Part 11 - Lantai delapan

Entah harus mengucapkan terimakasih yang seperti apa terhadap Bella yang sudah banyak membantuku. Mulai dari tempat tinggal, aku masih stay di rumah Bella. Sampai sekarang, aku dipinjamkan handphone milik Bella yang tidak terpakai.

Bella memang terlahir dari keluarga yang lumayan kaya, berbeda dengan aku yang harus terus bekerja keras untuk menghidupi keluargaku.

Bahkan rumah di Purwakarta pun hasil dari jerih payahku. Adapun mobil yang aku pakai merupakan hadiah perceraian dari Frans, karena Frans sengaja tidak mau menagihnya kembali.

Frans berpesan, biarlah mobil ini menjadi kenangan darinya untukku. Karena, ini kado ulang tahunku di awal pernikahan kami.

Walau Frans pernah bilang dia tidak akan memberikan sepeserpun hartanya padaku, tapi dia tidak sekejam itu, masih ada rasa iba dari Frans untukku. Tujuannya agar aku masih tetap mengingatnya jika aku masih menggunakan mobil yang Frans berikan.

Ingin sekali aku mengganti mobilku, tapi untuk saat ini kondisi keuanganku sedang sekarat, terpaksa aku kesampingkan dulu egoku untuk menghempaskan semua tentang Frans.

Sesuai email yang aku terima, hari ini aku akan mendatangi kantor A&J kembali untuk melanjutkan tahap seleksi berikutnya.

Tahap ini pastinya tidak akan mudah, karena aku akan berhadapan langsung dengan direktur utama A&J.

Sebisa mungkin aku persiapkan semua informasi tentang perusahaan tersebut, tak ketinggalan dengan penampilanku yang harus terlihat maksimal.

Berkat tangan Bella yang sudah memoles wajahku dengan beberapa item make up membuatku nampak lebih segar dari biasanya, namun masih dalam katagori wajar, dan tidak mencolok.

Bella meminjamkanku blus merah maroon dengan model lengan sesiku yang terasa sangat pas di tubuhku, mungkin karena bentuk tubuh aku dengan Bella nyaris sama.

Bella memadukan blus dengan rok hitam selutut, beserta stileto merah maroon yang senada dengan atasannya. Menurutku, ini terlalu mencolok. Tapi, tidak menurut Bella. Dia tetap saja bersikukuh menyuruhku memakainya.

Kalau tidak ngotot, ya bukan Bella namanya. Tapi, kalau dilihat-lihat lebih dalam lagi pilihan Bella memang fantastis. Pantas saja banyak pria yang menggandrungi Bella, mungkin karena selera fashion Bella memang luar biasa. Ditambah lagi paras wajah Bella yang cantik, walau kecantikan itu tidak terlihat di mataku.

Kecantikan Bella tertutup oleh tingkah lakunya yang sering seenaknya. Mungkin karena persahabatan kami sudah terlalu dekat, mau dia cantik level apapun semuanya terlihat biasa saja di mataku. Begitupun penilaian Bella terhadapku.

Aku masih duduk di lobi ruang interview, tapi aku masih belum saja dipanggil. Padahal sudah sekitar satu jam aku menunggu, memang harus bersabar. Karena, tahap yang sudah aku lalui sudah sejauh ini.

Kemudian salah satu panitia tim perekrutan karyawan membuka pintu ruangan, menampilkan sosok wanita modis dalam balutan pakaian formal.

"Apa ada yang bernama Jenny Florencia di sini?"

Wanita itu mencariku, seketika itu juga aku terhentak melambaikan tangan kananku ke atas.

"Iya Bu, saya Jenny Florencia."

Aku bangkit dari duduk melangkahkan kaki menghampiri wanita yang memandu jalannya interview akhir.

Aku baca bandul id card yang dikalungkan di lehernya, namanya Febriyana dengan jabatan level staff HRD.

"Jenny, kamu langsung naik ke lantai delapan ya. Ke ruang direktur langsung, untuk proses interview." tutur Febriyana.

Apa tidak salah?

Bukannya yang lain interview di sini?

Kenapa aku beda sendiri?

