RESEPSI

Nadya terpaksa menghubungi Mini untuk berangkat terlebih dulu ke resepsi Erfina. Pekerjaannya belum selesai hingga maghrib datang. Yah....karena Rilo datang dengan wajah melas. Membawa tiga tumpuk proposal yang belum terjamah karena ia harus menggantikan Alan rapat di kantor cabang Bekasi siang tadi. Sedangkan bos muda itu sedang menerima tamu, sepertinya Alan mau membuka proyek baru dalam waktu dekat ini. Semakin memperluas usahanya, berarti semakin banyak pundi-pundi dolar pula.

"Ah....beres!" puji Nadya berhasil menuntaskan tugas tambahan dari Rilo, si asisten playboy yang kini sudah bersiap di Bandara, bahkan ke Erfina katanya via transfer saja. Rese' emang.

Ia pun mulai bergegas membereskan charger ponsel, dompet dan ponselnya ke dalam tas. Niatnya langsung pulang, mandi dan ke kondangan Erfina meskipun nanti dia pulang malam. Namun apa mau dikata, apa yang direncanakan Nadya buyar ketika bos ganteng sudah berdiri di depan mejanya.

"Yuk, Nad!"

"Iya, Pak. Silahkan duluan." Pikir Nadya, yang mengira bosnya bilang yuk itu akan pergi mengabaikan permintaan tadi pagi.

"Kayaknya kamu cukup cerdas untuk mengartikan kalimat saya barusan."

Nadya langsung manyun mendapat tatapan tajam dari atasannya. Lebih parahnya lagi bos ganteng itu tak bergerak sedikit pun, masih berdiri juga hingga Nadya memutuskan untuk menolak ajakan ke resepsi Erfina.

"Saya gak mau terus-menerus ada gosip gak enak, Pak. Antara saya dengan Bapak." Nadya pun menyampaikan uneg-unegnya.

"Yakin kamu gak bareng saya? mau berangkat jam berapa kamu, gak kemalaman?" tanya Alan yang masih bernego ke kondangan barengan Nadya. Keduanya sudah berada di pelataran parkiran kantor.

"Yakin, Pak. Saya permisi dulu." Nadya pun belok ke parkiran motor, meninggalkan Alan yang sepertinya masih menatapnya. Biarkan. Dirinya juga harus tegas, dirinya ingin kerja dengan tenang, maka apa yang bukan menjadi tugas sekertaris dia akan menolak dan menghadiri kondangan bukan tugas seorang sekretaris.

"Saya semakin penasaran sama kamu, Nad." Alan heran, bisa ya ada perempuan yang menolak pesonanya. Padahal sebagian besar karyawannya sangat mengagumi dirinya, nah Nadya punya kesempatan besar untuk dekat dengan Alan, malah ditolak mentah-mentah.

Karena masih ada jiwa bos yang melekat, Alan juga tak mau memaksa Nadya. Ia hanya duduk di dalam mobil, menunggu Nadya hingga motornya keluar dari parkiran.

DI RESEPSI ERFINA

Malam ini memang sengaja dikhususkan untuk teman kantor, teman sekolah Erfina, resepsi memang diadakan di halaman rumahnya agar bisa sampai malam dan alasan utama adalah lebih hemat dana resepsi.

Alan datang sendiri, melangkah menuju meja tamu dengan sapaan Risa, salah satu karyawannya tim marketing yang sengaja menjadi penerima tamu juga.

"Malam, Pak!" sapa Risa ramah sembari mengantarkan bos ke arah prasmanan, sudah ada beberapa petinggi perusahaan yang hadir.

Seperti biasa, Alan hanya mengangguk saja, berjalan dengan gaya sedikit angkuhnya ke arah prasmanan, beberapa manajer pun menyambutnya. Karena tidak mungkin juga membiarkan bos ganteng itu sendiri, sekaligus mereka cari perhatian mungkin.

"Pak Alan!" sapa Erfina dengan cantiknya menyambut kehadiran bosnya yang sudah duduk di meja setelah mengambil cake.

"Selamat ya, Fin!" hanya itu saja yang bisa diucapkan Alan pada sekertaris lamanya itu, ia pun menyempatkan bersalaman dengan suami Erfina.

"Sendiri saja, Pak?" tanya suami Erfina, diminta menemani Alan sedangkan Erfina menghampiri teman lainnya.

"Iya, biasanya asisten saya yang menemani saya. Kebetulan dia lagi tugas keluar kota." Nah...kalau dengan laki-laki Alan bisa banyak ngomong, meski baru bertemu, seperti saat ini. Ia lebih memilih bercengkrama dengan suami Erfina. Keduanya pun terlibat obrolan tentang bisnis dan pekerjaan.

