Nona Ellia milik tuanku

"Bangun Ellia... " ucapnya.

Ellia menengadahkan kepalanya begitu mendengar orang lain memanggil namanya, melihat siapa yang memanggilnya, "prof.... "

Laki-laki itu mengulurkan tangannya, "ikut denganku Ellia, jadi istriku dan aku akan mengurus sisanya," ucap Ikram sungguh-sungguh.

Ellia dengan mata merahnya menatap laki-laki yang pernah menolongnya ini dengan tatapan tidak percaya, "angkanya sangat banyak," ucapnya menahan isak.

Ikram tersenyum, "tidak lebih berharga dari senyum yang hilang di wajahmu," jawab Ikram dengan setengah berteriak karena suaranya kalah dengan derasnya air hujan

"Berapa harga yang harus saya bayar prof?" tanyanya.

"Cukup menjadi istri rahasiaku,"

"Dari mandi anda tau?" tanya Ellia terheran dengan apa yang diucapkan Ikram padanya.

Senyum Ikram masih terlihat jelas meskipun berada di tengah hujan, "aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian di taman hari ini, tanganku lelah jika menggantung seperti ini Ellia," jelas Ikram.

Ellia masih ragu, dia gagal menikah dengan orang bernama Mahez itu, tapi laki-laki di depannya kini juga menginginkan pernikahan, terlebih istri rahasia.

"Tidak perlu di jawab sekarang, tapi kau harus segera berteduh agar tidak sakit," tambah Ikram.

Dengan ragu gadis itu menggapai tangan Ikram yang masih menggantung di udara sejak tadi, Ikram membawa Ellia masuk ke dalam mobil terbiasa yang ia punya dengan pergelangan tangan Ellia di genggaman nya.

Ikram membuka perlahan pintu mobil itu dan menunggu Ellia masuk dengan tangan masih memegangi payung agar tubuh Ellia tidak semakin terkena hujan.

"Mereka berdua mensyaratkan pernikahan, bedanya tuan Mahez memintaku menjadi istrinya yang ketiga dan prof Ikram memintaku menjadi istri rahasianya, apa karena hubungan kami sebagai dosen dan mahasiswa? aku tidak mengenal keduanya, tapi laki-laki ini selalu membantu dan menolongku tiap kali bertemu, terlebih beliau seorang dosen," gumam Ellia dalam hati dengan melihat Ikram yang berjalan cepat memutari mobil untuk masuk di sisi mobil sebelahnya.

"Maaf, aku tidak memiliki handuk untuk... "

"Kenapa anda begitu baik pada saya?" tanya gadis yang masih tetap menghadap ke depan tanpa melihat Ikram.

Ikram yang faham jika pikiran dan hati Ellia sedang berkecamuk mulai menjalankan mesin mobilnya perlahan, "tidak ada alasan, hatiku hanya sakit melihatmu menangis seperti ini," jawab Ikram yang juga tetap menatap lurus ke depan tanpa melihat ke arah Ellia.

"Saya tidak menangis,"

"Di usia ini, sangat penting untuk mengutarakan perasaan mu Ellia, berpura-pura baik-baik saja juga tidak bagus, itu hanya akan membuatmu meledak tanpa kendali suatu hari, aku berbicara sebagai seseorang yang lebih dulu lahir di dunia ini," ucap Ikram.

"Itu karena anda sudah tua," jawab Ellia begitu saja.

Keheningan mulai tercipta di antara keduanya, Ikram masih fokus menyusuri kota dengan mobilnya.

Cukup lama kemudian Ellia mulai menggerakkan kepalanya memutar ke samping melihat Ikram, "saya tidak bisa menjamin perasaan saya pada anda di pernikahan ini, hati saya sudah menjadi milik orang lain," jawabnya.

Ikram masih tersenyum, senyum yang menenangkan pikir Ellia, "aku akan menyerahkan mu padanya jika ku rasa laki-laki itu sudah siap dan bisa bertanggung jawab atas mu, sampai saat itu, tetap menjadi istriku," tambah Ikram.

Kening Ellia berkerut, "Lalu anda...?"

"Kemari kan ponsel mu," ucapnya dengan tangan menggantung di udara.

Seperti seorang penurut, gadis itu begitu saja memberikan ponselnya saat itu juga, sejujurnya Ellia sangat penasaran dengan apa yang akan dilakukan dosennya ini.

