Bab 15 Rencana Jony, Level 5

Revisi

“Sialan. Apa kau melihatnya Rendi? Anak miskin itu sekarang sudah berani berbicara balik kepadaku. Atas dasar apa dia yang rendahan seperti itu kepadaku.”

Sekarang ini Jony tidak bisa melampiaskan kemarahannya. Mobilnya masih berada di lingkungan perkotaan. Dan ini juga masih siang hari, sehingga dirinya tidak bisa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Yang bisa Jony lakukan hanyalah memacu mobilnya dengan kecepatan sedang dan terus menerus mengumpat dan mengolok-olok Andi.

Dirinya masih marah mendengar perkataan Andi tadi. Jika saja anak itu tidak berada di depan rumah Hilda, maka sudah pasti Jony akan turun dari mobil dan memberi pelajaran kepadanya. Beruntung anak miskin itu berada di depan rumah Hilda sehingga dia tidak akan merasakan tinju dari Jony.

“Jika saja tadi Tante Hilda tidak datang, sudah pasti aku akan memukul anak itu. Aku masih ingin menjaga citraku di depan keluarga Dinda. Aku belum bisa mendekati anak itu. Hampir saja aku tadi merusak semuanya.”

“Aku masih membutuhkan keluarga Dinda. Mereka bisa membantu ayahku untuk bisa menjadi walikota. Jadi bagaimanapun juga aku harus mendapatkan Dinda. Tetapi hadirnya cecunguk itu selalu seja merusak semuanya.”

“Kamu perlu bersabar sedikit Jony. Kita pasti punya kesempatan untuk membalaskan dendam kepada si otaku itu. Jangan marah seperti ini. Bukankah selama ini kamu sering meminjam tangan orang lain untuk memberi pelajaran kepada anak itu? Lalu kenapa sekarang kamu malah ingin mengotori tanganmu. Lakukan saja seperti biasa. Jangan membuat anak itu menjadi bangga karena bisa membuatmu turun tangan langsung.”

Jony menarik nafas panjang dan membuangnya. Sekarang ia menjadi lebih tenang. Apa yang dikatakan Rendi ada benarnya. Ia tidak perlu mengotori tangannya untuk orang seperti Andi. Ia hanya perlu melakukannya seperti biasanya.

“Kau benar Ren. Kita bisa melakukannya seperti biasanya. Aku akan memberinya pelajaran dengan meminjam tangan orang lain.”

“Ya seperti itu. Sama seperti biasanya. Sayang sekali sabtu kemarin anak itu tidak datang. Padahal kau sudah menyiapkan hadiah cukup besar padanya.”

“Kau benar. Aku menyiapkan pesta itu untuk menjebaknya. Sayang sekali dia tidak datang.” Jony menggeleng-gelengkan kepalanya mengingat ‘kejutan’ yang sudah ia persiapkan untuk Andi. Ia akan mempermalukan Andi di sana tetapi sayangnya anak itu tidak datang.

Jony sudah menyuruh salah satu anteknya untuk ‘tidak sengaja’ menuangkan minumannya ke baju yang Andi gunakan. Sebagai tuan rumah yang baik, Jony akan memberikan baju ganti kepada Andi. Tentu saja itu bukan baju sembarangan, melainkan baju yang sama seperti yang dikenakan pelayan pada acara tersebut.

“Kalau begitu kau hubungi anak-anak. Hari Jumat nanti adalah jadwal kelasku mengembalikan buku ke perpustakaan. Aku yakin anak itu akan datang ke sekolah. Buat anak itu tau bahwa dia sangat salah ketika berbicara seperti itu padaku. Hancurkan sepeda bututnya sehingga tidak bisa lagi digunakan. Dan ketika dia sudah berada di luar area sekolah, minta mereka menghajar anak itu hingga ibunya tidak bisa lagi mengenali wajahnya.”

*****

Setelah mengantarkan pesanan Hilda, Andi memutuskan untuk membeli beberapa bahan kue. Sekarang ini ia membeli bahan dalam jumlah besar, agar dirinya tidak bolak balik pergi ke toko bahan kue untuk mebeli bahan.

Ia juga berniat meminta nomor ponsel dari toko yang biasa ia kujungi. Dengan begitu jika sewaktu-waktu bahan habis, Andi bisa meminta pihak toko untuk mengirimkan bahan sesuai pesanannya. Jika melakukan ini maka waktu yang Andi gunakan untu berbelanja bisa ia gunakan untuk mengurusi yang lainnya.

