Bab 8 Brian

[Ding]

[Misi telah dibuat]

[Misi : Host hasilkan uang sebesar Rp 10.000.000,- dalam waktu empat belas hari]

[Hadiah : Voucer Cashback 200%]

[Ding]

[Selesaikan misi dengan sepenuh hati Host. Kedepannya akan ada misi lainnya dengan hadiah yang sangat menarik]

“Sepuluh juta? Itu banyak sekali. Bagaimana aku bisa menghasilkan uang sebanyak itu?” Andi terkejut mendengar notifikasi yang ia terima dari sistem.

Andi tidak menyangka mendapatkan misi untuk menghasilkan uang sebanyak itu dari sistem. Menghasilkan uang sebanyak itu dalam waktu dua minggu terbilang cukup berat bagi Andi. Setidaknya bisnisnya itu harus menghasilkan uang sebanyak tujuh ratus ribu lebih setiap harinya.

Itu cukup banyak bagi Andi. Pendapatan kedua orangtuanya jika digabung dalam sebulan tidak sampai lima juta. Dan sekarang dia harus menghasilkan dua kali lipat dari penghasilan orangtuanya selama setengah bulan.

Andi tau ini adalah sebuah misi yang perlu ia selesaikan. Jika ini berhasil setidaknya ia bisa mendapatkan uang jutaan. Jika gagal, kemungkinan besar yang hilang adalah waktunya untuk berkeliling kesana kemari. Setidaknya uang yang akan ia habiskan adalah uang pemberian dari sistem. Jadi, tidak ada ruginya bagi Andi untuk berusaha menyelesaikan semua ini.

Andi bergegas menuju kamarnya. Ia mengeluarkan sebuah buku dan pulpen dari dalam laci. Andi kemudian membuat beberapa poin di sana. Setidaknya jika ia ingin berhasil menyelesaikan misi, Andi perlu membuat rencana yang matang.

Pertama, Andi perlu memikirkan sasaran konsumennya. Apakah ia akan menargetkan orang dengan keuangan menengah atau golongan atas. Setelah Andi pikir lebih jauh, lebih baik dirinya menjual produknya kepada orang kelas atas. Alasan utamanya yaitu, Andi bisa menjual produknya dengan harga yang lebih mahal. Setidaknya dia bisa dengan mudah mengambil untung duapuluh persen dari sana.

Kedua, Andi perlu memikirkan kemasan. Dirinya memang sudah memikirkan nama dari brand miliknya. Tetapi ia perlu memikirkan desain logo dan kemasan yang baik. Setidaknya dengan diberi kemasan premium, nilai jual produk Andi bisa naik. Hal ini juga akan memberikan kesan bahwa produk Andi adalah produk premium.

Ketiga, Andi perlu memikirkan tentang promosi. Dirinya tidak bisa mengandalkan keajaiban datang begitu saja. Ia perlu membuat promosi yang menarik agar orang tau produk miliknya. Kebetulan sekali ada car free day tiap Minggu di tempatnya tinggal. Ia bisa membawa beberapa buah dessert box dan menjualnya Minggu besok. Berharap di sana nanti Andi bisa menemukan pelanggan.

“Panel status.”

[Ding]

[Modul Menjadi Kaya]

[Level 3 (130000/875000)]

[Saldo Host : Rp 50.480,-]

[Tingkat Konversi : 1 kali nafas \= 4 rupiah]

[Misi : - Host hasilkan uang sebesar Rp 10.000.000,- dalam waktu empat belas hari. Hitung mundur : 13 hari 23 jam 54 menit]

[Penyimpanan : --- ]

[Kemampuan : - Lidah Manis : Selamanya]

[Selamat berjuang menghabiskan uang Host]

“Hemm… sekarang ini aku punya uang lima puluh ribu. Ini cukup untuk membuat desain dan mencetak kemasan. Sepertinya besok aku perlu datang ke percetakan. Aku harap mereka bisa menyelesaikan pesananku dengan cepat.”

Setelah selesai membuat garis besar dari rencanya, kini Andi membuat rincian dari bahan yang digunakan untuk membuat dessert box. Ia memperinci harga bahan tiap resep, mengganti dari yang kualitas biasa dengan kualitas yang lebih baik lagi.

Andi menemukan angka tigapuluh empat ribu duaratus lima puluh rupiah. Itu belum termasuk dengan toples dan kemasan luar. Andi tidak yakin uang miliknya cukup untuk menjadi modalnya. Ia yakin uangnya tidak akan cukup.

