Ellia kembali menyandarkan kepalanya di jok mobil sembari mengingat kembali isi surat perjanjian pernikahan dirinya dengan Ikram.
Pesta pernikahan dan kehidupan setelah pernikahan di gelar secara rahasia.
Kedua belah pihak wajib menjaga rahasia tentang status pernikahan.
Menjalani kehidupan biasa seperti pasangan suami istri pada umumnya.
Pernikahan berakhir jika salah satu dari pasangan suami istri mencintai pihak ketiga diluar pernikahan.
Tidak boleh turut campur dengan masalah pribadi satu sama lain.
Wajib membuat pasangan nyaman dan bahagia satu sama lain.
Jika salah satu hal di atas tidak terpenuhi maka perjanjian akan di perbarui baik secara keseluruhan ataupun sebagian yang kemudian di sepakati oleh kedua belah pihak.
Ellia sudah sampai di sebuah butik besar, "kita akan turun di sini nona," ucap Nando memberitahukan kepada Ellia.
Ellia yang tersadar segera menyiapkan diri dan bersiap membuka pintu, meskipun ia kalah cepat dengan Nando yang sudah lebih dulu membukakan pintu untuknya, "silahkan nona," ucapnya lagi seolah tidak ingin membuat Ellia merasa tidak nyaman.
Bersamaan dengan Nando, Ellia masuk ke dalam butik tersebut, "Selamat datang nyonya Ikram, silahkan ikuti saya lewat sini," ucap salah seorang perempuan yang kemungkinan staf butik ini.
"Nyonya Ikram ? aku bahkan belum menikah dengannya, ah, aku semakin khawatir dengan nama panggilan itu dengan kita berdua sebagai dosen dan mahasiswa," gumamnya pelan.
"Ini adalah gaun yang dipilihkan secara khusus oleh tuan Ikram untuk anda nyonya," jelas wanita itu.
Mata Ellia terbelalak sempurna, bola mata gadis ini bahkan hampir keluar saking kagetnya, sebuah gaun warna putih dengan desain elegan dan selama ini hanya bisa ia lihat di ponsel dan layar tv kini sudah ada di depan mata dan ia yang akan mengenakannya.
"Pak Nando, bukankah ini mimpi ? ini adalah gaun yang diinginkan oleh semua wanita yang akan menikah ?" ucap Ellia polos yang mana membuat semua orang di sana tersenyum.
"Tuan muda ah, maksud saya profesor Ikram ingin melakukan yang terbaik yang ia bisa untuk anda nona, apakah anda sudah faham sampai di sana bagaimana beliau ?"
"Pak, anda tidak perlu mengikuti saya memanggil profesor Ikram, cukup panggil dengan apa yang biasa anda gunakan saja, jangan terlalu formal dan membebani anda," ucap Ellia lembut.
"Hehe, saya minta maaf nona," ucap Nando malu.
"Silahkan masuk nyonya, saya akan mengganti gaun dan riasan anda," ucap perempuan itu pada Ellia.
"Pak Nando bisakah anda menunggu sebentar,"
"Pasti nona, anda tidak perlu sungkan dan khawatir, saya pasti akan menunggu anda," ucapnya menenangkan Ellia yang kini sudah masuk ke dalam sebuah ruangan.
Kring kring kring
Sebuah panggilan masuk atas nama Ikram terlihat di layar ponsel Nando, dengan segera Nando menjawab panggilan telfon tersebut, "iya tuan muda,"
"Ellia sudah masuk ?" tanyanya.
"Pastikan tidak lebih dari satu jam, pak Ginanjar akan membawa ayahnya sebagai wali dan akan tiba dalam waktu satu jam lagi setelah membereskan semua urusan yang ada di sana,"
"Saya akan sampai di sana satu jam lagi tuan muda,"
"Good, hati-hati di jalan,"
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.15 pagi, Nando dengan kecepatan dan kehati-hati an membawa Ellia agar segera sampai di tempat yang sudah di tentukan tepat waktu, tempat yang sudah di sewa secara privat oleh Ikram ini benar-benar indah, "ini tempatnya ? bukankah ini sangat mahal pak ?" ucap Ellia lagi, ia dibuat shock dengan semua hal tentang Ikram pagi ini, mulai dari make up artist yang sangat terkenal dengan hasil bagus dalam waktu yang sangat singkat, belum gaun mahal yang ia kenakan saat ini, dan tempat ini, tempat yang akan menjadi tempat pernikahan keduanya adalah tempat mewah dengan harga fantastis, hanya orang yang benar-benar kaya yang bisa menggunakan tempat ini.