[Ding]

[Modul Menjadi Kaya]

[Level 5 (2455000/100000000)]

[Saldo Host : Rp 27.690.440,-]

[Tingkat Konversi : 1 kali nafas \= 11 rupiah]

[Misi : - Host hasilkan uang sebesar Rp 10.000.000,- dalam waktu empat belas hari. Hitung mundur : 10 hari 18 jam 55 menit (4610000/10000000)]

[Penyimpanan : --- ]

[Kemampuan : - Lidah Manis : Selamanya]

[Selamat berjuang menghabiskan uang Host]

Sekarang ia sudah mencapai level lima. Nilai konversinya meningkat menjadi sebelas rupiah sekali nafas. Itu berarti sepuluh ribu lima ratus enam puluh rupiah selama satu jam. Seharinya Andi bisa mendapatkan dua ratus lima puluh tiga ribu empat ratus empat puluh rupiah.

Angka yang cukup fantastis yang bisa Andi dapatkan hanya dengan diam bernafas tanpa melakukan apapun. Jika Andi menceritakan hal ini kepada orang lain, bahwa dia bisa menghasilkan uang sebanyak itu hanya dengan bernafas, maka orang-orang tidak akan percaya. Itu sangat mustahil. Yang ada dirinya akan dianggap sebagai orang gila.

Andi mencoba menarik nafas panjang untuk menenangkan dirinya. Meski sudah sejauh ini dirinya masih merasa seperti mimpi ketika mengetahui kemungkinan uang yang ia dapatkan dari sistem. Setelah berhasil menenangkan diri, Andi memacu motornya menuju rumah Brian.

Ia ingin membicarakan tentang keinginannya membuka toko fisik produk mereka kepada Brian. Brian yang merupakan pemegang emat puluh persen saham usaha kecilnya ini berhak ikut serta membuat keputusan.

Seperti biasa, Pak Min lah yang membukakan pintu gerbang rumah Brian. Setelah sedikit berbasa basi dengan Pak Min, Andi membawa motornya menuju tempat biasa ia memarkirkan sepeda. Ketika melewati dapur rumah Brian, Andi bertemu dengan Bi Mar, asisten rumah tangga di rumah Brian.

“Eh ada Andi. Nyari Den Brian ya? Tadi dia di lantai dua, lagi nonton film. Kamu ke atas aja langsung. Mau minum apa, nanti biar Bi Mar anterin langsung ke atas.”

“Eh nggak usah Bi Mar. Kayak aku ini orang asing aja. Entar kalo aku mau minum aku bisa buat sendiri. Jadi nanti Bi Mar nggak perlu naik turun tangga nganterin minuman. Ya udah Bi, aku ke atas dulu.”

Memang karna seringnya datang ke rumah Brian, Andi sering membuat minumannya sendiri. Terkadang Andi juga membuat mie instan di dapur rumah Brian ini. Jadi Andi merasa tidak perlu diperlakukan khusus seperti itu oleh Bi Mar.

Tanpa menunggu respon dari Bi Mar, Andi bergegas menuju lantai dua rumah Brian. Jika Bi Mar mengatakan bahwa Brian tengah menonton film, sudah pasti saat ini Brian berada di Home Theater yang ada di rumahnya itu.

Home Theater tersebut terletak di ruangan paling ujung yang ada di lantai dua. Ketika Andi berada di depan pintu dari home theater tersebut, Andi langsung memasukinya tanpa perlu mengetuk. Percuma ia mengetuknya, sudah pasti suara ketukan pintu akan kalah dengan suara film yang sedang Brian putar.

Ketika Andi memasuki home theater tersebut, wajah tanpa ekspresi Kuroko terlihat memenuhi layar. Sepertinya temannya ini kembali menonton anime secara maraton. Pemasok anime-anime yang selama ini Andi tonton adalah Brian. Jadi tidak heran jika pemuda itu sekarang menonton anime di rumahnya.

Andi langsung mengambil tempat duduk di sofa kosong di sebelah Brian. Sofa yang ada di home theater di rumah Brian ini sangat nyaman. Sofa ini bisa diatur sedemikian rupa sehingga membuatnya nampak seperti ranjang. Hal itu membuat Brian menjadikan sofa tersebut sebagai tempat tidurnya ketika malas kembali ke kamar setelah maraton menonton anime.

Ketika Andi duduk di sebelah Brian, pemuda itu terlonjak kaget. Ia memandangi Andi dengan mengelus-elus dadanya. “Ah nggagetin aja kamu ini. Tiba-tiba aja udah ada di sebelahku. Ngapain ke sini?” tanya Brian.

“Mau ngobongin bisnis. Tapi selesaiin satu episode ini aja dulu. Baru kita bicara.”

“Oke.”

