Bab 10 Daftar Barang Dijual

Revisi

Hukuman? Jadi, sistem yang dimilikinya ini tidak akan bertahan selamanya. Ia perlu mencapai target tertentu dari sistem agar tetap bisa menapatkan manfaat dari sistem. Itu cukup adil menurut Andi. Bukankah ada sebab, ada akibat. Jika Andi tidak melakukan apapun, bagaimana bisa dia berharap mendapatkan manfaat dari sistem semuda itu.

Tetapi target yang diberikan oleh sistem padanya sangatlah tinggi. Dua ratus lima puluh juta? Darimana ia mendapatkan uang sebanyak itu? Jika ia harus mencapai target pengeluaran sebanyak itu, sudah pasti dirinya harus memiliki uang sebanyak itu bukan?

Dan lagi, itu adalah dua ratus lima puluh juta dalam sebulan. Ini sudah tanggal 16 di bulan April. Berarti ia memiliki waktu empat belas hari untuk menghabiskan uang sebanyak itu. Pertanyaannya, apakah bisa Andi mencapai target?

Selama Andi mendapatkan sistem, ia baru mengeluarkan uang sebanyak satu juta empat ratus delapan puluh ribu. Itu masih sangat jauh dari dua ratus lima puluh juta. Itu hanya nol koma lima sembilan dua persen. Tidak sampai satu persen. Akan sangat sulit bagi Andi untuk mencapai target tersebut.

Andi menarik nafas panjang. Ia berharap sistem akan memberikannya solusi tentang hal ini. Jika tidak, buat apa dirinya mendapatkan sistem jika sistem memberinya target yang tidak mungkin dicapai yang bisa membuatnya kehilangan sistem.

Untuk saat ini Andi mengesampingkan hal tersebut. Tidak akan ada banyak perubahan yang terjadi jika dia terus memikirkan target itu. Lebih baik sekarang ia mengecek toko sistem. Mungkin saja akan ada hal di toko sistem yang bisa ia manfaatkan untuk mencapai target.

[Ding]

[Toko sistem telah dibuka. Host dapat membeli barang-barang yang ada di sana. Pembaharuan barang dari toko akan dilakukan setiap tanggal 1 dan tanggal 15 setiap bulannya]

[Host, manfaatkan toko sistem untuk memperkuat dirimu]

“Toko Sistem”

[Ding]

[Toko Sistem]

[Pengalaman seorang pembalap tingkat 1: 10000000]

[Pengalaman seorang juru masak tingkat 1 : 15000000]

[Host, manfaatkan toko sistem untuk memperkuat dirimu]

“Pengalaman seorang pembalap dan pengalaman seorang juru masak? Hemm… kebetulan sekali sekarang ini tanggal enam belas. Dengan begini waktuku masih panjang. Jika aku ingin membeli kedua pengalaman ini, aku membutuhkan uang dua puluh lima juta.”

Andi berpikir sejenak. Meski sepertinya kedua pengalaman ahli tersebut tidak Andi butuhkan untuk saat ini, tetapi bisa saja suatu hari nanti pengalaman itu berguna baginya. Lihat saja kemampuan lidah manis yang ia miliki saat ini. Dengan satu kemampuan ini Andi bisa membuat usaha yang menghasilkan uang jutaan rupiah. Dengan bertambahnya pendapatannya, sudah pasti pengeluarannya juga bisa menjadi besar. Hal tersebut bisa membantu Andi menyelesaikan target yang diberikan oleh sistem.

Dengan adanya toko sistem ini, Andi semakin bersemangat untuk mendapatkan uang. Ia harus memanfaatkan semua kesempatan ini dengan baik. Dengan uang yang banyak juga pengeluaran yang membesar, Andi bisa mencapai target-target yang diberikan oleh sistem.

Meski hukuman dari gagalnya mencapai target hanyalah tidak bisa menggunakan sistem selama satu minggu, tetapi Andi tidak mau menyepelehkannya. Jika dia dengan mudah menyepelehkan hal ini, nantinya jika ada target yang susah dicapai Andi akan mudah menyerah. Dan Andi tidak ingin menyerah begitu saja tanpa berjuang.

*****

Dua hari berlalu begitu saja. Selama dua hari ini yang Andi lakukan adalah menciptakan resep untuk varian lain dari dessert box. Ia berhasil membuat varian rasa yang sesuai dengan lidahnya. Dengan begini Andi sudah siap untuk memasarkan produknya.

Tetapi sebelum itu, Andi berencana untuk membuat video promosi untuk memperkenalkan produknya ini. Untuk hal ini, Andi akan meminjam kamera milik Brian. Ia juga akan meminjam dapur sahabtanya itu untuk merekam proses pembuatan dari dessert box. Dapur di rumah Brian lebih pantas untuk dipakai melakukan perekaman video promosi ini dari pada dapur rumahnya.

