Aku Memang Mencintainya Sejak Awal

Setelah meminta waktu untuk menenangkan diri kurang lebih satu jam di dalam sebuah ruangan khusus yang juga ada Ikram di sana, kini Ellia dan Ikram juga sudah siap menemui beberapa tamu undangan di depan, meskipun Ellia tidak tau siapa saja yang di undang di pernikahan ini,

"Prof, kenapa masih memakai topeng ? kita hanya berdua," tanya Nadia heran.

"Aku  hanya ingin saja, ini terlihat keren, desain topengnya sempurna untukku," ucap Ikram percaya diri,

"Lepas saja, sayang jika wajah tampan itu tertutup topeng,"ucap Ellia tanpa basi-basi,

"Benarkah ? haruskah aku melepasnya ?" tanya Ikram yang hanya terlihat senyumannya saja.

"Tidak tidak saya hanya bercanda hehehe," ucap Ellia dengan sesekali tertawa.

"Sampai kapan memanggilku dengan profesor profesor, aku bahkan sudah membiasakan diri memanggil aku kamu sejak pertama kita bertemu," ucap Ikram sedikit cemberut.

"Anda memang profesor saya, jika saya merubah panggilan nanti semua orang di kampus akan curiga,"

"Tapi sekarang kita sedang tidak berada di kampus, porsinya sudah beda Ellia," ucap Ikram.

Tok tok tok

"Tuan muda,"

"Masuk pak,"

Pak Ginanjar dan Pak Nando datang bersamaan, "ada apa ?" tanya Ikram.

"Anda bisa keluar dan melepaskan topeng anda tuan, semua sudah siap di luar," ucap pak Ginanjar.

"Baiklah kami akan segera keluar, tunggu sebentar lagi," ucapnya pada kedua orang di sana.

"Ah iya, aku akan pulang ke mansion malam ini," tambah Ikram.

"Siap tuan muda, akan kami persiapkan," jawab pak Ginanjar.

"Prof, anda tinggal di mansion yang seperti kastil di cerita dongeng ? apa itu benar-benar besar ? bukankah biasanya hanya ada di dalam cerita dongeng dan sejarah ?" tanya Ellia polos.

Ikram berfikir, "Mansion ku berbeda dengan apa yang kau sebutkan tadi Ellia, semuanya full dengan barang-barang terbaru berkualitas tinggi dengan teknologi canggih yang tidak ada duanya, sangat berbeda dengan mansion dalam dongeng dan sejarah yang gelap dan pengap." jelas Ikram.

"Benarkah ?" ucap Ellia melongo.

"Kau akan tau nanti, sekarang ayo kita keluar dulu," ucap Ikram yang bingung jika harus menjelaskan.

Laki-laki itu mengulurkan lengan seperti sebelumnya, kemudian mulai berjalan menuju tempat acara, sebuah resepsi mewah dengan cukup banyak orang sebagai tamu undangan.

"Prof katanya nggak digelar secara meriah ? ini apa ?" tanya Ellia yang kaget begitu melihat banyak sekali orang di sana..

"Mereka semua pekerja di mansion ku," ucap Ikram.

Mata Ellia sekali lagi melotot, ia banyak sekali melotot hari ini, laki-laki di hadapannya ini benar-benar di luar dugaan, ini di luar akal perkiraan manusia, " sekali lagi matamu melotot seperti itu, aku akan menarik bola mata itu keluar,"

"Astaga bapak ? sadis amat, tega bener," ucap Ellia.

"Aku akan memberimu sebuah piring cantik saja jika sekali lagi kau melotot,"

Seperti pesta pernikahan pada umumnya, saat ini Ikram dan Ellia berada di atas panggung dengan dekorasi menakjubkan, dengan warna bunga senada dengan hiasan dinding yang sebelumnya sudah terpasang di tempat proses akad nikah, warna putih dan biru sedikit abu-abu menjadi icon seluruh dekorasi gedung ini, bahkan kue dengan desain kastil yang luar biasa megah juga di hias dengan warna senada.

"Apakah mansion anda sebesar itu ?"

"Kue itu bisa dibilang miniaturnya, tunggu Ellia, kenapa kau masih membahas mansion sejak tadi," tatap Ikram penuh curiga.

"Saya hanya sedang berfikir bagaimana nasib saya nanti jika harus membersihkan rumah sebesar itu dengan jam kuliah dan pekerjaan paruh waktu yang saya lakukan prof," jelas Ellia lesu.

