yang berjalan mendekati mereka dengan barang bawaan milik Kei.
"Dia bukan sutradara Sam. Apa dia supir taksi yang membawamu kemari?" lanjut bibi.
"Tidak Bi. Dia bukan supir taksi," Kei kembali berbicara saat Jeremy sudah berdiri tepat di sampingnya.
"Dia rekan kerjanya Kei. Pemeran utama pria. Apa bibi tidak melihatnya kala bermain peran?" mengingat sinetron yang mereka perankan itu sudah diluncurkan di semua layar televisi satu negara ini.
"Oh ya. Bibi mengingatnya," Bibi tersenyum. Kemudian mengulurkan tangannya, "Saya Gina, bibinya Kei," Bibi memperkenalkan diri.
Jeremy, karena memiliki banyak beban di kedua tangannya, hanya mampu menunduk seolah dia cuek dan tidak ingin berkenalan dengan bibi.
Bibi yang merasa sedikit aneh dengan kelakuan lelaki itu hanya menganguk begitu saja, dan mepersilahkan Kei masuk.
"Masuk Kei, nak Jeremy, juga," sengaja berkata begitu, karena tidak mungkin bibi Gin mengusir orang yang telah baik kepada Kei yang sudah seperti putrinya sendiri.
Sedang Jereny, mau tidak mau masuk Ia harus masuk. Sembari meletakkan barang-barang milik Kei, ia pun tampaknya perlu mensurvei bagaimana keadaan Kei di rumahnya, apakah baik atau malah sebaliknya.
Dan yah, tampak begitu baik!
Rumah yang rapi dengan perabotan terususun rapi begitu merilekskan mata.
Jeremy tahu ia bahkan memiliki yang lebih dari ini.
Tetapi ia senang, kehidupan Kei yang kemungkinan adalah ibu dari anak-anaknya itu baik walau tanpa adanya dia sebagai orang yang seharusnya bekerja demi keberlangsungan kehidupan Kei dan ketiga putra dan putri kembarnya itu.
"Duduk, duduklah, nak Jeremy," ucap bibi Gin.
Di sisi lain dalam jarak pandang Jeremy, keberadaan Kei yang masuk bersama Andre dan tidak muncul dari balik pintu yang kemudian tertutup.
Tak lama kemudian wanita itu muncul keluar dari kamar dengan tanpa Andre di gendongannya dan memasuki kamarnya di sebelah kamar ketiga anak kembar Kei.
Sementara hidangan disajikan di hadapannya oleh bibi Gin, Kei keluar dengan dress selutut yang membuat penampilannya seperti seorang ratu saja di mata Jeremy.
Lebih cantik bahkan jauh dari biasanya.
Bibi Gin melihat pandangan Jeremy yang memandangi putrinya pun mencoba bertanya pada lelaki itu.
"Apa ada yang bermasalah dengan putri saya, nak Jeremy?" tanya Bibi Gin menyandarkan pikiran Jereny yang begitu memuja dalam hati penampilan Kei.
"Eh, tidak nyonya. Saya hanya melihat keadaan sekitar."
"Owh, baiklah," kemudian Bibi memasuki kamar anak kembar Kei.
Jeremy tidak tahu apa yang akan dilakukan kedua perempuan itu.
Tetapi Jeremy sudah duga bahwa Kei dan Bibi Gin akan mempersiapkan ulangtahun untuk ketiga anak kembar yang sudah diselidiki Jeremy bagiamana sikap, perlilaku dan wajah yang begitu mirip dengan Jeremy.
Dan bisa dikata, anak-anak Jeremy.
Anna dan Alice dibawa bibi Gin tanpa Andre yang tampaknya sudah tidak kuat untuk berjalan lagi seperti Alice dan Anna.
Sedang Kei, membawa dua loyang kue cukup besar dikedua telapak tangannya.
Mereka membawa ke meja besar di hadapan Jeremy.
Anna dan Alice duduk di sofa. Tepatnya di samping Jeremy. Karena mengantuk, Anna dan Alice menyandarkan tubuh mereka ke bahu Jeremy.
Yang selama ini Jeremy yang terus memantau Anna dan Alice lewat detektif dan sekali-kali melihat keberadaan mereka dari mobil yang dibawa pria itu, sekarang bersentuhan dengan Anna dan Alice.
Memang, hanya simple, tetapi bagi Jeremy, merupakan satu hal paling hebat! Ia terpaku…
"Anak-anakku…" gumam pria itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Umi Ningsih Mujung
❤️❤️❤️❤️❤️
2021-09-17
5
Baek chanhun
next thor, SEMANGAT LANJUTKAN.
2021-09-17
1
~bee
lanjut
2021-09-17
3