Merdeka

"Bukankah juga sudah di jelaskan di perjanjian kita,pernikahan dan kehidupan setelah pernikahan dilakukan secara rahasia," ucap Ikram lagi yang benar-benar membuat Ellia salah tingkah dan melepaskan gandengan tangannya begitu melihat Ikram dengan pesonanya yang luar biasa.

Gadis itu mengipasi wajahnya dengan tangan, "ah, bukankah disini sangat panas prof,"

Ikram mendekatkan wajahnya perlahan di telinga Ellia, "itu karena ada aku, ruangan ini full ac Ellia," ucapnya menggoda Ellia.

Hembusan nafas Ikram ketika berbisik terasa menjalar di telinga Ellia, tanpa sengaja gadis itu mendorong dada Ikram pelan yang mana membuat laki-laki itu tertawa, "pipimu memerah," godanya lagi.

"Ini karena blush on, pipiku tidak memerah" jawab Ellia sekenanya menahan malu.

"Haha," sebuah tawa kecil kembali ke luar dari bibir merah itu.

"Ya Tuhan, cobaan apalagi ini? kenapa dia tertawa seperti itu, membuatku bingung saja," batin Ellia dengan pikiran kacau karena gagal fokus dengan wajah tampan di hadapannya.

"Tuan muda, "

"Ah, pak Ginanjar, bagaimana, sudah selesai semua ? tidak ada masalah bukan?" ucapnya.

"Tolong pakai topeng anda tuan muda, ayah nona Ellia dan beberapa petugas pernikahan akan segera datang," ucapnya sembari menyerahkan sebuah topeng indah untuk Ikram.

"Kenapa memakai to," ucapnya yang belum. menyelesaikan ucapannya.

"Aku tidak mempercayai siapapun, termasuk penghulu dan calon ayah mertuaku, aku tidak ingin mereka semua tau bagaimana wajahku, terlebih pernikahan rahasia yang ku sebutkan di kontrak sebelumnya, hubungan kita dosen dan mahasiswa, aku tidak ingin kau sampai di bully oleh semua orang di kampus karena terbongkar menikahi seorang dosen muda," ucap Ikram seolah tau apa yang ada di pikiran gadisnya saat ini.

Ellia hanya mengangguk tanda mengerti, "itu benar, pasti akan merepotkan,"

Setelah memakai topeng, Ellia dengan Ikram di sebelah nya berjalan menuju tempat akad yang masih tidak ada orang sama sekali.

Keduanya duduk dengan Ikram membukakan kursi agar Ellia bisa duduk lebih dulu dengan nyaman, "silahkan tuan muda," ucap pak Ginanjar kemudian, "jangan terlalu sungkan, terimakasih" tambah Ikram menepuk pelan bahu laki-laki paruh baya yang sejak kecil sudah merawatnya itu.

Ellia menatap lekat laki-laki di sampingnya ini, "apakah dia putra bangsawan, sikap rendah hati dan ketenangannya di luar perkiraan, di tambah senyum yang selalu menghiasi wajah dan wangi yang keluar dari tubuhnya semakin membuat yakin laki-laki ini bukan dosen biasa," batin Ellia dengan pikiran campur aduk.

Beberapa orang termasuk ayah Ellia datang di tempat pernikahan, terlihat sekali raut bahagia di wajah ayahnya melihat semua kemegahan yang ada di depannya ini, sayangnya ia hanya melihat seorang diri karena Ginanjar tidak bodoh, ia hanya membawa ayah Ellia karena itu yang ia butuhkan untuk pernikahan tuannya ini.

"Silahkan,"

Setelah semua orang siap, dengan sedikit pertanyaan untuk kedua mempelai, Ikram menjabat tangan ayah Ellia kemudian mengucapkan Ijab Qobul pernikahan.

Hati Ellia sedikit berdebar, ini tidak seperti apa yang ia rasakan pagi tadi, "kenapa jantungku berdetak seperti ini? dia semakin keras, semoga saja prof Ikram tidak dengar," batin Ellia.

Ikram menjawab dengan satu kali tarikan nafas tanpa ragu dengan mahar yang tidak main-main.

5% saham Danial Group, perusahaan bak pohon raksasa dengan akar kuat yang sangat sulit di robohkan, kerajaan bisnis terbesar di negara ini yang membawahi semua titik perekonomian.

