Ketika Ellia sudah dijemput hendak di bawa ke tempat ijab qobul, gadis itu menyempatkan diri mengirim sebuah pesan kepada Ikram.
Gadis itu mengirim kembali kontrak dengan tanda tangan digital miliknya yang semalam di kirim Ikram, send.
"Semoga tidak terlambat," pikir Nadia khawatir saat itu.
Ellia sudah duduk tepat di samping tuan Mahez, Yuda hanya menatap keduanya dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata, melihat gadis yang di cintai nya ini akan menjadi ibu sambung nya mulai sekarang.
"Yuda bahkan tidak bisa melakukan apapun, inikah cinta yang ia sebutkan dulu," batin Ellia.
Tuan Mahez sudah mengulurkan tangannya di atas meja hendak melakukan ijab qobul.
"Nona Ellia milik tuanku..." ucap salah seorang yang tengah berdiri di tengah-tengah pintu.
Semua orang melihat ke arah laki-laki paruh baya yang berdiri di sana, Kira-kira usianya lebih dari empat puluh lima tahun.
"Siapa kau berani merusak acara ku? dimana semua orang yang berada di luar?" teriak tuan Mahez yang sudah menyiapkan beberapa orang untuk berjaga di luar.
Laki-laki itu tersenyum, "sayangnya semua orang mu sudah tertidur di sana dengan pulas," ucapnya dengan melangkah dan kini sudah berada di sisi Ellia sembari mengulurkan tangan.
"Mari nona, saya diperintahkan untuk membawa anda," ucap orang tersebut mengulurkan tangan kepada Ellia.
"Dia milikku.. " teriak tuan Mahez.
Laki-laki itu memberi kode kepada salah satu temannya, satu orang lagi datang dengan membawa sebuah cek beserta beberapa surat di dalam map.
"Hutang keluarga nona Ellia sudah lunas, berikut beserta draft dan surat perjanjian bahwa bersamaan dengan diterimanya uang ini maka artinya nona Ellia sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan keluarga ini, kau bawa nona Ellia keluar dulu," ucap laki-laki itu memberi perintah kepada laki-laki lain yang membawa surat.
"Silahkan nona," ucapnya pada Ellia yang sudah berdiri.
Baru dua langkah Ellia berjalan namun langkahnya terhenti karena Yuda menahan pergelangan tangan gadis itu.
"Kamu menjual dirimu pada mereka?" tanya Yuda tanpa basa-basi di hadapan semua orang.
Plak
Sebuah tamparan mendarat di pipi Yuda meninggalkan sebuah bekas tangan kemerahan, "bukan aku, tapi mereka yang menjual ku," ucapnya tidak bisa menahan diri.
Mahez yang juga tidak terima putra semata wayangnya di tampar oleh gadis seperti Ellia segera bangkit dengan tangan sudah terangkat ke udara hendak melayangkan tamparan kepada Ellia.
Namun sebuah tangan kekar lain menahannya, "bukankah yang saya katakan tadi sudah jelas tuan, bersamaan dengan ini nona Ellia sudah bukan bagian dari keluarga ini, dia... Ellia Farah... akan menjadi tanggung jawab kami mulai sekarang, hati-hati jika anda tidak ingin dunia yang sudah anda bangun terbakar menjadi abu," tegas laki-laki itu.
Ellia sudah tidak ingin berada di sini, gadis itu berjalan pergi di ikuti oleh seorang pengawal di belakangnya.
Rasa muak nya sudah berada di ujung kepala, ia tidak ingin memperdulikan siapapun saat ini, "hutang ku dengan mereka sudah lunas, sekarang aku hanya harus fokus untuk membayar hutang ku kepada prof Ikram," batin Ellia.
"Silahkan nona," ucap laki-laki itu membukakan pintu mobil untuk Ellia di belakang.
Gadis itu benar-benar masuk ke dalam mobil tanpa ada rasa berat hati dan penyesalan sama sekali, sejak kecil ibunya pergi dengan laki-laki lain, ia sudah di asuh oleh ibu sambung dengan tiga saudaranya yang lain seperti pembantu, ia tidak memiliki apapun sehingga ia juga tidak harus merasa kehilangan.
