Dosen Baru

Ikram baru saja sampai di depan kampus dengan sebuah halaman besar yang terbentang luas di depannya, meskipun tidak seluas dan sebesar istana miliknya, hehe.

"Balik lagi ke tempat ini," ucap Ikram pelan.

Ikram belum juga keluar dari mobilnya, selain menunggu jam masuk kelasnya, ia juga sedang menunggu seseorang.

Ikram tidak terbiasa berada di sekeliling banyak orang, itu yang membuatnya tetap berada di mobil dari pada harus menunggu di ruang dosen yang sudah di sediakan secara khusus untuknya.

Tuk tuk

Sebuah ketukan di jendela mobil dimana Ikram berada saat ini membuyarkan lamunannya, laki-laki itu segera membuka jendela mobil dan meminta laki-laki berpakaian hitam itu segera masuk ke dalam mobil.

Ikram segera mengulurkan tangannya, laki-laki itu dengan segera merogoh sebuah saku dalam jaket kulitnya sebeleh kanan dan mengambil kunci beserta sebuah kertas di sana.

"Ini tuan muda... Anda akan tinggal di apartemen Q-Dragon lantai tiga puluh dua,"

"Bukankah itu salah satu properti milikku juga? aku ingat pernah membelinya,"

"Itu adalah properti yang paling banyak rugi dengan harga termurah saat ini tuan muda,"

"Fasilitas nya?"

"Sangat jauh di banding dengan properti milik anda yang lain,"

"Aku tidak ingin semua kebutuhanku ada yang kurang, persiapkan sebelum aku sampai apartemen sore ini," perintahnya.

"Oh ya... seperti biasa samarkan identitas ku dengan baik seperti Sebelum-sebelumnya," ucapnya yang di jawab dengan jelas oleh laki-laki yang menjadi lawan bicaranya saat ini.

"Pergilah,"

"Baik tuan, saya permisi,"

***

Sebuah kelas sudah riuh dengan kedatangan satu demi satu mahasiswa yang mengikuti kelas, Ellia datang bersamaan dengan Yuda dan semua teman-teman nya.

Ruangan kelas dengan desain ruangan seperti gedung bioskop itu kini sudah hampir penuh dengan mahasiswa yang ada, entah kenapa semua berbondong-bondong mengambil kelas ini.

"Banyak banget yang ikut kelas ini?"

"Kita lebih suka percaya pada dosen baru dari pada dosen lama yang udah jelas bikin kita mati karena tugas bejibun," ucap salah seorang mahasiswa yang lain memberi alasan.

Waktu sudah tepat menunjukkan angka sepuluh, tapi pak Zaidan masih juga memunculkan diri, semua orang yang ada di sana masih sibuk berbincang dengan teman di kanan kirinya.

Sebuah pintu bagian depan terbuka, memperlihatkan sosok laki-laki muda yang sangat tampan dengan mata biru dan sedikit brewok tipis di dagunya.

Ikram sengaja melepas jasnya dan hanya menggunakan kemeja, ia tidak ingin terlihat terlalu formal dan terlihat terlalu mahal, namun dengan gaya seperti itu semakin membuat auranya meningkat tajam.

"Pagi setengah siang semua... " ucapnya menyapa semua mahasiswa yang ada di sana dengan mengangkat tangan sebelah kanan dan tetap berjalan menuju meja dosen.

"Wah...dia model apa gimana?"

"Apakah dia manusia dengan fisik sesempurna itu,"

"Wah dosen muda nih cuy.... visualnya nggak ada tanding,"

Bisik-bisik di seluruh kelas tidak hanya dari mahasiswa perempuan saja, hampir seluruhnya mengakui ketampanan Ikram di pertemuan pertama mereka.

Berbeda dari semuanya, Ellia kini sedang duduk termenung di tempat duduk nya menatap Ikram yang juga tengah menatapnya.

"Dia...bukankah dia yang menolongku tempo hari ? beliau dosen di sini? pantas saja sangat baik hingga menolongku saat itu, wajahnya lebih tampan dari tempo hari aku melihatnya" batin Ellia, hingga tanpa sadar sebuah senyum tipis terlihat di bibirnya.

Flashback On

Beberapa hari yang lalu saat Ellia sedang melakukan pekerjaan paruh waktunya di sebuah restoran cepat saji, ia tak sengaja menumpahkan makanan di baju mahal seseorang karena tersandung kaki pelanggan lain yang tak dilihatnya.