“Jadi ini bisnis yang ingin kamu buat.” Tanya Brian yang kini melihat Andi mengeluarkan beberapa dessert box dari dalam box styrofoam yang Andi bawa.

“Iya ini bisnis yang aku buat. Harga untuk varian cokelat lima puluh, keju lima puluh lima, untuk red velvet, tiramisu dan matcha enam puluh lima.”

“Rasanya enak nggak?”

“Menurutku sih ini cukup enak. Besok aku berencana menjualnya di car free day. Mungkin aku bisa menjual beberapa di sana. Itung-itung sekalian promosi di sana. Semua dessert box ini aku berikan padamu. Kau bisa memakannya setelah kita merekam video promosi.”

“Aku nanti akan mencicipinya sedikit. Kau tau bukan jika aku tidak begitu menyukai rasa manis. Tetapi nanti aku akan menawarkannya kepada Mama. Jika ini benar-benar enak, Mama pasti akan suka dengan ini. Mungkin dia juga akan membantumu mempromosikan hal ini kepada teman-teman arisannya.”

“Ah aku lupa hal itu. Tetapi tenang saja Bro, aku akan memperbaiki semua ini. Setelah ini aku akan mencoba membuat resep baru untuk mereka yang tidak menyukai rasa manis berlebih. Sekarang ayo kita selesaikan semua ini.”

Tanpa menunggu lama, keduanya mulai merekam video. Meski hasil dari rekaman nanti hanya video sepanjang enam puluh detik, tetapi mereka membutuhkan yang lama untuk membuatnya. Mereka masih perlu menunggu kue matang terlebih dahulu. Semua proses itu memakan waktu tujuh jam bagi keduanya untuk membuat semua video dan mengeditnya.

“Ah akhirnya selesai.” Andi menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ada di ruang keluarga rumah Brian.

“Akhirnya semuanya selesai. Kini tinggal edit dan kirim ke sosial media. Untung saja dessert box yang aku buat di rumahmu ini akan aku jual besok. Aku tinggal memasukkannya ke lemari pendingin. Dengan begini, aku tidak perlu lagi membuat dessert box untuk dijual besok.”

“Kenapa tidak kau bawa lagi desserts box yang sebelumnya kau bawa kemari. Kau hanya perlu meninggalkan beberapa saja disini. Tidak perlu sebanyak itu.” Jika Brian tidak salah lihat, tadi Andi membawa dua toples untuk setiap varian rasa. Itu berarti sepuluh porsi dessert box. Semua itu senilai lima ratus tujuh puluh ribu. Cukup besar menurut Brian.

“Tidak masalah. Jika kamu merasa itu semua kebanyakan, kau bisa memberikannya kepada pekerja yang ada di rumahmu. Kau juga bisa menjualnya. Lagi pula kau memiliki empat puluh persen saham di bisnis kecil ini bukan?”

“Baiklah-baiklah aku akan menerima semuanya. Aku bisa membantumu memasarkan semua itu. Aku akan mengirimkan beberapa ke sepupuku. Dia suka sekali dengan makanan manis. Jika dia menginginkan lebih, maka aku akan menyuruhnya memesan melalui sosial media Lidah Manis.”

“Tetapi Bro, kenapa kamu memberinya nama Lidah Manis. Maksudku apa tidak ada nama lain yang lebih baik. Sekilas orang akan berpikir bahwa ini adalah produk makanan dengan lidah sebagai bahan dasar olahan makanannya.”

Andi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. “Ah…. Aku baru menyadari hal itu. Ketika menentukan nama dari brand ini aku tidak menemukan nama lain selain itu. Aku pikir bahwa yang membeli produk kita ini adalah mereka yang memiliki lidah manis, penyuka makanan manis. Jadi aku memberikan nama itu sebagai brand kita.” Jelas Andi.

Brian mengelengkan kepalanya mendengar penjelasan dari temannya itu. Meski memang penjelasan Andi tadi benar, tetapi nama yang Andi berikan cukup aneh bagi Brian. “Ah sudahlah. Semunya juga sudah terlanjur.”

“Ngomong-ngomong kamu nggak pergi ke rumah Jony. Aku dengar dia mengundang semua teman sekelasmu dan beberapa teman main basketnya ke rumahnya. Acara itu hari ini bukan?”

Andi mengeleng pelan. “Aku nggak akan datang. Males ke rumah dia. Dari pada aku kesana di permalukan sama Jony dan gengnya lebih baik aku di rumah aja. Mempersiapkan semuanya untuk jualan di car free day besok.”

“Kalo aja aku mergokin langsung mereka-mereka yang sudah ngebuli kamu, maka sudah aku pukuli mereka. Sayangnya kita nggak punya bukti kuat untuk membalaskan semuanya ke mereka.”

