Sale

"Selamat pagi menjelang siang Pak... " jawab semua mahasiswa di kelasnya saat ini.

"Sebelum membahas kontrak perkuliahan, perkenalkan saya Ikram Al Zaidan Profesor sejarah yang semester ini akan mengisi sejarah eropa di kelas kalian,"

"Welcome to the class... " tambah Ikram.

"Ada lagi yang ingin kalian tanyakan?" tanya Ikram lagi.

"Kami harus memanggil anda siapa prof," tanya salah seorang mahasiswa wanita.

"Panggil yang kalian sukai, jangan terlalu terbebani dengan jarak antara dosen dan mahasiswa, usia saya dan kalian mungkin jika tidak terpaut jauh, karena saya sudah memperkenalkan diri, maka saya akan memanggil kalian satu per satu, kita juga harus saling mengenal," ucapnya.

Sebelum Ikram memanggil satu persatu mahasiswa di depannya, matanya beredar di seluruh ruang kelas, mulai dari kanan ke kiri dan atas ke bawah.

Tatapan itu sempat terhenti pada sosok yang sebelumnya sudah pernah ia temui, "dia.. Ellia... gadis itu ada di sini, mungkin jalan ini lebih menyenangkan dari yang kuduga," gumam Ikram dalam hati.

Ikram mulai mengambil sebuah absensi yang sudah siap di meja miliknya, matanya sedikit tidak percaya setelah melihat kertas dengan banyak garis-garis itu.

"Apakah intensif mengajar mahasiswa sebanyak ini dalam satu waktu? ini kali pertama ku, semoga saja tidak terlalu mengecewakan,"

Dengan gerakan alami namun cukup mampu membuat semua orang fokus kepadanya, Ikram memanggil satu persatu mahasiswa di kelas ini, ia hampir terkejut dengan jumlah siswa yang hampir berjumlah seratus dalam satu kelas.

"Ellia Farah... " teriaknya.

"Hadir prof.. " sahut Ellia dengan tangan kanannya terangkat di udara.

"Lucky Faisal.... "

"Hadir prof... "

"Bukankah dia sangat tampan Ellia," bisik Rara dan Vania yang sudah terpesona dengan ketampanan dosen di depannya ini.

Satu persatu mahasiswa sudah di panggil, Ikram menyelesaikan kelas ini dengan damai karena ini adalah kelas pertamanya di semester ini.

"Profesor... " teriak salah seorang mahasiswa yang sengaja membuntuti nya hingga keluar ruangan.

"Ada apa?"

"Map anda tertinggal di meja,"

"Ah... terimakasih, semangat untuk hari ini," ucap Ikram yang segera pergi meninggalkan mahasiswanya itu.

"Dia sangat tampan, bagaimana manusia sepertinya bisa muncul di bumi ini?" ujar perempuan itu seorang diri.

***

"Ellia aku akan mengantarmu pulang, bukankah jadwal kelas kalian hari ini sudah selesai,"

"Aku masih harus bekerja Yuda," jawabnya singkat.

"Baiklah... aku akan mengantarmu sampai ke tempat kerja, ingat untuk nggak terlalu lelah oke," ucapnya menepuk lembut kepala Nadia, sebelum kemudian menggenggam pergelangan tangan gadis itu dan membawanya keluar.

"Yaelah.... tuh bocah dua orang suka banget bikin iri orang,"

"Tapi temen lu diem bae kayak nggak ada gairahnya kalo di depan Yuda,"

"Bukan nggak ada gairah, Ellia cuma tau diri," ketus Vania yang kemudian meninggalkan toga dan kawan-kawannya di sana.

"Ellia bahkan tidak pernah terlihat mencintai Yuda sama sekali, lu pada sadar juga kan kalo Yuda cuma cinta sepihak dengan Ellia,"

"Nggak usah ngaco', hubungan mereka udah lumayan lama juga,"

***

Yuda menyerahkan sebuah helm kepada Ellia, "jangan hanya diam di depanku, kemari, aku akan memakaikan nya," ucap Yuda memasang helm tersebut kepada Ellia.

"Maaf aku tidak membawa mobil hari ini," ucapnya yang masih memasang tali pengaman pada helm itu.

''Aku lebih suka dengan kamu yang mengendarai sepeda seperti ini, jangan terbebani dengan hal tidak penting seperti itu Yuda, aku bahkan tidak pernah memikirkannya.

