SANDAL JEPIT

Sebagai staf keuangan pastilah dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Hampir tiap hari meneliti laporan mingguan dari berbagai devisi. Belum lagi kalau bukti pengeluaran dan laporan berbeda, mumet dah tuh otak. Panas ngebul.

"Pak, devisi marketing laporan Minggu ini belum setor." Lapor Nadya kepada Erick. Dalam kubikel itu memang manajer dan staf bergabung jadi satu. Gadis itu masih meneliti laporan devisi produksi yang belum selesai dari kemarin. Devisi ini memang paling banyak yang perlu diteliti. Sehingga Nadya biasanya minta bantuan Ersa, staf keuangan yang mendapat bagian penggajian karyawan.

"Selalu, obrak aja di grup, Nad." .

Nadya hanya mengangguk, segera mengirim pengumuman ke group marketing, memanggil Endru, manajer marketing.

/Selamat pagi Pak Endru, mohon laporan keuangan periode Minggu kedua bulan Juli segera dilaporkan ke kami, Terimakasih 🙏🙏🙏/

/Sore ya sayang, saya lagi di lapangan/

Nadya mendengus kesal, candaan seperti ini mah biasa aja, hanya saja malas sekali kalau di group umum. Fans berat Pak Endru bisa saja mencakar atau menjadikan bahan ghibah.

"Pak bisa gak sih, Pak Endru gak usah bilang sayang-sayang. Merinding disko nih." Gerutu Nadya, padahal gadis ini sibuk dengan laporan keuangan tapi masih bisa melirik pesan masuk di group marketing.

"Terima aja lah, resiko gadis cantik, Sholehah dan jomblo." Sambung Ersa di meja seberang.

"Mbak Ersaaaaaa!" rengek Nadya, memang di bagian keuangan ini Nadya merupakan anggota yang paling muda, dia juga sering diledekin Erick hingga menangis. Anggap aja dijadikan hiburan di tengah-tengah melototin angka.

Sembari terkekeh, pasukan keuangan itu kembali fokus dengan pekerjaan masing-masing. Ruangan sepi senyap, tak ada suara apapun kecuali bunyi ketikan, atau scroll mouse, ataupun membuka kertas halaman demi halaman.

Ting

Ponsel Erick berbunyi, tangan kanannya yang baru melepas pena, segera membuka pesan horor, karena Rilo yang mengirim pesan itu. Orang penting nomor dua di perusahaan ini tiba-tiba menghubunginya. Ada apa???

/Setelah makan siang, tolong kamu dan staf kamu yang bernama Nadya menemui saya di ruangan bos, terimakasih/

Erick mengerutkan dahi, biasanya dia dipanggil seorang diri terkait perputaran keuangan di perusahan ini, tapi sekarang malah diminta mengajak staffnya lagi. Aneh.

"Nad, nanti temani saya ke ruangan bos!" titahnya.

Nadya hanya mengangguk saja, tapi detik berikutnya ia baru sadar dengan ucapan Erick, "Apa pak, ke ruangan bos? ngapain?"

"Ck....baru sadar." Sindir Erick, "Gak tahu, aneh juga, gak diminta bawa laporan lagi." Gerutu Erick dengan meneruskan pekerjaannya.

Nadya hanya menghembuskan nafas pelan, lalu mengedikkan bahu dan segera menyelesaikan pekerjaannya sebelum makan siang. Yap...kalau sudah di ruangan bos, kemungkinan besar akan lama dan ia tidak mau lembur ataupun membawa pekerjaan ke rumah.

Tepat pukul 12 teng, Nadya menuju ke mushola kantor, tepatnya di lantai 1 dekat dengan kantin kantor. Sengaja Nadya memilih sholat di mushola daripada di ruangannya, karena hari itu dia tidak membawa bekal sehingga mau tidak mau ia makan di kantin kantor yang harganya murah meriah. Maklum lah, meskipun gajinya sudah 10 juta, tapi Nadya hanya mengambil dua juta saja untuk kebutuhan sehari-hari dan keperluannya. Selebihnya ia memberikan kepada ibunya untuk biaya rumah tangga dan kuliah sang adik yang kini sudah semester 3.

Bersama Mini, teman seangkatan saat masuk kantor ini tapi beda devisi, keduanya khusyuk menjalankan sholat dhuhur.