Atau jangan-jangan mereka yang interview di dalam tidak diinterview direkturnya langsung?

Tapi, kenapa aku harus langsung dengan direktur A&J?

"Tunggu apa lagi Jenny? Ayo buruan ke sana! Bapak direktur sudah menunggu kamu loh."

Febriyana yang melihatku termenung sedikit menyadarkanku untuk segera menemui direktur A&J.

"Baik Bu, saya segera ke sana."

Aku yang tidak mau kehilangan kesempatan segera menuruti perintah Febri.

Bodo amat aku memanggil namanya saja, karena Febri masih level staff. Kalaupun nantinya aku diterima di kantor ini, posisi kita pasti setara, sama sama staff. Hanya jobdesk saja yang akan berbeda.

•••

Sesampainya di lantai delapan, suasana lorong ruangan terlihat sepi. Sepertinya lantai paling akhir ini didesain hanya untuk ruangan direktur saja, tidak ada meja karyawan lain di sini.

Aku sedikit curiga melihat hal aneh seperti ini. Bagaimana jika direktur itu macam macam? Sementara di sini tidak ada siapapun, bahkan tembok ruangan didesain dengan kedap suara. Tapi lillahitaala saja, aku pasti bisa melalui ini.

Pelan pelan aku dorong kenop pintu ruangan direktur dengan penuh perasaan was-was. Padahal aku sudah pernah bekerja di kantor yang cukup besar, sama besarnya dengan kantor ini. Tapi, entah kenapa aku masih merasa gugup.

"Selamat pagi." aku menyapa seisi ruangan tapi tidak ada jawaban.

Kuedarkan pandanganku ke seluruh penjuru ruangan yang cukup luas, akhirnya aku menangkap bayangan sosok pria tinggi dengan postur tubuh atletis, berbalut setelan jas hitam dengan sepatu mengkilap warna hitam yang pastinya dengan harga selangit.

Apa mungkin itu direktur A&J?

Kenapa semuda itu?

Segagah itu?

Bayanganku seorang direktur pastinya sudah berumur. Bisa kisaran lima puluh tahunan, tapi ini rasanya tidak mungkin. Usia direktur itu nampak seperti kisaran usia tiga puluhan.

Dia masih dalam posisi membelakangiku dengan pandangan lurus ke depan jendela kaca besar yang full sampai ke lantai. Terbias pemandangan langit cerah dari jendela, serta bangunan bangunan tinggi yang terlihat seperti miniatur desain grafis dibalik jendela besar tersebut.

"Selamat pagi Pak." aku mencoba menyapa direktur A&J

"Saya Jenny Florencia, saya datang untuk perihal interview dengan Bapak."

Sebenarnya aku takut untuk membuka percakapan, apalagi dalam suasana yang mencekam seperti ini. Apalagi direktur itu masih tetap tak bergeming, masih berdiri kokoh di sana.

Aku masih tertunduk lemah, berdiri sekitar tiga meter di belakang direktur misterius itu.

"Jenny Florencia, akhirnya kamu datang menemuiku." ucapnya seraya membalikkan tubuhnya, lalu menatapku tajam.

Tepat kedua bola mata kami bertemu dalam satu titik retina masing-masing.

Tuhan. . .

Kenapa harus dia?

Nafasku mulai memburu tak teratur, tak mampu berkata-kata lagi saat kulihat wajah yang masih sangat aku ingat beberapa hari lalu.

Aku tak sanggup lagi menatapnya, rasanya aku ingin cepat pergi dari sini.

Semua pengorbananku untuk dapat bekerja di perusahaan A&J seketika aku lenyapkan. Aku tidak akan pernah mendatangi kantor ini lagi.

Jangankan untuk bekerja di sini, untuk melanjutkan percakapan dengan diapun aku sudah tak sanggup lagi.

Akhirnya, aku putuskan untuk berbalik arah menuju pintu keluar. Namun, langkah pria itu terlalu cepat meraih lengan kananku, kemudian dia dengan mudahnya membalikkan posisi tubuhku seperti semula.

Aku menghela nafasku begitu dalam, entah apa yang akan dia lakukan padaku setelah ini? Aku pasrah.