Hinaan cacian keluar saat itu juga, kuah panas bahkan mendarat cantik di lengannya dengan sengaja.

"Ah... saya minta maaf tuan... saya salah... saya akan bertanggung jawab dengan ini semua."

"Bertanggungjawab bagaimana? kau akan bertanggung jawab bagaimana ? harga baju ini bahkan sepuluh kali lipat lebih mahal dari gaji mu di sini," teriaknya tidak peduli pelanggan lain sudah membuatnya menjadi pusat perhatian.

"Ada apa Ellia?" tanya kepala resto yang saat ini baru saja datang.

"Pelayanmu ini sudah membuatku kecewa makan di sini...untuk apa cantik, melakukan pekerjaan seperti ini saja tidak becus,"

"Saya minta maaf atas namanya tuan, kami akan memberikan makanan apapun yang Anda inginkan sebagai permintaan maaf," ucap kepala resto itu.

"Ellia bersihkan itu dan ke ruangan ku setelahnya, semua kembali ke tempat" ucapnya.

"Kami minta maaf atas ketidaknyamanannya," ucapnya pada semua orang yang ada di sana.

Ellia membersihkan makanan yang terjatuh di bawah, gadis itu mengambil nafas kemudian mengeluarkan dengan tenang.

"Semangat Ellia, aku masih harus hidup untuk biaya kuliah, aku harus kuat, nggak boleh nangis," batinnya.

"Aku harus bertemu dengan orang penting setelah ini tapi pelayan itu mengacaukan nya," ucap laki-laki itu tiada henti.

Ellia berjalan menuju belakang resto dangan sebuah kantong plastik berisi makanan yang sudah terjatuh di lantai itu.

Ia masih mengatur nafasnya, Ellia bukan termasuk orang yang sabar, tapi dia sudah terbiasa menahan diri sejak lama, bahkan kali ini ia berusaha mengatur nafasnya dan menggigit bibir bagian bawah untuk bisa lebih tenang.

Begitu ia ingin kembali, langkahnya terhenti oleh seorang pria, "permisi tuan,"

"Kemari, aku akan mengobati lukamu,"

"Hah?" reflek bibir Ellia membulat tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

Pasalnya ia belum pernah bertemu dengan laki-laki ini sebelumnya, "Anda siapa?"

Bukannya menjawab, laki-laki itu hanya mengangkat sebuah box bertanda + berwarna merah, "orang yang akan mengobati lukamu," ucapnya dengan menarik tangan Ellia dan menyingkap lengan bajunya.

"Aduh.... "

Sebuah kulit memerah cukup luas terlihat di sana, "sorry sorry, tahan sebentar, aku akan mengoleskan obat luka bakarnya," ucapnya yang sudah mulai mengobati luka Ellia lembut.

"Siapa dia? kenapa dia menolongku seperti ini?"

"Aku hanya berterima kasih, kau sudah membuka mataku seperti apa orang itu,"

Ellia berfikir, "Laki-laki itu?" tebaknya.

"Dia akan menikahi adikku, bukankah menurutmu aku harus tau bagaimana sikapnya ketika memperlakukan orang lain sebelum menyerahkan adikku padanya,"

"Oh... adik Anda pasti sangat beruntung memiliki saudara seperti sebaik anda," ucap Ellia tersenyum.

"Benarkah? kau cukup menyenangkan, siapa namamu?" tanyanya.

"Ellia Farah, panggil saja aku Ellia,"

"Ellia... nama yang indah... bisa kuberi sedikit saran sebagai orang yang terlahir sedikit lebih dulu darimu nona Ellia," ucap laki-laki itu.

"Apa... " senyum Ellia memperlihatkan lesung pipinya.

"Jangan berusaha untuk terlihat kuat dan memendam semua perasaan mu seorang diri, itu akan menjadi bom waktu yang akan menghancurkan mu pada akhirnya," ucapnya.

"Baiklah sudah selesai, aku akan pergi dulu, ini obatnya, jangan lupa oleskan setiap hari, sudah ada petunjuknya di sana,"

"Ah.... terimakasih," ucap Ellia yang melihat laki-laki itu semakin menjauh.

Flashback Off

"Selamat pagi menjelang siang Pak... " jawab semua mahasiswa di kelasnya saat ini.