“Ah sudahlah. Aku tidak mau lagi berurusan dengan mereka. Aku sendiri heran, selama ini aku sama sekali tidak mencari gara-gara dengan mereka. Tetapi tetap saja mereka menggangguku.”

Dengan cepat Brian menghadapkan tubuhnya ke arah Andi. Matanya melebar, tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari Brian. “Beneran kamu nggak tau alasannya?”

Andi mengangguk.

“Itu semua karena kamu dekat dengan Dinda. Jony itu menyukai Dinda. Selama ini dia akan mengganggu siapapun yang mendekati Dinda. Meski mereka tidak pernah pacaran, tetapi Jony sudah menganggap Dinda sebagai pacarnya. Dari kabar yang aku dengar, Jony ingin menjadikan Dinda sebagai pacarnya karena dia membutuhkan dukungan keluarga Dinda untuk pencalonan ayahnya sebagai walikota.”

“Memang itu bisa berpengaruh besar bagi pencalonan ayahnya. Maksudku apa hubungannya antara Dinda menjadi pacar Jony dengan pecalonan ayah Jony sebagai walikota?” Andi heran dengan hal itu. memangnya adakah pengaruh besar mengenai hal itu.

“Dinda adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluarga besarnya. Semua kakaknya dan saudara sepupunya adalah laki-laki. Apalagi dari apa yang aku dengar, Dinda adalah anak kesayangan di keluarganya. Sudah jelas itu berpengaruh besar untuk ayah Jony.”

“Dengan Dinda yang nantinya menjadi pacar Jony, anak itu bisa meminta bantuan keluarga Dinda mendukung ayahnya. Apa kau lupa bahwa keluarga Dinda adalah keluarga politisi. Meski mereka tidak fokus di kota ini, mereka fokus di beberapa kota. Bahkan kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Jadi jalan ayah Jony untuk menjadi walikota akan lebihs mulus dengan dukungan mereka.” Jelas Brian.

“Ah jadi seperti itu rupanya.”

“Tentu saja. Dan kedekatanmu dengan Dinda dianggap sebagai alasan gadis itu menolak Jony sebagai pacarnya. Selama ini hanya kamu yang terlihat dekat dengan Dinda cukup lama. Apalagi Jony juga tau kamu menyukai Dinda?”

“Dia tahu aku menyukai Dinda? Bagaimana bisa? Darimana ia mengetahui hal itu?” Andi melebarkan matanya tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

“Ayolah Bro. Itu semua sudah terlihat jelas dari bagaiaman kamu memandangi Dinda. Jony termasuk cukup lunak denganmu. Dia tau kamu sama sekali nggak punya kesempatan buat ngedapetin Dinda. Jadi dia nggak anggap kamu itu ancaman besar.”

“Itulah sebabnya dia cuma mengempesi ban sepedamu dan beberapa kali menyembunyikan barangmu. Jika dia menganggapmu ancaman, maka dia sudah memukulimu hingga babak belur. Jika dia berani memukulimu, sudah pasti aku akan membantumu membalas mereka.”

“Ah. Jadi itu alasannya. Aku memang menyukai Dinda. Tetapi aku tahu diri juga. Kami terlahir dari keluarga yang berbeda. Jadi aku tidak pernah berharap suatu hari nanti Dinda akan menjadi pacarku.”

“Bicara soal Dinda, aku ingat dia mengatakan padaku untuk memberitahunya ketika aku sudah siap memasarkan produkku. Aku akan mencoba mengiriminya pesan menanyakan hal itu.”

“Din, aku dessert box buatanku sudah siap dipasarkan. Apakah kau jadi beli? Jika jadi, lihat saja di akun sosial media produkku. Kau bisa melihatnya dan memilih varian rasa yang ingin kau pilih.”

Andi mengirimkan pesan tersebut disertai dengan link dari sosial media produknya. Andi berharap Dinda benar-benar akan membantunya mempromosikan hal ini. Ketua kelasnya itu memiliki jaringan pertemanan yang lebih luas darinya. Dengan bantuan Dinda, Andi berharap bisa memperbanyak konsumen produk miliknya.

