Part 14

Alvi tak pernah menyangka jika muridnya akan berubah pikiran secepat itu. Dia kira rencananya tidak akan berjalan lancar. Tapi lihatlah gadis itu kini tengah berdiri di sampingnya dengan senyuman yang selalu dia perlihatkan pada orang-orang di sekitarnya.

Dia juga baru tahu jika gadis yang di maksud kakek Farhan adalah muridnya sendiri, bahkan gadis itu secara tidak langsung mempermudah segalanya.

Dia mengangguk mantap kala kakek Farhan menitipkan pesan untuk menjaga Alana, yang mengira adalah pacarnya. Tapi tanpa ragu dia menganggukan kepalanya, melempar senyuman. Melepaskan kepergian kakek Farhan memasuki ruang operasi.

Namun bukan berarti perasaanya lega, malah semakin kalut kala melihat lampu ruang operasi menyala, menandakan sebentar lagi operasi akan di mulai.

Dia bersedekap dada di ruang operasi, mengatur ekspresi agar tidak terlihat resah, walau dia hanya seorang diri di sana.

Atensinya sedikit teralihkan dengan segelas plastik kopi tepat di depan dadanya di pengangi oleh tangan mangil. Di liriknya senbenar pemilik tangan munggil itu.

Ternyata Alana tengah berdiri di sampingnya dengan senyumam mengembang.

"Minum dulu pak!" ujar Alana.

Dia menggangkat tangannya untuk menerima segelas kopi pemberian gadis itu.

"Biar rileks nunggunya." lanjut Alana di balas angukan olehnya.

"Terimakasih." ujarnya dengan wajah datar.

Sekali lagi gadis itu melempar senyumnya. Entah dia juga tidak mengerti mengapa orang-orang begitu mudah tersenyum, sementara dia sekedar berbicara pada orang baru saja sangat sulit jika tidak penting.

"Duduk dulu pak." ajak Alana.

Ah ternyata gadis itu juga bisa bersikap serius di situasi seperti ini.

Dia bergeming.

"Masih lama pak, mending kita duduk dulu." lanjut Alana lagi.

Kita? itu berarti muridnya itu akan menunggu kakek Farhan untuk menemaninya? tapi untuk apa? dia tidak membutuhkan seseorang untuk menemaninya.

Tanpa menunggu jawabannya, gadis itu terlebih dulu duduk di kursi tunggu. Merasa kaki yang mulai pegel dia juga ikut duduk di samping Alana dengan jarak satu kursi.

Hening melanda keduanya, dia fokus pada lampu di dalam ruang operasi yang bisa dia lihat dari celah jendela bagian atas. Sementara Alana tengah sibuk bermain dengan ponselnya, entah apa yang di lakukan gadis itu dia juga tidak tahu.

Namun lama kelamaan suara gadis itu mulai terdengar, tapi bukan mengajaknya bicara melainkan memaki atau mengerutu sendiri di depan benda pipih yang di gengamnya.

Dia mengedikkan bahu acuh.

"Pak!"

Dia menoleh kala Alana memanggilnya, merespon dengan alis terangkat. Seakan bertanya kenapa?

Gadis itu menyodorkan ponselnya dengan wajah mengkerut menahan kesal. "Bantuin!" ujur Alana terdengar memerintah.

Dia bergemin memandangi benda pipi yang menayangkan sebuah gambar entah gambar apa.

"Katanya pintar, lulusan Jerman, game gini aja nggak bisa." cibir Alana padanya.

Baiklah setelah lama mengamati, dia mulai ngeh, ternyata gambar yang di perlihatkan Alana adalah sebuah game jadul atau apalah itu, yaitu game Tebak Gambar.

Di raihnya benda pipih itu, kemudian mengetikkan sesuatu untuk menebak apa isi gambar di dalamnya dan.

Cling!

Terdegar sorakan dari mulut gadis di sampingnya dengan penuh senyuman. "Ih benar. Pak Alvi the best." Alana mengacungkan dua jempol ke arahnya.

Dia mengedikkan bahu acuh, kembali menebak gambar selanjutnya, larut dalam permainan dan melupakan perasaan khawatir dalam dirinya.

Tanpa sadar dia juga membuka suara, menjelaskan jika Alana bertanya tentang gambar yang di lihatnya.