Lima belas menit kemudian, episode yang mereka tonton selesai. Brian bangkit dari tempat duduknya. Ia kemudian mematikan laptop dan proyektor yang ia gunakan untuk menonton dan menghidupkan lampu di ruang home theater tersebut.

“Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?” Tanya Brian setelah ruangan home theater tersebut cukup terang.

“Aku pengen bisnis ini jalan terus. Jadi, kita perlu mikirin kedepannya ini mau bagaimana. Menurutku kita perlu buka toko fisik buat bisnis kita. Biar gampang aja kalo ada yang pengen beli sewaktu-waktu. Kan kedepannya Aku pengen bikin makanan pencuci mulut lainnya. Nggak hanya dessert box, mungkin brownies atau cake lainnya.” Jelas Andi.

Brian meletakkan jari telunjuk dan jempolnya di dagunya. Ini adalah kebiasaan yang Brian lakukan ketika dirinya tengah berpikir. “Buka toko fisik itu nggak mudah loh. Kita perlu mikrin lokasi, perlu mikirin karyawan. Belum lagi produksi dari produk. Kita harus pikirin semuanya Bro.”

“Aku tau, mangkanya aku ke sini. Lagian kamu juga punya empat puluh persen dari saham usaha kecil ini. Dua hari ini aja aku lumayan capek bikin dessert box. Pesanan banyak dan aku ngerjain semuanya dengan dibantu dengan ibu dan Amira. Aku pengen buka toko fisik itu juga karena aku nggak mau terlalu capek. Kalo kita buka toko fisik kita bisa memberi peluang buat orang lain kerja sama kita. Dengan begitu, aku nggak akan sibuk ngurusin proses produksi, aku cukup fokus bikin resep baru aja.”

“Memangnya kita bisa menggaji karyawan? Maksudku, aku nggak mau loh ya tekor bayarin gaji karyawan padahal bisnis kita belom mampu buat mempekerjakan orang lain. Ini kita lagi ngomongin bisnis bukan kegiatan amal. Kalo kegiatan amal mah aku nggak masalah berbagi sama orang lain. Tapi ini kan bisnis. Jadi kita perlu perhitungkan semuanya.”

Andi setuju dengan ucapan Brian. Jika pendapatan bisnis tersebut belum mampu membayar gaji karyawan, lebih baik jangan memaksakan. Tetapi bisnisnya berbeda. Seharian kemarin saja dirinya mendapatkan keuntungan satu juta. Andi sangat paham jika bisnisnya ini tidak akan setiap hari mendapatkan keuntungan sebesar itu.

Tetapi itu akan berbeda karena Andi mempunyai sistem. Ia yakin pembeli dessert box buatannya akan kembali membeli lagi. Meski tidak akan setiap hari membeli, setidaknya mereka bisa menjadi pelanggan yang setiap minggu membeli dessert box miliknya.

Dan lagi, jika Andi membuat berbagai macam makanan pencuci mulut, sudah pasti ia bisa meraup keuntungan yang lebih besar daripada ini. Setidaknya ia mampu membiayai oprasional toko dengan tiga orang karyawan.

“Tenang aja. Keuntungan bersih kita selama jualan hari Minggu kemarin itu udah satu juta lebih dikit. Jadi tenang aja.”

Terpopuler

Comments

xiao ciee

xiao ciee

novel author klo nulis nominal GK pernah benar ,dan pembaca klo lgi beri saran author GK pernah balas koment atau kasih like koment para pembaca jadi saya juga kayak authornya lah GK usah kasih like hadiah atau vote nya