Setidaknya ia membutuhkan pinjaman uang sebesar satu juta rupiah. Andi tau orangtuanya memiliki uang sebanyak itu. Tetapi Andi juga tau bahwa itu adalah uang yang orangtuanya persiapkan untuk biaya masuk Arfan mendaftar ke SMP. Ia tidak mau meminjam uang dari orangtuanya.

Andi teringat akan teman baiknya sejak SMP. Dia terlahir di keluarga berada. Meski tidak bisa dibilang kaya, tetapi perekonomian keluarganya jauh lebih baik daripada keluarga Andi. Temannya ini juga satu SMA dengannya. Sayangnya mereka berbeda kelas. Walau begitu hubungan mereka masih terjalin dengan baik.

Dia adalah Brian. Satu-satunya teman dekat yang dimilki Andi. Selama ini mereka sering nongkrong bareng. Hanya saja persiapan ujian membuat keduanya tidak bisa nongkrong seperti sebelumnya. Andi memutuskan untuk meminjam uang kepada Brian.

Membuka daftar kontak di ponselnya, Andi membuka nomer telfon Brian. “Moga aja dia ada uang dan bisa dipinjam.” Doa Andi dalam hati. Andi kemudian menekan tombol panggil di layar ponselnya.

“Hallo!! Ngapain telfon?” tanya Brian dari sisi lain.

“Ya elah sewot amat. Macem cewe lagi PMS aja. Entar malem kamu dirumahkan?”

“Mau maen kesini? Ayo kesini-kesini. Temenin maen PS. Suntuk banget di rumah. Kebetulan Mama juga nyariin kamu. Dateng aja kesini.”

“Oke, entar aku kesana.” Ucap Andi sebelum menutup telfonnya.

*****

Andi berhenti di depan gerbang sebuah rumah berlantai tiga. Rumah itu terlihat cukup mewah dengan kombinasi warna emas dan perak yang mewarnai dinding rumah. Lantai marmer yang berwarna putih menambah kemewahan tersendiri bagi rumah tersebut.

Andi mengetuk pelan gerbang rumah di depannya. Tidak berapa lama kemudian, seseorang berpakaian putih dengan celana navy membukakan pintu gerbang.

“Sore Pak Min.” sapa Andi kepada satpam yang bekerja di rumah Brian.

“Eh Andi, udah datang kamu rupanya. Ayo masuk-masuk. Mas Brian udah nunggu di dalem. Katanya kalo kamu udah dateng kamu langsung aja ke kamarnya.” Ucap Pak Min yang kini membukakan gerbang agar motor Andi bisa lewat.

“Parkir aja di tempat biasanya.”

“Oke Pak Min. Makasih ya udah dibukain gerbang.”

Andi membawa masuk motornya menuju garasi mobil yang ada di belakang rumah Brian. Setelah itu ia masuk ke dalam rumah Brian melalui dapur. Andi sudah cukup hafal dengan tata letak ruang yang ada di rumah Brian. Ia sering datang ke sini bahkan beberapa kali menginap. Jadi Andi tidak mmebutuhkan seseorang untuk menunjukkan jalan kemana arah kamar Brian.

Di lantai dua, Andi berhenti di sebuah pintu yang terletak tidak jauh dari tangga. Ia mengetuk dua kali pintu tersebut. “Bri kamu di dalam?” tanya Andi.

“Masuk aja An, pintunya nggak dikunci.” Terdengar sebuah suara dari dalam kamar.

Andi melihat Brian yang sedang bermain PS di atas karpet. Pemuda itu sama sekali tidak menoleh ketika Andi memasuki kamarnya. Matanya masih fokus pada layar tv di depannya.

“Ayo sini-sini An. Kita maen bola. Gue capek lawan computer mulu. Ga ada serunya.” Dengan tetap fokus pada layar TV, Brian yang melambaikan tangannya ke arah Andi. Memintanya mendekat ke arahnya.

“Tumben-tumenan kamu diem di rumah aja. Nggak liburan?” Andi berjalan mendekat ke arah Brian dan memilih duduk di sebelah pemuda itu.

“Masih males kemana-mana. Otaku capek abis diperes buat mikir ngerjain soal ujian. Sekarang mau nyatai dulu. Mungkin minggu depan aku mau liburan. Mau ikut?”