Ellia bahkan tidak perlu bekerja seumur hidup dengan lima persen saham itu, ini seperti sebuah jaminan hidup yang diberikan Ikram untuknya

Tangan gadis itu sudah basah karena gugup, hingga akhirnya sebuah teriakan sah dari semua orang di sana sedikit melegakan hatinya.

Sebuah tangan kekar menggenggam tangan Ellia yang meremas satu sama lain, gadis ini sontak langsung melihat ke arah Ikram, suaminya.

"Tidak apa, aku tau kau juga tegang, tenanglah ada aku di sini," ucapnya yang membuat Ellia segera melepas genggaman tangannya dengan kasar meskipun yang di ucapkan oleh Ikram memang benar.

"Kalian sudah sah menjadi suami istri sekarang, tolong tanda tangan di sini dan di sini," ucap orang tersebut sebelum kemudian menyerahkan berkas-berkas itu kepada Ikram dan pergi.

"Ellia," panggil ayahnya.

Melihat istrinya tidak menyahut, Ikram memberi kode kepada pak Ginanjar agar segera membawa pergi ayah Ellia dari sini.

"Mari ikut saya pak, tugas anda di sini sudah selesai berikut hubungan anda dengan nona Ellia,"

"Terimakasih sudah berkorban sebanyak ini untuk perusahaan ayah, semoga kamu bahagia dengan pernikahan ini,"

"Ini bukan pengorbanan yang ku buat untuk kalian, ini caraku memerdekakan diri dari kalian, dan hutangku sudah lunas," jawabnya dengan tetap tidak menatap ayahnya.

Laki-laki itu bahkan sudah tidak di panggil ayah, "Ellia tidak tau apa pilihan yang Ellia ambil saat ini tepat, tapi yang Ellia tau, bersama kalian atau bersama dengan sosok yang kalian pilihkan sudah pasti akan selalu menyakitiku, semoga tanpa aku di hidup kalian memberikan banyak kebahagiaan sehingga kalian tidak mengusik ku lagi,"

"Ibumu, "

Ellia sekali lagi memperlihatkan sebuah lesung pipi dengan wajah penuh luka, "Ibu yang mana? sejak awal tidak ada yang bisa ku panggil Ibu, ah, ini pasti karena aku sudah memiliki saham itu sebagai mahar, karena itu anda bersikap seperti ini," tambah Ellia yang dengan segera memalingkan tubuhnya.

Ikram memberikan kode dengan mengangkat tangannya sebagai tanda kepada Ginanjar untuk segera membawa ayah Ellia pergi.

Gadis yang sudah menjadi istrinya ini sedang mati-matian berusaha agar air matanya tidak keluar, begitu ayah Ellia sudah mencapai pintu, Ikram segera menatap Ellia dari arah samping, mata indah yang dipenuhi dengan bulu mata lentik nan panjang itu sudah digenangi banyak air mata "menangis saja, aku akan meminta semua orang yang ada di sini untuk keluar dari gedung, agar kau merasa nyaman," ucap Ikram yang sudah bersiap pergi.

Tangan Ellia bergerak menahan pergelangan tangan Ikram, "kenapa anda begitu baik ?" ucapnya dengan butiran bening menetes satu persatu dari kelopak mata indah itu, melupakan riasan mahal di wajahnya.

"Aku hanya ingin, aku tidak suka melihatmu menangis seperti ini," ucap Ikram menarik Ellia ke dalam pelukannya.

Gadis itu menangis semakin keras, Ikram meminta semua orang di sana untuk keluar dan meninggalkan mereka semua di sana.

"Tenang Ellia, perjalanan kita baru saja di mulai, saat susah, sedih, tertawa, dan bahagia nanti, kau tidak lagi sendiri, ada aku, kita akan berbagi semua hal dan membuat momen kita sendiri dengan perlahan, sampai kau lupa akan semua rasa sakit selama dua puluh tahun ini," batin Ikram.

TO BE CONTINUE

Terpopuler

Comments

athica_rally

athica_rally

bagus kak... habis nadia ada ellia yang gak kalah keren..