2024-01-06

3

ran

ran

ngomongin kali yah 😄😄😄😄😄😄😄

2023-04-21

0

Yose KenX

Yose KenX

sampah masyarakat 🤮

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mendapat Sistem
2 Bab 2 Level 2
3 Bab 3 Kakak dengan Syndrome Sister Complex
4 Bab 4 Misi Pertama
5 Bab 5 Lidah Manis, Level 3
6 Bab 6 Bertemu dengan Dinda
7 Bab 7 Eksperimen Resep, Misi Baru
8 Bab 8 Brian
9 Bab 9 Level 4, Toko Sistem
10 Bab 10 Daftar Barang Dijual
11 Bab 11 Bonus Penjualan
12 Bab 12 Sembilan Juta Rupiah
13 Bab 13 Pesanan yang Membludak
14 Bab 14 Jony
15 Bab 15 Rencana Jony, Level 5
16 Bab 16 Rencana Membuka Toko (1)
17 Bab 17 Rencana Membuka Toko (2)
18 Bab 18 Rencana Membuka Toko (3)
19 Bab 19 1 VS 9
20 Bab 20 1 VS 9 (2)
21 Bab 21 1 VS 9 (3)
22 Bab 22 1 VS 9 (4)
23 Bab 23 Rencana Jahat Jony
24 Bab 24 Menghabiskan Uang
25 Bab 25 Rosalinda, Tiket Lucky Draw
26 Bab 26 Apartemen 4,5 Milyar
27 Bab 27 Level 6, Membeli Item Toko Sistem
28 Bab 28 Efek Menerima Pengalaman
29 Bab 29 Misi Baru Kalahkan Mereka
30 Bab 30 1 VS 12
31 Bab 31 Andi VS Damar
32 Bab 32 Anak Buah Sepupu Ayah
33 Bab 33 Aku Hancur atau Kau yang Hancur
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Perusahaan (1)
35 Bab 35 Mendirikan Sebuah Perusahaan (2)
36 Bab 36 Mendirikan Sebuah Perusahaan (3)
37 Bab 37 Bertemu Rosalinda (Lagi)
38 Bab 38 Membuat Video Bersama Rosalinda
39 Bab 39 Menginap
40 Bab 40 Mimpi
41 Bab 41 Pagi Bersama Rosalinda
42 Bab 42 Kemarahan Aripto
43 Bab 43 Diusir
44 Bab 44 Bulan Baru
45 Bab 45 Target Baru
46 Bab 46 Kesalah Pahaman Pengunjung Kafe
47 Bab 47 Bertetangga dengan Brian
48 Bab 48 Kunjungan Mr. S
49 Bab 49 Pembicaraan Setelah Kepergian Mr. S
50 Bab 50 Empat Keluarga Besar
51 Bab 51 Misi Tersembunyi (1)
52 Bab 52 Misi Tersembunyi (2)
53 Bab 53 Misi Tersembunyi (3)
54 Bab 54 Misi Tersembunyi (4)
55 Bab 55 Kedatangan Amira (1)
56 Bab 56 Kedatangan Amira (2)
57 Bab 57 Marcel dan Hermawan
58 Bab 58 Sumbangan ke Panti
59 Bab 59 Level 7, Mobil Baru
60 Bab 60 Runaya dan Gayatri
61 Bab 61 Sepuluh Kartu Kemampuan Karyawan
62 Bab 62 Keuntungan 70 juta
63 Bab 63 800 Juta VS 5 Milyar
64 Bab 64 Wawancara Kerja
65 Bab 65 Konflik di Toko Pakaian (1)
66 Bab 66 Konflik di Toko Pakaian (2)
67 Bab 67 Rasa Penasaran Gayatri
68 Bab 68 Hari Pertama Kerja
69 Bab 69 Bertemu dengan Widya
70 Bab 70 Simbol yang Tidak Asing
71 Bab 71 Kesalah Pahaman Baru (1)
72 Bab 72 Kesalah Pahaman Baru (2)
73 Bab 73 Balap Mobil di Jalur Gunung (1)
74 Bab 74 Balap Mobil di Jalur Gunung (2)
75 Bab 75 Balap Mobil di Jalur Gunung (3)
76 Bab 76 Balap Mobil di Jalur Gunung (4)
77 Bab 77 Tangan yang Terluka
78 Bab 78 Jony yang Pantang Menyerah (1)