“Nggak ah. Nggak ada duit.Bro, kan kamu tau sendiri gimana keadaan keluargaku.”

Brian mengehentikan aktifitasnya, pemuda itu kemudian memandang lekat ke arah Andi. “Kalau aku nawarin ikut, itu tandanya kamu nggak usah mikirin soal biaya. Semua bakal aku tanggung. Kamu Cuma perlu bawa baju dan badan aja.”

“Ah nggak enak ah. Aku udah sering kamu ajak liburan. Nggak enak ikut terus. Aku kesini sebenarnya mau pinjam duit. Masak aku mau pinjem duit masih aja mau dibayarin liburan.” Jelas Andi.

Memang Brian dan keluarganya sering mengajak Andi liburan. Terkadang kedua adik Andi juga ikut dalam rombongan mereka. Jadi tidak heran jika sekarang Brian mengajaknya liburan.

Dia bisa berteman baik dengan Brian karena sebuah alasan. Brian adalah seorang siswa pindahan. Keluarganya selama ini tinggal di luar negeri. Namun ketika Brian memasuki SMP, mereka kembali ke Indonesia. Saat itu Brian yang belum begitu lancar berbahasa Indonesia sering dibuli. Bahkan beberapa orang memalak uang saku Brian.

Brian yang saat itu dipalak, melawan seniornya. Lima lawan satu. Sudah jelas Brian kalah. Pada saat itulah Andi datang menolong Brian. Andi membantu Brian dari keroyokan para seniornya. Lalu Andi memantu membawa Brian ke klinik. Akibat menolong Brian, kini giliran Andi yang sering mendapatkan pukulan dari seniornya tersebut.

Karena kejadian itulah hubungan antara Andi dan Brian semakin dekat. Andi juga menjadi teman pertama Brian sejak dirinya menjadi murid baru. Orangtua Brian yang juga mendengar kejadian yang menimpa anak mereka satu-satunya itu. Mereka sangat berterima kasih atas bantuan yang Andi berikan kepada anak mereka.

Terpopuler

Comments

penggemar_Uangkecil?!

penggemar_Uangkecil?!

.

2024-02-14

1

Evelyn maya

Evelyn maya

54r

2022-01-02

2

UPIN IPIN

UPIN IPIN

Andi pengen pinjam 💰 ke Brian... semoga aja Andi dpt pinjaman dari Brian temannya 🙏🙏🙏🙏🙏

