Kei sudah sampai ke lokasi dengan berharap semuanya berjalan seperti rencananya.
Dengan menggendong putranya yang tampan, ia melihat sekitar dan semua orang seakan membencinya karena satu alasan, tetapi wanita muda yang tetap mempertahankan senyumannya itu tidak tahu apa salahnya.
Bertanya pun, pasti hanya membuat semua orang mengganggap gila dirinya.
Walau tidak benar-benar terjadi, tetapi ia hanya berjaga-jaga.
Kei memilih duduk di tempat biasa menuntun putranya yang baik itu supaya tidak melakukan sesuatu yang memalukan dengan menjadi pusat perhatian.
"Baik-baik ya, nak. Ingatkan bunda kalau bunda seperti kemarin."
"Iya, bunda."
Tak lama kemudian sutradara datang, dan menyapa semuanya dengan ramah. Begitu juga terhadap Kei dan Andre.
Saat Sam sampai di dekat Kei, ia memperlihatkan senyuman lebar pada wanita itu. "Apa kabarmu, nyonya Kei? Sudah baikan?"
"Hm, sudah membaik."
"Owh syukurlah. Semoga hari ini berjalan lancar ya nyonya Kei. Kalau nyonya Kei merasa tidak nyaman dengan kakak saya katakan saja. Saya akan ganti orangnya."
"Ah, saya rasa tak perlu, sutradara Sam."
"Kenapa nyonya Kei?"
"Saya sudah siap untuk beradu peran dengan CEO kita."
"Owh. Baik. Semoga hari ini berjalan dengan lancar, ya.. Nyonya Kei."
"Iya, sutradara Sam. Semoga."
Setelahnya semua bersiap-siap dengan perannya masing-masing. Kei mengingat satu adegan ini. Dan Kei merasa masih gugup. Menyebabkan ia meremas rok yang ia pakai..
Melihat Sam yang tampaknya kembali menaruh harapan besar padanya juga putranya yang ingin sekali supaya Kei berhasil, ia tidak lagi merasakan kegugupan itu. Lebih tepatnya mencoba.
Jeremy dilihatnya dengan raut wajah tidak suka. Ntah karena efek semalam atau memang perannya seperti ini. Lelaki dingin yang belum memperlihatkan sifat ke-arogannannya, sengaja dibuat pada masa itu, dan hasilnya mendapatkan Jeremy sebagai pemeran utama pria.
Setelah mendapatkan posisi wajah Kei yang tidak seperti orang yang ingin pergi ke toilet, Sam memulai.
"Reka adegaaaan, eksyen!" teriaknya.
Segera kamera menyorot pada Kei dan Jeremy. Jeremy menyematkan cincin tunangan itu hampir ke ujung jari manis Kei.
"Beraninya kamu Jack!" teriak seorang wanita yang memang pada perannya sebagai kekasih Jack.
Plak!
Langsung menampar Kei dan menarik lengan Jeremy hingga wanita itu menjadi penengah antara Kei dan Jeremy.
Dan ntah ada benci terselubung dalam hati wanita itu, ia malah menampar Kei sangat kuat sampai sutradara Sam memperlihatkan raut wajah marah.
Tetapi Sam tetap diam di tempatnya mengingat sekarang dalam posisi merekam akting satu persatu aktor..
Dan tepat, Kei menyentuh pipinya yang memerah benar. Sakit, pastinya hingga Sam bisa merasakan ngilunya dari jarak yang terbilang berbeda.
***
"Apa rasanya sakit, nyonya Kei?" tanya sutradara Sam kasihan dengan Kei.
Tepat ditanyakannya setelah adegan sudah berjalan seperti cerita asli dari cerita itu.
Kei menatap sutradara, dan memperlihatkan senyum samar, kembali berfokus kepada rasa sakit yang ditimbulkan akibat tamparan kini tengah diobati dengan obat dari kotak P3K.
"Hmh, tidak. Saya tidak apa, sutradara Sam. Tolong jangan buat nona Sefali berkecil hati ya. Jangan marahi dia," pesan Kei sedikit takut jika nantinya Kei malah dibenci wanita itu.
Sutradara Sam menghela napas. "Saya tidak memarahinya, nyonya Kei. Oh, ya. Kita akan memerankan bagaimana pernikahan nyonya Kei dengan kakak saya," ucap Sutradara Sam membuat Kei melipat keningnya.
"Maksud sutradara Sam, seperti apa?"
Sutradara Sam yang mulai mengoreksi ucapannya itu di dalam hati mendadak kebingungan dengan ucapannya.
"Hm, e.. Itu–"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Yasmien Khan
lnjut
2021-09-16
4
Umi Ningsih Mujung
❤️❤️❤️
2021-09-16
2