Bab 11 Bonus Penjualan

“Kau benar-benar mengiriminya pesan?” tanya Brian.

“Ya emangnya kenapa?”

Brian mengelah nafas panjang. “Siapa tau dia sedang basa basi denganmu. Aku nggak nyangka kamu kirimin dia pesan beneran.”

“Dinda bukan orang yang seperti itu. Dia itu orang baik. Aku yakin dia tidak berbohong dengan ucapannya beberapa hari yang lalu.” Bela Andi.

Brian mengangkat kedua tangannya. Ia menyerah. “Baiklah. Baiklah. Orang yang sedang kasmaran memang seperti itu.”

Andi merasakan ponsel di genggamannya bergetar. Ia membuka ponsel tersebut dan menemukan balasan pesan dari Dinda. Melihat hal itu, Andi buru-buru memperlihatkan pesan tersebut kepada Brian.

“Aku pesan dua buah di setiap variannya. Kirimkan saja kerumahku besok pagi. Aku akan membayarnya ketika barangnya sampai.” Begitulah isi pesan balasan dari Dinda. Ia juga menyertakan link koordinat alamat rumahnya melalui maps.

“Lihat ini. Dia membalas pesanku barusan.”

“Fiuh.” Brian bersiul pelan. “Akhirnya kamu memiliki kesempatan berkunjung ke rumah Dinda. Aku yakin kau sangat senang dengan hal ini.”

“Tidak semua anak laki-laki di sekolah kita berkesempatan untuk berkunjung ke rumahnya. Aku dengar jika ada tugas kelompok dan ada anggota laki-laki di kelompok tersebut, Dinda lebih memilih mengerjakan tugas kelompok itu di sekolah. Jika tidak di sekolah, pasti dia akan mengajak ke perpustakaan umum.”

Brian menatap Andi sembari menggerak-gerakkan alisnya. “Apakah ini sebuah pertanda?” Goda Brian.

“Iya ini adalah sebuah pertanda. Pertanda bahwa Dinda akan menjadi pelanggan setiaku.”

*****

Hari masih cukup gelap ketika Andi mulai mempersiapkan diri. Ia sudah membawa sebuah meja portable untuk berjualan pagi ini. Amira akan menemani Andi menjadi asistennya dalam berjualan. Untuk mengawali, Andi membawa empat porsi setiap varian. Dengan ditambah dessert box pesanan Dinda, di dalam kotak Styrofoam sudah ada tiga puluh porsi dessert box.

Bukannya Andi tidak mau membawa lebih banyak lagi dessert box. Hanya saja sebagai awalan Andi ingin memulainya dengan jumlah yang sedikit. Meski demikian jika semua ini terjual habis, maka Andi akan mendapatkan uang sebesar satu juta tujuh ratus sepuluh rupiah. Ini adalah awal yang baik menurut Andi.

“Panel Status”

[Ding]

[Modul Menjadi Kaya]

[Level 4 (4455000/10000000)]

[Saldo Host : Rp 1.321.760,-]

[Tingkat Konversi : 1 kali nafas \= 7 rupiah]

[Misi : - Host hasilkan uang sebesar Rp 10.000.000,- dalam waktu empat belas hari. Hitung mundur : 11 hari 11 jam 58 menit (0/10000000)]

[Penyimpanan : --- ]

[Kemampuan : - Lidah Manis : Selamanya]

[Selamat berjuang menghabiskan uang Host]

Selama beberapa hari terakhir, Andi mengeluarkan uang empat juta seratus ribu rupiah. Satu juta untuk kemasan, dua ratus ribu untuk X-banner dan tiga juta untuk pembelian bahan. Sisa dari bahan yang sebelumnya Andi gunakan untuk bereksperimen membuat resep, masih bisa menghasilkan tiga puluhan porsi dessert box. Ini berarti beberapa hari lagi Andi perlu kembali berbelanja. Dengan begini level modul sistemnya akan lebih cepat naik.

“Kakak apakah semuanya sudah siap?” tanya Amira yang baru saja keluar dari rumah. Kedatangan Amira membuat Andi tersadar dari lamunannya.

Andi mengecek kembali kelengkapan semuanya. “Aku rasa sudah siap semua. Kamu sendiri sudah siap?”

Andi mengecek pakaian yang dipakai adiknya. Adiknya memakai kemeja kotak-kotak tanpa dikancingkan. Di dalamnya Amira juga kaos idol korea yang baru-baru ini Andi belikan. Jadi, meski kaos itu dipakai sebagai dalaman, logo dari idol group itu masih terpampang jelas karena kemeja Amira yang tak terkancing.