Ikram mulai menepikan mobilnya di jalanan perumahan elit yang sepi akibat hujan sesaat ketika Ellia memberinya ponsel, beberapa detik ia menekan-nekan ponsel itu sebelum kemudian menunjukkannya pada Ellia.

"Ini nomorku, hubungi aku setelah kau sudah memikirkannya, perjanjian kontrak pernikahan kita akan ku kirimkan malam ini, kau bisa pelajari lebih dulu, dan mengirimkan jawabannya besok pagi," ucap Ikram bersamaan dengan ia mengembalikan ponsel di tangan Ellia.

***

Ellia sudah sampai di depan rumahnya, beberapa dekorasi di dalam ruangan sudah siap di pasang, rupanya hujan deras menghalangi pekerjaan bagian luar rumah.

Gadis itu berjalan masuk ke dalam kamarnya dengan sedikit menggigil karena baju yang di pakainya masih cukup basah.

Ellia melihat semua orang di sana sedang tertawa dan bercanda di atas penderitaan nya setelah ini, "Ellia... cepat ganti bajumu, jangan sampai tuan Mahez membatalkan pernikahan kalian karena wajah jelek mu itu," teriak saudarinya.

Tanpa menghiraukan mereka, Ellia terus berjalan menuju kamarnya, ia sempat melihat ayahnya yang bahkan tidak menoleh sedikitpun padanya.

"Salah satu hal yang paling ku sesali adalah menjadi anak dari ayah dan ibu yang tidak menginginkan ku,"

Ting

Sebuah pesan masuk terdengar dari ponsel milik Ellia, sebuah nama yang menurutnya asing terlihat di sana.

Ikram

Hanya tertulis nama Ikram di sana, "Ikram??"

"Dia bahkan tidak menambahkan Profesor di depannya, kenapa tidak langsung saja menulis nomornya dengan calon suami jika tingkat percaya dirinya seperti ini, dari tadi juga ngomongnya aku aku mulu," ucap Ellia reflek.

...Ini kontrak pernikahan kita, segera hubungi sebelum terlambat, waktumu tinggal beberapa jam lagi, calon istriku....

"Hah... " ucapnya lelah.

Ellia meninggalkan tasnya dan bergegas ke kamar mandi, tubuhnya lelah, gadis itu mengguyur tubuhnya bersamaan dengan mengalirnya air mata tanpa suara.

Waktu semakin dekat, beberapa petugas dekor terkadang tertawa terbahak-bahak bercanda dengan satu tim kerjanya, sesekali bunyi ting ting ting terdengar karena pergesekan antar besi semakin membuat Ellia tidak bisa tidur, ia berfikir semalam untuk apa yang akan ia lakukan besok.

"Sudah tidak ada waktu lagi," gadis itu membolakbalikkan tubuhnya ke kiri dan kanan mencari posisi yang nyaman untuk tidur, cukup lama ia berpindah posisi, hingga akhirnya tubuh itu mengambil obat tidur di dalam tasnya.

***

Bukk Bukk Bukk, sebuah gedoran pintu yang cukup keras membuat mata Ellia perlahan terbuka.

"Ellia..... Ellia..... Ellia..... "

Gadis itu beranjak dari kasur kecilnya dan membuka pintu kamar yang masih terkunci, begitu pintu terbuka sebuah tangan langsung menarik rambutnya yang sebahu.

"Hey bocah...aku harus membangunkan anak nakal seperti mu di pagi buta seperti ini,"

Byur

Sebuah air mendarat dengan kasar di wajah Ellia, gadis itu hanya diam bahkan tanpa mengeluarkan rintihan.

"Bangun ! jangan membuat kami semua malu, sebentar lagi perias akan datang, cepat mandi," ucapnya dengan tangan kanan mendorong tubuh Ellia hingga terjerembab ke kasur.

Tiga jam berlalu, semua rombongan tuan Mahez sudah datang, termasuk juga Yuda kekasihnya, namun Ellia bahkan masih belum memberi keputusan apapun pada Ikram.

Ellia sudah duduk tepat di samping tuan Mahez, Yuda hanya menatap keduanya dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata, melihat gadis yang di cintai nya ini akan menjadi ibu sambung nya mulai sekarang.

"Yuda bahkan tidak bisa melakukan apapun, inikah cinta yang ia sebutkan dulu," batin Ellia.

Tuan Mahez sudah mengulurkan tangannya di atas meja hendak melakukan ijab qobul.

"Nona Ellia milik tuanku..."

Terpopuler

Comments

Praz Tian

Praz Tian

klo ngulang critanya jgn kpanjangan thor,sumpah alur criatnya bagus bnget tlog dperhatikan penulisan pengulangan y...