"Sebelum membahas kontrak perkuliahan, perkenalkan saya Ikram Al Zaidan Profesor sejarah yang semester ini akan mengisi sejarah eropa di kelas kalian,"

"Welcome to the class... "

TO BE CONTINUED

Terpopuler

Comments

Rika93

Rika93

msih mengikuti 😁

2021-08-14

3

💦 maknyak thegech 💦✔️

💦 maknyak thegech 💦✔️

masih menyimak Thor

2021-08-14

3

An-nur

An-nur

penasaran siapa arkam sebenernya

2021-08-09

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dosen Baru
3 Sale
4 Pilihan
5 Yuda Maheza
6 Istri Rahasia
7 Nona Ellia milik tuanku
8 Rencana Ikram 1
9 Rencana Ikram 2
10 Merdeka
11 Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12 Perhatian
13 Diperhatikan
14 Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15 Bukan yang diinginkan
16 Senyum Memudar
17 Profesor Ikram Al Zaidan
18 Keluarga
19 Kenapa Anda Selalu Wangi
20 Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21 Rahasia Ikram dan Ellia
22 Pertemuan
23 Bulatan Sempurna
24 Masa lalu Ikram
25 Saling bergantung
26 Visual
27 Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28 Bukan aku
29 Hak sebagai suami
30 Karena saya istri anda
31 Topeng
32 Kamu
33 Terjadi
34 Malu
35 Iriana On The Way
36 Perselisihan dengan Ifraz
37 Ifraz Pergi
38 Kebiasaan
39 Day 6
40 Last Day
41 Ikram dan cintanya dalam diam
42 Benteng Hitam
43 Perbedaan Jalan
44 Harapan Bertemu
45 Failed
46 Iriana Datang
47 Tragedi
48 Pukulan Terhebat
49 Waktunya di Mulai
50 Sama-sama Terluka
51 The Real Ikram Al Zaidan
52 Welcome to home
53 Mulai Normal
54 Kenyataan tentang Ikram
55 Bertemu Maheza
56 Hukuman Maheza
57 Vitamin ala Ikram
58 Tenang
59 Nyonya Agatha
60 Tubuh Ikram
61 Tubuh Ikram 2
62 Bertemu Iriana
63 Terlahir dari Rahim seorang ratu
64 Berseteru
65 show up
66 Informasi
67 Serangan dua sisi
68 Strategi atau Bunuh Diri
69 Mencoba percaya
70 Kemungkinan
71 Darah
72 Lawan Ikram
73 Dilema Ikram dan Ellia
74 kenapa kalian ada di sini
75 Membayar Hutang
76 Membayar Hutang 2
77 Bantuan
78 Kondisi Ikram
79 Ikram tidak baik-baik saja
80 Ellia's Husband
81 Istri Rahasia
82 Malam pertama setelah tragedi
83 Satu persatu
84 Mungkinkah Cemburu
85 Ikram dan caranya perhatian
86 Bimbang
87 Jagung Bakar 1
88 Jagung Bakar 2
89 Jagung bakar 3
90 Kebenaran
91 Obat Tidur
92 Otak vs Aset
93 Perubahan Rencana
94 Rapat Terbatas
95 Wisata Masa Lalu
96 Wisata Masa Lalu 2
97 Terungkap
98 Keadaan Iriana
99 Iriana
100 Dampak Cinta Logan
101 Nyonya Ikram Al Zaidan
102 Ifraz mengamuk manja
103 Ungkapan Rindu
104 Kembali Mengajar
105 Kembali
106 Kembali Pulang
107 Godaan Ifraz
108 Sebuah kesadaran
109 Mengajar di Rumah
110 Cinta Toga
111 Puzzle
112 Persiapan Pesta
113 Pesta
114 Sang CEO
115 Perlahan-lahan Mundur
116 Tetap tenang
117 Berkunjung
118 Hadiah kunjungan
119 Tidak terkendali
120 Pergi
121 Mudah
122 Drama keluarga yang menyenangkan
123 Berita baru
124 Melamar seseorang yg
125 Di tolak
126 Berusaha merubah pikiran
127 Masih tentang Ifraz
128 Perdebatan H-2 pernikahan
129 H-1 pernikahan
130 Hari H
131 Menikah
132 Perasaan Ifraz.
133 Tidak Pulang
134 Adonan
135 Jomblo Akut
136 Skakmat
137 Huft
138 Ellia sakit
139 Ikram Menggila
140 Ah Shit
141 Ketakutan Iraz dan Nadin
142 Gugurkan saja
143 Kedatangan Tamu