Untuk hari ini pun Andi memakai pakaian yang lebih modis. Ia meminjam pakaian ini dari Brian semalam. Tubuh mereka yang seukuran membuat Andi memilih meminjam baju milik Brian. Ia belum sempat untuk membeli baju. Andi masih kurang mempercayai membeli baju secara online. Ia akan lebih puas jika melihat langsung bagaimana kondisi baju yang ia inginkan.

Andi memakai sebuah kaos dari brand ternama. Ia padukan kaos tersebut dengan blazer. Dari baju hingga sepatu semuanya dari brand ternama yang dimiliki oleh Brian. Andi juga menata rapi rambutnya menggunakan pomade. Jika saja Andi tidak menaiki motor matic melainkan motor sport, pasti orang akan mengatakan bahwa Andi adalah anak orang kaya.

Wajah Andi terbilang tidak terlalu buruk. Hanya saja selama sekolah Andi tidak mau menggunakan uangnya untuk membeli produk perawatan wajah. Hal itu membuatnya sedikit lebih kucel. Sekarang karena Andi memiliki sedikit uang lebih, ia mulai merawat dirinya. Ia terlihat lebih tampan dari biasanya.

“Kakak jauh terlihat lebih tampan dengan pakaian ini. Mungkin ini adalah style yang cocok untuk Kak Andi.” Puji Amira.

Mendengar pujian Amira, Andi merapikan blazernya yang tidak kusut sama sekali. “Sudah pasti aku tampan. Kamu sebagai adik dari pemuda tampan ini nantinya akan kebagian, tenang saja. Jika bisnis ini berjalan lancar, dan keuntungan yang Kakakmu dapat ini melimpah, kau akan aku belikan pakaian yang modis. Mau Korean style, western style semua bisa aku belikan.”

“Jadi, adikku yang paling cantik, persiapkan dirimu untuk menjadi nona kaya. Hari ini kau hanya bisa membantuku melayani konsumen. Suatu hari nanti, kamu akan membantuku mengawasi pekerja. Nanti kamu akan aku jadikan manager toko milikku. Persiapkan dirimu baik-baik Nona Muda.”

Mendengar ucapan kakaknya tersebut, Amira tertawa terbahak-bahak. Karna terlalu kerasnya ia tertawa, Amira sampai merasa perutnya sakit. “Aku tidak menyangka kakak akan berhayal sejauh itu.”

“Ini bukan berhayal Amira. Ini adalah sebuah harapan, sebuah doa. Siapa tau ada malaikat yang lewat lalu mengamini doa kita. Jadi kita tetap harus berpikir positif. Baiklah Nona, kita tidak perlu berbasa basi lagi. Matahari sudah mulai meninggi, kita harus bergegas agar bisa mendapatkan tempat yang strategis. Tetapi sebelum kita ke CFD di Benpas, kita akan mengantarkan pesanan pelanggan kita yang pertama.”

*****

Tepat pada pukul enam pagi Andi tiba di rumah Dinda. Rumah milik ketua kelasnya ini tidak kalah mewahnya dengan rumah sahabatnya, Brian. Bahkan jika Andi amati, rumah ini jauh lebih besar daripada rumah milik keluarga Brian.

Andi mengeluarkan ponselnya dari kantong celananya. Ia berniat menghubungi Dinda, memberitahu temannya itu bahwa dirinya sudah berada di depan rumahnya. Sebelumnya Andi sudah mengetuk pintu gerbang rumah Dinda. Namun tidak ada jawaban. Pos satpam pun kosong. Jadi Andi perlu menelfon temannya itu.

Panggilan Andi terhubung pada dering kedua. Sepertinya Dinda tengah memegang ponselnya saat ini.

“Hallo Andi?”

“Hallo Din, aku sudah ada di depan rumahmu. Mau nganter dessert box yang kamu pesan kemarin. Ini aku sudah ketuk gerbang rumahmu tapi nggak ada jawaban. Pos satpam juga kosong.” Jelas Andi.

“Oh oke. Tunggu sebentar, aku akan turun.”

Lima menit setelah Dinda menutup panggilannya, Andi mendengar langkah kaki yang sedikit terburu-buru mendekat ke arah gerbang. Tidak lama kemudian, Andi melihat gerbang rumah di depannya dibuka dari dalam.

Dari balik pintu pagar, Andi melihat Dinda muncul. “Pagi banget dateng An. Aku kira bakal kamu nganterinnya jam delapanan.”

Andi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. “Ya setelah ini aku akan ke Benpas. Jadi aku harus mengirimkannya sekarang. Aku takut jika aku tidak mengirimkannya sekarang nanti pesananmu ikut terjual kepada yang lain.”

