Membangun Hubungan atau Sebaliknya

"Hah, sudah prof sudah sudah, aku sangat lelah," ucapnya yang sudah merebahkan dirinya di kasur karena kelelahan.

Ikram yang juga lelah kini juga tengah menyandarkan tubuhnya di kasur sebelahnya.

"Profesor," panggil Ellia lagi.

"Kenapa anda selalu wangi," tanyanya polos.

"Hah?" tanya Ikram yang tidak faham dengan pernyataan Ellia.

"Kenapa anda selalu wangi ? semua mahasiswa menanyakan itu," jawab Ellia, ini memang menjadi perbincangan semua orang yang berada di kelas Ellia, terlebih yang pernah berpapasan dengan Ikram.

"Benarkah ?" tanya Ikram.

Ellia menganggukkan kepalanya mengiyakan, "apakah anda memakai parfum mahal prof ? itu sebabnya baunya sangat wangi dan tidak mudah hilang, bahkan dengan jarak yang sejauh ini saya bisa mencium aroma parfum anda prof," tanya Ellia dengan polosnya.

"Aku tidak memakai apapun yang mahal, aku hanya seperti ini, apa yang kau katakan Ellia, kau semakin melantur," jelas Ikram tidak ingin membahas panjang lebar.

Ellia masih menoleh ke kanan dan ke kiri, "ada apa ? apa yang kau cari menoleh seperti itu ?" tanya Ikram.

"Aku ingin melihat buku ku ? dimana pak Nando tadi menaruhnya,"

"Semua buku kuliahmu ada di ruang kerjaku, mulai hari ini aku akan memantau secara langsung cara belajar yang kau pakai itu, bisa-bisanya hanya mendapat angka 20 dengan soal penalaran yang kuberikan saat itu, dengan bangganya kau malah menjawab yakin tidak akan mengecewakanku Ellia, tapi itu sungguh mengecewakan,"

"Hehe," ucap Ellia meringis dengan santainya garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

"Saya sangat sulit jika di minta mengarang prof,"

"Saat itu aku tidak memintamu mengarang Ellia, aku hanya meminta pendapat kalian dengan peristiwa yang terjadi saat itu, kenapa kau menjelaskan panjang kali lebar namun sama sekali melenceng jauh dari inti permasalahan yang ku minta,,"

"Ya kan itu menurut saya profesor Ikram,"

"Nggak ada, nggak ada menurut kamu, semua yang menurut kamu nggak ada dasar pengetahuan sama sekali, kamu hanya asal menjawab,"

"Payah, anda tidak asik profesor," ucapnya memalingkan muka.

"Itu lebih baik dari pada aku harus mendiamkan kalian berdua dengan pengetahuan seperti itu,"

"Kalian berdua ?"

"Kau dan Yuda, dia bahkan hanya mendapat 15,"

"Hehe," jawabnya.

"Ellia, tau apa yang melindungi ku sampai detik ini ?"

Ellia menggeleng tidak tahu, Ikram mengetuk kepalanya pelan, "kecerdasan yang aku miliki, dan aku mengasahnya selama bertahun-tahun," jelas Ikram.

"Pergi mandi sekarang, tubuhmu bau keringat," ucap Ikram lagi kemudian bangkit dari duduknya.

Karena kesal Ellia segera memeluk Ikram dari belakang, berharap laki-laki itu mabuk dengan bau tubuh yang baru saja ia hina, "Ellia, Ellia, apa yang kau lakukan ?" teriak Ikram hendak melepaskan diri dari Ellia yang terus tidak ingin di lepaskan, gadis itu sekarang bahkan sudah melompat di punggung Ikram dan tidak ingin di lepaskan sambil tertawa.

"Ellia jangan nakal," ucap Ikram yang tidak habis pikir dengan gadis yang baru beberapa hari ia nikahi ini.

Hari ini keduanya masih bermain dan mendekatkan diri satu sama lain, tidak ada perasaan aneh atau canggung seperti di hari sebelumnya, Ellia yang sejak kecil tidak pernah bersikap manja atau mendapat perhatian kini mulai mengeluarkan sikap aslinya.

Gadis ini seperti gadis pada umumnya, banyak bicara, manja, suka makan dan selalu ramai, perlahan dunia Ikram yang sepi mulai penuh dengan beberapa melodi yang di bawa oleh Ellia, setiap hari teriakan demi teriakan yang selama ini paling ia benci mulai terdengar satu persatu.

