Selalu saja setiap hari libur Alana sangat susah di bangunkan , tapi dia percaya bukan dia saja yang seperti itu mungkin semua siswa akan melakukan hal yang sama di hari libur.
Namun berbeda dengan bunda Anin yang selalu menggangunya, tidak membiarkannya tidur hingga siang hari.
"Bunda." gumam Alana tanpa membuka matanya saat bunda Anin membuka tirai kamarnya membiarkan sinar matahari menusuk kulit putihnya.
"Bangun udah siang sayang, masa anak perawan tidurnya sampai siang, dapat jodoh om-om baru tahu rasa kamu." cerocos bunda Anin duduk di pinggir ranjang Alana.
Percayalah dalam pikiran Alana saat ini om-om yang di maksud bundanya adalah aktor korea, seperti Babang Icang hingga aktor termahal Kim soo hyun.
Alana kembali mengulung tubuhnya kedalam selimut. "Alana mau tidur lagi bunda, biar jodoh Alana itu om-om seperti kata bunda." ujarnya.
Anin menertawakan melihat tingkah absrud anak semata wayangnya itu. Bisa-bisanya Alana mempercayai perkataanya.
Ceklek
"Apa nih kok pada ketawa-ketawa." tanya Ayah Kevin yang ikut masuk kedalam kamar putrinya. Mendudukkan diri di sofa.
Alana seketika bangun saat mendengar suara yang sangat di rindukannya selama dua hari ini. Dia menghambur masuk kedalam pelukan sang Ayah.
"Ayah kapan pulangnya? Alana rindu." ujarnya manja, mengecup kedua pipi pria paruh baya namum masih terlihat tampan itu.
Ayah Kevin menanggapi dengan senyuman, ikut mencuim pipi mulus putrinya. "Semalam sayang. Anak ayah bau acem nih, sana mandi."
Dia merengut. "Alana nggak bau ya, bunda tuh yang bau belum mandi." tuduhnya melirik bunda Anin yang masih tertawa melihat tingkah anaknya yang sangat manja.
"Enak saja, bunda nggak bau ya, iyakan ayah?" bunda Anin meminta pembelaan.
"Bunda kamu nggak bau dia udah mandi bareng ayah." bisik Ayah Kevin pada telinga Alana.
Sontak bola mata Alana membesar, hampir keluar mendegar perkataan frontal Ayahnya. "Bunda ! ayah mesum, Alana nggak mau punya adik." teriaknya bangkit dari pangkuan ayahnya.
Tawa Ayah Kevin pecah melihat wajah Alana memerah, dia tahu betul anaknya tidak ingin punya adik dengan alasan kasih sayang orang tuanya nggak boleh di bagi.
Alana melengos masuk kedalam kamar mandi, sayup-sayup dia masih mendengar tawa membahana ayahnya.
Bunda Anin menatap tajam suaminya, dia tahu betul bagaimana mulut pria itu. "Mas jangan ajarin Alana yang nggak-nggak dia tuh anak gadis." kesal Bunda Anin.
"Hajar bunda!" teriak Alana dari dalam kamar mandi.
"Diam kamu Al, jangan manas-manasin." ayah Kevin ikut berteriak.
Udah kayak di hutan aja teriak-teriak untung rumah mereka besar jadi nggak kedengaran sama tetangga, bisa-bisa di bilang orang gila.
Kemudian beralih melirik istrinya, dia bangkit merangkul pinggang Bunda Anin. "Sayang, kita turun ya mas lapar." bujuknya.
***
Sedari tadi gadis itu cemberut baru saja dia melepas rindu dengan ayahnya, hari ini ayahnya akan pergi lagi dan malah membawa bundanya.
"Alana masih rindu sama ayah." rengeknya.
"Ayah sama bunda perginya satu minggu aja sayang." ujar Anin lembut mengelus pundak Alana.
Mungkin jika ayahnya dia sudah biasa di tinggal tapi sekarang ayahnya malah membawa pergi bunda. Alana belum pernah berpisah dengan bundanya selama itu. Dan tentu saja dia akan kesepian di rumah.
"Anak ayah udah besar lo, masa iya nangis." Ayah Kevin menghapus air mata Alana.
"Alana nanti kesepian sendiri." jujurnya.
"Yaudah kita kerumah Oma buyut mau?" tawar Ayah Kevin.
"Nggak mau, di sana ada Ray, Alana nggak suka sama Ray dia ngeselin."
Bunda Anin hanya tersenyum melihat anaknya manyun ngeselin katanya tapi kemarin-kemarin yang ngantar Alana pulang si Ray juga.