“Oh jadi kau juga akan berjualan di Benpas?” Dinda melihat ke arah motor Andi. Di atas motor Dinda melihat keberadaan Amira dengan berbagai macam barang bawaan.

Ketika melihat Dinda memandang ke arahnya, Amira sedikit menganggukkan kepalanya. “Hallo Kak Dinda.”

“Jadi ini alasanmu tidak datang ke rumah Jony semalam.”

“Ehm…. Ya… bisa dibilang begitu. Aku perlu mempersiapkan semua dessert box yang akan aku jual hari. Hampir semuanya ini dibuat olehku. Tentu saja dengan sedikit dibantu oleh ibu dan adikku. Jadi aku tidak bisa menghadiri acara di rumah Jony.”

Dinda mengangguk pelan. “Untunglah kamu nggak datang semalam.” Gumamnya pelan yang hanya hanya dirinya yang bisa mendengar.

“Ehm…. Din ini semua pesanmu.” Andi menyerahkan dua buah tote bag dari kertas kepada Dinda.

“Jadi semuanya berapa?”

“Totalnya limaratus tujuh puluh ribu. Kau bisa membayar secara tunai atau mentrasfernya ke dompet digital milikku. Nomer akunnya pake nomer ponselku.” Ucap Andi.

“Baiklah aku akan mengirimkannya ke akunmu.”

Andi mendengar sebuah notifikasi di ponselnya. Ia lalu melihatnya dan membaca sebuah notifikasi di sana.

[Anda telah menerima dana sebesar Rp 600.000,- dari rekening xxxxxxxxx598]

“Din, ini kebanyakan. Semuanya hanya lima ratus tujuh puluh ribu. Kenapa kau mengirimiku enam ratus ribu?”

“Itu ongkos kirim dariku. Terima kasih sudah mengantarkan ini. Aku akan membantumu dengan mempromosikannya ke akun sosial media milikku.”

“Ah, baiklah aku juga berterima kasih padamu. Kau bisa mencantumkan akun sosial media dari produkku ini. Kau tidak perlu mencantumkan akunku. Sekali lagi terimakasih Din.”

Dinda melambaikan tangannya pelan. “Tidak masalah untukku. Baiklah An aku masuk duluan.”

“Ya sekali lagi terimakasih.”

Andi melihat Dinda menghilang di balik pintu gerbang. Setelah itu Andi membalikkan badannya menuju ke arah adiknya.

[Ding]

[Modul sistem mendeksi keberhasilan Host menjual barang dagangannya]

[Selamat host mendapatkan bonus penjualan sebesar 5-10 kali dari yang host dapatkan. Berlaku hanya untuk hari ini]

[Selamat pendapatan Host bertambah Rp 600.000,- dari penjualan]

[Selamat Host mendapatkan bonus penjualan sebesar Rp 3.600.000,-]

[Nilai bonus pejualan tidak akan masuk dalam penghitungan misi pendapatan yang harus Host capai]

[Selamat berjuang mengumpulkan uang Host]

Terpopuler

Comments

Aditya Warman

Aditya Warman

bukannya 'menghabiskan uang thor?

2023-12-23

0

YUDA PANJAITAN

YUDA PANJAITAN

Rata-rata manusia bernapas sekitar 12 hingga 20 kali per menit dalam kondisi normal. Jika kita mengambil angka 15 napas per menit sebagai perkiraan, maka dalam satu jam, seseorang akan bernapas sebanyak 15 x 60 = 900 kali.

Dalam satu hari, ada 24 jam, sehingga jumlah napas dalam sehari adalah 900 x 24 = 21.600 kali.

Jika setiap satu kali napas dihargai dengan angka 7, maka nilai yang dihasilkan adalah 21.600 x 7 = 151.200.

2023-06-17

2

N4M3

N4M3

?????????