***

Alana berniat pergi setelah membantu pak Alvi berbohong pada kakeknya, tapi diurungkan kala melihat pak Alvi tengah menatap nanar ruang operasi di depannya. Walau ekspresi yang di perlihatkan pak Alvi datar tak memperlihatkan apapun. Tapi dia mengerti bagaimana khawatirnya seseorang jika orang yang kita sayang tengah bertarung nyawa.

Apa lagi saat mengingat perkataan kakek tadi sore yang mengatakan Pak Alvi hanya punya dirinya seorang membuat simpatinya semakin besar.

Apa lagi saat mengingat Oma buyutnya di rumah yang juga sering sakit-sakitan dan tengah dirawat oleh tante Fany dan Om Daren.

Memutuskan untuk tinggal menemani pak Alvi setidaknya hingga operasi selesai. Dan benar kata orang, sekali kita berbohong, kita akan terus bohong untuk menutupi kebohongan lainnya.

Terbukti saat dia berpamitan pada Keenan, dia harus berbohong, mengatakan akan menginap di rumah Salsa dan sudah di jemput, saat Keenan ngotot ingin mengantarnya pulang.

Sebelum menemui pak Alvi di menyempatkan diri membeli kopi cap plastik di kantin rumah sakit.

Dia tidak menyangka pak Alvi akan menerima pemberianya dan mengucapkan terimakasih, lalu ikut duduk bersamanya walau terhalang jarak satu kursi, tapi dia tidak mempermasalahkan itu.

Untuk menghilangkan ke gabutan dan mengalihkan pikiran pak Alvi, dia iseng meng instal salah satu game yang menurutnya bisa membuat orang berfikir.

Kemudian berpura-pura meminta bantuan pak Alvi. Tepat sasaran, rencanya berhasil, kini pak Alvi fokus pada layar ponselnya menebak satu persatu gambar yang muncul walau tak mengeluarkan suara apapun.

"Lah ini gambar apa, kok nggak nyambung gitu?" ujarnya pura-pura bodoh menunjuk gambar di layar ponselnya dengan kening mengerut.

"Ini kayu patah, terus yang ini gambar hati." tanpa di sangka pak Alvi menyahuti pertanyaan koyolnya dengan serius dan malah menjelaskan gambar yang sedang di padanginya.

Dia hanya mengut-mangut pura-pura mengerti.

"Jadi kalau katanya di gabungkan akan berbunyi..."

"Patah Hati!" serunya di balas anggukan oleh pak Alvi.

Bagi Alana berkomunikasi dengan pak Alvi bukanlah hal yang sulit, dia sudah terlatih sejak SMP. Samuel sepupunya yang tampan namun terkesan dingin itu sebelas dua belas dengan pak Alvi, namun hanya dia dan tante Fany yang bisa mengimbangi sifat Samuel yang terkesan cuek.

Ceklek

Pintu ruang operasi terbuka menampilkan sosok dokter bertubuh kekar, berjubat putih dengan masker yang melekat pada wajahnya. Pak Alvi berdiri dan menghampiri dokter tampan itu.

"Bagaimana?" tanya pak Alvi pada sang dokter.

Dokter itu tersenyum ke arah pak Alvi. "Alhamdulillah, proses operasi berjalan lancar. Kondisi yang stabil membuat semunya berjalan lancar. Semuanya di luar dugaan yang sudah di perkirakan."

Dokter itu tersenyum menepuk pundak pak Alvi. "Sepertinya pak Farhan mempunyai harapan yang sangat tinggi, hingga membuatnya bertahan sampai akhir. Saran saya, sebisa mungkin turuti semua ke ingin pak Farhan jika ingin semuanya baik-baik saja."

"Pak Farhan sebentar lagi akan di pindahkan ke ruang rawat, kamu bisa menemuinya di sana." ujar sang dokter kemudian berlalu setelah melempar senyuman ke arahnya.

Mendengar bahwa kakek Farhan dalam kondisi baik-baik saja walau belum sadar akibat obat bius, di mumutuskan untuk pulang kerumah naik taksi online walau sudah tak memungkinkan karena malam semakin larut, beberapa menit lagi jam 12 malam.

...TBC...