2021-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mendapat Sistem
2 Bab 2 Level 2
3 Bab 3 Kakak dengan Syndrome Sister Complex
4 Bab 4 Misi Pertama
5 Bab 5 Lidah Manis, Level 3
6 Bab 6 Bertemu dengan Dinda
7 Bab 7 Eksperimen Resep, Misi Baru
8 Bab 8 Brian
9 Bab 9 Level 4, Toko Sistem
10 Bab 10 Daftar Barang Dijual
11 Bab 11 Bonus Penjualan
12 Bab 12 Sembilan Juta Rupiah
13 Bab 13 Pesanan yang Membludak
14 Bab 14 Jony
15 Bab 15 Rencana Jony, Level 5
16 Bab 16 Rencana Membuka Toko (1)
17 Bab 17 Rencana Membuka Toko (2)
18 Bab 18 Rencana Membuka Toko (3)
19 Bab 19 1 VS 9
20 Bab 20 1 VS 9 (2)
21 Bab 21 1 VS 9 (3)
22 Bab 22 1 VS 9 (4)
23 Bab 23 Rencana Jahat Jony
24 Bab 24 Menghabiskan Uang
25 Bab 25 Rosalinda, Tiket Lucky Draw
26 Bab 26 Apartemen 4,5 Milyar
27 Bab 27 Level 6, Membeli Item Toko Sistem
28 Bab 28 Efek Menerima Pengalaman
29 Bab 29 Misi Baru Kalahkan Mereka
30 Bab 30 1 VS 12
31 Bab 31 Andi VS Damar
32 Bab 32 Anak Buah Sepupu Ayah
33 Bab 33 Aku Hancur atau Kau yang Hancur
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Perusahaan (1)
35 Bab 35 Mendirikan Sebuah Perusahaan (2)
36 Bab 36 Mendirikan Sebuah Perusahaan (3)
37 Bab 37 Bertemu Rosalinda (Lagi)
38 Bab 38 Membuat Video Bersama Rosalinda
39 Bab 39 Menginap
40 Bab 40 Mimpi
41 Bab 41 Pagi Bersama Rosalinda
42 Bab 42 Kemarahan Aripto
43 Bab 43 Diusir
44 Bab 44 Bulan Baru
45 Bab 45 Target Baru
46 Bab 46 Kesalah Pahaman Pengunjung Kafe
47 Bab 47 Bertetangga dengan Brian
48 Bab 48 Kunjungan Mr. S
49 Bab 49 Pembicaraan Setelah Kepergian Mr. S
50 Bab 50 Empat Keluarga Besar
51 Bab 51 Misi Tersembunyi (1)
52 Bab 52 Misi Tersembunyi (2)
53 Bab 53 Misi Tersembunyi (3)
54 Bab 54 Misi Tersembunyi (4)
55 Bab 55 Kedatangan Amira (1)
56 Bab 56 Kedatangan Amira (2)
57 Bab 57 Marcel dan Hermawan
58 Bab 58 Sumbangan ke Panti
59 Bab 59 Level 7, Mobil Baru
60 Bab 60 Runaya dan Gayatri
61 Bab 61 Sepuluh Kartu Kemampuan Karyawan
62 Bab 62 Keuntungan 70 juta
63 Bab 63 800 Juta VS 5 Milyar
64 Bab 64 Wawancara Kerja
65 Bab 65 Konflik di Toko Pakaian (1)
66 Bab 66 Konflik di Toko Pakaian (2)
67 Bab 67 Rasa Penasaran Gayatri
68 Bab 68 Hari Pertama Kerja
69 Bab 69 Bertemu dengan Widya
70 Bab 70 Simbol yang Tidak Asing
71 Bab 71 Kesalah Pahaman Baru (1)
72 Bab 72 Kesalah Pahaman Baru (2)
73 Bab 73 Balap Mobil di Jalur Gunung (1)
74 Bab 74 Balap Mobil di Jalur Gunung (2)
75 Bab 75 Balap Mobil di Jalur Gunung (3)
76 Bab 76 Balap Mobil di Jalur Gunung (4)
77 Bab 77 Tangan yang Terluka
78 Bab 78 Jony yang Pantang Menyerah (1)
79 Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
80 Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
81 Bab 80 Pembicaraan Ayah dan Anak
82 Bab 81 Ketahuan
83 Bab 82 Bonus Penjualan (Lagi?)
84 Bab 83 Undangan Makan Malam
85 Bab 84 Target Tercapai, Lucky Draw
86 Bab 85 Level Up, Hadiah 2,6 Milyar
87 Bab 86 Pengalaman Baru
88 Bab 87 Tawaran Kerja Baru Untuk Sekar
89 Bab 88 Buatlah Sebuah Game
90 Bab 89 Ibu-ibu yang Tidak Tahu Diri
91 Bab 90 Makan Siang Bersama Widya
92 Bab 91 Tajuk Berita Buatan Jony
93 Bab 92 Rendi yang Membelot
94 Bab 93 Diskusi di Malam Minggu
95 Bab 94 Pertemuan Tahunan
96 Bab 95 Andi VS Dimas
97 Bab 96 Kakek Buyut Adipramana
98 Bab 97 Rapat di Rumah Pohon
99 Bab 98 Kedatangan Burhan
100 Bab 99 Melihat Rumah Baru
101 Bab 100 Rapat di Hari Senin
102 Bab 101 Kerjasama dengan Adimas
103 Bab 102 Karina (1)
104 Bab 103 Karina (2)
105 Bab 104 Pembicaraan dengan Brian, Levek UP
106 Bab 105 Kotak Misteri Tingakat Emas
107 Bab 106 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (1)
108 Bab 107 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (2)
109 Bab 108 Kalung Yang Tertinggal (1)
110 Bab 109 Kalung yang Tertinggal (2)
111 Bab 110 Modal yang Terkumpul
112 Bab 111 Hermawan dan Karina
113 Bab 112 Pembaharuan Sistem
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115 Putra
117 Bab 116 Pembaruan Selesai
118 Bab 117 Asal Usul Sistem