Terpopuler

Comments

QueenDevil

QueenDevil

Targetnya yang standar aja thor 250jeti itu kebanyakan Misal 50/100 jt aja udah susah buat Andi apalagi segitu, bisa" runtuh fantasy ku

2023-09-24

3

EagleEye

EagleEye

kasih titik Author biar nggak pusing bacanya

2022-12-10

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Always Like and Favorit 👍👍👍

2022-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Mendapat Sistem
2 Bab 2 Level 2
3 Bab 3 Kakak dengan Syndrome Sister Complex
4 Bab 4 Misi Pertama
5 Bab 5 Lidah Manis, Level 3
6 Bab 6 Bertemu dengan Dinda
7 Bab 7 Eksperimen Resep, Misi Baru
8 Bab 8 Brian
9 Bab 9 Level 4, Toko Sistem
10 Bab 10 Daftar Barang Dijual
11 Bab 11 Bonus Penjualan
12 Bab 12 Sembilan Juta Rupiah
13 Bab 13 Pesanan yang Membludak
14 Bab 14 Jony
15 Bab 15 Rencana Jony, Level 5
16 Bab 16 Rencana Membuka Toko (1)
17 Bab 17 Rencana Membuka Toko (2)
18 Bab 18 Rencana Membuka Toko (3)
19 Bab 19 1 VS 9
20 Bab 20 1 VS 9 (2)
21 Bab 21 1 VS 9 (3)
22 Bab 22 1 VS 9 (4)
23 Bab 23 Rencana Jahat Jony
24 Bab 24 Menghabiskan Uang
25 Bab 25 Rosalinda, Tiket Lucky Draw
26 Bab 26 Apartemen 4,5 Milyar
27 Bab 27 Level 6, Membeli Item Toko Sistem
28 Bab 28 Efek Menerima Pengalaman
29 Bab 29 Misi Baru Kalahkan Mereka
30 Bab 30 1 VS 12
31 Bab 31 Andi VS Damar
32 Bab 32 Anak Buah Sepupu Ayah
33 Bab 33 Aku Hancur atau Kau yang Hancur
34 Bab 34 Mendirikan Sebuah Perusahaan (1)
35 Bab 35 Mendirikan Sebuah Perusahaan (2)
36 Bab 36 Mendirikan Sebuah Perusahaan (3)
37 Bab 37 Bertemu Rosalinda (Lagi)
38 Bab 38 Membuat Video Bersama Rosalinda
39 Bab 39 Menginap
40 Bab 40 Mimpi
41 Bab 41 Pagi Bersama Rosalinda
42 Bab 42 Kemarahan Aripto
43 Bab 43 Diusir
44 Bab 44 Bulan Baru
45 Bab 45 Target Baru
46 Bab 46 Kesalah Pahaman Pengunjung Kafe
47 Bab 47 Bertetangga dengan Brian
48 Bab 48 Kunjungan Mr. S
49 Bab 49 Pembicaraan Setelah Kepergian Mr. S
50 Bab 50 Empat Keluarga Besar
51 Bab 51 Misi Tersembunyi (1)
52 Bab 52 Misi Tersembunyi (2)
53 Bab 53 Misi Tersembunyi (3)
54 Bab 54 Misi Tersembunyi (4)
55 Bab 55 Kedatangan Amira (1)
56 Bab 56 Kedatangan Amira (2)
57 Bab 57 Marcel dan Hermawan
58 Bab 58 Sumbangan ke Panti
59 Bab 59 Level 7, Mobil Baru
60 Bab 60 Runaya dan Gayatri
61 Bab 61 Sepuluh Kartu Kemampuan Karyawan
62 Bab 62 Keuntungan 70 juta
63 Bab 63 800 Juta VS 5 Milyar
64 Bab 64 Wawancara Kerja
65 Bab 65 Konflik di Toko Pakaian (1)
66 Bab 66 Konflik di Toko Pakaian (2)
67 Bab 67 Rasa Penasaran Gayatri
68 Bab 68 Hari Pertama Kerja
69 Bab 69 Bertemu dengan Widya
70 Bab 70 Simbol yang Tidak Asing
71 Bab 71 Kesalah Pahaman Baru (1)
72 Bab 72 Kesalah Pahaman Baru (2)
73 Bab 73 Balap Mobil di Jalur Gunung (1)
74 Bab 74 Balap Mobil di Jalur Gunung (2)
75 Bab 75 Balap Mobil di Jalur Gunung (3)