2021-08-14

2

Yenny Yulinda

Yenny Yulinda

Semangat 🔛🔥

2021-07-26

3

Nur Habibah

Nur Habibah

semangat ellia

2021-07-26

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dosen Baru
3 Sale
4 Pilihan
5 Yuda Maheza
6 Istri Rahasia
7 Nona Ellia milik tuanku
8 Rencana Ikram 1
9 Rencana Ikram 2
10 Merdeka
11 Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12 Perhatian
13 Diperhatikan
14 Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15 Bukan yang diinginkan
16 Senyum Memudar
17 Profesor Ikram Al Zaidan
18 Keluarga
19 Kenapa Anda Selalu Wangi
20 Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21 Rahasia Ikram dan Ellia
22 Pertemuan
23 Bulatan Sempurna
24 Masa lalu Ikram
25 Saling bergantung
26 Visual
27 Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28 Bukan aku
29 Hak sebagai suami
30 Karena saya istri anda
31 Topeng
32 Kamu
33 Terjadi
34 Malu
35 Iriana On The Way
36 Perselisihan dengan Ifraz
37 Ifraz Pergi
38 Kebiasaan
39 Day 6
40 Last Day
41 Ikram dan cintanya dalam diam
42 Benteng Hitam
43 Perbedaan Jalan
44 Harapan Bertemu
45 Failed
46 Iriana Datang
47 Tragedi
48 Pukulan Terhebat
49 Waktunya di Mulai
50 Sama-sama Terluka
51 The Real Ikram Al Zaidan
52 Welcome to home
53 Mulai Normal
54 Kenyataan tentang Ikram
55 Bertemu Maheza
56 Hukuman Maheza
57 Vitamin ala Ikram
58 Tenang
59 Nyonya Agatha
60 Tubuh Ikram
61 Tubuh Ikram 2
62 Bertemu Iriana
63 Terlahir dari Rahim seorang ratu
64 Berseteru
65 show up
66 Informasi
67 Serangan dua sisi
68 Strategi atau Bunuh Diri
69 Mencoba percaya
70 Kemungkinan
71 Darah
72 Lawan Ikram
73 Dilema Ikram dan Ellia
74 kenapa kalian ada di sini
75 Membayar Hutang
76 Membayar Hutang 2
77 Bantuan
78 Kondisi Ikram
79 Ikram tidak baik-baik saja
80 Ellia's Husband
81 Istri Rahasia
82 Malam pertama setelah tragedi
83 Satu persatu
84 Mungkinkah Cemburu
85 Ikram dan caranya perhatian
86 Bimbang
87 Jagung Bakar 1
88 Jagung Bakar 2
89 Jagung bakar 3
90 Kebenaran
91 Obat Tidur
92 Otak vs Aset
93 Perubahan Rencana
94 Rapat Terbatas
95 Wisata Masa Lalu
96 Wisata Masa Lalu 2
97 Terungkap
98 Keadaan Iriana
99 Iriana
100 Dampak Cinta Logan
101 Nyonya Ikram Al Zaidan
102 Ifraz mengamuk manja
103 Ungkapan Rindu
104 Kembali Mengajar
105 Kembali
106 Kembali Pulang
107 Godaan Ifraz
108 Sebuah kesadaran
109 Mengajar di Rumah
110 Cinta Toga
111 Puzzle
112 Persiapan Pesta
113 Pesta
114 Sang CEO
115 Perlahan-lahan Mundur
116 Tetap tenang
117 Berkunjung
118 Hadiah kunjungan
119 Tidak terkendali
120 Pergi
121 Mudah
122 Drama keluarga yang menyenangkan
123 Berita baru
124 Melamar seseorang yg
125 Di tolak
126 Berusaha merubah pikiran
127 Masih tentang Ifraz
128 Perdebatan H-2 pernikahan
129 H-1 pernikahan
130 Hari H
131 Menikah
132 Perasaan Ifraz.
133 Tidak Pulang
134 Adonan
135 Jomblo Akut
136 Skakmat
137 Huft
138 Ellia sakit
139 Ikram Menggila
140 Ah Shit
141 Ketakutan Iraz dan Nadin
142 Gugurkan saja
143 Kedatangan Tamu
144 Dimana Ellia
145 Si Tukang Cemburu
146 Memenjarakan Ikram
147 Satu set perhiasan
148 Sebuah permainan
149 Apel
150 Proses Membuat Bayi