119 Bab 118 Telfon dari Sinta
120 Bab 119 Makan Siang Bersama Dinda
121 Bab 120 Pertemuan Di Rumah Putra
122 Bab 121 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (1)
123 Bab 122 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (2)
124 Bab 123 Awal Kehancuran (1)
125 Bab 124 Awal Kehancuran (2)
126 Bab 125 Bumi Nusantara Fondation
127 Bab 126 Batasan Kotak Misteri
128 Bab 127 Enam Ratus Milyar, Villa di Bali
129 Bab 128 Diskusi Dengan Arsitek
130 Bab 129 Pengawal Untuk Keluarga
131 Bab 130 Pertemuan di Warung Kaki Lima
132 Bab 131 Membeli Mobil Baru
133 Bab 132 Pertemuan dengan Lukman
134 Bab 133 Informasi Mengenai Pengawal
135 Bab 134 Tanda Tangan Kontrak
136 Bab 135 Tomi
137 Bab 136 Tangkap Pencuri Itu
138 Bab 137 Andres
139 Bab 138 Andi VS Andres, Pingsan
140 Bab 139 Lima Bahasa Baru
141 Bab 140 Tim Alpha
142 Bab 141 Lima Puluh Pengawal
143 Bab 142 Pembicaraan Jony dan Bejo
144 Bab 143 Berinvestasi Di Perusahaan Perhiasan
145 Bab 144 Satu Triliyun Rupiah
146 Bab 145 Selamatkan Orang Terdekat (1)
147 Bab 146 Selamatkan Orang Terdekat (2)
148 Bab 147 Rosalinda, Karina dan Hermawan (1)
149 Bab 148 Rosalinda, Karina dan Hermawan (2)
150 Bab 149 Akuisisi
151 Bab 150 Pulang
152 Bab 151 Mencari Rosalinda
153 Bab 152 Kehancuran Jony dan Keluarganya
154 Bab 153 Rekaman Suara
155 Bab 154 Burhan dan Sistem
156 Bab 155 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (1)
157 Bab 156 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (2)
158 Bab 157 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (1)
159 Bab 158 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (2)
160 Bab 159 Berita Duka
161 Bab 160 Rencana Andi untuk Keluarga Prayudi
162 Bab 161 Kedatangan Burhan
163 Bab 162 Kebakaran (1)
164 Bab 163 Kebakaran (2)
165 Bab 164 Pertemuan dengan Sang Penerus (1)
166 Bab 165 Pertemuan dengan Sang Penerus (2)
167 Bab 166 Pertemuan dengan Sang Penerus (3)
168 Bab 167 Laporan Chayan
169 Bab 168 Pembicaraan Andi dan Para Sepupu
170 Bab 169 Lima Puluh Kartu Kemampuan Karyawan
171 Bab 170 Introgasi
172 Bab 171 Pembicaraan di Kafe
173 Bab 172 Burhan dan Keponakannya
174 Bab 173
175 Bab 174 Perkembangan Perusahaan Game
176 Bab 175 Pengalaman Tingkat Selanjutnya
177 Bab 176 Pasar Efek Luar Negeri
178 Bab 177 Dua Pasang Mata yang Mengawasi
179 Bab 178 Tujuh Anak Buah Sang Penerus
180 Bab 179 Sang Penerus Palsu
181 Bab 180 Kecurigaan Burhan
182 Bab 181 Fawzul
183 Bab 182 Kerja Sama dengan Widya (1)
184 Bab 183 Kerja Sama dengan Widya (2)
185 Bab 184 Misi : Selamatkan dari Bahaya (1)
186 Bab 185 Misi : Selamatkan dari Bahaya (2)
187 Bab 186 Rama dan Dirga (1)
188 Bab 187 Rama dan Dirga (2)
189 Bab 188 Kerjasama Andi dan Dua Keluarga
190 Bab 189 Shenhua
191 Bab 190 Tengda
192 Bab 191 Penyelidikan Burhan (1)
193 Bab 192 Penyelidikan Burhan (2)
194 Bab 193 Paris
195 Bab 194 Tantangan Andres (1)
196 Bab 195 Tantangan Andres (2)
197 Bab 196 Tawaran Menjadi Pembalap
198 Bab 197 Penangkapan Hermawan
199 Bab 198 Mencari Bantuan
200 Bab 199 Ruang Gelap Sang Penerus Palsu
201 Bab 200 Calon Ayah Angkat
202 Bab 201 Liburan Dengan Adik
203 Bab 202 Nongkrong Dengan Dinda
204 Bab 203 Nomor Tujuh
205 Bab 204 Host Selamatkan Dirimu
206 Bab 205 Dia Mati?
207 pengumuman
208 Bab 206 Pembalasan Dari Dinda
209 Bab 207 Peringatan Burhan
210 Bab 208 Persiapan
211 Bab 209 Pacar Baru
212 Pengumuman
213 Bab 210 Tiga Buah Rumah Sekaligus
214 Bab 211 Widya dan Dinda
215 Bab 212 Pertengkaran Pertama
216 Bab 213 Sasongko dan Sanjoyo (1)
217 Bab 214 Sasongko dan Sanjoyo (2)
218 Bab 215 Rapat Keluarga
219 Bab 216 Belajar Merias Diri
220 Bab 217 Konferensi Pers
221 Bab 218 Pengintaian Andi
222 Bab 219 Rapat Yang Disadap
223 Bab 220 Traktiran
224 Bab 221 Kemampuan Baru
225 Bab 222 Malang
226 Bab 223 Penemuan Dinda
227 Bab 224 Mempersiapkan Senjata
228 Bab 225 Penyekapan Andi
229 Bab 226
230 Bab 227 Masa Lalu Dinda
231 Bab 228 Cepatlah Kembali
232 Bab 229
233 Bab 230
234 Bab 231 Akhir
Episodes