79 Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
80 Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
81 Bab 80 Pembicaraan Ayah dan Anak
82 Bab 81 Ketahuan
83 Bab 82 Bonus Penjualan (Lagi?)
84 Bab 83 Undangan Makan Malam
85 Bab 84 Target Tercapai, Lucky Draw
86 Bab 85 Level Up, Hadiah 2,6 Milyar
87 Bab 86 Pengalaman Baru
88 Bab 87 Tawaran Kerja Baru Untuk Sekar
89 Bab 88 Buatlah Sebuah Game
90 Bab 89 Ibu-ibu yang Tidak Tahu Diri
91 Bab 90 Makan Siang Bersama Widya
92 Bab 91 Tajuk Berita Buatan Jony
93 Bab 92 Rendi yang Membelot
94 Bab 93 Diskusi di Malam Minggu
95 Bab 94 Pertemuan Tahunan
96 Bab 95 Andi VS Dimas
97 Bab 96 Kakek Buyut Adipramana
98 Bab 97 Rapat di Rumah Pohon
99 Bab 98 Kedatangan Burhan
100 Bab 99 Melihat Rumah Baru
101 Bab 100 Rapat di Hari Senin
102 Bab 101 Kerjasama dengan Adimas
103 Bab 102 Karina (1)
104 Bab 103 Karina (2)
105 Bab 104 Pembicaraan dengan Brian, Levek UP
106 Bab 105 Kotak Misteri Tingakat Emas
107 Bab 106 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (1)
108 Bab 107 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (2)
109 Bab 108 Kalung Yang Tertinggal (1)
110 Bab 109 Kalung yang Tertinggal (2)
111 Bab 110 Modal yang Terkumpul
112 Bab 111 Hermawan dan Karina
113 Bab 112 Pembaharuan Sistem
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115 Putra
117 Bab 116 Pembaruan Selesai
118 Bab 117 Asal Usul Sistem
119 Bab 118 Telfon dari Sinta
120 Bab 119 Makan Siang Bersama Dinda
121 Bab 120 Pertemuan Di Rumah Putra
122 Bab 121 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (1)
123 Bab 122 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (2)
124 Bab 123 Awal Kehancuran (1)
125 Bab 124 Awal Kehancuran (2)
126 Bab 125 Bumi Nusantara Fondation
127 Bab 126 Batasan Kotak Misteri
128 Bab 127 Enam Ratus Milyar, Villa di Bali
129 Bab 128 Diskusi Dengan Arsitek
130 Bab 129 Pengawal Untuk Keluarga
131 Bab 130 Pertemuan di Warung Kaki Lima
132 Bab 131 Membeli Mobil Baru
133 Bab 132 Pertemuan dengan Lukman
134 Bab 133 Informasi Mengenai Pengawal
135 Bab 134 Tanda Tangan Kontrak
136 Bab 135 Tomi
137 Bab 136 Tangkap Pencuri Itu
138 Bab 137 Andres
139 Bab 138 Andi VS Andres, Pingsan
140 Bab 139 Lima Bahasa Baru
141 Bab 140 Tim Alpha
142 Bab 141 Lima Puluh Pengawal
143 Bab 142 Pembicaraan Jony dan Bejo
144 Bab 143 Berinvestasi Di Perusahaan Perhiasan
145 Bab 144 Satu Triliyun Rupiah
146 Bab 145 Selamatkan Orang Terdekat (1)
147 Bab 146 Selamatkan Orang Terdekat (2)
148 Bab 147 Rosalinda, Karina dan Hermawan (1)
149 Bab 148 Rosalinda, Karina dan Hermawan (2)
150 Bab 149 Akuisisi
151 Bab 150 Pulang
152 Bab 151 Mencari Rosalinda
153 Bab 152 Kehancuran Jony dan Keluarganya