"Kok kalian gak bareng sih?" tanya Erfina ketika Nadya baru saja mengambil camilan dan minuman, bersama Mini yang rela menunggu Nadya pada akhirnya.

"Ini saya bareng Mini, Mbak."

"Ye...maksud saya sama Pak Alan, cantik. Duh...gue yang cewek aja mengaku kalau Lo tuh cantik banget, Nad. Masa' Pak Alan gak tertarik sih?" goda Erfina, Nadya hanya memutar matanya malas. Kenapa sih Erfina begitu getol jadi Mak comblang.

"Tau deh, Mbak. Padahal banyak yang naksir Pak Alan, eh dianya malah gak minat coba!" Mini si kompor meleduk, termasuk ke dalam penggemar Pak Alan.

"Gue males dighibahin makhluk tak kasat mata kaya kalian!" cibir Nadya yang celingak celinguk mencari kursi yang pas untuk makan.

"Udah, sini ikut gue!" Erfina langsung menarik Nadya begitu saja.

"Ini meja yang kosong, lagian kasihan Pak Alan gak ada yang menemani, Pak Alan saya pinjam suami saya dulu ya, mau menyapa tamu lain. Nad, temani bos ganteng ya!"

Ampun deh, masih sempat Erfina mengatakan Alan ganteng dan di depan suaminya pula. Yassalam.

Alan hanya melirik tanpa ekspresi, seperti biasa. Terlebih harga dirinya agak kesentil karena ditolak Nadya tadi. Ia pun melanjutkan sesi makan sup tanpa memperdulikan Nadya.

"Pak Alan sendiri saja? Kok gak bergabung dengan para manajer di sana?" tanya Mini berbasa basi, kapan lagi dia bisa sedekat ini. Meskipun tidak ditanggapi sama sekali.

Nadya memilih duduk saja tanpa menyapa atau berbasa basi pada Alan. Ia pun mulai menikmati hidangan yang ia ambil. Canggung sebenarnya tidak menyapa hanya saja ada Mini, takut ada omongan gak enak di grup horor.

"Tadi berangkat sama siapa, Nad?" Alan mencoba menyapa Nadya terlebih dulu, ia sadar kalau sekertarisnya itu enggan untuk menyapanya.

"Sama Mini, Pak!" jawabnya canggung.

"Iya, Pak. Nadya bareng saya," sahut Mini dengan centilnya. Alan mengangguk saja, pandangannya ke arah Nadya.

"Lo ditatap bos tuh!" bisik Mini. "Ajak ngomong gih!"

"Gak mau nanti gue elo omongin di grup Lo!"

"Sumpah deh, enggak. Kelihatan banget kalau bos lagi caper sama Lo!"

Ehem.... deheman Alan membuyarkan tingkah Mini, gadis itu izin mengambil air, Nadya tahu itu hanya alasan Mini saja.

"Kamu canggung banget sama saya, Nad!" tegur Alan. "Sampai gak nyapa gitu."

Nadya meringis, gak sopan memang.

"Ini bukan lingkungan kantor loh, gak usah takut gitu ah."

"Maaf, Pak."

"Panggil Alan saja, Nad!"

"Lidah saya minder, Pak."

Eh....kok dia ketawa sih, manis juga tuh Alan.

"Santai saja, Nad. Naik apa tadi?"

"Mobilnya Mini!"

Alan mengangguk saja. "Pulangnya saya antar saja, kali ini harus mau."

"Tapi, Pak."

"Saya nanti yang izin ke Mini."

"Bapak kenapa sih?"

"Kenapa? memang saya kenapa?"

"Bapak aneh, ngebet banget sih semobil sama saya!" gerutu Nadya yang wajahnya sudah tak seramah biasanya, jengkel.

Alan tertawa melihat ekspresi Nadya, entahlah merasa bahagia sekali membuat gadis itu kesal.

"Makanya gak usah menghindar sama saya."

"Saya punya alasan untuk menghindar dari Bapak!"

"Nad, sadar gak sih sikap kamu kayak gini justru membuat saya tertarik sama kamu."

Nadya melongo, eh...kok bos ngomong gitu?

"Kenapa?" tanya Nadya dengan mengerutkan dahi.

"Ya aneh saja ada perempuan yang gak tertarik sama saya. Ya kamu sendiri kan, saya tuh ganteng."

Cih ..Nadya langsung melengos, sebal saja mendengar narsisnya Alan.

"Ya jangan mentang-mentang Pak Alan ganteng dan kaya semua perempuan suka sama bapak."

"Trus kamu suka cowok yang bagaimana?"

"Yang baik dan tanggung jawab."

"Wah ...emang saya gak termasuk cowok baik dan tanggung jawab."

"Termasuk."

"Lalu."

"Saya gak mau punya pasangan yang punya banyak penggemar, Pak. Makan hati."