Updated 234 Episodes

1
Bab 1 Mendapat Sistem
2
Bab 2 Level 2
3
Bab 3 Kakak dengan Syndrome Sister Complex
4
Bab 4 Misi Pertama
5
Bab 5 Lidah Manis, Level 3
6
Bab 6 Bertemu dengan Dinda
7
Bab 7 Eksperimen Resep, Misi Baru
8
Bab 8 Brian
9
Bab 9 Level 4, Toko Sistem
10
Bab 10 Daftar Barang Dijual
11
Bab 11 Bonus Penjualan
12
Bab 12 Sembilan Juta Rupiah
13
Bab 13 Pesanan yang Membludak
14
Bab 14 Jony
15
Bab 15 Rencana Jony, Level 5
16
Bab 16 Rencana Membuka Toko (1)
17
Bab 17 Rencana Membuka Toko (2)
18
Bab 18 Rencana Membuka Toko (3)
19
Bab 19 1 VS 9
20
Bab 20 1 VS 9 (2)
21
Bab 21 1 VS 9 (3)
22
Bab 22 1 VS 9 (4)
23
Bab 23 Rencana Jahat Jony
24
Bab 24 Menghabiskan Uang
25
Bab 25 Rosalinda, Tiket Lucky Draw
26
Bab 26 Apartemen 4,5 Milyar
27
Bab 27 Level 6, Membeli Item Toko Sistem
28
Bab 28 Efek Menerima Pengalaman
29
Bab 29 Misi Baru Kalahkan Mereka
30
Bab 30 1 VS 12
31
Bab 31 Andi VS Damar
32
Bab 32 Anak Buah Sepupu Ayah
33
Bab 33 Aku Hancur atau Kau yang Hancur
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Perusahaan (1)
35
Bab 35 Mendirikan Sebuah Perusahaan (2)
36
Bab 36 Mendirikan Sebuah Perusahaan (3)
37
Bab 37 Bertemu Rosalinda (Lagi)
38
Bab 38 Membuat Video Bersama Rosalinda
39
Bab 39 Menginap
40
Bab 40 Mimpi
41
Bab 41 Pagi Bersama Rosalinda
42
Bab 42 Kemarahan Aripto
43
Bab 43 Diusir
44
Bab 44 Bulan Baru
45
Bab 45 Target Baru
46
Bab 46 Kesalah Pahaman Pengunjung Kafe
47
Bab 47 Bertetangga dengan Brian
48
Bab 48 Kunjungan Mr. S
49
Bab 49 Pembicaraan Setelah Kepergian Mr. S
50
Bab 50 Empat Keluarga Besar
51
Bab 51 Misi Tersembunyi (1)
52
Bab 52 Misi Tersembunyi (2)
53
Bab 53 Misi Tersembunyi (3)
54
Bab 54 Misi Tersembunyi (4)
55
Bab 55 Kedatangan Amira (1)
56
Bab 56 Kedatangan Amira (2)
57
Bab 57 Marcel dan Hermawan
58
Bab 58 Sumbangan ke Panti
59
Bab 59 Level 7, Mobil Baru
60
Bab 60 Runaya dan Gayatri
61
Bab 61 Sepuluh Kartu Kemampuan Karyawan
62
Bab 62 Keuntungan 70 juta
63
Bab 63 800 Juta VS 5 Milyar
64
Bab 64 Wawancara Kerja
65
Bab 65 Konflik di Toko Pakaian (1)
66
Bab 66 Konflik di Toko Pakaian (2)
67
Bab 67 Rasa Penasaran Gayatri
68
Bab 68 Hari Pertama Kerja
69
Bab 69 Bertemu dengan Widya
70
Bab 70 Simbol yang Tidak Asing
71
Bab 71 Kesalah Pahaman Baru (1)
72
Bab 72 Kesalah Pahaman Baru (2)
73
Bab 73 Balap Mobil di Jalur Gunung (1)
74
Bab 74 Balap Mobil di Jalur Gunung (2)
75
Bab 75 Balap Mobil di Jalur Gunung (3)
76
Bab 76 Balap Mobil di Jalur Gunung (4)
77
Bab 77 Tangan yang Terluka
78
Bab 78 Jony yang Pantang Menyerah (1)
79
Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
80
Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
81