154 Bab 153 Rekaman Suara
155 Bab 154 Burhan dan Sistem
156 Bab 155 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (1)
157 Bab 156 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (2)
158 Bab 157 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (1)
159 Bab 158 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (2)
160 Bab 159 Berita Duka
161 Bab 160 Rencana Andi untuk Keluarga Prayudi
162 Bab 161 Kedatangan Burhan
163 Bab 162 Kebakaran (1)
164 Bab 163 Kebakaran (2)
165 Bab 164 Pertemuan dengan Sang Penerus (1)
166 Bab 165 Pertemuan dengan Sang Penerus (2)
167 Bab 166 Pertemuan dengan Sang Penerus (3)
168 Bab 167 Laporan Chayan
169 Bab 168 Pembicaraan Andi dan Para Sepupu
170 Bab 169 Lima Puluh Kartu Kemampuan Karyawan
171 Bab 170 Introgasi
172 Bab 171 Pembicaraan di Kafe
173 Bab 172 Burhan dan Keponakannya
174 Bab 173
175 Bab 174 Perkembangan Perusahaan Game
176 Bab 175 Pengalaman Tingkat Selanjutnya
177 Bab 176 Pasar Efek Luar Negeri
178 Bab 177 Dua Pasang Mata yang Mengawasi
179 Bab 178 Tujuh Anak Buah Sang Penerus
180 Bab 179 Sang Penerus Palsu
181 Bab 180 Kecurigaan Burhan
182 Bab 181 Fawzul
183 Bab 182 Kerja Sama dengan Widya (1)
184 Bab 183 Kerja Sama dengan Widya (2)
185 Bab 184 Misi : Selamatkan dari Bahaya (1)
186 Bab 185 Misi : Selamatkan dari Bahaya (2)
187 Bab 186 Rama dan Dirga (1)
188 Bab 187 Rama dan Dirga (2)
189 Bab 188 Kerjasama Andi dan Dua Keluarga
190 Bab 189 Shenhua
191 Bab 190 Tengda
192 Bab 191 Penyelidikan Burhan (1)
193 Bab 192 Penyelidikan Burhan (2)
194 Bab 193 Paris
195 Bab 194 Tantangan Andres (1)
196 Bab 195 Tantangan Andres (2)
197 Bab 196 Tawaran Menjadi Pembalap
198 Bab 197 Penangkapan Hermawan
199 Bab 198 Mencari Bantuan
200 Bab 199 Ruang Gelap Sang Penerus Palsu
201 Bab 200 Calon Ayah Angkat
202 Bab 201 Liburan Dengan Adik
203 Bab 202 Nongkrong Dengan Dinda
204 Bab 203 Nomor Tujuh
205 Bab 204 Host Selamatkan Dirimu
206 Bab 205 Dia Mati?
207 pengumuman
208 Bab 206 Pembalasan Dari Dinda
209 Bab 207 Peringatan Burhan
210 Bab 208 Persiapan
211 Bab 209 Pacar Baru
212 Pengumuman
213 Bab 210 Tiga Buah Rumah Sekaligus
214 Bab 211 Widya dan Dinda
215 Bab 212 Pertengkaran Pertama
216 Bab 213 Sasongko dan Sanjoyo (1)
217 Bab 214 Sasongko dan Sanjoyo (2)
218 Bab 215 Rapat Keluarga
219 Bab 216 Belajar Merias Diri
220 Bab 217 Konferensi Pers
221 Bab 218 Pengintaian Andi
222 Bab 219 Rapat Yang Disadap
223 Bab 220 Traktiran
224 Bab 221 Kemampuan Baru
225 Bab 222 Malang
226 Bab 223 Penemuan Dinda
227 Bab 224 Mempersiapkan Senjata
228 Bab 225 Penyekapan Andi
229 Bab 226
230 Bab 227 Masa Lalu Dinda
231 Bab 228 Cepatlah Kembali
232 Bab 229
233 Bab 230
234 Bab 231 Akhir
Episodes