2023-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mendapat Sistem
2 Bab 2 Level 2
3 Bab 3 Kakak dengan Syndrome Sister Complex
4 Bab 4 Misi Pertama
5 Bab 5 Lidah Manis, Level 3
6 Bab 6 Bertemu dengan Dinda
7 Bab 7 Eksperimen Resep, Misi Baru
8 Bab 8 Brian
9 Bab 9 Level 4, Toko Sistem
10 Bab 10 Daftar Barang Dijual
11 Bab 11 Bonus Penjualan
12 Bab 12 Sembilan Juta Rupiah
13 Bab 13 Pesanan yang Membludak
14 Bab 14 Jony
15 Bab 15 Rencana Jony, Level 5
16 Bab 16 Rencana Membuka Toko (1)
17 Bab 17 Rencana Membuka Toko (2)
18 Bab 18 Rencana Membuka Toko (3)
19 Bab 19 1 VS 9
20 Bab 20 1 VS 9 (2)
21 Bab 21 1 VS 9 (3)
22 Bab 22 1 VS 9 (4)
23 Bab 23 Rencana Jahat Jony
24 Bab 24 Menghabiskan Uang
25 Bab 25 Rosalinda, Tiket Lucky Draw
26 Bab 26 Apartemen 4,5 Milyar
27 Bab 27 Level 6, Membeli Item Toko Sistem
28 Bab 28 Efek Menerima Pengalaman
29 Bab 29 Misi Baru Kalahkan Mereka
30 Bab 30 1 VS 12
31 Bab 31 Andi VS Damar
32 Bab 32 Anak Buah Sepupu Ayah
33 Bab 33 Aku Hancur atau Kau yang Hancur
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Perusahaan (1)
35 Bab 35 Mendirikan Sebuah Perusahaan (2)
36 Bab 36 Mendirikan Sebuah Perusahaan (3)
37 Bab 37 Bertemu Rosalinda (Lagi)
38 Bab 38 Membuat Video Bersama Rosalinda
39 Bab 39 Menginap
40 Bab 40 Mimpi
41 Bab 41 Pagi Bersama Rosalinda
42 Bab 42 Kemarahan Aripto
43 Bab 43 Diusir
44 Bab 44 Bulan Baru
45 Bab 45 Target Baru
46 Bab 46 Kesalah Pahaman Pengunjung Kafe
47 Bab 47 Bertetangga dengan Brian
48 Bab 48 Kunjungan Mr. S
49 Bab 49 Pembicaraan Setelah Kepergian Mr. S
50 Bab 50 Empat Keluarga Besar
51 Bab 51 Misi Tersembunyi (1)
52 Bab 52 Misi Tersembunyi (2)
53 Bab 53 Misi Tersembunyi (3)
54 Bab 54 Misi Tersembunyi (4)
55 Bab 55 Kedatangan Amira (1)
56 Bab 56 Kedatangan Amira (2)
57 Bab 57 Marcel dan Hermawan
58 Bab 58 Sumbangan ke Panti
59 Bab 59 Level 7, Mobil Baru
60 Bab 60 Runaya dan Gayatri
61 Bab 61 Sepuluh Kartu Kemampuan Karyawan
62 Bab 62 Keuntungan 70 juta
63 Bab 63 800 Juta VS 5 Milyar
64 Bab 64 Wawancara Kerja
65 Bab 65 Konflik di Toko Pakaian (1)
66 Bab 66 Konflik di Toko Pakaian (2)
67 Bab 67 Rasa Penasaran Gayatri
68 Bab 68 Hari Pertama Kerja
69 Bab 69 Bertemu dengan Widya
70 Bab 70 Simbol yang Tidak Asing
71 Bab 71 Kesalah Pahaman Baru (1)
72 Bab 72 Kesalah Pahaman Baru (2)
73 Bab 73 Balap Mobil di Jalur Gunung (1)
74 Bab 74 Balap Mobil di Jalur Gunung (2)
75 Bab 75 Balap Mobil di Jalur Gunung (3)
76 Bab 76 Balap Mobil di Jalur Gunung (4)
77 Bab 77 Tangan yang Terluka
78 Bab 78 Jony yang Pantang Menyerah (1)
79 Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
80 Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
81 Bab 80 Pembicaraan Ayah dan Anak
82 Bab 81 Ketahuan
83 Bab 82 Bonus Penjualan (Lagi?)
84 Bab 83 Undangan Makan Malam
85 Bab 84 Target Tercapai, Lucky Draw
86 Bab 85 Level Up, Hadiah 2,6 Milyar
87 Bab 86 Pengalaman Baru
88 Bab 87 Tawaran Kerja Baru Untuk Sekar
89 Bab 88 Buatlah Sebuah Game
90 Bab 89 Ibu-ibu yang Tidak Tahu Diri
91 Bab 90 Makan Siang Bersama Widya
92 Bab 91 Tajuk Berita Buatan Jony
93 Bab 92 Rendi yang Membelot
94 Bab 93 Diskusi di Malam Minggu
95 Bab 94 Pertemuan Tahunan
96 Bab 95 Andi VS Dimas
97 Bab 96 Kakek Buyut Adipramana
98 Bab 97 Rapat di Rumah Pohon
99 Bab 98 Kedatangan Burhan
100 Bab 99 Melihat Rumah Baru
101 Bab 100 Rapat di Hari Senin
102 Bab 101 Kerjasama dengan Adimas
103 Bab 102 Karina (1)
104 Bab 103 Karina (2)
105 Bab 104 Pembicaraan dengan Brian, Levek UP
106 Bab 105 Kotak Misteri Tingakat Emas
107 Bab 106 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (1)
108 Bab 107 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (2)
109 Bab 108 Kalung Yang Tertinggal (1)
110 Bab 109 Kalung yang Tertinggal (2)
111 Bab 110 Modal yang Terkumpul
112 Bab 111 Hermawan dan Karina
113 Bab 112 Pembaharuan Sistem
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115 Putra
117 Bab 116 Pembaruan Selesai
118 Bab 117 Asal Usul Sistem