Alan tersenyum lagi. Malam ini acara Erfina sangat mendukung Alan untuk dekat dengan Nadya, boleh dia menolak berangkat bareng, tapi nyatanya ia bisa menemani Alan di meja, lebih intim kedekatannya malah.

"Yang penting saya gak membalas mereka kan gak masalah."

"Gak masalah buat bapak, tapi masalah buat saya!"

"Mau membuktikan?"

"Apa untungnya?"

"Kita pacaran!" titah Alan tegas

Nadya mendelik. Apa-apaan ini. Gak ada hujan gak ada angin nembak seenaknya, emang Nadya cewek apaan.

"Duh, Pak. Bercandanya gak lucu, saya maunya bekerja secara profesional, Pak. Bapak kenapa juga nembak saya, emang udah cinta."

"Belum."

"Lah kok nembak!"

"Udah kita coba, aja! Yuk pulang." Alan langsung menarik lengan Nadya, dan mengajaknya berpamitan dengan Erfina.

"Terimakasih, ya Nad udah hadir. Terimakasih juga sudah mau menggantikan aku, jadi bisa cuti sebulan deh." Celetuk Erfina saat Alan dan Nadya berniat pamit ke Erfina dan suami.

Heh????

Terpopuler

Comments

T.N

T.N

😂😂😂😂

2023-05-27

0

Bismilah Hirrohmanirrohim

Bismilah Hirrohmanirrohim

nah loh..cuti nya sebulan NAD...tapi sy suka ko Thor biar Nadia beneran jatuh hati tuh sama bos Alan..

2022-12-24

1

strawberry

strawberry

bisa ae mbak nad 🤣🤣🤣...

2022-06-22

2

lihat semua
Episodes
1 JUM'AT PERTAMA
2 SANDAL JEPIT
3 TUGAS BARU
4 GAGAL WEEKEND
5 PAK DUL
6 WEEKEND KELABU
7 DOUBLE JOB
8 JULID LEVEL MAMPUS
9 BERTEMAN
10 BANYAK OMONG
11 MANTUABLE
12 PERHATIAN
13 LEMBUR
14 SAUDARA
15 PEMAKSA
16 RESEPSI
17 SAKIT
18 RUMAH SAKIT
19 TAWARAN SAKRAL
20 MENCOBA DEKAT
21 MENDADAK PACAR
22 REUNI - 1
23 REUNI-2
24 WEEKEND TERAKHIR
25 MULAI GO PUBLIC
26 CALON MANTU
27 NGAMUK
28 SEMAKIN DEKAT
29 KANGEN
30 CERITA IBU
31 SALING MENJAGA
32 AKU KETAHUAN
33 BERSAMA SAHABAT
34 OBROLAN
35 BUCIN
36 TAKUT DOSA
37 MEMANG LEBIH BAIK
38 PILIHAN
39 PERTEMUAN PERTAMA
40 GAK SAH
41 SIANG MENGEJUTKAN
42 RESTU IBU
43 DISKUSI BERAT
44 MENGHINDAR-1
45 MENCARI SOLUSI
46 MENGHINDAR-2
47 RENCANA IJAB
48 STATUS BARU
49 TERLIHAT RAPUH
50 DIANTAR PULANG
51 SAH
52 HUBUNGAN TANPA STATUS
53 KARENA FOTO
54 SENIN MENYEBALKAN
55 MENGHINDAR
56 MELEPAS KANGEN
57 JANGAN HARAP
58 KALAU ITU MAUMU
59 SAYANG, AKU CEMBURU
60 MASIH ADA RASA
61 TAMU PAGI
62 TETAP KENCAN
63 PERMINTAAN MAMA
64 TETAP PAMALI
65 FIX MANTAN
66 KESEMPATAN LUAR BIASA
67 SABAR
68 MENOLAKNYA
69 KANGEN
70 PELAKOR
71 PANAS
72 MAMA SHOFI
73 MANTU MAMA
74 GATHERING-1
75 GATHERING-2
76 SELESAI
77 SYARAT MAMA
78 LEBIH BAIK BERTEMAN
79 AKU TETAP MENUNGGU
80 GAME-1
81 GAME-2
82 JAWABAN LANGSUNG
83 MAMPUS
84 TUDUHAN UNTUK NADYA
85 SISI LAIN NADYA
86 BACK TO WORK
87 EMPAT BULANAN NAILA
88 MEYSA
89 GAK NYAMBUNG
90 AGRESIF
91 AKU CEMBURU
92 RENCANA IBU
93 DOA RAHASIA
94 DILAMAR
95 MAAF
96 MEMULAI
97 DISKUSI BERAT -1
98 DISKUSI BERAT-2
99 DISKUSI BERAT-3
100 MENGALAH
101 SELAMAT JALAN
102 TERIMAKASIH MAS FAIQ
103 MASIH BERDUKA
104 MASIH MENUNGGU
105 TAHAP MENYANGKAL
106 BERDEBAT
107 AKHIRNYA
108 HARI KITA
109 BAYAR TUNAI
110 MALAM INI
111 BEKAS
112 NASEHAT RUMAH TANGGA
113 RESEPSI
114 HEMPASKAN BIBIT PELAKOR
115 KECEPLOSAN
116 HASUTAN
117 MASIH USAHA
118 MANJA
119 PINGSAN
120 TITIK HITAM
121 MINGGU NERAKA
122 CEMBURU???
123 HUJAN
124 KELAHIRAN
125 HAPPINESS
126 JANJI BERSAMA
127 NOVEL.BARU
128 MOHON DUKUNGAN
129 PROMOSI NOVEL KEPSEK JATUH CINTA
Episodes