"Ellia ayo cepat mandi,"

"Ellia bantu aku memakai dasi,"

"Ellia dimana sepatuku ?"

"Ellia jangan pulang terlalu malam,"

"Ellia tolong ambilkan handuk."

Keduanya mulai membiasakan diri satu sama lain, mengisi melodi kosong di setiap aspek sisi hidup yang sebelumnya tidak mengenal nada.

Hingga suatu hari,sebuah percakapan alasan pisah kamar mereka di buka oleh Ellia, "profesor ?" panggilnya dengan sebuah snack di tangan dan pangkuannya,

"Kenapa ?" jawab Ikram sembari mengelus lembut kepala Ellia yang ada di sampingnya seperti anak kucing.

"Kita sudah menikah bukan ?" tanyanya.

"Iya,"

"Lalu kenapa kita pisah kamar ?" tanyanya lagi.

"Ingin sekamar denganku ?" goda Ikram mengedipkan sebelah matanya.

"Jawab prof, aku serius," ucap Ellia manja.

"Aku pernah bilang kan ?"

"Apa ?"

"Aku menikahi mu hanya murni untuk menolong, jika suatu hari nanti ada orang lain yang kamu cintai, maka sesuai kesepakatan hubungan ini akan," ucapnya tidak ingin melanjutkan.

"Jadi, sampai saat itu tiba, aku juga tidak ingin merusak mu dengan hal-hal yang mungkin akan membuatmu kecewa nanti." tambahnya.

"Tapi,"

"Sudahlah, aku bukan laki-laki suci, jika kita berada di sebuah kamar yang sama, nggak ada jaminan hewan buas di dalam tubuhku bisa tenang-tenang saja, jadi untuk meminimalisir itu semua, kita harus pisah kamar, bisa di mengerti sampai di sini Ellia,"

"Anda masih memberi harapan pada Yuda," tanya Ellia.

"Bukan aku, tapi kalian, aku masih melihat harapan itu di matamu dan matanya, nggak ada yang lebih besar dari cinta Ellia, aku bisa berjuang dengan seribu orang yang mencintaimu, tapi tidak dengan satu orang yang kamu cintai,"

Ellia diam, gadis ini berfikir bagaimana ia tau apa yang terjadi dengan Yuda dan dirinya beberapa terakhir ini, ia memang sudah membicarakan hal ini dengan Yuda meskipun ia tidak bisa memberi tahu siapa suaminya, keduanya masih saling mencintai dan berharap untuk bersama setelah Yuda bisa mengumpulkan uang untuk membayar hutang Ellia kepada suaminya.

Ellia menatap Ikram sayu, "anda tahu ? tapi kenapa diam saja dan tidak marah," ucapnya menunduk.

"Untuk apa ?"

Ellia kembali menatap laki-laki di depannya itu, laki-laki yang sejujurnya sudah mengambil hampir separuh hatinya dengan perhatian-perhatian kecil dan kebaikan hati yang ia tunjukkan, namun sayangnya Yuda memiliki lebih dari separuh hati yang lebih besar.

"Saya minta maaf prof,"

"Sudahlah, anggap saja tidak terjadi apa-apa, nanti jika aku sudah merasa laki-laki itu bisa menjagamu dengan baik, maka aku akan pergi dengan sendirinya, tapi sampai saat itu terjadi tolong sabar dan hargai aku sebagai suamimu oke, jangan bertemu dengannya terlalu sering, aku juga bisa cemburu," ucap Ikram tiba-tiba.

Ellia terbatuk-batuk begitu mendengar ucapan Ikram," pelan-pelan Ellia, kenapa kau jadi seperti bocah, makan jajan aja sampai batuk begitu," ucap Ikram sambil mengelus punggung Ellia pelan dan memberi sebuah air minum dalam sebuah gelas.

Ellia menatap sosok yang ada di depannya ini, "sungguh dia benar-benar baik, sangat baik, jika aku bertemu dengannya lebih dulu, mungkin cerita kita akan berbeda," batin Ellia.