"Mbak Erfina habis ini nikah ya, Min?" tanya Nadya saat beriringan menuju kantin. Pasalnya sebelum jam istirahat tadi, OB membagikan undangan Erfina pada tiap devisi.

"Iya, tadi kayaknya undangannya sudah disebar. Kamu mau kasih apa, Nad, uang apa barang waktu datang ke resepsinya?" tanya Mini, karena bingung juga mau membawa apa saat hadir nanti. Uang? berapa? mau barang tapi apa , bingung juga.

"Lingerie aja gimana?" usul Nadya sambil berbisik, dan menahan tawa. Ia juga tak tahu kenapa tiba-tiba terlintas baju haram itu, "Kita patungan."

"Beli yang sekalian mehong aja ya." Lanjut Mini sepertinya ia setuju juga dengan ide Nadya. Keduanya memang dari keluarga menengah, bekerja di perusahaan ternama seperti ini berniat untuk meningkatkan taraf hidupnya dan keluarga. Alhasil setiap ada kondangan keduanya sering sekali patungan untuk memberi kado.

Nasi, ayam goreng serta sayur asem dipilih sebagai menu makan siang keduanya, dilengkapi dengan teh hangat, dua gadis sederhana itu menyantap makan siang sembari memilih baju haram apa yang akan dijadikan kado untuk Erfina.

"Astaghfirullah, mending gak usah pakai baju, Min. Astaghfirullah." Nadya berkali-kali istighfar, pasalnya Mini sudah membuka marketplace yang berlogo oranye dengan kata kunci lingerie di kolom pencarian. Sontak saja Nadya kaget dengan gambar yang keluar, begitu risih melihat baju tidur sexi kurang bahan. "Awas Lo kado gue kayak gini, Min." Ancam Nadya sewot, badannya merinding membayangkan dirinya memakai baju begituan. Hem...

"Lagian Lo mau kewong sama siapa?" tanya Mini sambil menonyor pipi Nadya. "Lo nikah gue udah jadi istri pak direktur tampan itulah, ntar Lo gue kado paket bulan madu lah."

"Masih lama dong!" sindir Nadya yang menanggapi khayalan Mini, sontak saja gadis manis itu kembali menonyor pipi Nadya yang masih ada kunyahan makan siangnya.

"Sialan!" protes Mini. Tangan kiri Mini masih mencari lingeri mana yang cocok dikantong mereka tapi masih pantas dijadikan kado.

"Warna apa nih?" Mini sepertinya sudah mendapatkan barang incaran. "Mbak Erfina kan putih ya, kasih warna menyala aja ya, merah, pasti menggoda." Ujarnya diiringi cekikikan, mungkin Mini juga sedang membayangkan hal liar.

"Otak Lo, Min!" cecar Nadya ketus. "Boleh juga merah," lanjutnya. Mini pun segera check-out dan menuliskan alamat kantornya.

"Jatuhnya iuran berapa nih?" tanya Nadya yang baru selesai makan siang."

"Lo bayar gue 150ribu, free ongkir juga."

"Cash atau mau gue transfer?" tanya Nadya lagi yang siap membuka mobile bankingnya.

"Transfer aja!"

Nadya pun segera mentransfer, baru selesai urusan transfer, layar ponsel tertera Pak Erick Kantor.

"Halo, iya pak?" jawab Nadya spontan.

"Saya sudah di ruangan bos, segera ke sini, ditunggu."

"Lah katanya habis makan siang, Pak."

"Cepet ke sini, tanpa bantahan."

Kalau sudah ada embel-embel tanpa bantahan, mana bisa Nadya ngeles. Ia pun segera membayar makan siangnya dan titip mukenah pada Mini. Setelah itu langsung masuk ke lift menuju lantai 8, ruang CEO berada.

Tok..tok..tok...

Nadya langsung mengetuk pintu saja, mbak sekertaris gak ada di tempat, maklumlah masih jam istirahat.

"Masuk!" suara bosnya mempersilahkan.

Nadya membuka pintu dengan pelan, ada tiga pria yang Masya Allah bikin ngiler berada di sana, ganteng sempurna. Dua warga lokal, satu warga lokal rasa internasional, duh apa sih!!!

"Maaf, saya terlambat." Ucap Nadya sopan dengan menundukkan kepala, ia merasa kurang nyaman ditatap ketiga pria itu.