119 Bab 118 Telfon dari Sinta
120 Bab 119 Makan Siang Bersama Dinda
121 Bab 120 Pertemuan Di Rumah Putra
122 Bab 121 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (1)
123 Bab 122 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (2)
124 Bab 123 Awal Kehancuran (1)
125 Bab 124 Awal Kehancuran (2)
126 Bab 125 Bumi Nusantara Fondation
127 Bab 126 Batasan Kotak Misteri
128 Bab 127 Enam Ratus Milyar, Villa di Bali
129 Bab 128 Diskusi Dengan Arsitek
130 Bab 129 Pengawal Untuk Keluarga
131 Bab 130 Pertemuan di Warung Kaki Lima
132 Bab 131 Membeli Mobil Baru
133 Bab 132 Pertemuan dengan Lukman
134 Bab 133 Informasi Mengenai Pengawal
135 Bab 134 Tanda Tangan Kontrak
136 Bab 135 Tomi
137 Bab 136 Tangkap Pencuri Itu
138 Bab 137 Andres
139 Bab 138 Andi VS Andres, Pingsan
140 Bab 139 Lima Bahasa Baru
141 Bab 140 Tim Alpha
142 Bab 141 Lima Puluh Pengawal
143 Bab 142 Pembicaraan Jony dan Bejo
144 Bab 143 Berinvestasi Di Perusahaan Perhiasan
145 Bab 144 Satu Triliyun Rupiah
146 Bab 145 Selamatkan Orang Terdekat (1)
147 Bab 146 Selamatkan Orang Terdekat (2)
148 Bab 147 Rosalinda, Karina dan Hermawan (1)
149 Bab 148 Rosalinda, Karina dan Hermawan (2)
150 Bab 149 Akuisisi
151 Bab 150 Pulang
152 Bab 151 Mencari Rosalinda
153 Bab 152 Kehancuran Jony dan Keluarganya
154 Bab 153 Rekaman Suara
155 Bab 154 Burhan dan Sistem
156 Bab 155 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (1)
157 Bab 156 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (2)
158 Bab 157 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (1)
159 Bab 158 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (2)
160 Bab 159 Berita Duka
161 Bab 160 Rencana Andi untuk Keluarga Prayudi
162 Bab 161 Kedatangan Burhan
163 Bab 162 Kebakaran (1)
164 Bab 163 Kebakaran (2)
165 Bab 164 Pertemuan dengan Sang Penerus (1)
166 Bab 165 Pertemuan dengan Sang Penerus (2)
167 Bab 166 Pertemuan dengan Sang Penerus (3)
168 Bab 167 Laporan Chayan
169 Bab 168 Pembicaraan Andi dan Para Sepupu
170 Bab 169 Lima Puluh Kartu Kemampuan Karyawan
171 Bab 170 Introgasi
172 Bab 171 Pembicaraan di Kafe
173 Bab 172 Burhan dan Keponakannya
174 Bab 173
175 Bab 174 Perkembangan Perusahaan Game
176 Bab 175 Pengalaman Tingkat Selanjutnya
177 Bab 176 Pasar Efek Luar Negeri
178 Bab 177 Dua Pasang Mata yang Mengawasi
179 Bab 178 Tujuh Anak Buah Sang Penerus
180 Bab 179 Sang Penerus Palsu
181 Bab 180 Kecurigaan Burhan
182 Bab 181 Fawzul
183 Bab 182 Kerja Sama dengan Widya (1)
184 Bab 183 Kerja Sama dengan Widya (2)
185 Bab 184 Misi : Selamatkan dari Bahaya (1)
186 Bab 185 Misi : Selamatkan dari Bahaya (2)
187 Bab 186 Rama dan Dirga (1)
188 Bab 187 Rama dan Dirga (2)
189 Bab 188 Kerjasama Andi dan Dua Keluarga
190 Bab 189 Shenhua
191 Bab 190 Tengda
192 Bab 191 Penyelidikan Burhan (1)
193 Bab 192 Penyelidikan Burhan (2)
194 Bab 193 Paris
195 Bab 194 Tantangan Andres (1)
196 Bab 195 Tantangan Andres (2)
197 Bab 196 Tawaran Menjadi Pembalap
198 Bab 197 Penangkapan Hermawan
199 Bab 198 Mencari Bantuan
200 Bab 199 Ruang Gelap Sang Penerus Palsu
201 Bab 200 Calon Ayah Angkat
202 Bab 201 Liburan Dengan Adik
203 Bab 202 Nongkrong Dengan Dinda
204 Bab 203 Nomor Tujuh
205 Bab 204 Host Selamatkan Dirimu
206 Bab 205 Dia Mati?
207 pengumuman
208 Bab 206 Pembalasan Dari Dinda
209 Bab 207 Peringatan Burhan
210 Bab 208 Persiapan
211 Bab 209 Pacar Baru
212 Pengumuman
213 Bab 210 Tiga Buah Rumah Sekaligus
214 Bab 211 Widya dan Dinda
215 Bab 212 Pertengkaran Pertama
216 Bab 213 Sasongko dan Sanjoyo (1)
217 Bab 214 Sasongko dan Sanjoyo (2)
218 Bab 215 Rapat Keluarga
219 Bab 216 Belajar Merias Diri
220 Bab 217 Konferensi Pers
221 Bab 218 Pengintaian Andi
222 Bab 219 Rapat Yang Disadap
223 Bab 220 Traktiran
224 Bab 221 Kemampuan Baru
225 Bab 222 Malang
226 Bab 223 Penemuan Dinda
227 Bab 224 Mempersiapkan Senjata
228 Bab 225 Penyekapan Andi
229 Bab 226
230 Bab 227 Masa Lalu Dinda
231 Bab 228 Cepatlah Kembali
232 Bab 229
233 Bab 230
234 Bab 231 Akhir
Episodes