2021-08-14

2

Yenny Yulinda

Yenny Yulinda

Lanjut thor... suka... semangat terus updatenya thor, di tunggu, cepat ya.... jangan lama

2021-07-24

3

ᖭḟ⃞⃝☣ℬໂ℮₉₈

ᖭḟ⃞⃝☣ℬໂ℮₉₈

next kakak..

2021-07-24

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dosen Baru
3 Sale
4 Pilihan
5 Yuda Maheza
6 Istri Rahasia
7 Nona Ellia milik tuanku
8 Rencana Ikram 1
9 Rencana Ikram 2
10 Merdeka
11 Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12 Perhatian
13 Diperhatikan
14 Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15 Bukan yang diinginkan
16 Senyum Memudar
17 Profesor Ikram Al Zaidan
18 Keluarga
19 Kenapa Anda Selalu Wangi
20 Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21 Rahasia Ikram dan Ellia
22 Pertemuan
23 Bulatan Sempurna
24 Masa lalu Ikram
25 Saling bergantung
26 Visual
27 Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28 Bukan aku
29 Hak sebagai suami
30 Karena saya istri anda
31 Topeng
32 Kamu
33 Terjadi
34 Malu
35 Iriana On The Way
36 Perselisihan dengan Ifraz
37 Ifraz Pergi
38 Kebiasaan
39 Day 6
40 Last Day
41 Ikram dan cintanya dalam diam
42 Benteng Hitam
43 Perbedaan Jalan
44 Harapan Bertemu
45 Failed
46 Iriana Datang
47 Tragedi
48 Pukulan Terhebat
49 Waktunya di Mulai
50 Sama-sama Terluka
51 The Real Ikram Al Zaidan
52 Welcome to home
53 Mulai Normal
54 Kenyataan tentang Ikram
55 Bertemu Maheza
56 Hukuman Maheza
57 Vitamin ala Ikram
58 Tenang
59 Nyonya Agatha
60 Tubuh Ikram
61 Tubuh Ikram 2
62 Bertemu Iriana
63 Terlahir dari Rahim seorang ratu
64 Berseteru
65 show up
66 Informasi
67 Serangan dua sisi
68 Strategi atau Bunuh Diri
69 Mencoba percaya
70 Kemungkinan
71 Darah
72 Lawan Ikram
73 Dilema Ikram dan Ellia
74 kenapa kalian ada di sini
75 Membayar Hutang
76 Membayar Hutang 2
77 Bantuan
78 Kondisi Ikram
79 Ikram tidak baik-baik saja
80 Ellia's Husband
81 Istri Rahasia
82 Malam pertama setelah tragedi
83 Satu persatu
84 Mungkinkah Cemburu
85 Ikram dan caranya perhatian
86 Bimbang
87 Jagung Bakar 1
88 Jagung Bakar 2
89 Jagung bakar 3
90 Kebenaran
91 Obat Tidur
92 Otak vs Aset
93 Perubahan Rencana
94 Rapat Terbatas
95 Wisata Masa Lalu
96 Wisata Masa Lalu 2
97 Terungkap
98 Keadaan Iriana
99 Iriana
100 Dampak Cinta Logan
101 Nyonya Ikram Al Zaidan
102 Ifraz mengamuk manja
103 Ungkapan Rindu
104 Kembali Mengajar
105 Kembali
106 Kembali Pulang
107 Godaan Ifraz
108 Sebuah kesadaran
109 Mengajar di Rumah
110 Cinta Toga
111 Puzzle
112 Persiapan Pesta
113 Pesta
114 Sang CEO
115 Perlahan-lahan Mundur
116 Tetap tenang
117 Berkunjung
118 Hadiah kunjungan
119 Tidak terkendali
120 Pergi
121 Mudah
122 Drama keluarga yang menyenangkan
123 Berita baru
124 Melamar seseorang yg
125 Di tolak
126 Berusaha merubah pikiran
127 Masih tentang Ifraz
128 Perdebatan H-2 pernikahan
129 H-1 pernikahan
130 Hari H
131 Menikah
132 Perasaan Ifraz.
133 Tidak Pulang
134 Adonan
135 Jomblo Akut
136 Skakmat
137 Huft
138 Ellia sakit
139 Ikram Menggila
140 Ah Shit
141 Ketakutan Iraz dan Nadin
142 Gugurkan saja
143 Kedatangan Tamu
144 Dimana Ellia
145 Si Tukang Cemburu
146 Memenjarakan Ikram
147 Satu set perhiasan
148 Sebuah permainan