Updated 234 Episodes

1
Bab 1 Mendapat Sistem
2
Bab 2 Level 2
3
Bab 3 Kakak dengan Syndrome Sister Complex
4
Bab 4 Misi Pertama
5
Bab 5 Lidah Manis, Level 3
6
Bab 6 Bertemu dengan Dinda
7
Bab 7 Eksperimen Resep, Misi Baru
8
Bab 8 Brian
9
Bab 9 Level 4, Toko Sistem
10
Bab 10 Daftar Barang Dijual
11
Bab 11 Bonus Penjualan
12
Bab 12 Sembilan Juta Rupiah
13
Bab 13 Pesanan yang Membludak
14
Bab 14 Jony
15
Bab 15 Rencana Jony, Level 5
16
Bab 16 Rencana Membuka Toko (1)
17
Bab 17 Rencana Membuka Toko (2)
18
Bab 18 Rencana Membuka Toko (3)
19
Bab 19 1 VS 9
20
Bab 20 1 VS 9 (2)
21
Bab 21 1 VS 9 (3)
22
Bab 22 1 VS 9 (4)
23
Bab 23 Rencana Jahat Jony
24
Bab 24 Menghabiskan Uang
25
Bab 25 Rosalinda, Tiket Lucky Draw
26
Bab 26 Apartemen 4,5 Milyar
27
Bab 27 Level 6, Membeli Item Toko Sistem
28
Bab 28 Efek Menerima Pengalaman
29
Bab 29 Misi Baru Kalahkan Mereka
30
Bab 30 1 VS 12
31
Bab 31 Andi VS Damar
32
Bab 32 Anak Buah Sepupu Ayah
33
Bab 33 Aku Hancur atau Kau yang Hancur
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Perusahaan (1)
35
Bab 35 Mendirikan Sebuah Perusahaan (2)
36
Bab 36 Mendirikan Sebuah Perusahaan (3)
37
Bab 37 Bertemu Rosalinda (Lagi)
38
Bab 38 Membuat Video Bersama Rosalinda
39
Bab 39 Menginap
40
Bab 40 Mimpi
41
Bab 41 Pagi Bersama Rosalinda
42
Bab 42 Kemarahan Aripto
43
Bab 43 Diusir
44
Bab 44 Bulan Baru
45
Bab 45 Target Baru
46
Bab 46 Kesalah Pahaman Pengunjung Kafe
47
Bab 47 Bertetangga dengan Brian
48
Bab 48 Kunjungan Mr. S
49
Bab 49 Pembicaraan Setelah Kepergian Mr. S
50
Bab 50 Empat Keluarga Besar
51
Bab 51 Misi Tersembunyi (1)
52
Bab 52 Misi Tersembunyi (2)
53
Bab 53 Misi Tersembunyi (3)
54
Bab 54 Misi Tersembunyi (4)
55
Bab 55 Kedatangan Amira (1)
56
Bab 56 Kedatangan Amira (2)
57
Bab 57 Marcel dan Hermawan
58
Bab 58 Sumbangan ke Panti
59
Bab 59 Level 7, Mobil Baru
60
Bab 60 Runaya dan Gayatri
61
Bab 61 Sepuluh Kartu Kemampuan Karyawan
62
Bab 62 Keuntungan 70 juta
63
Bab 63 800 Juta VS 5 Milyar
64
Bab 64 Wawancara Kerja
65
Bab 65 Konflik di Toko Pakaian (1)
66
Bab 66 Konflik di Toko Pakaian (2)
67
Bab 67 Rasa Penasaran Gayatri
68
Bab 68 Hari Pertama Kerja
69
Bab 69 Bertemu dengan Widya
70
Bab 70 Simbol yang Tidak Asing
71
Bab 71 Kesalah Pahaman Baru (1)
72
Bab 72 Kesalah Pahaman Baru (2)
73
Bab 73 Balap Mobil di Jalur Gunung (1)
74
Bab 74 Balap Mobil di Jalur Gunung (2)
75
Bab 75 Balap Mobil di Jalur Gunung (3)
76
Bab 76 Balap Mobil di Jalur Gunung (4)
77
Bab 77 Tangan yang Terluka
78
Bab 78 Jony yang Pantang Menyerah (1)
79
Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
80
Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
81
Bab 80 Pembicaraan Ayah dan Anak
82
Bab 81 Ketahuan
83
Bab 82 Bonus Penjualan (Lagi?)
84
Bab 83 Undangan Makan Malam
85
Bab 84 Target Tercapai, Lucky Draw
86
Bab 85 Level Up, Hadiah 2,6 Milyar
87
Bab 86 Pengalaman Baru
88
Bab 87 Tawaran Kerja Baru Untuk Sekar
89
Bab 88 Buatlah Sebuah Game
90
Bab 89 Ibu-ibu yang Tidak Tahu Diri
91
Bab 90 Makan Siang Bersama Widya
92
Bab 91 Tajuk Berita Buatan Jony
93
Bab 92 Rendi yang Membelot
94
Bab 93 Diskusi di Malam Minggu
95
Bab 94 Pertemuan Tahunan
96
Bab 95 Andi VS Dimas
97
Bab 96 Kakek Buyut Adipramana
98
Bab 97 Rapat di Rumah Pohon
99
Bab 98 Kedatangan Burhan
100
Bab 99 Melihat Rumah Baru
101
Bab 100 Rapat di Hari Senin
102
Bab 101 Kerjasama dengan Adimas
103
Bab 102 Karina (1)
104
Bab 103 Karina (2)
105
Bab 104 Pembicaraan dengan Brian, Levek UP
106
Bab 105 Kotak Misteri Tingakat Emas
107
Bab 106 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (1)
108
Bab 107 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (2)
109
Bab 108 Kalung Yang Tertinggal (1)
110
Bab 109 Kalung yang Tertinggal (2)
111
Bab 110 Modal yang Terkumpul
112
Bab 111 Hermawan dan Karina
113
Bab 112 Pembaharuan Sistem
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115 Putra
117
Bab 116 Pembaruan Selesai
118
Bab 117 Asal Usul Sistem
119
Bab 118 Telfon dari Sinta
120