76 Bab 76 Balap Mobil di Jalur Gunung (4)
77 Bab 77 Tangan yang Terluka
78 Bab 78 Jony yang Pantang Menyerah (1)
79 Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
80 Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
81 Bab 80 Pembicaraan Ayah dan Anak
82 Bab 81 Ketahuan
83 Bab 82 Bonus Penjualan (Lagi?)
84 Bab 83 Undangan Makan Malam
85 Bab 84 Target Tercapai, Lucky Draw
86 Bab 85 Level Up, Hadiah 2,6 Milyar
87 Bab 86 Pengalaman Baru
88 Bab 87 Tawaran Kerja Baru Untuk Sekar
89 Bab 88 Buatlah Sebuah Game
90 Bab 89 Ibu-ibu yang Tidak Tahu Diri
91 Bab 90 Makan Siang Bersama Widya
92 Bab 91 Tajuk Berita Buatan Jony
93 Bab 92 Rendi yang Membelot
94 Bab 93 Diskusi di Malam Minggu
95 Bab 94 Pertemuan Tahunan
96 Bab 95 Andi VS Dimas
97 Bab 96 Kakek Buyut Adipramana
98 Bab 97 Rapat di Rumah Pohon
99 Bab 98 Kedatangan Burhan
100 Bab 99 Melihat Rumah Baru
101 Bab 100 Rapat di Hari Senin
102 Bab 101 Kerjasama dengan Adimas
103 Bab 102 Karina (1)
104 Bab 103 Karina (2)
105 Bab 104 Pembicaraan dengan Brian, Levek UP
106 Bab 105 Kotak Misteri Tingakat Emas
107 Bab 106 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (1)
108 Bab 107 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (2)
109 Bab 108 Kalung Yang Tertinggal (1)
110 Bab 109 Kalung yang Tertinggal (2)
111 Bab 110 Modal yang Terkumpul
112 Bab 111 Hermawan dan Karina
113 Bab 112 Pembaharuan Sistem
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115 Putra
117 Bab 116 Pembaruan Selesai
118 Bab 117 Asal Usul Sistem
119 Bab 118 Telfon dari Sinta
120 Bab 119 Makan Siang Bersama Dinda
121 Bab 120 Pertemuan Di Rumah Putra
122 Bab 121 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (1)
123 Bab 122 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (2)
124 Bab 123 Awal Kehancuran (1)
125 Bab 124 Awal Kehancuran (2)
126 Bab 125 Bumi Nusantara Fondation
127 Bab 126 Batasan Kotak Misteri
128 Bab 127 Enam Ratus Milyar, Villa di Bali
129 Bab 128 Diskusi Dengan Arsitek
130 Bab 129 Pengawal Untuk Keluarga
131 Bab 130 Pertemuan di Warung Kaki Lima
132 Bab 131 Membeli Mobil Baru
133 Bab 132 Pertemuan dengan Lukman
134 Bab 133 Informasi Mengenai Pengawal
135 Bab 134 Tanda Tangan Kontrak
136 Bab 135 Tomi
137 Bab 136 Tangkap Pencuri Itu
138 Bab 137 Andres
139 Bab 138 Andi VS Andres, Pingsan
140 Bab 139 Lima Bahasa Baru
141 Bab 140 Tim Alpha
142 Bab 141 Lima Puluh Pengawal
143 Bab 142 Pembicaraan Jony dan Bejo
144 Bab 143 Berinvestasi Di Perusahaan Perhiasan
145 Bab 144 Satu Triliyun Rupiah
146 Bab 145 Selamatkan Orang Terdekat (1)
147 Bab 146 Selamatkan Orang Terdekat (2)
148 Bab 147 Rosalinda, Karina dan Hermawan (1)
149 Bab 148 Rosalinda, Karina dan Hermawan (2)
150 Bab 149 Akuisisi
151 Bab 150 Pulang