149 Apel
150 Proses Membuat Bayi
151 Kondisi
152 Tolong jangan pilih aku
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Dosen Baru
3
Sale
4
Pilihan
5
Yuda Maheza
6
Istri Rahasia
7
Nona Ellia milik tuanku
8
Rencana Ikram 1
9
Rencana Ikram 2
10
Merdeka
11
Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12
Perhatian
13
Diperhatikan
14
Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15
Bukan yang diinginkan
16
Senyum Memudar
17
Profesor Ikram Al Zaidan
18
Keluarga
19
Kenapa Anda Selalu Wangi
20
Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21
Rahasia Ikram dan Ellia
22
Pertemuan
23
Bulatan Sempurna
24
Masa lalu Ikram
25
Saling bergantung
26
Visual
27
Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28
Bukan aku
29
Hak sebagai suami
30
Karena saya istri anda
31
Topeng
32
Kamu
33
Terjadi
34
Malu
35
Iriana On The Way
36
Perselisihan dengan Ifraz
37
Ifraz Pergi
38
Kebiasaan
39
Day 6
40
Last Day
41
Ikram dan cintanya dalam diam
42
Benteng Hitam
43
Perbedaan Jalan
44
Harapan Bertemu
45
Failed
46
Iriana Datang
47
Tragedi
48
Pukulan Terhebat
49
Waktunya di Mulai
50
Sama-sama Terluka
51
The Real Ikram Al Zaidan
52
Welcome to home
53
Mulai Normal
54
Kenyataan tentang Ikram
55
Bertemu Maheza
56
Hukuman Maheza
57
Vitamin ala Ikram
58
Tenang
59
Nyonya Agatha
60
Tubuh Ikram
61
Tubuh Ikram 2
62
Bertemu Iriana
63
Terlahir dari Rahim seorang ratu
64
Berseteru
65
show up
66
Informasi
67
Serangan dua sisi
68
Strategi atau Bunuh Diri
69
Mencoba percaya
70
Kemungkinan
71
Darah
72
Lawan Ikram
73
Dilema Ikram dan Ellia
74
kenapa kalian ada di sini
75
Membayar Hutang
76
Membayar Hutang 2
77
Bantuan
78
Kondisi Ikram
79
Ikram tidak baik-baik saja
80
Ellia's Husband
81
Istri Rahasia
82
Malam pertama setelah tragedi
83
Satu persatu
84
Mungkinkah Cemburu
85
Ikram dan caranya perhatian
86
Bimbang
87
Jagung Bakar 1
88
Jagung Bakar 2
89
Jagung bakar 3
90
Kebenaran
91
Obat Tidur
92
Otak vs Aset
93
Perubahan Rencana
94
Rapat Terbatas
95
Wisata Masa Lalu
96
Wisata Masa Lalu 2
97
Terungkap
98
Keadaan Iriana
99
Iriana
100
Dampak Cinta Logan
101
Nyonya Ikram Al Zaidan
102
Ifraz mengamuk manja
103
Ungkapan Rindu
104
Kembali Mengajar
105
Kembali
106
Kembali Pulang
107
Godaan Ifraz
108
Sebuah kesadaran
109
Mengajar di Rumah
110
Cinta Toga
111
Puzzle
112
Persiapan Pesta
113
Pesta
114
Sang CEO
115
Perlahan-lahan Mundur
116
Tetap tenang
117
Berkunjung
118
Hadiah kunjungan
119
Tidak terkendali
120
Pergi
121
Mudah
122
Drama keluarga yang menyenangkan
123
Berita baru
124
Melamar seseorang yg
125
Di tolak
126
Berusaha merubah pikiran
127
Masih tentang Ifraz
128
Perdebatan H-2 pernikahan
129
H-1 pernikahan
130
Hari H
131
Menikah
132
Perasaan Ifraz.
133
Tidak Pulang
134
Adonan
135
Jomblo Akut
136
Skakmat
137
Huft
138
Ellia sakit
139
Ikram Menggila
140
Ah Shit
141
Ketakutan Iraz dan Nadin
142
Gugurkan saja
143
Kedatangan Tamu
144
Dimana Ellia
145
Si Tukang Cemburu
146
Memenjarakan Ikram
147
Satu set perhiasan
148
Sebuah permainan
149
Apel
150
Proses Membuat Bayi
151
Kondisi
152
Tolong jangan pilih aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!