Updated 129 Episodes

1
JUM'AT PERTAMA
2
SANDAL JEPIT
3
TUGAS BARU
4
GAGAL WEEKEND
5
PAK DUL
6
WEEKEND KELABU
7
DOUBLE JOB
8
JULID LEVEL MAMPUS
9
BERTEMAN
10
BANYAK OMONG
11
MANTUABLE
12
PERHATIAN
13
LEMBUR
14
SAUDARA
15
PEMAKSA
16
RESEPSI
17
SAKIT
18
RUMAH SAKIT
19
TAWARAN SAKRAL
20
MENCOBA DEKAT
21
MENDADAK PACAR
22
REUNI - 1
23
REUNI-2
24
WEEKEND TERAKHIR
25
MULAI GO PUBLIC
26
CALON MANTU
27
NGAMUK
28
SEMAKIN DEKAT
29
KANGEN
30
CERITA IBU
31
SALING MENJAGA
32
AKU KETAHUAN
33
BERSAMA SAHABAT
34
OBROLAN
35
BUCIN
36
TAKUT DOSA
37
MEMANG LEBIH BAIK
38
PILIHAN
39
PERTEMUAN PERTAMA
40
GAK SAH
41
SIANG MENGEJUTKAN
42
RESTU IBU
43
DISKUSI BERAT
44
MENGHINDAR-1
45
MENCARI SOLUSI
46
MENGHINDAR-2
47
RENCANA IJAB
48
STATUS BARU
49
TERLIHAT RAPUH
50
DIANTAR PULANG
51
SAH
52
HUBUNGAN TANPA STATUS
53
KARENA FOTO
54
SENIN MENYEBALKAN
55
MENGHINDAR
56
MELEPAS KANGEN
57
JANGAN HARAP
58
KALAU ITU MAUMU
59
SAYANG, AKU CEMBURU
60
MASIH ADA RASA
61
TAMU PAGI
62
TETAP KENCAN
63
PERMINTAAN MAMA
64
TETAP PAMALI
65
FIX MANTAN
66
KESEMPATAN LUAR BIASA
67
SABAR
68
MENOLAKNYA
69
KANGEN
70
PELAKOR
71
PANAS
72
MAMA SHOFI
73
MANTU MAMA
74
GATHERING-1
75
GATHERING-2
76
SELESAI
77
SYARAT MAMA
78
LEBIH BAIK BERTEMAN
79
AKU TETAP MENUNGGU
80
GAME-1
81
GAME-2
82
JAWABAN LANGSUNG
83
MAMPUS
84
TUDUHAN UNTUK NADYA
85
SISI LAIN NADYA
86
BACK TO WORK
87
EMPAT BULANAN NAILA
88
MEYSA
89
GAK NYAMBUNG
90
AGRESIF
91
AKU CEMBURU
92
RENCANA IBU
93
DOA RAHASIA
94
DILAMAR
95
MAAF
96
MEMULAI
97
DISKUSI BERAT -1
98
DISKUSI BERAT-2
99
DISKUSI BERAT-3
100
MENGALAH
101
SELAMAT JALAN
102
TERIMAKASIH MAS FAIQ
103
MASIH BERDUKA
104
MASIH MENUNGGU
105
TAHAP MENYANGKAL
106
BERDEBAT
107
AKHIRNYA
108
HARI KITA
109
BAYAR TUNAI
110
MALAM INI
111
BEKAS
112
NASEHAT RUMAH TANGGA
113
RESEPSI
114
HEMPASKAN BIBIT PELAKOR
115
KECEPLOSAN
116
HASUTAN
117
MASIH USAHA
118
MANJA
119
PINGSAN
120
TITIK HITAM
121
MINGGU NERAKA
122
CEMBURU???
123
HUJAN
124
KELAHIRAN
125
HAPPINESS
126
JANJI BERSAMA
127
NOVEL.BARU
128
MOHON DUKUNGAN
129
PROMOSI NOVEL KEPSEK JATUH CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!