152 Bab 151 Mencari Rosalinda
153 Bab 152 Kehancuran Jony dan Keluarganya
154 Bab 153 Rekaman Suara
155 Bab 154 Burhan dan Sistem
156 Bab 155 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (1)
157 Bab 156 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (2)
158 Bab 157 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (1)
159 Bab 158 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (2)
160 Bab 159 Berita Duka
161 Bab 160 Rencana Andi untuk Keluarga Prayudi
162 Bab 161 Kedatangan Burhan
163 Bab 162 Kebakaran (1)
164 Bab 163 Kebakaran (2)
165 Bab 164 Pertemuan dengan Sang Penerus (1)
166 Bab 165 Pertemuan dengan Sang Penerus (2)
167 Bab 166 Pertemuan dengan Sang Penerus (3)
168 Bab 167 Laporan Chayan
169 Bab 168 Pembicaraan Andi dan Para Sepupu
170 Bab 169 Lima Puluh Kartu Kemampuan Karyawan
171 Bab 170 Introgasi
172 Bab 171 Pembicaraan di Kafe
173 Bab 172 Burhan dan Keponakannya
174 Bab 173
175 Bab 174 Perkembangan Perusahaan Game
176 Bab 175 Pengalaman Tingkat Selanjutnya
177 Bab 176 Pasar Efek Luar Negeri
178 Bab 177 Dua Pasang Mata yang Mengawasi
179 Bab 178 Tujuh Anak Buah Sang Penerus
180 Bab 179 Sang Penerus Palsu
181 Bab 180 Kecurigaan Burhan
182 Bab 181 Fawzul
183 Bab 182 Kerja Sama dengan Widya (1)
184 Bab 183 Kerja Sama dengan Widya (2)
185 Bab 184 Misi : Selamatkan dari Bahaya (1)
186 Bab 185 Misi : Selamatkan dari Bahaya (2)
187 Bab 186 Rama dan Dirga (1)
188 Bab 187 Rama dan Dirga (2)
189 Bab 188 Kerjasama Andi dan Dua Keluarga
190 Bab 189 Shenhua
191 Bab 190 Tengda
192 Bab 191 Penyelidikan Burhan (1)
193 Bab 192 Penyelidikan Burhan (2)
194 Bab 193 Paris
195 Bab 194 Tantangan Andres (1)
196 Bab 195 Tantangan Andres (2)
197 Bab 196 Tawaran Menjadi Pembalap
198 Bab 197 Penangkapan Hermawan
199 Bab 198 Mencari Bantuan
200 Bab 199 Ruang Gelap Sang Penerus Palsu
201 Bab 200 Calon Ayah Angkat
202 Bab 201 Liburan Dengan Adik
203 Bab 202 Nongkrong Dengan Dinda
204 Bab 203 Nomor Tujuh
205 Bab 204 Host Selamatkan Dirimu
206 Bab 205 Dia Mati?
207 pengumuman
208 Bab 206 Pembalasan Dari Dinda
209 Bab 207 Peringatan Burhan
210 Bab 208 Persiapan
211 Bab 209 Pacar Baru
212 Pengumuman
213 Bab 210 Tiga Buah Rumah Sekaligus
214 Bab 211 Widya dan Dinda
215 Bab 212 Pertengkaran Pertama
216 Bab 213 Sasongko dan Sanjoyo (1)
217 Bab 214 Sasongko dan Sanjoyo (2)
218 Bab 215 Rapat Keluarga
219 Bab 216 Belajar Merias Diri
220 Bab 217 Konferensi Pers
221 Bab 218 Pengintaian Andi
222 Bab 219 Rapat Yang Disadap
223 Bab 220 Traktiran
224 Bab 221 Kemampuan Baru
225 Bab 222 Malang
226 Bab 223 Penemuan Dinda
227 Bab 224 Mempersiapkan Senjata
228 Bab 225 Penyekapan Andi
229 Bab 226
230 Bab 227 Masa Lalu Dinda
231 Bab 228 Cepatlah Kembali
232 Bab 229
233 Bab 230
234 Bab 231 Akhir
Episodes