Bab 80 Pembicaraan Ayah dan Anak
82
Bab 81 Ketahuan
83
Bab 82 Bonus Penjualan (Lagi?)
84
Bab 83 Undangan Makan Malam
85
Bab 84 Target Tercapai, Lucky Draw
86
Bab 85 Level Up, Hadiah 2,6 Milyar
87
Bab 86 Pengalaman Baru
88
Bab 87 Tawaran Kerja Baru Untuk Sekar
89
Bab 88 Buatlah Sebuah Game
90
Bab 89 Ibu-ibu yang Tidak Tahu Diri
91
Bab 90 Makan Siang Bersama Widya
92
Bab 91 Tajuk Berita Buatan Jony
93
Bab 92 Rendi yang Membelot
94
Bab 93 Diskusi di Malam Minggu
95
Bab 94 Pertemuan Tahunan
96
Bab 95 Andi VS Dimas
97
Bab 96 Kakek Buyut Adipramana
98
Bab 97 Rapat di Rumah Pohon
99
Bab 98 Kedatangan Burhan
100
Bab 99 Melihat Rumah Baru
101
Bab 100 Rapat di Hari Senin
102
Bab 101 Kerjasama dengan Adimas
103
Bab 102 Karina (1)
104
Bab 103 Karina (2)
105
Bab 104 Pembicaraan dengan Brian, Levek UP
106
Bab 105 Kotak Misteri Tingakat Emas
107
Bab 106 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (1)
108
Bab 107 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (2)
109
Bab 108 Kalung Yang Tertinggal (1)
110
Bab 109 Kalung yang Tertinggal (2)
111
Bab 110 Modal yang Terkumpul
112
Bab 111 Hermawan dan Karina
113
Bab 112 Pembaharuan Sistem
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115 Putra
117
Bab 116 Pembaruan Selesai
118
Bab 117 Asal Usul Sistem
119
Bab 118 Telfon dari Sinta
120
Bab 119 Makan Siang Bersama Dinda
121
Bab 120 Pertemuan Di Rumah Putra
122
Bab 121 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (1)
123
Bab 122 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (2)
124
Bab 123 Awal Kehancuran (1)
125
Bab 124 Awal Kehancuran (2)
126
Bab 125 Bumi Nusantara Fondation
127
Bab 126 Batasan Kotak Misteri
128
Bab 127 Enam Ratus Milyar, Villa di Bali
129
Bab 128 Diskusi Dengan Arsitek
130
Bab 129 Pengawal Untuk Keluarga
131
Bab 130 Pertemuan di Warung Kaki Lima
132
Bab 131 Membeli Mobil Baru
133
Bab 132 Pertemuan dengan Lukman
134
Bab 133 Informasi Mengenai Pengawal
135
Bab 134 Tanda Tangan Kontrak
136
Bab 135 Tomi
137
Bab 136 Tangkap Pencuri Itu
138
Bab 137 Andres
139
Bab 138 Andi VS Andres, Pingsan
140
Bab 139 Lima Bahasa Baru
141
Bab 140 Tim Alpha
142
Bab 141 Lima Puluh Pengawal
143
Bab 142 Pembicaraan Jony dan Bejo
144
Bab 143 Berinvestasi Di Perusahaan Perhiasan
145
Bab 144 Satu Triliyun Rupiah
146
Bab 145 Selamatkan Orang Terdekat (1)
147
Bab 146 Selamatkan Orang Terdekat (2)
148
Bab 147 Rosalinda, Karina dan Hermawan (1)
149
Bab 148 Rosalinda, Karina dan Hermawan (2)
150
Bab 149 Akuisisi
151
Bab 150 Pulang
152
Bab 151 Mencari Rosalinda
153
Bab 152 Kehancuran Jony dan Keluarganya
154
Bab 153 Rekaman Suara
155
Bab 154 Burhan dan Sistem
156