Nando tersenyum melihat kegusaran di wajah Ellia, "seharusnya anda sudah faham siapa tuan muda ketika beliau melunasi hutang tiga puluh milyar itu nona," ucap Nando.
Mata gadis itu kembali melotot,"tiga puluh milyar ?"
"Itu tambahan agar mereka tidak kembali merendahkan anda," jelasnya.
Sebuah pintu mobil terbuka sebelum Ellia menyelesaikan keterkejutan nya atas apa yang ia alami selama ini, "kenapa tidak masuk jika sudah datang ?" ucap Ikram yang ternyata adalah orang yang membuka pintu itu,
Nando bergegas keluar dari mobil dan berlari memutar kemudian membungkuk di depan Ikram, "saya minta maaf sudah terlambat sehingga anda harus datang dan membuka pintu untuk nona tuan,"
"Tidak masalah, jangan bersikap berlebihan."
"Masuklah, pak Ginanjar sudah ada di dalam," tambah Ikram.
Ellia masih mematung di tempatnya mendengar percakapan dua orang itu, kemudian Ikram mengulurkan tangan membantu Ellia keluar dari sana dan membuyarkan lamunan Ellia, "Turun Ellia.." ucapnya.
Ikram membantu Ellia yang tengah kesulitan turun dengan gaun yang di pakainya,"maaf.."
"Hah ? kenapa anda meminta maaf prof.."
"Kau harus memakai gaun pilihanku tapi aku tidak berfikir untuk membawakan sebuah mobil yang lebih besar dan nyaman agar kau tidak kesulitan seperti ini,"
Ellia hanya menatap laki-laki yang ada di depannya dan membatin dalam hati, "Tuhan, kenapa harus ada manusia sesempurna dia astaghfirullah, nggak boleh menghayal Ellia, beliau bukan laki-laki yang bisa di gapai, stop mikir yang nggak nggak,"
"Ini sangat nyaman prof, jangan khawatir, hehe,"
Ikram tersenyum, "kau sangat cantik jika tersenyum seperti itu," ucapnya yang semakin membuat pipi Ellia memerah.
Laki-laki dengan balutan setelan jas berwarna hitam itu semakin terlihat tampan dengan senyumnya yang menawan, "ini hati kalo buatan manusia mungkin udah meleleh, kenapa senyum profesor Ikram sangat manis, dia benar-benar tampan, dan baunya...benar-benar wangi," batin Ellia yang sudah meronta.
"Ayo masuk," ajak Ikram merenggangkan lengannya agar Ellia bisa menggandeng tangannya itu.
Dengan senyum yang sama keduanya masuk ke dalam dengan desain serba putih dengan tambahan sentuhan biru sedikit abu-abu, "ini sangat indah,"
"Semua ini memang di ambil dari warna kesukaanmu," ucapnya.
"Apa ini tidak terlalu berlebihan prof ?" tanya Ellia lagi yang kaget dengan warna kesukaannya yang dibilang Ikram tadi, bagaimana laki-laki ini tau.
"Kau tidak membaca kontrak ke enam ? masing-masing dari kita wajib membuat nyaman dan bahagia satu sama lain, ini salah satu caraku membuatmu nyaman dan bahagia," ucapnya di depan Ellia.
"Dan juga salah satu rencana membuatmu jatuh cinta padaku," batin Ikram.
"Yang datang hanya ini prof ?" tanyanya pada Ikram mengalihkan pembicaraan agar tidak terlihat jika dia tersipu.
"Bukankah juga sudah di jelaskan di perjanjian kita,pernikahan dan kehidupan setelah pernikahan dilakukan secara rahasia," ucap Ikram lagi yang benar-benar membuat Ellia salah tingkah dan melepaskan gandengan tangannya begitu melihat Ikram dengan pesonanya yang luar biasa.
Gadis itu mengipasi wajahnya dengan tangan, "ah, bukankah disini sangat panas prof,"
Ikram mendekatkan wajahnya perlahan di telinga Ellia, "itu karena ada aku, ruangan ini full AC Ellia," ucapnya menggoda Ellia.
TO BE CONTINUE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Ana Hardi
buat Elllia jatuh cinta pada Ikram Thor...😍😍😍
2021-12-24
0
💦 maknyak thegech 💦✔️
masih mengikuti
2021-08-14
3
An-nur
kelihatan ikram ini laki2 yang romantis
2021-08-09
3