Updated 234 Episodes

1
Bab 1 Mendapat Sistem
2
Bab 2 Level 2
3
Bab 3 Kakak dengan Syndrome Sister Complex
4
Bab 4 Misi Pertama
5
Bab 5 Lidah Manis, Level 3
6
Bab 6 Bertemu dengan Dinda
7
Bab 7 Eksperimen Resep, Misi Baru
8
Bab 8 Brian
9
Bab 9 Level 4, Toko Sistem
10
Bab 10 Daftar Barang Dijual
11
Bab 11 Bonus Penjualan
12
Bab 12 Sembilan Juta Rupiah
13
Bab 13 Pesanan yang Membludak
14
Bab 14 Jony
15
Bab 15 Rencana Jony, Level 5
16
Bab 16 Rencana Membuka Toko (1)
17
Bab 17 Rencana Membuka Toko (2)
18
Bab 18 Rencana Membuka Toko (3)
19
Bab 19 1 VS 9
20
Bab 20 1 VS 9 (2)
21
Bab 21 1 VS 9 (3)
22
Bab 22 1 VS 9 (4)
23
Bab 23 Rencana Jahat Jony
24
Bab 24 Menghabiskan Uang
25
Bab 25 Rosalinda, Tiket Lucky Draw
26
Bab 26 Apartemen 4,5 Milyar
27
Bab 27 Level 6, Membeli Item Toko Sistem
28
Bab 28 Efek Menerima Pengalaman
29
Bab 29 Misi Baru Kalahkan Mereka
30
Bab 30 1 VS 12
31
Bab 31 Andi VS Damar
32
Bab 32 Anak Buah Sepupu Ayah
33
Bab 33 Aku Hancur atau Kau yang Hancur
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Perusahaan (1)
35
Bab 35 Mendirikan Sebuah Perusahaan (2)
36
Bab 36 Mendirikan Sebuah Perusahaan (3)
37
Bab 37 Bertemu Rosalinda (Lagi)
38
Bab 38 Membuat Video Bersama Rosalinda
39
Bab 39 Menginap
40
Bab 40 Mimpi
41
Bab 41 Pagi Bersama Rosalinda
42
Bab 42 Kemarahan Aripto
43
Bab 43 Diusir
44
Bab 44 Bulan Baru
45
Bab 45 Target Baru
46
Bab 46 Kesalah Pahaman Pengunjung Kafe
47
Bab 47 Bertetangga dengan Brian
48
Bab 48 Kunjungan Mr. S
49
Bab 49 Pembicaraan Setelah Kepergian Mr. S
50
Bab 50 Empat Keluarga Besar
51
Bab 51 Misi Tersembunyi (1)
52
Bab 52 Misi Tersembunyi (2)
53
Bab 53 Misi Tersembunyi (3)
54
Bab 54 Misi Tersembunyi (4)
55
Bab 55 Kedatangan Amira (1)
56
Bab 56 Kedatangan Amira (2)
57
Bab 57 Marcel dan Hermawan
58
Bab 58 Sumbangan ke Panti
59
Bab 59 Level 7, Mobil Baru
60
Bab 60 Runaya dan Gayatri
61
Bab 61 Sepuluh Kartu Kemampuan Karyawan
62
Bab 62 Keuntungan 70 juta
63
Bab 63 800 Juta VS 5 Milyar
64
Bab 64 Wawancara Kerja
65
Bab 65 Konflik di Toko Pakaian (1)
66
Bab 66 Konflik di Toko Pakaian (2)
67
Bab 67 Rasa Penasaran Gayatri
68
Bab 68 Hari Pertama Kerja
69
Bab 69 Bertemu dengan Widya
70
Bab 70 Simbol yang Tidak Asing
71
Bab 71 Kesalah Pahaman Baru (1)
72
Bab 72 Kesalah Pahaman Baru (2)
73
Bab 73 Balap Mobil di Jalur Gunung (1)
74
Bab 74 Balap Mobil di Jalur Gunung (2)
75
Bab 75 Balap Mobil di Jalur Gunung (3)
76
Bab 76 Balap Mobil di Jalur Gunung (4)
77
Bab 77 Tangan yang Terluka
78
Bab 78 Jony yang Pantang Menyerah (1)
79
Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
80
Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
81