Peletak

Sebuah sentilan dahi mendarat cukup keras di dahi Ellia,"lihat mereka semua Ellia," tunjuk Ikram pada semua orang yang tengah menyantap hidangan yang sudah tersedia dengan berbincang dengan teman yang berada di meja yang sama.

"Siapa mereka ?" tanya Ikram lagi.

"Pekerja di mansion anda prof," jawabnya.

"Sudah jelas ?" ucap Ikram lagi.

Ellia berfikir kemudian tertawa dengan memamerkan deretan gigi dan lesung pipinya, "saya faham prof, hehe,"

"Jika aku akan menjadikanmu pembantu, aku tidak akan meminta pernikahan sebagai syarat," tambah Ikram.

Nadia masih tersenyum dengan mata sedikit tertutup dan menatap Ikram dengan polosnya, "Gimana nggak luluh kalo dia senyum mulu dan kelakuannya polos kayak gini," ucap Ikram dalam hati dan geleng-geleng kepala heran.

Acara yang hampir di hadiri seratus orang ini masih berlanjut dengan makan-makan, semua orang yang bekerja pada Ikram Al Zaidan berada di sini tanpa terkecuali, ini tidak hanya pesta untuk Ikram tapi juga untuk semua karyawannya, mereka semua bisa memakai baju bebas dan makan seperti orang normal pada umumnya di hari ini, semua tugas di liburkan dan diberi bonus dua kali lipat dari biasanya karena Ikram sedang berbahagia.

Hingga waktu semakin siang dan Ellia sudah terlihat sangat lelah karena seharian berada di depan semua orang dengan pakaian dan hiasan kepala yang berat, "kau lelah ?" tanya Ikram siaga.

"Ini tidak apa-apa prof, masih aman kok ?"

Ikram mengangkat tangannya di udara dan semua orang yang ada di sana mengentikan semua aktifitas mereka, bahkan suara musik juga terhenti, "nyonya ingin pulang karena kelelahan, kalian bisa melanjutkan pesta ini sampai nanti malam, tidak akan ada kegiatan apapun di mansion utama hari ini, jadi kalian juga bisa beristirahat, sampai jumpa besok pagi," pamitnya ramah.

Beginilah Ikram AL Zaidan, ia selalu memperlakukan orang lain dengan sopan dan hormat, sikap rendah hatinya ini membuat banyak sekali orang royal berdiri di sekitarnya, beliau sangat jarang sekali marah, terlebih dengan wajah tampan penuh senyuman kepada siapapun tidak peduli itu tukang kebun.

"Ayo hati-hati..." ucapnya pada Ellia.

"Maaf prof..." ucap Ellia lirih.

"Sudahlah, kemaren juga kau habis hujan-hujan, sangat wajar jika hari ini kepalamu pusing, aku yakin mereka tidak memberimu obat kan ?" duga Ikram.

"Tuan muda....''

"Iya..."

"Sebaiknya nona mengganti baju terlebih dahulu agar bisa lebih nyaman dan leluasa, saya sudah menyiapkan pakaian nona di ruang ganti," ucap pak Ginanjar.

"Ganti pakaian dulu, aku akan menunggumu di sini," ucapnya lembut pada Ellia.

Gadis itu berjalan meninggalkan Ikram yang masih berdiri di sisi pak Ginanjar, "tuan muda, saya minta maaf,"

"Anda menyakiti seseorang ?" tebak Ikram.

"Laki-laki bernama Yuda itu bertanya apakah nona menjual diri, karena tidak terima nona mendaratkan sebuah tamparan untuk laki-laki itu,"

"Maheza tidak terima bukan ?" ucap Ikram.

"Mungkin beberapa saat lagi ia akan mulai mengusik beberapa pengusaha untuk mencari tahu siapa yang sudah menikahi gadis incarannya," jelas Ginanjar.

"Biarkan saja,"

"Saya minta maaf karena sudah membuka celah seseorang untuk mengusik anda,"

"Sudah jangan terlalu di pikirkan, aku bahkan biasa saja, anda tidak perlu merasa bersalah, aku yang meminta anda menjemputnya atas namaku, seharusnya aku berterimakasih karena sudah membawa gadis yang ku inginkan," ucap Ikram.

"Anda terlihat sangat mencintainya ?"