"Baiklah, yok naik," ucapnya kemudian menaiki motor di ikuti oleh Ellia di belakang nya.

Ellia memang tidak terlalu dominan baik dalam memulai pembicaraan dan hal-hal apapun dalam hubungannya dengan Yuda, tapi Ellia sangat mencintai laki-laki ini, tidak tau karena apa, Ellia hanya suka ketika bersamanya.

Keduanya sudah menghilang di antara puluhan orang yang berlalu lalang di area kampus, tampa kedua orang itu sadari, sepasang mata elang mengamati keduanya.

''Dia sudah punya kekasih," gumam Ikram seorang diri di dalam mobilnya.

"No Ikram... lu di sini cuma buat gantiin profesor, gua cuma sementara, nggak boleh terlena, nggak boleh nggak boleh," ucapnya menggelengkan kepala begitu ada keinginan untuk mengikuti kemana Ellia pergi.

Mobil itu akhirnya bergerak pelan meninggalkan halaman kampus dengan kecepatan sedang agar tidak mengganggu para pengguna jalan.

***

Yuda meninggalkan Ellia tepat di sebuah restoran yang menjadi tempat kerja kekasihnya ini, "hati-hati dan jangan nakal, aku nanti tidak bisa menjemput mu pulang, apakah tidak apa-apa?"

Ellia mengangguk, "jangan khawatir, aku bisa pulang sendiri," ucapnya dengan lesung pipi menghiasi wajahnya.

"Masuklah,"

"Hati-hati di jalan," ucap Ellia dengan tangan bergerak melambai sebagai bentuk isyarat bye bye.

Begitu Yuda meninggalkan nya, Ellia segera masuk dan mengganti pakaiannya, gadis itu dengan lincah melayani banyak sekali tamu dengan senyum yang tidak pernah hilang dari bibirnya.

Hingga waktu menunjuk pada angka tujuh malam, sebuah pesan membuatnya ingin segera bergegas kembali ke rumah.

Dengan terburu-buru gadis itu berlari menuju halte bis yang mengarah lebih dekat ke depan rumahnya, namun hampir lima belas menit ia menunggu dan tak ada satupun bis yang lewat malam ini.

"Aku harus segera sampai," gadis itu tiba-tiba saja berlari dengan kaki panjangnya, ia berlari menuju jalan raya yang lebih besar dan mencari kendaraan umum di sana.

Ellia sudah menemukan kendaraannya, ia berhasil mendapatkan sebuah ojek online di aplikasi ponselnya dengan mudah di jalan raya.

Bahkan ketika Ellia sudah berjalan menuju pagar rumahnya, sebuah mobil masih tetap enggan beranjak mengikutinya, seolah Ellia adalah sesuatu yang menariknya lebih dan lebih dalam lagi.

"Aku bahkan menunggu dan mengikutinya sampai di sini, what's wrong with you ikram??" ucapnya kemudian membanting setir dengan kedua tangannya.

***

Rumah Ellia

"Ayah... Elli pulang... " ucapnya begitu membuka pintu rumah berukuran besar itu.

"Nah Ellia... kemari nak... " ucap Ibu tiri yang sudah menikah dengan ayahnya sejak ia masih sangat kecil, Ellia bahkan tidak ingat mulai kapan.

"Kenalkan... dia tuan Mahez, relasi bisnis ayahmu," ucapnya pada Ellia.

Ellia hanya menunduk dengan hormat kepada laki-laki bernama Mahez itu, "Ellia akan masuk ke dalam kamar dulu ayah,"

"Ganti baju dan kembali kemari, temani calon suamimu sebentar, dia datang karena ingin bertemu dengan mu calon istrinya," ucap ayah Ellia saat itu.

Ellia bahkan tidak memiliki tenaga untuk membantah, ia sangat ingat pesan yang di kirimkan saudara tirinya dalam massage.