Updated 234 Episodes

1
Bab 1 Mendapat Sistem
2
Bab 2 Level 2
3
Bab 3 Kakak dengan Syndrome Sister Complex
4
Bab 4 Misi Pertama
5
Bab 5 Lidah Manis, Level 3
6
Bab 6 Bertemu dengan Dinda
7
Bab 7 Eksperimen Resep, Misi Baru
8
Bab 8 Brian
9
Bab 9 Level 4, Toko Sistem
10
Bab 10 Daftar Barang Dijual
11
Bab 11 Bonus Penjualan
12
Bab 12 Sembilan Juta Rupiah
13
Bab 13 Pesanan yang Membludak
14
Bab 14 Jony
15
Bab 15 Rencana Jony, Level 5
16
Bab 16 Rencana Membuka Toko (1)
17
Bab 17 Rencana Membuka Toko (2)
18
Bab 18 Rencana Membuka Toko (3)
19
Bab 19 1 VS 9
20
Bab 20 1 VS 9 (2)
21
Bab 21 1 VS 9 (3)
22
Bab 22 1 VS 9 (4)
23
Bab 23 Rencana Jahat Jony
24
Bab 24 Menghabiskan Uang
25
Bab 25 Rosalinda, Tiket Lucky Draw
26
Bab 26 Apartemen 4,5 Milyar
27
Bab 27 Level 6, Membeli Item Toko Sistem
28
Bab 28 Efek Menerima Pengalaman
29
Bab 29 Misi Baru Kalahkan Mereka
30
Bab 30 1 VS 12
31
Bab 31 Andi VS Damar
32
Bab 32 Anak Buah Sepupu Ayah
33
Bab 33 Aku Hancur atau Kau yang Hancur
34
Bab 34 Mendirikan Sebuah Perusahaan (1)
35
Bab 35 Mendirikan Sebuah Perusahaan (2)
36
Bab 36 Mendirikan Sebuah Perusahaan (3)
37
Bab 37 Bertemu Rosalinda (Lagi)
38
Bab 38 Membuat Video Bersama Rosalinda
39
Bab 39 Menginap
40
Bab 40 Mimpi
41
Bab 41 Pagi Bersama Rosalinda
42
Bab 42 Kemarahan Aripto
43
Bab 43 Diusir
44
Bab 44 Bulan Baru
45
Bab 45 Target Baru
46
Bab 46 Kesalah Pahaman Pengunjung Kafe
47
Bab 47 Bertetangga dengan Brian
48
Bab 48 Kunjungan Mr. S
49
Bab 49 Pembicaraan Setelah Kepergian Mr. S
50
Bab 50 Empat Keluarga Besar
51
Bab 51 Misi Tersembunyi (1)
52
Bab 52 Misi Tersembunyi (2)
53
Bab 53 Misi Tersembunyi (3)
54
Bab 54 Misi Tersembunyi (4)
55
Bab 55 Kedatangan Amira (1)
56
Bab 56 Kedatangan Amira (2)
57
Bab 57 Marcel dan Hermawan
58
Bab 58 Sumbangan ke Panti
59
Bab 59 Level 7, Mobil Baru
60
Bab 60 Runaya dan Gayatri
61
Bab 61 Sepuluh Kartu Kemampuan Karyawan
62
Bab 62 Keuntungan 70 juta
63
Bab 63 800 Juta VS 5 Milyar
64
Bab 64 Wawancara Kerja
65
Bab 65 Konflik di Toko Pakaian (1)
66
Bab 66 Konflik di Toko Pakaian (2)
67
Bab 67 Rasa Penasaran Gayatri
68
Bab 68 Hari Pertama Kerja
69
Bab 69 Bertemu dengan Widya
70
Bab 70 Simbol yang Tidak Asing
71
Bab 71 Kesalah Pahaman Baru (1)
72
Bab 72 Kesalah Pahaman Baru (2)
73
Bab 73 Balap Mobil di Jalur Gunung (1)
74
Bab 74 Balap Mobil di Jalur Gunung (2)
75
Bab 75 Balap Mobil di Jalur Gunung (3)
76
Bab 76 Balap Mobil di Jalur Gunung (4)
77
Bab 77 Tangan yang Terluka
78
Bab 78 Jony yang Pantang Menyerah (1)
79
Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
80
Bab 79 Jony yang Pantang Menyerah (2)
81
Bab 80 Pembicaraan Ayah dan Anak
82
Bab 81 Ketahuan
83
Bab 82 Bonus Penjualan (Lagi?)
84
Bab 83 Undangan Makan Malam
85
Bab 84 Target Tercapai, Lucky Draw
86
Bab 85 Level Up, Hadiah 2,6 Milyar
87
Bab 86 Pengalaman Baru
88
Bab 87 Tawaran Kerja Baru Untuk Sekar
89
Bab 88 Buatlah Sebuah Game
90
Bab 89 Ibu-ibu yang Tidak Tahu Diri
91
Bab 90 Makan Siang Bersama Widya
92
Bab 91 Tajuk Berita Buatan Jony
93
Bab 92 Rendi yang Membelot
94
Bab 93 Diskusi di Malam Minggu
95
Bab 94 Pertemuan Tahunan
96
Bab 95 Andi VS Dimas
97
Bab 96 Kakek Buyut Adipramana
98
Bab 97 Rapat di Rumah Pohon
99
Bab 98 Kedatangan Burhan
100
Bab 99 Melihat Rumah Baru
101
Bab 100 Rapat di Hari Senin
102
Bab 101 Kerjasama dengan Adimas
103
Bab 102 Karina (1)
104
Bab 103 Karina (2)
105
Bab 104 Pembicaraan dengan Brian, Levek UP
106
Bab 105 Kotak Misteri Tingakat Emas
107
Bab 106 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (1)
108
Bab 107 Makan Malam dengan Keluarga Jayantaka (2)
109
Bab 108 Kalung Yang Tertinggal (1)
110
Bab 109 Kalung yang Tertinggal (2)
111
Bab 110 Modal yang Terkumpul
112
Bab 111 Hermawan dan Karina
113
Bab 112 Pembaharuan Sistem
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115 Putra
117
Bab 116 Pembaruan Selesai
118
Bab 117 Asal Usul Sistem
119
Bab 118 Telfon dari Sinta
120