Namun satu yang pasti, aku tidak akan pernah membiarkan malam panas yang pernah terjadi bersamanya terjadi lagi.

•••

Jenny diapain yah kira-kira? 😄

Terpopuler

Comments

Nurhaida Pakpahan

Nurhaida Pakpahan

emang namanya jodoh gak akan kemana y 😂😂😂😂😂😂😂

2021-12-22

1

Ida Ayu Putri Utari

Ida Ayu Putri Utari

ulalaaa..seruu banget thor

2021-05-04

2

xk_ekga🤓

xk_ekga🤓

deg2 😅😅

2020-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Alea
2 Part 2 - Selamat tinggal Frans
3 Part 3 - Dia juga istriku
4 Part 4 - Ceraikan aku!
5 Part 5 - Bukan wanita berhati malaikat
6 Part 6 - Bukankah hidup adalah pilihan?
7 Part 7 - Kembali ke Jakarta
8 Part 8 - One night stand
9 Part 9 - Itu bukan mimpi
10 Part 10 - Walk interview
11 Part 11 - Lantai delapan
12 Part 12 - President Director of A&J Group
13 Part 13 - Merindukan Jenny
14 Part 14 - William Wedding
15 Part 15 - Hamil
16 Part 16 - Tante barbie
17 Part 17 - Apa kamu hamil Jenn?
18 Part 18 - Anggap saja tidak pernah terjadi
19 Part 19 - Pernikahan kedua
20 Part 20 - Buktikan pada mereka
21 Part 21 - He just my ex husband
22 Part 22 - Alasan meminta cerai denganku
23 Part 23 - Tak seharusnya melepasmu
24 Part 24 - Arjuna banget!
25 Part 25 - Cleo Prastya
26 Part 26 - Menagih janji
27 Part 27 - Aku merindukanmu tante barbie
28 Part 28 - Belum sanggup memulai lagi
29 Part 29 - Arjuna versi mini
30 Part 30 - Masukkan aku ke dalam daftar pilihan
31 Part 31 - Dasar gombal!
32 Part 32 - Terlalu sulit untuk ku hapus
33 Part 33 - Pria kesepian
34 Part 34 - Love you more Miss Florencia
35 Part 35 - Apa cinta harus serumit itu?
36 Part 36 - Wajah yang tak ingin kulihat lagi
37 Part 37 - Ancaman Jenny
38 Part 38 - Papih! Bukan papah!
39 Part 39 - Ikatan keluarga
40 Part 40 - Gugup
41 Part 41 - Dress navy
42 Part 42 - Siapa wanita itu?
43 Part 43 - I love you
44 Part 44 - Hanya masa lalu
45 Part 45 - Aku masih mencintainya
46 Part 46 - Lamaran
47 Part 47 - Anniversary
48 Part 48 - Kecewa
49 Part 49 - Ancaman William
50 Part 50 - Singkirkan tangan kotormu!
51 Part 51 - Yakinkan dulu hatimu
52 Part 52 - Bagas
53 Part 53 - Diabaikan
54 Part 54 - Apa kehadiran William?
55 Part 55 - Renata
56 Part 56 - Kali ini saja
57 Part 57 - Anggap saja itu mahar
58 Part 58 - Mamih
59 Part 59 - Pergi!
60 Part 60 - Maafkan Ayah
61 Part 61 - Dipingit
62 Part 62 - Sudah berlalu
63 Part 63 - Wanita paling beruntung
64 Part 64 - Sampai maut menjemput
65 Part 65 - I want you tonight
66 Part 66 - Sesal
67 Part 67 - Takan ada titik yang terlewat
68 Part 68 - Remuk redam
69 Part 69 - Teratai pijar
70 Part 70 - Gelang tali
71 Part 71 - Mark
72 Part 72 - Bukankah kita sudah berjanji
73 Part 73 - Rencana gila
74 Part 74 - MC Production
75 Part 75 - Tiga pria
76 Part 76 - Pria terhebat
77 Part 77 - Cintai aku
78 Part 78 - Makan eskrim
79 Part 79 - Siapanya Mamih?
80 Part 80 - Undangan
81 Part 81 - Pizza sosis keju