"Usaha ayah bangkrut, mungkin kami harus menjual salah satu ginjal atau beberapa organ hati mu untuk tetap bertahan hidup, kembali dan ayah akan memberikan pilihan, datang sebelum terlambat atau kami akan benar-benar menjual semua organ tubuhmu,"

"Mereka tidak hanya menjual organ tubuhku, tapi juga berencana menjual ku,"

TO BE CONTINUED

Terpopuler

Comments

Rika93

Rika93

jahatnya

2021-08-14

3

💦 maknyak thegech 💦✔️

💦 maknyak thegech 💦✔️

awak masih mengikuti ceritanya Thor 😀😀😀

2021-08-14

3

Nur Habibah

Nur Habibah

masij mantau terus

2021-07-26

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dosen Baru
3 Sale
4 Pilihan
5 Yuda Maheza
6 Istri Rahasia
7 Nona Ellia milik tuanku
8 Rencana Ikram 1
9 Rencana Ikram 2
10 Merdeka
11 Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12 Perhatian
13 Diperhatikan
14 Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15 Bukan yang diinginkan
16 Senyum Memudar
17 Profesor Ikram Al Zaidan
18 Keluarga
19 Kenapa Anda Selalu Wangi
20 Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21 Rahasia Ikram dan Ellia
22 Pertemuan
23 Bulatan Sempurna
24 Masa lalu Ikram
25 Saling bergantung
26 Visual
27 Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28 Bukan aku
29 Hak sebagai suami
30 Karena saya istri anda
31 Topeng
32 Kamu
33 Terjadi
34 Malu
35 Iriana On The Way
36 Perselisihan dengan Ifraz
37 Ifraz Pergi
38 Kebiasaan
39 Day 6
40 Last Day
41 Ikram dan cintanya dalam diam
42 Benteng Hitam
43 Perbedaan Jalan
44 Harapan Bertemu
45 Failed
46 Iriana Datang
47 Tragedi
48 Pukulan Terhebat
49 Waktunya di Mulai
50 Sama-sama Terluka
51 The Real Ikram Al Zaidan
52 Welcome to home
53 Mulai Normal
54 Kenyataan tentang Ikram
55 Bertemu Maheza
56 Hukuman Maheza
57 Vitamin ala Ikram
58 Tenang
59 Nyonya Agatha
60 Tubuh Ikram
61 Tubuh Ikram 2
62 Bertemu Iriana
63 Terlahir dari Rahim seorang ratu
64 Berseteru
65 show up
66 Informasi
67 Serangan dua sisi
68 Strategi atau Bunuh Diri
69 Mencoba percaya
70 Kemungkinan
71 Darah
72 Lawan Ikram
73 Dilema Ikram dan Ellia
74 kenapa kalian ada di sini
75 Membayar Hutang
76 Membayar Hutang 2
77 Bantuan
78 Kondisi Ikram
79 Ikram tidak baik-baik saja
80 Ellia's Husband
81 Istri Rahasia
82 Malam pertama setelah tragedi
83 Satu persatu
84 Mungkinkah Cemburu
85 Ikram dan caranya perhatian
86 Bimbang
87 Jagung Bakar 1
88 Jagung Bakar 2
89 Jagung bakar 3
90 Kebenaran
91 Obat Tidur
92 Otak vs Aset
93 Perubahan Rencana
94 Rapat Terbatas
95 Wisata Masa Lalu
96 Wisata Masa Lalu 2
97 Terungkap
98 Keadaan Iriana
99 Iriana
100 Dampak Cinta Logan
101 Nyonya Ikram Al Zaidan
102 Ifraz mengamuk manja
103 Ungkapan Rindu
104 Kembali Mengajar
105 Kembali
106 Kembali Pulang
107 Godaan Ifraz
108 Sebuah kesadaran
109 Mengajar di Rumah
110 Cinta Toga
111 Puzzle
112 Persiapan Pesta
113 Pesta
114 Sang CEO
115 Perlahan-lahan Mundur
116 Tetap tenang
117 Berkunjung
118 Hadiah kunjungan
119 Tidak terkendali
120 Pergi
121 Mudah
122 Drama keluarga yang menyenangkan
123 Berita baru
124 Melamar seseorang yg
125 Di tolak
126 Berusaha merubah pikiran
127 Masih tentang Ifraz
128 Perdebatan H-2 pernikahan
129 H-1 pernikahan
130 Hari H
131 Menikah
132 Perasaan Ifraz.
133 Tidak Pulang
134 Adonan
135 Jomblo Akut
136 Skakmat
137 Huft
138 Ellia sakit