TO BE CONTINUE

Terpopuler

Comments

Wahyu Ika Mustari

Wahyu Ika Mustari

ellia,,,kenapa kau menyianyiakan ketulusan hati ikram,,,sadar ellia dia oebih baik dan tulus drpd yuda

2023-05-07

1

Watty Virgo

Watty Virgo

biarin si elia dibikin bucin dluan sm ikram biar cpt" lupain si yuda ..y thor🤭🤭🙏

2022-06-14

1

Ana Hardi

Ana Hardi

klu Ellia lbih mmilih Yuda aku tak trima Thor...🥺🥺🥺

2021-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dosen Baru
3 Sale
4 Pilihan
5 Yuda Maheza
6 Istri Rahasia
7 Nona Ellia milik tuanku
8 Rencana Ikram 1
9 Rencana Ikram 2
10 Merdeka
11 Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12 Perhatian
13 Diperhatikan
14 Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15 Bukan yang diinginkan
16 Senyum Memudar
17 Profesor Ikram Al Zaidan
18 Keluarga
19 Kenapa Anda Selalu Wangi
20 Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21 Rahasia Ikram dan Ellia
22 Pertemuan
23 Bulatan Sempurna
24 Masa lalu Ikram
25 Saling bergantung
26 Visual
27 Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28 Bukan aku
29 Hak sebagai suami
30 Karena saya istri anda
31 Topeng
32 Kamu
33 Terjadi
34 Malu
35 Iriana On The Way
36 Perselisihan dengan Ifraz
37 Ifraz Pergi
38 Kebiasaan
39 Day 6
40 Last Day
41 Ikram dan cintanya dalam diam
42 Benteng Hitam
43 Perbedaan Jalan
44 Harapan Bertemu
45 Failed
46 Iriana Datang
47 Tragedi
48 Pukulan Terhebat
49 Waktunya di Mulai
50 Sama-sama Terluka
51 The Real Ikram Al Zaidan
52 Welcome to home
53 Mulai Normal
54 Kenyataan tentang Ikram
55 Bertemu Maheza
56 Hukuman Maheza
57 Vitamin ala Ikram
58 Tenang
59 Nyonya Agatha
60 Tubuh Ikram
61 Tubuh Ikram 2
62 Bertemu Iriana
63 Terlahir dari Rahim seorang ratu
64 Berseteru
65 show up
66 Informasi
67 Serangan dua sisi
68 Strategi atau Bunuh Diri
69 Mencoba percaya
70 Kemungkinan
71 Darah
72 Lawan Ikram
73 Dilema Ikram dan Ellia
74 kenapa kalian ada di sini
75 Membayar Hutang
76 Membayar Hutang 2
77 Bantuan
78 Kondisi Ikram
79 Ikram tidak baik-baik saja
80 Ellia's Husband
81 Istri Rahasia
82 Malam pertama setelah tragedi
83 Satu persatu
84 Mungkinkah Cemburu
85 Ikram dan caranya perhatian
86 Bimbang
87 Jagung Bakar 1
88 Jagung Bakar 2
89 Jagung bakar 3
90 Kebenaran
91 Obat Tidur
92 Otak vs Aset
93 Perubahan Rencana
94 Rapat Terbatas
95 Wisata Masa Lalu
96 Wisata Masa Lalu 2
97 Terungkap
98 Keadaan Iriana
99 Iriana
100 Dampak Cinta Logan
101 Nyonya Ikram Al Zaidan
102 Ifraz mengamuk manja
103 Ungkapan Rindu
104 Kembali Mengajar
105 Kembali
106 Kembali Pulang
107 Godaan Ifraz
108 Sebuah kesadaran
109 Mengajar di Rumah
110 Cinta Toga
111 Puzzle
112 Persiapan Pesta
113 Pesta
114 Sang CEO
115 Perlahan-lahan Mundur
116 Tetap tenang
117 Berkunjung
118 Hadiah kunjungan
119 Tidak terkendali
120 Pergi
121 Mudah
122 Drama keluarga yang menyenangkan
123 Berita baru
124 Melamar seseorang yg
125 Di tolak
126 Berusaha merubah pikiran
127 Masih tentang Ifraz
128 Perdebatan H-2 pernikahan
129 H-1 pernikahan
130 Hari H
131 Menikah
132 Perasaan Ifraz.
133 Tidak Pulang
134 Adonan
135 Jomblo Akut
136 Skakmat
137 Huft
138 Ellia sakit
139 Ikram Menggila
140 Ah Shit
141 Ketakutan Iraz dan Nadin
142 Gugurkan saja
143 Kedatangan Tamu