Bab 119 Makan Siang Bersama Dinda
121
Bab 120 Pertemuan Di Rumah Putra
122
Bab 121 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (1)
123
Bab 122 Orborlan dengan Kakek Buyut Adipramana (2)
124
Bab 123 Awal Kehancuran (1)
125
Bab 124 Awal Kehancuran (2)
126
Bab 125 Bumi Nusantara Fondation
127
Bab 126 Batasan Kotak Misteri
128
Bab 127 Enam Ratus Milyar, Villa di Bali
129
Bab 128 Diskusi Dengan Arsitek
130
Bab 129 Pengawal Untuk Keluarga
131
Bab 130 Pertemuan di Warung Kaki Lima
132
Bab 131 Membeli Mobil Baru
133
Bab 132 Pertemuan dengan Lukman
134
Bab 133 Informasi Mengenai Pengawal
135
Bab 134 Tanda Tangan Kontrak
136
Bab 135 Tomi
137
Bab 136 Tangkap Pencuri Itu
138
Bab 137 Andres
139
Bab 138 Andi VS Andres, Pingsan
140
Bab 139 Lima Bahasa Baru
141
Bab 140 Tim Alpha
142
Bab 141 Lima Puluh Pengawal
143
Bab 142 Pembicaraan Jony dan Bejo
144
Bab 143 Berinvestasi Di Perusahaan Perhiasan
145
Bab 144 Satu Triliyun Rupiah
146
Bab 145 Selamatkan Orang Terdekat (1)
147
Bab 146 Selamatkan Orang Terdekat (2)
148
Bab 147 Rosalinda, Karina dan Hermawan (1)
149
Bab 148 Rosalinda, Karina dan Hermawan (2)
150
Bab 149 Akuisisi
151
Bab 150 Pulang
152
Bab 151 Mencari Rosalinda
153
Bab 152 Kehancuran Jony dan Keluarganya
154
Bab 153 Rekaman Suara
155
Bab 154 Burhan dan Sistem
156
Bab 155 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (1)
157
Bab 156 Burhan dan Kakek Buyut Adipramana (2)
158
Bab 157 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (1)
159
Bab 158 Pembicaraan Andi dan Rosalinda (2)
160
Bab 159 Berita Duka
161
Bab 160 Rencana Andi untuk Keluarga Prayudi
162
Bab 161 Kedatangan Burhan
163
Bab 162 Kebakaran (1)
164
Bab 163 Kebakaran (2)
165
Bab 164 Pertemuan dengan Sang Penerus (1)
166
Bab 165 Pertemuan dengan Sang Penerus (2)
167
Bab 166 Pertemuan dengan Sang Penerus (3)
168
Bab 167 Laporan Chayan
169
Bab 168 Pembicaraan Andi dan Para Sepupu
170
Bab 169 Lima Puluh Kartu Kemampuan Karyawan
171
Bab 170 Introgasi
172
Bab 171 Pembicaraan di Kafe
173
Bab 172 Burhan dan Keponakannya
174
Bab 173
175
Bab 174 Perkembangan Perusahaan Game
176
Bab 175 Pengalaman Tingkat Selanjutnya
177
Bab 176 Pasar Efek Luar Negeri
178
Bab 177 Dua Pasang Mata yang Mengawasi
179
Bab 178 Tujuh Anak Buah Sang Penerus
180
Bab 179 Sang Penerus Palsu
181
Bab 180 Kecurigaan Burhan
182
Bab 181 Fawzul
183
Bab 182 Kerja Sama dengan Widya (1)
184
Bab 183 Kerja Sama dengan Widya (2)
185
Bab 184 Misi : Selamatkan dari Bahaya (1)
186
Bab 185 Misi : Selamatkan dari Bahaya (2)
187
Bab 186 Rama dan Dirga (1)
188
Bab 187 Rama dan Dirga (2)
189
Bab 188 Kerjasama Andi dan Dua Keluarga
190
Bab 189 Shenhua
191
Bab 190 Tengda
192
Bab 191 Penyelidikan Burhan (1)
193
Bab 192 Penyelidikan Burhan (2)
194
Bab 193 Paris
195
Bab 194 Tantangan Andres (1)
196
Bab 195 Tantangan Andres (2)
197
Bab 196 Tawaran Menjadi Pembalap
198
Bab 197 Penangkapan Hermawan
199
Bab 198 Mencari Bantuan
200
Bab 199 Ruang Gelap Sang Penerus Palsu
201
Bab 200 Calon Ayah Angkat
202
Bab 201 Liburan Dengan Adik
203
Bab 202 Nongkrong Dengan Dinda
204
Bab 203 Nomor Tujuh
205
Bab 204 Host Selamatkan Dirimu
206
Bab 205 Dia Mati?
207
pengumuman
208
Bab 206 Pembalasan Dari Dinda
209
Bab 207 Peringatan Burhan
210
Bab 208 Persiapan
211
Bab 209 Pacar Baru
212
Pengumuman
213
Bab 210 Tiga Buah Rumah Sekaligus
214
Bab 211 Widya dan Dinda
215
Bab 212 Pertengkaran Pertama
216
Bab 213 Sasongko dan Sanjoyo (1)
217
Bab 214 Sasongko dan Sanjoyo (2)
218
Bab 215 Rapat Keluarga
219
Bab 216 Belajar Merias Diri
220
Bab 217 Konferensi Pers
221
Bab 218 Pengintaian Andi
222
Bab 219 Rapat Yang Disadap
223
Bab 220 Traktiran
224
Bab 221 Kemampuan Baru
225
Bab 222 Malang
226
Bab 223 Penemuan Dinda
227
Bab 224 Mempersiapkan Senjata
228
Bab 225 Penyekapan Andi
229
Bab 226
230
Bab 227 Masa Lalu Dinda
231
Bab 228 Cepatlah Kembali
232
Bab 229
233
Bab 230
234
Bab 231 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!