Bab 80 Pembicaraan Ayah dan Anak
82
Bab 81 Ketahuan
83
Bab 82 Bonus Penjualan (Lagi?)
84
Bab 83 Undangan Makan Malam
85
Bab 84 Target Tercapai, Lucky Draw
86
Bab 85 Level Up, Hadiah 2,6 Milyar
87
Bab 86 Pengalaman Baru
88
Bab 87 Tawaran Kerja Baru Untuk Sekar
89
Bab 88 Buatlah Sebuah Game
90
Bab 89 Ibu-ibu yang Tidak Tahu Diri
91
Bab 90 Makan Siang Bersama Widya
92
Bab 91 Tajuk Berita Buatan Jony
93
Bab 92 Rendi yang Membelot
94
Bab 93 Diskusi di Malam Minggu
95
Bab 94 Pertemuan Tahunan
96
Bab 95 Andi VS Dimas
97
Bab 96 Kakek Buyut Adipramana
98
Bab 97 Rapat di Rumah Pohon
99
Bab 98 Kedatangan Burhan
100
Bab 99 Melihat Rumah Baru
101
Bab 100 Rapat di Hari Senin
102
Bab 101 Kerjasama dengan Adimas
103
Bab 102 Karina (1)
104
Bab 103 Karina (2)
105
Bab 104 Pembicaraan dengan Brian, Levek UP
106
Bab 105 Kotak Misteri Tingakat Emas
107
Bab 106 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (1)
108
Bab 107 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (2)
109
Bab 108 Kalung Yang Tertinggal (1)
110
Bab 109 Kalung yang Tertinggal (2)
111
Bab 110 Modal yang Terkumpul
112
Bab 111 Hermawan dan Karina
113
Bab 112 Pembaharuan Sistem
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115 Putra
117
Bab 116 Pembaruan Selesai
118
Bab 117 Asal Usul Sistem
119
Bab 118 Telfon dari Sinta
120
Bab 119 Makan Siang Bersama Dinda
121
Bab 120 Pertemuan Di Rumah Putra
122
Bab 121 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (1)
123
Bab 122 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (2)
124
Bab 123 Awal Kehancuran (1)
125
Bab 124 Awal Kehancuran (2)
126
Bab 125 Bumi Nusantara Fondation
127
Bab 126 Batasan Kotak Misteri
128
Bab 127 Enam Ratus Milyar, Villa di Bali
129
Bab 128 Diskusi Dengan Arsitek
130
Bab 129 Pengawal Untuk Keluarga
131
Bab 130 Pertemuan di Warung Kaki Lima
132
Bab 131 Membeli Mobil Baru
133
Bab 132 Pertemuan dengan Lukman
134
Bab 133 Informasi Mengenai Pengawal
135
Bab 134 Tanda Tangan Kontrak
136
Bab 135 Tomi
137
Bab 136 Tangkap Pencuri Itu
138
Bab 137 Andres
139
Bab 138 Andi VS Andres, Pingsan
140
Bab 139 Lima Bahasa Baru
141
Bab 140 Tim Alpha
142
Bab 141 Lima Puluh Pengawal
143
Bab 142 Pembicaraan Jony dan Bejo
144
Bab 143 Berinvestasi Di Perusahaan Perhiasan
145
Bab 144 Satu Triliyun Rupiah
146
Bab 145 Selamatkan Orang Terdekat (1)
147
Bab 146 Selamatkan Orang Terdekat (2)
148
Bab 147 Rosalinda, Karina dan Hermawan (1)
149
Bab 148 Rosalinda, Karina dan Hermawan (2)
150
Bab 149 Akuisisi
151
Bab 150 Pulang
152
Bab 151 Mencari Rosalinda
153
Bab 152 Kehancuran Jony dan Keluarganya
154
Bab 153 Rekaman Suara
155
Bab 154 Burhan dan Sistem
156