144 Dimana Ellia
145 Si Tukang Cemburu
146 Memenjarakan Ikram
147 Satu set perhiasan
148 Sebuah permainan
149 Apel
150 Proses Membuat Bayi
151 Kondisi
152 Tolong jangan pilih aku
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Dosen Baru
3
Sale
4
Pilihan
5
Yuda Maheza
6
Istri Rahasia
7
Nona Ellia milik tuanku
8
Rencana Ikram 1
9
Rencana Ikram 2
10
Merdeka
11
Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12
Perhatian
13
Diperhatikan
14
Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15
Bukan yang diinginkan
16
Senyum Memudar
17
Profesor Ikram Al Zaidan
18
Keluarga
19
Kenapa Anda Selalu Wangi
20
Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21
Rahasia Ikram dan Ellia
22
Pertemuan
23
Bulatan Sempurna
24
Masa lalu Ikram
25
Saling bergantung
26
Visual
27
Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28
Bukan aku
29
Hak sebagai suami
30
Karena saya istri anda
31
Topeng
32
Kamu
33
Terjadi
34
Malu
35
Iriana On The Way
36
Perselisihan dengan Ifraz
37
Ifraz Pergi
38
Kebiasaan
39
Day 6
40
Last Day
41
Ikram dan cintanya dalam diam
42
Benteng Hitam
43
Perbedaan Jalan
44
Harapan Bertemu
45
Failed
46
Iriana Datang
47
Tragedi
48
Pukulan Terhebat
49
Waktunya di Mulai
50
Sama-sama Terluka
51
The Real Ikram Al Zaidan
52
Welcome to home
53
Mulai Normal
54
Kenyataan tentang Ikram
55
Bertemu Maheza
56
Hukuman Maheza
57
Vitamin ala Ikram
58
Tenang
59
Nyonya Agatha
60
Tubuh Ikram
61
Tubuh Ikram 2
62
Bertemu Iriana
63
Terlahir dari Rahim seorang ratu
64
Berseteru
65
show up
66
Informasi
67
Serangan dua sisi
68
Strategi atau Bunuh Diri
69
Mencoba percaya
70
Kemungkinan
71
Darah
72
Lawan Ikram
73
Dilema Ikram dan Ellia
74
kenapa kalian ada di sini
75
Membayar Hutang
76
Membayar Hutang 2
77
Bantuan
78
Kondisi Ikram
79
Ikram tidak baik-baik saja
80
Ellia's Husband
81
Istri Rahasia
82
Malam pertama setelah tragedi
83
Satu persatu
84
Mungkinkah Cemburu
85
Ikram dan caranya perhatian
86
Bimbang
87
Jagung Bakar 1
88
Jagung Bakar 2
89
Jagung bakar 3
90
Kebenaran
91
Obat Tidur
92
Otak vs Aset
93
Perubahan Rencana
94
Rapat Terbatas
95
Wisata Masa Lalu
96
Wisata Masa Lalu 2
97
Terungkap
98
Keadaan Iriana
99
Iriana
100
Dampak Cinta Logan
101
Nyonya Ikram Al Zaidan
102
Ifraz mengamuk manja
103
Ungkapan Rindu
104
Kembali Mengajar
105
Kembali
106
Kembali Pulang
107
Godaan Ifraz
108
Sebuah kesadaran
109
Mengajar di Rumah
110
Cinta Toga
111
Puzzle
112
Persiapan Pesta
113
Pesta
114
Sang CEO
115
Perlahan-lahan Mundur
116
Tetap tenang
117
Berkunjung
118
Hadiah kunjungan
119
Tidak terkendali
120
Pergi
121
Mudah
122
Drama keluarga yang menyenangkan
123
Berita baru
124
Melamar seseorang yg
125
Di tolak
126
Berusaha merubah pikiran
127
Masih tentang Ifraz
128
Perdebatan H-2 pernikahan
129
H-1 pernikahan
130
Hari H
131
Menikah
132
Perasaan Ifraz.
133
Tidak Pulang
134
Adonan
135
Jomblo Akut
136
Skakmat
137
Huft
138
Ellia sakit
139
Ikram Menggila
140
Ah Shit
141
Ketakutan Iraz dan Nadin
142
Gugurkan saja
143
Kedatangan Tamu
144
Dimana Ellia
145
Si Tukang Cemburu
146
Memenjarakan Ikram
147
Satu set perhiasan
148
Sebuah permainan
149
Apel
150
Proses Membuat Bayi
151
Kondisi
152
Tolong jangan pilih aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!