Bab 119 Makan Siang Bersama Dinda
121
Bab 120 Pertemuan Di Rumah Putra
122
Bab 121 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (1)
123
Bab 122 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (2)
124
Bab 123 Awal Kehancuran (1)
125
Bab 124 Awal Kehancuran (2)
126
Bab 125 Bumi Nusantara Fondation
127
Bab 126 Batasan Kotak Misteri
128
Bab 127 Enam Ratus Milyar, Villa di Bali
129
Bab 128 Diskusi Dengan Arsitek
130
Bab 129 Pengawal Untuk Keluarga
131
Bab 130 Pertemuan di Warung Kaki Lima
132
Bab 131 Membeli Mobil Baru
133
Bab 132 Pertemuan dengan Lukman
134
Bab 133 Informasi Mengenai Pengawal
135
Bab 134 Tanda Tangan Kontrak
136
Bab 135 Tomi
137
Bab 136 Tangkap Pencuri Itu
138
Bab 137 Andres
139
Bab 138 Andi VS Andres, Pingsan
140
Bab 139 Lima Bahasa Baru
141
Bab 140 Tim Alpha
142
Bab 141 Lima Puluh Pengawal
143
Bab 142 Pembicaraan Jony dan Bejo
144
Bab 143 Berinvestasi Di Perusahaan Perhiasan
145
Bab 144 Satu Triliyun Rupiah
146
Bab 145 Selamatkan Orang Terdekat (1)
147
Bab 146 Selamatkan Orang Terdekat (2)
148
Bab 147 Rosalinda, Karina dan Hermawan (1)
149
Bab 148 Rosalinda, Karina dan Hermawan (2)
150
Bab 149 Akuisisi
151
Bab 150 Pulang
152
Bab 151 Mencari Rosalinda
153
Bab 152 Kehancuran Jony dan Keluarganya
154
Bab 153 Rekaman Suara
155
Bab 154 Burhan dan Sistem
156
Bab 155 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (1)
157
Bab 156 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (2)
158
Bab 157 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (1)
159
Bab 158 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (2)
160
Bab 159 Berita Duka
161
Bab 160 Rencana Andi untuk Keluarga Prayudi
162
Bab 161 Kedatangan Burhan
163
Bab 162 Kebakaran (1)
164
Bab 163 Kebakaran (2)
165
Bab 164 Pertemuan dengan Sang Penerus (1)
166
Bab 165 Pertemuan dengan Sang Penerus (2)
167
Bab 166 Pertemuan dengan Sang Penerus (3)
168
Bab 167 Laporan Chayan
169
Bab 168 Pembicaraan Andi dan Para Sepupu
170
Bab 169 Lima Puluh Kartu Kemampuan Karyawan
171
Bab 170 Introgasi
172
Bab 171 Pembicaraan di Kafe
173
Bab 172 Burhan dan Keponakannya
174
Bab 173
175
Bab 174 Perkembangan Perusahaan Game
176
Bab 175 Pengalaman Tingkat Selanjutnya
177
Bab 176 Pasar Efek Luar Negeri
178
Bab 177 Dua Pasang Mata yang Mengawasi
179
Bab 178 Tujuh Anak Buah Sang Penerus
180
Bab 179 Sang Penerus Palsu
181
Bab 180 Kecurigaan Burhan
182
Bab 181 Fawzul
183
Bab 182 Kerja Sama dengan Widya (1)
184
Bab 183 Kerja Sama dengan Widya (2)
185
Bab 184 Misi : Selamatkan dari Bahaya (1)
186
Bab 185 Misi : Selamatkan dari Bahaya (2)
187
Bab 186 Rama dan Dirga (1)
188
Bab 187 Rama dan Dirga (2)
189
Bab 188 Kerjasama Andi dan Dua Keluarga
190
Bab 189 Shenhua
191
Bab 190 Tengda
192
Bab 191 Penyelidikan Burhan (1)
193
Bab 192 Penyelidikan Burhan (2)
194
Bab 193 Paris
195
Bab 194 Tantangan Andres (1)
196
Bab 195 Tantangan Andres (2)
197
Bab 196 Tawaran Menjadi Pembalap
198
Bab 197 Penangkapan Hermawan
199
Bab 198 Mencari Bantuan
200
Bab 199 Ruang Gelap Sang Penerus Palsu
201
Bab 200 Calon Ayah Angkat
202
Bab 201 Liburan Dengan Adik
203
Bab 202 Nongkrong Dengan Dinda
204
Bab 203 Nomor Tujuh
205
Bab 204 Host Selamatkan Dirimu
206
Bab 205 Dia Mati?
207
pengumuman
208
Bab 206 Pembalasan Dari Dinda
209
Bab 207 Peringatan Burhan
210
Bab 208 Persiapan
211
Bab 209 Pacar Baru
212
Pengumuman
213
Bab 210 Tiga Buah Rumah Sekaligus
214
Bab 211 Widya dan Dinda
215
Bab 212 Pertengkaran Pertama
216
Bab 213 Sasongko dan Sanjoyo (1)
217
Bab 214 Sasongko dan Sanjoyo (2)
218
Bab 215 Rapat Keluarga
219
Bab 216 Belajar Merias Diri
220
Bab 217 Konferensi Pers
221
Bab 218 Pengintaian Andi
222
Bab 219 Rapat Yang Disadap
223
Bab 220 Traktiran
224
Bab 221 Kemampuan Baru
225
Bab 222 Malang
226
Bab 223 Penemuan Dinda
227
Bab 224 Mempersiapkan Senjata
228
Bab 225 Penyekapan Andi
229
Bab 226
230
Bab 227 Masa Lalu Dinda
231
Bab 228 Cepatlah Kembali
232
Bab 229
233
Bab 230
234
Bab 231 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!