Bab 155 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (1)
157
Bab 156 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (2)
158
Bab 157 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (1)
159
Bab 158 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (2)
160
Bab 159 Berita Duka
161
Bab 160 Rencana Andi untuk Keluarga Prayudi
162
Bab 161 Kedatangan Burhan
163
Bab 162 Kebakaran (1)
164
Bab 163 Kebakaran (2)
165
Bab 164 Pertemuan dengan Sang Penerus (1)
166
Bab 165 Pertemuan dengan Sang Penerus (2)
167
Bab 166 Pertemuan dengan Sang Penerus (3)
168
Bab 167 Laporan Chayan
169
Bab 168 Pembicaraan Andi dan Para Sepupu
170
Bab 169 Lima Puluh Kartu Kemampuan Karyawan
171
Bab 170 Introgasi
172
Bab 171 Pembicaraan di Kafe
173
Bab 172 Burhan dan Keponakannya
174
Bab 173
175
Bab 174 Perkembangan Perusahaan Game
176
Bab 175 Pengalaman Tingkat Selanjutnya
177
Bab 176 Pasar Efek Luar Negeri
178
Bab 177 Dua Pasang Mata yang Mengawasi
179
Bab 178 Tujuh Anak Buah Sang Penerus
180
Bab 179 Sang Penerus Palsu
181
Bab 180 Kecurigaan Burhan
182
Bab 181 Fawzul
183
Bab 182 Kerja Sama dengan Widya (1)
184
Bab 183 Kerja Sama dengan Widya (2)
185
Bab 184 Misi : Selamatkan dari Bahaya (1)
186
Bab 185 Misi : Selamatkan dari Bahaya (2)
187
Bab 186 Rama dan Dirga (1)
188
Bab 187 Rama dan Dirga (2)
189
Bab 188 Kerjasama Andi dan Dua Keluarga
190
Bab 189 Shenhua
191
Bab 190 Tengda
192
Bab 191 Penyelidikan Burhan (1)
193
Bab 192 Penyelidikan Burhan (2)
194
Bab 193 Paris
195
Bab 194 Tantangan Andres (1)
196
Bab 195 Tantangan Andres (2)
197
Bab 196 Tawaran Menjadi Pembalap
198
Bab 197 Penangkapan Hermawan
199
Bab 198 Mencari Bantuan
200
Bab 199 Ruang Gelap Sang Penerus Palsu
201
Bab 200 Calon Ayah Angkat
202
Bab 201 Liburan Dengan Adik
203
Bab 202 Nongkrong Dengan Dinda
204
Bab 203 Nomor Tujuh
205
Bab 204 Host Selamatkan Dirimu
206
Bab 205 Dia Mati?
207
pengumuman
208
Bab 206 Pembalasan Dari Dinda
209
Bab 207 Peringatan Burhan
210
Bab 208 Persiapan
211
Bab 209 Pacar Baru
212
Pengumuman
213
Bab 210 Tiga Buah Rumah Sekaligus
214
Bab 211 Widya dan Dinda
215
Bab 212 Pertengkaran Pertama
216
Bab 213 Sasongko dan Sanjoyo (1)
217
Bab 214 Sasongko dan Sanjoyo (2)
218
Bab 215 Rapat Keluarga
219
Bab 216 Belajar Merias Diri
220
Bab 217 Konferensi Pers
221
Bab 218 Pengintaian Andi
222
Bab 219 Rapat Yang Disadap
223
Bab 220 Traktiran
224
Bab 221 Kemampuan Baru
225
Bab 222 Malang
226
Bab 223 Penemuan Dinda
227
Bab 224 Mempersiapkan Senjata
228
Bab 225 Penyekapan Andi
229
Bab 226
230
Bab 227 Masa Lalu Dinda
231
Bab 228 Cepatlah Kembali
232
Bab 229
233
Bab 230
234
Bab 231 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!