"Tuan, ah Profesor Ikram mengatakan bahwa laki-laki tadi kekasih anda nona, beliau meminta saya mengantar anda ke tempat yang anda inginkan lebih dulu agar suasana hati anda bisa lebih tenang dan bahagia,"
"Kita langsung menemui beliau saja," ucap Ellia dengan kepala bersandar pada jok kursi yang ia duduki.
"Yuda... " gadis itu menarik nafas perlahan, perasaan lega memenuhi rongga dadanya, "semoga pilihan ku kali ini tepat, semoga aku tidak bertumpu pada orang yang salah,"
"Boleh saya bicara nona," ucap laki-laki yang juga sopir itu.
"Silahkan pak,"
"Ikram Al Zaidan, sejak saya bekerja padanya saya tau betul beliau orang baik, terlepas dari apa yang orang katakan nanti, tapi yang saya lihat dan alami sendiri, beliau orang baik," ucapnya.
"Bagaimana bapak tau,"
"Saya faham dengan apa yang anda rasakan saat ini nona, apakah saya sudah melakukan pilihan yang tepat, apa yang saya lakukan benar dengan memilih Profesor Ikram, hal itu sudah pernah saya alami nona, karena itu saya faham dengan apa yang anda rasakan," jelas laki-laki itu.
Ellia hanya diam mendengarkan, "terimakasih sudah mau membantu mengurangi kecemasan saya pak, bapak sudah berapa lama bekerja dengan Profesor Ikram?" tanyanya.
"Hampir lima tahun yang lalu nona,"
"Wah... cukup lama juga ya," pikir Ellia.
Kring kring kring
Sebuah panggilan masuk terlihat pada layar di bagian depan mobil, "tuan muda Ikram???" tanya Ellia.
Laki-laki tersebut dengan segera menerima panggilan itu, "sudah sampai mana ?" tanya Ikram di dalam panggilan telefon.
"Saya akan segera menuju ke lokasi anda tuan,"
"Putar balik," perintahnya.
"Saya sudah di jalan prof, kok putar balik?" sahut Ellia yang juga tengah mendengarkan panggilan telfon itu.
"Ellia kau mendengar ku?" tanyanya lagi.
"Iya prof, saya mendengar anda,"
"Baiklah, sekarang putar balik dan ganti riasan di wajahmu itu, kau di dandani bukan untuk menikah denganku, jadi kembali dan ganti ulang riasan nya oke," ucap Ikram.
"Dan Nando, "
"Iya tuan muda,"
"Aku ingin dia terlihat cantik dengan gaun yang sudah ku pilih sebelumnya, kau harus pastikan dia benar-benar memakainya,"
"Baik tuan muda,"
Setelah mendengar itu, Ikram segera menutup panggilan ponselnya, "bukankah beliau sangat cerewet pak ? jika terus berada di kelasnya mungkin aku akan mati berdiri karena prof Ikram banyak sekali maunya,"
"Tapi tuan sangat tampan bukan nona, saya yakin ketampanan miliknya mampu membuat kelasnya tidak pernah sepi, sesulit apapun mata kuliah yang beliau ajarkan," tambah laki-laki bernama Nando itu.
Ellia hanya mengangguk karena memang apa yang di ucapkan pak sopir ini seratus persen benar.
Ellia kembali menyandarkan kepalanya di jok mobil sembari mengingat kembali isi surat perjanjian pernikahan dirinya dengan Ikram.
Pesta pernikahan dan kehidupan setelah pernikahan di gelar secara rahasia.
Kedua belah pihak wajib menjaga rahasia tentang status pernikahan.
Menjalani kehidupan biasa seperti pasangan suami istri pada umumnya.
Pernikahan berakhir jika salah satu dari pasangan suami istri mencintai pihak ketiga diluar pernikahan.
......
TO BE CONTINUE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Praz Tian
thor..oh author pengulangan critanya jgn kpjangan...🙏🙏🙏
2021-08-14
2
💦 maknyak thegech 💦✔️
banyak juga perjanjiannya ya Thor 😃
2021-08-14
3
Yenny Yulinda
Semangat Ikram.... semangat author
2021-07-26
3