Setelah bujuk-membujuk akhirnya Alana merelakan orang tuanya pergi ke luar Negeri tentu saja dengan iming-iming Album terbaru Astro.
Dan di sinilah Alana berada di sebuah mall terkenal di kota itu, berkeliling tanpa berniat membeli apapun. Menabung adalah rencana Alana saat ini setelah mendegar berita Astro sebentar lagi akan comeback untuk ke dua kalinya di tahun ini.
Ah betapa bahagianya Alana mendegar itu, rasa jenuhnya seketikan menghilang.
Setelah sekian lama mengantri akhirnya Alana mendapatkan tiket untuk nonton film komedi sebelum pulang kerumah.
Alana mendudukkan tubuhnya di kursi yang telah di sediakan dalam ruangan itu. Lampu ruangan padam pertanda sebentar lagi Film akan di mulai.
Di pertengahan film tawa Alana berhenti berbarengan dengan bulu kuduknya meremang ketika mendengar suara isakan. Bukankah itu aneh? di saat semua orang tertawa.
Dia mengedarkan pandangannya mencari dari mana asal suara itu. Hampir saja Alana berteriak melihat seseorang yang dia kenal kiler dan kejam beberapa minggu yang lalu tengah mengusap air matanya di sudut ruangan.
Alana tidak salah lihat, di sana pak Alvi sedang terisak.
"Gila." gumam Alana tak habis fikir dengan gurunya itu.
Buru-buru dia menutupi wajahnya dengan buku novel yang baru saja dia beli tadi, tidak ingin pak Alvi melihatnya, karena jarak mereka hanya di batasi satu kursi dan mereka berdua berada di pojok. untung sepi jika tidak mungkin pria itu akan sangat malu.
***
"Ngapain lo senyum-senyum? kesambet lo?" tegur Salsa.
Saat ini mereka berdua berada di kantin.
"Suami gue bentar lagi comeback." jawab Alana masih senyum-senyum sendiri.
Salsa memutar bola mata jengah, sahabatnya ini benar-benar sudah di buat gila dengan warga korea.
"Suami pala lo." Salsa menoyor kepala Alana.
"Salsa!" kesal Alana mengusap kepalanya kemudian menoyor sebelah kanan karena Salsa menoyor kepalanya di sebelah kiri.
"Ngapain lo timpuk pala lo?"
"Biar adil Sal, masa yang kiri kena tampol kanan kagak." ucap Alana kelewat santai kembali memakan siomay nya.
Hahahaha
Tawa Salsa kecang berhasil membuat penduduk kantin menatapnya horor, ada juga aneh.
"Apa lo liat-liat!" tegur Alana.
Dor
"Ray!" kesal Alana hampir saja keselek siomay.
"Galak amat neng." Ray mencolek dagu Alana kemudian duduk di samping gadis itu di ikuti teman-teman yang lainnya.
Alana mendegus menepis tangan nakal Ray. "Bang El liat noh si Ray godain gue." Adunya pada Samuel.
"Bwahahahaa." Tawa Ray meledek di ikuti Azka dan Dito. Sementara Keenan dan Samuel hanya tersenyum tipis.
Ray memegangi perutnya. "Gaya lo Al, manggil El abang, lo yang paling tua di sini." seru Ray kembali tertawa.
"Nggak mau tau, kalian bertiga tetap gue panggil abang." kekeh Alana menunjuk Keenan, Samuel dan Ray.
Salsa? sedari tadi dia diam saja, merasa canggung dengan kehadiran inti geng Avegas apa lagi di sini ada mantan nya.
Keenan menatap Salsa dengan alis terangkat. "lo udah makan?" tanyanya.
Teng...teten...teng
Ray memukul botol aqua. "Hareudan-hareudan panasssss panassss panassss." senandung Risky mengikuti tingkah Ray.
"Panas ew." Dito ikut-ikutan mengibaskan topinya, melirik sekilas pada Azka.
"Oh mantankuuu maafkan aku, ku tak bisa hidup tanpa kamuuuu." Alana ikut-ikutan bernyanyi.
"Berisik!" tegur Azka dingin.
Bwahahahaha
Tawa mereka kembali pecah melihat bagaimana kesalnya Azka.
...TBC...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah kan benar Azka udah jadi MANTAN berarti novel ini sekuel dari novel CINTA DAN MASA LALU kan?
2024-06-03
0
Reni Ajja Dech
hahahaha🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-10-13
1
anindya salshabilla
aaaa Abang doo min jun
2022-12-16
1