139 Ikram Menggila
140 Ah Shit
141 Ketakutan Iraz dan Nadin
142 Gugurkan saja
143 Kedatangan Tamu
144 Dimana Ellia
145 Si Tukang Cemburu
146 Memenjarakan Ikram
147 Satu set perhiasan
148 Sebuah permainan
149 Apel
150 Proses Membuat Bayi
151 Kondisi
152 Tolong jangan pilih aku
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Dosen Baru
3
Sale
4
Pilihan
5
Yuda Maheza
6
Istri Rahasia
7
Nona Ellia milik tuanku
8
Rencana Ikram 1
9
Rencana Ikram 2
10
Merdeka
11
Aku Memang Mencintainya Sejak Awal
12
Perhatian
13
Diperhatikan
14
Sangat aneh jika aku tidak mencintai laki-laki ini
15
Bukan yang diinginkan
16
Senyum Memudar
17
Profesor Ikram Al Zaidan
18
Keluarga
19
Kenapa Anda Selalu Wangi
20
Membangun Hubungan atau Sebaliknya
21
Rahasia Ikram dan Ellia
22
Pertemuan
23
Bulatan Sempurna
24
Masa lalu Ikram
25
Saling bergantung
26
Visual
27
Tidak dalam doa dan tidak dalam hati
28
Bukan aku
29
Hak sebagai suami
30
Karena saya istri anda
31
Topeng
32
Kamu
33
Terjadi
34
Malu
35
Iriana On The Way
36
Perselisihan dengan Ifraz
37
Ifraz Pergi
38
Kebiasaan
39
Day 6
40
Last Day
41
Ikram dan cintanya dalam diam
42
Benteng Hitam
43
Perbedaan Jalan
44
Harapan Bertemu
45
Failed
46
Iriana Datang
47
Tragedi
48
Pukulan Terhebat
49
Waktunya di Mulai
50
Sama-sama Terluka
51
The Real Ikram Al Zaidan
52
Welcome to home
53
Mulai Normal
54
Kenyataan tentang Ikram
55
Bertemu Maheza
56
Hukuman Maheza
57
Vitamin ala Ikram
58
Tenang
59
Nyonya Agatha
60
Tubuh Ikram
61
Tubuh Ikram 2
62
Bertemu Iriana
63
Terlahir dari Rahim seorang ratu
64
Berseteru
65
show up
66
Informasi
67
Serangan dua sisi
68
Strategi atau Bunuh Diri
69
Mencoba percaya
70
Kemungkinan
71
Darah
72
Lawan Ikram
73
Dilema Ikram dan Ellia
74
kenapa kalian ada di sini
75
Membayar Hutang
76
Membayar Hutang 2
77
Bantuan
78
Kondisi Ikram
79
Ikram tidak baik-baik saja
80
Ellia's Husband
81
Istri Rahasia
82
Malam pertama setelah tragedi
83
Satu persatu
84
Mungkinkah Cemburu
85
Ikram dan caranya perhatian
86
Bimbang
87
Jagung Bakar 1
88
Jagung Bakar 2
89
Jagung bakar 3
90
Kebenaran
91
Obat Tidur
92
Otak vs Aset
93
Perubahan Rencana
94
Rapat Terbatas
95
Wisata Masa Lalu
96
Wisata Masa Lalu 2
97
Terungkap
98
Keadaan Iriana
99
Iriana
100
Dampak Cinta Logan
101
Nyonya Ikram Al Zaidan
102
Ifraz mengamuk manja
103
Ungkapan Rindu
104
Kembali Mengajar
105
Kembali
106
Kembali Pulang
107
Godaan Ifraz
108
Sebuah kesadaran
109
Mengajar di Rumah
110
Cinta Toga
111
Puzzle
112
Persiapan Pesta
113
Pesta
114
Sang CEO
115
Perlahan-lahan Mundur
116
Tetap tenang
117
Berkunjung
118
Hadiah kunjungan
119
Tidak terkendali
120
Pergi
121
Mudah
122
Drama keluarga yang menyenangkan
123
Berita baru
124
Melamar seseorang yg
125
Di tolak
126
Berusaha merubah pikiran
127
Masih tentang Ifraz
128
Perdebatan H-2 pernikahan
129
H-1 pernikahan
130
Hari H
131
Menikah
132
Perasaan Ifraz.
133
Tidak Pulang
134
Adonan
135
Jomblo Akut
136
Skakmat
137
Huft
138
Ellia sakit
139
Ikram Menggila
140
Ah Shit
141
Ketakutan Iraz dan Nadin
142
Gugurkan saja
143
Kedatangan Tamu
144
Dimana Ellia
145
Si Tukang Cemburu
146
Memenjarakan Ikram
147
Satu set perhiasan
148
Sebuah permainan
149
Apel
150
Proses Membuat Bayi
151
Kondisi
152
Tolong jangan pilih aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!