"Aku memang mencintainya sejak awal,"

TO BE CONTINUED

Terpopuler

Comments

Ana Hardi

Ana Hardi

ikram so sweet...😘😘😘

2021-12-24

0

Deasinah Ajay

Deasinah Ajay

awalnya q kurang suka,ternyata,lama lama seru juga,

2021-12-24

0

💦 maknyak thegech 💦✔️

💦 maknyak thegech 💦✔️

klo ini bukan menjual diri tetapi dirinya Elliana dihargai sangat tinggi dengan seorang pria yang mencintainya sejak lama🙄🙄🙄🙄cuma disini bisa menghayal tingkat tinggi nah klo didunia nyata kejepit pun orang tak perduli 🤣🤣🤣🤣

2021-08-14

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dosen Baru
3 Sale
4 Pilihan
5 Yuda Maheza
6 Istri Rahasia
7 Nona Ellia milik tuanku
8 Rencana Ikram 1
9 Rencana Ikram 2
10 Merdeka
11 Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12 Perhatian
13 Diperhatikan
14 Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15 Bukan yang diinginkan
16 Senyum Memudar
17 Profesor Ikram Al Zaidan
18 Keluarga
19 Kenapa Anda Selalu Wangi
20 Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21 Rahasia Ikram dan Ellia
22 Pertemuan
23 Bulatan Sempurna
24 Masa lalu Ikram
25 Saling bergantung
26 Visual
27 Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28 Bukan aku
29 Hak sebagai suami
30 Karena saya istri anda
31 Topeng
32 Kamu
33 Terjadi
34 Malu
35 Iriana On The Way
36 Perselisihan dengan Ifraz
37 Ifraz Pergi
38 Kebiasaan
39 Day 6
40 Last Day
41 Ikram dan cintanya dalam diam
42 Benteng Hitam
43 Perbedaan Jalan
44 Harapan Bertemu
45 Failed
46 Iriana Datang
47 Tragedi
48 Pukulan Terhebat
49 Waktunya di Mulai
50 Sama-sama Terluka
51 The Real Ikram Al Zaidan
52 Welcome to home
53 Mulai Normal
54 Kenyataan tentang Ikram
55 Bertemu Maheza
56 Hukuman Maheza
57 Vitamin ala Ikram
58 Tenang
59 Nyonya Agatha
60 Tubuh Ikram
61 Tubuh Ikram 2
62 Bertemu Iriana
63 Terlahir dari Rahim seorang ratu
64 Berseteru
65 show up
66 Informasi
67 Serangan dua sisi
68 Strategi atau Bunuh Diri
69 Mencoba percaya
70 Kemungkinan
71 Darah
72 Lawan Ikram
73 Dilema Ikram dan Ellia
74 kenapa kalian ada di sini
75 Membayar Hutang
76 Membayar Hutang 2
77 Bantuan
78 Kondisi Ikram
79 Ikram tidak baik-baik saja
80 Ellia's Husband
81 Istri Rahasia
82 Malam pertama setelah tragedi
83 Satu persatu
84 Mungkinkah Cemburu
85 Ikram dan caranya perhatian
86 Bimbang
87 Jagung Bakar 1
88 Jagung Bakar 2
89 Jagung bakar 3
90 Kebenaran
91 Obat Tidur
92 Otak vs Aset
93 Perubahan Rencana
94 Rapat Terbatas
95 Wisata Masa Lalu
96 Wisata Masa Lalu 2
97 Terungkap
98 Keadaan Iriana
99 Iriana
100 Dampak Cinta Logan
101 Nyonya Ikram Al Zaidan
102 Ifraz mengamuk manja
103 Ungkapan Rindu
104 Kembali Mengajar
105 Kembali
106 Kembali Pulang
107 Godaan Ifraz
108 Sebuah kesadaran
109 Mengajar di Rumah
110 Cinta Toga
111 Puzzle
112 Persiapan Pesta
113 Pesta
114 Sang CEO
115 Perlahan-lahan Mundur
116 Tetap tenang
117 Berkunjung
118 Hadiah kunjungan
119 Tidak terkendali
120 Pergi
121 Mudah
122 Drama keluarga yang menyenangkan
123 Berita baru
124 Melamar seseorang yg
125 Di tolak
126 Berusaha merubah pikiran
127 Masih tentang Ifraz
128 Perdebatan H-2 pernikahan
129 H-1 pernikahan
130 Hari H
131 Menikah
132 Perasaan Ifraz.
133 Tidak Pulang
134 Adonan
135 Jomblo Akut
136 Skakmat
137 Huft
138 Ellia sakit
139 Ikram Menggila
140 Ah Shit