Bab 155 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (1)
157
Bab 156 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (2)
158
Bab 157 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (1)
159
Bab 158 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (2)
160
Bab 159 Berita Duka
161
Bab 160 Rencana Andi untuk Keluarga Prayudi
162
Bab 161 Kedatangan Burhan
163
Bab 162 Kebakaran (1)
164
Bab 163 Kebakaran (2)
165
Bab 164 Pertemuan dengan Sang Penerus (1)
166
Bab 165 Pertemuan dengan Sang Penerus (2)
167
Bab 166 Pertemuan dengan Sang Penerus (3)
168
Bab 167 Laporan Chayan
169
Bab 168 Pembicaraan Andi dan Para Sepupu
170
Bab 169 Lima Puluh Kartu Kemampuan Karyawan
171
Bab 170 Introgasi
172
Bab 171 Pembicaraan di Kafe
173
Bab 172 Burhan dan Keponakannya
174
Bab 173
175
Bab 174 Perkembangan Perusahaan Game
176
Bab 175 Pengalaman Tingkat Selanjutnya
177
Bab 176 Pasar Efek Luar Negeri
178
Bab 177 Dua Pasang Mata yang Mengawasi
179
Bab 178 Tujuh Anak Buah Sang Penerus
180
Bab 179 Sang Penerus Palsu
181
Bab 180 Kecurigaan Burhan
182
Bab 181 Fawzul
183
Bab 182 Kerja Sama dengan Widya (1)
184
Bab 183 Kerja Sama dengan Widya (2)
185
Bab 184 Misi : Selamatkan dari Bahaya (1)
186
Bab 185 Misi : Selamatkan dari Bahaya (2)
187
Bab 186 Rama dan Dirga (1)
188
Bab 187 Rama dan Dirga (2)
189
Bab 188 Kerjasama Andi dan Dua Keluarga
190
Bab 189 Shenhua
191
Bab 190 Tengda
192
Bab 191 Penyelidikan Burhan (1)
193
Bab 192 Penyelidikan Burhan (2)
194
Bab 193 Paris
195
Bab 194 Tantangan Andres (1)
196
Bab 195 Tantangan Andres (2)
197
Bab 196 Tawaran Menjadi Pembalap
198
Bab 197 Penangkapan Hermawan
199
Bab 198 Mencari Bantuan
200
Bab 199 Ruang Gelap Sang Penerus Palsu
201
Bab 200 Calon Ayah Angkat
202
Bab 201 Liburan Dengan Adik
203
Bab 202 Nongkrong Dengan Dinda
204
Bab 203 Nomor Tujuh
205
Bab 204 Host Selamatkan Dirimu
206
Bab 205 Dia Mati?
207
pengumuman
208
Bab 206 Pembalasan Dari Dinda
209
Bab 207 Peringatan Burhan
210
Bab 208 Persiapan
211
Bab 209 Pacar Baru
212
Pengumuman
213
Bab 210 Tiga Buah Rumah Sekaligus
214
Bab 211 Widya dan Dinda
215
Bab 212 Pertengkaran Pertama
216
Bab 213 Sasongko dan Sanjoyo (1)
217
Bab 214 Sasongko dan Sanjoyo (2)
218
Bab 215 Rapat Keluarga
219
Bab 216 Belajar Merias Diri
220
Bab 217 Konferensi Pers
221
Bab 218 Pengintaian Andi
222
Bab 219 Rapat Yang Disadap
223
Bab 220 Traktiran
224
Bab 221 Kemampuan Baru
225
Bab 222 Malang
226
Bab 223 Penemuan Dinda
227
Bab 224 Mempersiapkan Senjata
228
Bab 225 Penyekapan Andi
229
Bab 226
230
Bab 227 Masa Lalu Dinda
231
Bab 228 Cepatlah Kembali
232
Bab 229
233
Bab 230
234
Bab 231 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!