Terpopuler

Comments

Desii Bune Arka

Desii Bune Arka

tAmbah in kan ... batin avi gt biar enak

2022-10-09

1

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

"Turuti semua keinginan kakek Farhan kalo pengen dia cepat sembuh" Gimana Alvi dengan pacar boongan kamu, terperangkap nih kayaknya🤣🤣🤣🤣

2022-09-06

0

Fenty Izzi

Fenty Izzi

syukurlah kakek selamat... alvi pinter... mengalihkan perhatian alvi dengan permainan... agar kecemasan nya hilang😉👍

2022-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Author
178 Ekstra part 1
179 Ekstra Part 2
180 Ekstra Part 3
181 Ekstra part 4
182 Ekstra Part 5
183 Ekstra Part 6
184 Ekstra Part 7
185 Ekstra Part 8
186 Ekstra Part 9
187 Ekstra Part 10
188 Esktra Part 11
189 Ekstra Part 12
190 Esktra Part 13
191 Ekstra Part 14
192 Ekstra Part 15
193 Ekstra part 16
194 Ekstra Part 17
195 Ekstra part 18
196 Ekstra Part 19
197 Ekstra Part 20
198 Ekstra Part 21
199 Ekstra Part 22
200 Ekstra Part 23
201 Ekstra part 24
202 Ekstra Part 25
203 Bonus Capter 1
204 Bonus Capter 2
205 Bonus Capter 3
206 Bonus Capter 4
207 Bonus Capter 5
208 Bonus Capter 6
209 Cinta yang di abaikan
210 Bonus Capter 7
211 Bonus capter 8
212 Bonus Capter 9
213 Bonus Capter 10
214 Bonus Capter 11
215 Bonus Capter 12
216 Bonus Capter 13
217 Maafkan Aku, Istriku by. Nazwa Talita
218 Bonus capter 14
219 Bonus capter 15
220 Bonus Capter 16
221 Bonus Capter 17
222 Hasrat Terlarang Gigolo by Mama Reni
223 Bonus capter 18
224 Bonus capter 19
225 Novel baru Author
226 Novel Baru Author
227 Sakuel "Hay Pak Guru" Kisah Agatha
228 Novel baru, Sakuel "Hay pak Guru" Alatha dan Arga
229 Novel baru
230 Pengkhianatan di malam Pengantin
231 Tabir Pernikahan
232 Promo novel baru
233 Asa di Bintang Altair
234 Novel baru ~ Guruku Suami Idaman
235 Pengumuman
236 Novel baru
237 Pre Order novel Love Scandal
238 Novel baru ~ Istri Amnesia Ustaz Azzam
Episodes

Updated 238 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Author
178
Ekstra part 1
179
Ekstra Part 2
180
Ekstra Part 3
181
Ekstra part 4
182
Ekstra Part 5
183
Ekstra Part 6
184
Ekstra Part 7
185
Ekstra Part 8
186
Ekstra Part 9
187
Ekstra Part 10
188
Esktra Part 11
189
Ekstra Part 12
190
Esktra Part 13
191
Ekstra Part 14
192
Ekstra Part 15
193
Ekstra part 16
194
Ekstra Part 17
195
Ekstra part 18
196
Ekstra Part 19
197
Ekstra Part 20
198
Ekstra Part 21
199
Ekstra Part 22
200
Ekstra Part 23
201
Ekstra part 24
202
Ekstra Part 25
203
Bonus Capter 1
204
Bonus Capter 2
205
Bonus Capter 3
206
Bonus Capter 4
207
Bonus Capter 5
208
Bonus Capter 6
209
Cinta yang di abaikan
210
Bonus Capter 7
211
Bonus capter 8
212
Bonus Capter 9
213
Bonus Capter 10
214
Bonus Capter 11
215
Bonus Capter 12
216
Bonus Capter 13
217
Maafkan Aku, Istriku by. Nazwa Talita
218
Bonus capter 14
219
Bonus capter 15
220
Bonus Capter 16
221
Bonus Capter 17
222
Hasrat Terlarang Gigolo by Mama Reni
223
Bonus capter 18
224
Bonus capter 19
225
Novel baru Author
226
Novel Baru Author
227
Sakuel "Hay Pak Guru" Kisah Agatha
228
Novel baru, Sakuel "Hay pak Guru" Alatha dan Arga
229
Novel baru
230
Pengkhianatan di malam Pengantin
231
Tabir Pernikahan
232
Promo novel baru
233
Asa di Bintang Altair
234
Novel baru ~ Guruku Suami Idaman
235
Pengumuman
236
Novel baru
237
Pre Order novel Love Scandal
238
Novel baru ~ Istri Amnesia Ustaz Azzam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!