82 Part 82 Atas nama Franda Imelda
83 Part 83 Satu malam saja
84 Part 84 Menjadi yang kedua
85 Part 85 Komitmen
86 Part 86 Komitmen
87 Part 87 Hilang
88 Part 88 - Kembali
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Part 1 - Alea
2
Part 2 - Selamat tinggal Frans
3
Part 3 - Dia juga istriku
4
Part 4 - Ceraikan aku!
5
Part 5 - Bukan wanita berhati malaikat
6
Part 6 - Bukankah hidup adalah pilihan?
7
Part 7 - Kembali ke Jakarta
8
Part 8 - One night stand
9
Part 9 - Itu bukan mimpi
10
Part 10 - Walk interview
11
Part 11 - Lantai delapan
12
Part 12 - President Director of A&J Group
13
Part 13 - Merindukan Jenny
14
Part 14 - William Wedding
15
Part 15 - Hamil
16
Part 16 - Tante barbie
17
Part 17 - Apa kamu hamil Jenn?
18
Part 18 - Anggap saja tidak pernah terjadi
19
Part 19 - Pernikahan kedua
20
Part 20 - Buktikan pada mereka
21
Part 21 - He just my ex husband
22
Part 22 - Alasan meminta cerai denganku
23
Part 23 - Tak seharusnya melepasmu
24
Part 24 - Arjuna banget!
25
Part 25 - Cleo Prastya
26
Part 26 - Menagih janji
27
Part 27 - Aku merindukanmu tante barbie
28
Part 28 - Belum sanggup memulai lagi
29
Part 29 - Arjuna versi mini
30
Part 30 - Masukkan aku ke dalam daftar pilihan
31
Part 31 - Dasar gombal!
32
Part 32 - Terlalu sulit untuk ku hapus
33
Part 33 - Pria kesepian
34
Part 34 - Love you more Miss Florencia
35
Part 35 - Apa cinta harus serumit itu?
36
Part 36 - Wajah yang tak ingin kulihat lagi
37
Part 37 - Ancaman Jenny
38
Part 38 - Papih! Bukan papah!
39
Part 39 - Ikatan keluarga
40
Part 40 - Gugup
41
Part 41 - Dress navy
42
Part 42 - Siapa wanita itu?
43
Part 43 - I love you
44
Part 44 - Hanya masa lalu
45
Part 45 - Aku masih mencintainya
46
Part 46 - Lamaran
47
Part 47 - Anniversary
48
Part 48 - Kecewa
49
Part 49 - Ancaman William
50
Part 50 - Singkirkan tangan kotormu!
51
Part 51 - Yakinkan dulu hatimu
52
Part 52 - Bagas
53
Part 53 - Diabaikan
54
Part 54 - Apa kehadiran William?
55
Part 55 - Renata
56
Part 56 - Kali ini saja
57
Part 57 - Anggap saja itu mahar
58
Part 58 - Mamih
59
Part 59 - Pergi!
60
Part 60 - Maafkan Ayah
61
Part 61 - Dipingit
62
Part 62 - Sudah berlalu
63
Part 63 - Wanita paling beruntung
64
Part 64 - Sampai maut menjemput
65
Part 65 - I want you tonight
66
Part 66 - Sesal
67
Part 67 - Takan ada titik yang terlewat
68
Part 68 - Remuk redam
69
Part 69 - Teratai pijar
70
Part 70 - Gelang tali
71
Part 71 - Mark
72
Part 72 - Bukankah kita sudah berjanji
73
Part 73 - Rencana gila
74
Part 74 - MC Production
75
Part 75 - Tiga pria
76
Part 76 - Pria terhebat
77
Part 77 - Cintai aku
78
Part 78 - Makan eskrim
79
Part 79 - Siapanya Mamih?
80
Part 80 - Undangan
81
Part 81 - Pizza sosis keju
82
Part 82 Atas nama Franda Imelda
83
Part 83 Satu malam saja
84
Part 84 Menjadi yang kedua
85
Part 85 Komitmen
86
Part 86 Komitmen
87
Part 87 Hilang
88
Part 88 - Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!