141 Ketakutan Iraz dan Nadin
142 Gugurkan saja
143 Kedatangan Tamu
144 Dimana Ellia
145 Si Tukang Cemburu
146 Memenjarakan Ikram
147 Satu set perhiasan
148 Sebuah permainan
149 Apel
150 Proses Membuat Bayi
151 Kondisi
152 Tolong jangan pilih aku
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Dosen Baru
3
Sale
4
Pilihan
5
Yuda Maheza
6
Istri Rahasia
7
Nona Ellia milik tuanku
8
Rencana Ikram 1
9
Rencana Ikram 2
10
Merdeka
11
Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12
Perhatian
13
Diperhatikan
14
Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15
Bukan yang diinginkan
16
Senyum Memudar
17
Profesor Ikram Al Zaidan
18
Keluarga
19
Kenapa Anda Selalu Wangi
20
Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21
Rahasia Ikram dan Ellia
22
Pertemuan
23
Bulatan Sempurna
24
Masa lalu Ikram
25
Saling bergantung
26
Visual
27
Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28
Bukan aku
29
Hak sebagai suami
30
Karena saya istri anda
31
Topeng
32
Kamu
33
Terjadi
34
Malu
35
Iriana On The Way
36
Perselisihan dengan Ifraz
37
Ifraz Pergi
38
Kebiasaan
39
Day 6
40
Last Day
41
Ikram dan cintanya dalam diam
42
Benteng Hitam
43
Perbedaan Jalan
44
Harapan Bertemu
45
Failed
46
Iriana Datang
47
Tragedi
48
Pukulan Terhebat
49
Waktunya di Mulai
50
Sama-sama Terluka
51
The Real Ikram Al Zaidan
52
Welcome to home
53
Mulai Normal
54
Kenyataan tentang Ikram
55
Bertemu Maheza
56
Hukuman Maheza
57
Vitamin ala Ikram
58
Tenang
59
Nyonya Agatha
60
Tubuh Ikram
61
Tubuh Ikram 2
62
Bertemu Iriana
63
Terlahir dari Rahim seorang ratu
64
Berseteru
65
show up
66
Informasi
67
Serangan dua sisi
68
Strategi atau Bunuh Diri
69
Mencoba percaya
70
Kemungkinan
71
Darah
72
Lawan Ikram
73
Dilema Ikram dan Ellia
74
kenapa kalian ada di sini
75
Membayar Hutang
76
Membayar Hutang 2
77
Bantuan
78
Kondisi Ikram
79
Ikram tidak baik-baik saja
80
Ellia's Husband
81
Istri Rahasia
82
Malam pertama setelah tragedi
83
Satu persatu
84
Mungkinkah Cemburu
85
Ikram dan caranya perhatian
86
Bimbang
87
Jagung Bakar 1
88
Jagung Bakar 2
89
Jagung bakar 3
90
Kebenaran
91
Obat Tidur
92
Otak vs Aset
93
Perubahan Rencana
94
Rapat Terbatas
95
Wisata Masa Lalu
96
Wisata Masa Lalu 2
97
Terungkap
98
Keadaan Iriana
99
Iriana
100
Dampak Cinta Logan
101
Nyonya Ikram Al Zaidan
102
Ifraz mengamuk manja
103
Ungkapan Rindu
104
Kembali Mengajar
105
Kembali
106
Kembali Pulang
107
Godaan Ifraz
108
Sebuah kesadaran
109
Mengajar di Rumah
110
Cinta Toga
111
Puzzle
112
Persiapan Pesta
113
Pesta
114
Sang CEO
115
Perlahan-lahan Mundur
116
Tetap tenang
117
Berkunjung
118
Hadiah kunjungan
119
Tidak terkendali
120
Pergi
121
Mudah
122
Drama keluarga yang menyenangkan
123
Berita baru
124
Melamar seseorang yg
125
Di tolak
126
Berusaha merubah pikiran
127
Masih tentang Ifraz
128
Perdebatan H-2 pernikahan
129
H-1 pernikahan
130
Hari H
131
Menikah
132
Perasaan Ifraz.
133
Tidak Pulang
134
Adonan
135
Jomblo Akut
136
Skakmat
137
Huft
138
Ellia sakit
139
Ikram Menggila
140
Ah Shit
141
Ketakutan Iraz dan Nadin
142
Gugurkan saja
143
Kedatangan Tamu
144
Dimana Ellia
145
Si Tukang Cemburu
146
Memenjarakan Ikram
147
Satu set perhiasan
148
Sebuah permainan
149
Apel
150
Proses Membuat Bayi
151
Kondisi
152
Tolong jangan pilih aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!