144 Dimana Ellia
145 Si Tukang Cemburu
146 Memenjarakan Ikram
147 Satu set perhiasan
148 Sebuah permainan
149 Apel
150 Proses Membuat Bayi
151 Kondisi
152 Tolong jangan pilih aku
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Dosen Baru
3
Sale
4
Pilihan
5
Yuda Maheza
6
Istri Rahasia
7
Nona Ellia milik tuanku
8
Rencana Ikram 1
9
Rencana Ikram 2
10
Merdeka
11
Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12
Perhatian
13
Diperhatikan
14
Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15
Bukan yang diinginkan
16
Senyum Memudar
17
Profesor Ikram Al Zaidan
18
Keluarga
19
Kenapa Anda Selalu Wangi
20
Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21
Rahasia Ikram dan Ellia
22
Pertemuan
23
Bulatan Sempurna
24
Masa lalu Ikram
25
Saling bergantung
26
Visual
27
Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28
Bukan aku
29
Hak sebagai suami
30
Karena saya istri anda
31
Topeng
32
Kamu
33
Terjadi
34
Malu
35
Iriana On The Way
36
Perselisihan dengan Ifraz
37
Ifraz Pergi
38
Kebiasaan
39
Day 6
40
Last Day
41
Ikram dan cintanya dalam diam
42
Benteng Hitam
43
Perbedaan Jalan
44
Harapan Bertemu
45
Failed
46
Iriana Datang
47
Tragedi
48
Pukulan Terhebat
49
Waktunya di Mulai
50
Sama-sama Terluka
51
The Real Ikram Al Zaidan
52
Welcome to home
53
Mulai Normal
54
Kenyataan tentang Ikram
55
Bertemu Maheza
56
Hukuman Maheza
57
Vitamin ala Ikram
58
Tenang
59
Nyonya Agatha
60
Tubuh Ikram
61
Tubuh Ikram 2
62
Bertemu Iriana
63
Terlahir dari Rahim seorang ratu
64
Berseteru
65
show up
66
Informasi
67
Serangan dua sisi
68
Strategi atau Bunuh Diri
69
Mencoba percaya
70
Kemungkinan
71
Darah
72
Lawan Ikram
73
Dilema Ikram dan Ellia
74
kenapa kalian ada di sini
75
Membayar Hutang
76
Membayar Hutang 2
77
Bantuan
78
Kondisi Ikram
79
Ikram tidak baik-baik saja
80
Ellia's Husband
81
Istri Rahasia
82
Malam pertama setelah tragedi
83
Satu persatu
84
Mungkinkah Cemburu
85
Ikram dan caranya perhatian
86
Bimbang
87
Jagung Bakar 1
88
Jagung Bakar 2
89
Jagung bakar 3
90
Kebenaran
91
Obat Tidur
92
Otak vs Aset
93
Perubahan Rencana
94
Rapat Terbatas
95
Wisata Masa Lalu
96
Wisata Masa Lalu 2
97
Terungkap
98
Keadaan Iriana
99
Iriana
100
Dampak Cinta Logan
101
Nyonya Ikram Al Zaidan
102
Ifraz mengamuk manja
103
Ungkapan Rindu
104
Kembali Mengajar
105
Kembali
106
Kembali Pulang
107
Godaan Ifraz
108
Sebuah kesadaran
109
Mengajar di Rumah
110
Cinta Toga
111
Puzzle
112
Persiapan Pesta
113
Pesta
114
Sang CEO
115
Perlahan-lahan Mundur
116
Tetap tenang
117
Berkunjung
118
Hadiah kunjungan
119
Tidak terkendali
120
Pergi
121
Mudah
122
Drama keluarga yang menyenangkan
123
Berita baru
124
Melamar seseorang yg
125
Di tolak
126
Berusaha merubah pikiran
127
Masih tentang Ifraz
128
Perdebatan H-2 pernikahan
129
H-1 pernikahan
130
Hari H
131
Menikah
132
Perasaan Ifraz.
133
Tidak Pulang
134
Adonan
135
Jomblo Akut
136
Skakmat
137
Huft
138
Ellia sakit
139
Ikram Menggila
140
Ah Shit
141
Ketakutan Iraz dan Nadin
142
Gugurkan saja
143
Kedatangan Tamu
144
Dimana Ellia
145
Si Tukang Cemburu
146
Memenjarakan Ikram
147
Satu set perhiasan
148
Sebuah permainan
149
Apel
150
Proses Membuat Bayi
151
Kondisi
152
Tolong jangan pilih aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!