151 Kondisi
152 Tolong jangan pilih aku
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Dosen Baru
3
Sale
4
Pilihan
5
Yuda Maheza
6
Istri Rahasia
7
Nona Ellia milik tuanku
8
Rencana Ikram 1
9
Rencana Ikram 2
10
Merdeka
11
Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12
Perhatian
13
Diperhatikan
14
Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15
Bukan yang diinginkan
16
Senyum Memudar
17
Profesor Ikram Al Zaidan
18
Keluarga
19
Kenapa Anda Selalu Wangi
20
Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21
Rahasia Ikram dan Ellia
22
Pertemuan
23
Bulatan Sempurna
24
Masa lalu Ikram
25
Saling bergantung
26
Visual
27
Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28
Bukan aku
29
Hak sebagai suami
30
Karena saya istri anda
31
Topeng
32
Kamu
33
Terjadi
34
Malu
35
Iriana On The Way
36
Perselisihan dengan Ifraz
37
Ifraz Pergi
38
Kebiasaan
39
Day 6
40
Last Day
41
Ikram dan cintanya dalam diam
42
Benteng Hitam
43
Perbedaan Jalan
44
Harapan Bertemu
45
Failed
46
Iriana Datang
47
Tragedi
48
Pukulan Terhebat
49
Waktunya di Mulai
50
Sama-sama Terluka
51
The Real Ikram Al Zaidan
52
Welcome to home
53
Mulai Normal
54
Kenyataan tentang Ikram
55
Bertemu Maheza
56
Hukuman Maheza
57
Vitamin ala Ikram
58
Tenang
59
Nyonya Agatha
60
Tubuh Ikram
61
Tubuh Ikram 2
62
Bertemu Iriana
63
Terlahir dari Rahim seorang ratu
64
Berseteru
65
show up
66
Informasi
67
Serangan dua sisi
68
Strategi atau Bunuh Diri
69
Mencoba percaya
70
Kemungkinan
71
Darah
72
Lawan Ikram
73
Dilema Ikram dan Ellia
74
kenapa kalian ada di sini
75
Membayar Hutang
76
Membayar Hutang 2
77
Bantuan
78
Kondisi Ikram
79
Ikram tidak baik-baik saja
80
Ellia's Husband
81
Istri Rahasia
82
Malam pertama setelah tragedi
83
Satu persatu
84
Mungkinkah Cemburu
85
Ikram dan caranya perhatian
86
Bimbang
87
Jagung Bakar 1
88
Jagung Bakar 2
89
Jagung bakar 3
90
Kebenaran
91
Obat Tidur
92
Otak vs Aset
93
Perubahan Rencana
94
Rapat Terbatas
95
Wisata Masa Lalu
96
Wisata Masa Lalu 2
97
Terungkap
98
Keadaan Iriana
99
Iriana
100
Dampak Cinta Logan
101
Nyonya Ikram Al Zaidan
102
Ifraz mengamuk manja
103
Ungkapan Rindu
104
Kembali Mengajar
105
Kembali
106
Kembali Pulang
107
Godaan Ifraz
108
Sebuah kesadaran
109
Mengajar di Rumah
110
Cinta Toga
111
Puzzle
112
Persiapan Pesta
113
Pesta
114
Sang CEO
115
Perlahan-lahan Mundur
116
Tetap tenang
117
Berkunjung
118
Hadiah kunjungan
119
Tidak terkendali
120
Pergi
121
Mudah
122
Drama keluarga yang menyenangkan
123
Berita baru
124
Melamar seseorang yg
125
Di tolak
126
Berusaha merubah pikiran
127
Masih tentang Ifraz
128
Perdebatan H-2 pernikahan
129
H-1 pernikahan
130
Hari H
131
Menikah
132
Perasaan Ifraz.
133
Tidak Pulang
134
Adonan
135
Jomblo Akut
136
Skakmat
137
Huft
138
Ellia sakit
139
Ikram Menggila
140
Ah Shit
141
Ketakutan Iraz dan Nadin
142
Gugurkan saja
143
Kedatangan Tamu
144
Dimana Ellia
145
Si Tukang Cemburu
146
Memenjarakan Ikram
147
Satu set perhiasan
148
Sebuah permainan
149
Apel
150
Proses Membuat Bayi
151
Kondisi
152
Tolong jangan pilih aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!