"Duduk Nad!" ujar Erick dengan menepuk sofa, posisi paling gak aman dan nyaman, di samping Erick dan berhadapan langsung dengan bos muda itu. Nadya hanya pasrah dan duduk di samping Erick tanpa protes.

"Nad, mungkin kamu bertanya-tanya kan, kenapa kamu ikut Pak Erick dipanggil bos?" tanya Rilo to the poin.

"Iya!" jawab Nadya tegas namun dengan nada sopan.

"Jadi gini, Nad. Erfina kan mau cuti, lama lagi, tiga minggu, maka saya rekomendasikan kamu untuk menggantikan posisi Erfina sementara." Tutur Rilo.

Nadya sontak melihat Rilo tak suka, menjadi sekertaris? Ya elah, bukan keahliannya Nadya banget. "Kok saya?" dari sekian pertanyaan kenapa bisa nyeplos itu juga sih. Sampai pak bos pun menautkan alisnya, merasa ditolak dengan pertanyaan Nadya barusan.

"Biar kamu selamat dari perangkap Erick." Jawab Rilo seenaknya. Erick tak terima dong, dia kan tipe laki-laki setia, setiap tikungan ada. "Bercanda kali, Rick!" lanjut Rilo yang melihat pelototan Erick.

"Saya tidak ada background sekertaris, Pak!" jelas Nadya, berusaha menolak posisi itu. Bodoh memang, semua karyawan perempuan malah ingin di posisi itu, biar dekat dengan pak bos minim senyum itu.

"Nanti saya ajari, gak lama juga, cuma tiga minggu!" bujuk Rilo dengan keramahannya.

"Cih... keluar kandang kadal, masuk lubang buaya!" cibir Erick yang tahu niat Rilo dibalik kalimat nanti saya ajari.

"Diam Lo kadal!" Cetus Rilo emosi.

Ehemmmm

Kadal dan buaya bungkam, kompak juga melipat senyumannya ketika suara deheman itu muncul.

"Gak ada bantahan, apapun alasan dibalik penunjukan kamu menjadi sekertaris sementara harus kamu terima, titik."

"Baik!" Nadya dengan terpaksa menerimanya, ia tak tahan dengan tatapan tajam sang bos, bahkan sejak tadi ia berusaha menunduk, karena sepertinya bos Alan sedang menguliti karakter Nadya.

"Yah...hilang deh hiburan di ruangan gue. Sakitnya!" Erick melas, ia menyandarkan badan lemasnya di sofa, gadis cantik nan Sholeha nya harus berpisah sementara.

"Gak usah lebay Lo, Rick!" titah Alan, bos muda itu kembali menatap Nadya lagi. "Nanti kalau jadi sekertaris saya pakai sepatu bukan sandal jepit, bikin malu."

Nadya sontak melihat ke bawah, ia melotot sempurna karena baru tersadar kakinya hanya beralaskan sandal jepit. Amsyoooong.

"

Terpopuler

Comments

Diandra Handayani

Diandra Handayani

cerita nya bagus,, langsung berakhir dgn kebahagiaan lg,, jd ga nunggu" bacanya langsung end,, dan bahagia,,

2023-10-19

0

uutarum

uutarum

aku kl istirahat pake sandal jepit, sampe dipanggil ke kantor direktur.. kirain mau diomelin, ternyata dikasih sepatu 😂😂😂

2023-03-26

1

sintia azzahra

sintia azzahra

cerita bagus tp yg like dikit bgt😢

2022-01-08

2

lihat semua
Episodes
1 JUM'AT PERTAMA
2 SANDAL JEPIT
3 TUGAS BARU
4 GAGAL WEEKEND
5 PAK DUL
6 WEEKEND KELABU
7 DOUBLE JOB
8 JULID LEVEL MAMPUS
9 BERTEMAN
10 BANYAK OMONG
11 MANTUABLE
12 PERHATIAN
13 LEMBUR
14 SAUDARA
15 PEMAKSA
16 RESEPSI
17 SAKIT
18 RUMAH SAKIT
19 TAWARAN SAKRAL
20 MENCOBA DEKAT
21 MENDADAK PACAR
22 REUNI - 1
23 REUNI-2
24 WEEKEND TERAKHIR
25 MULAI GO PUBLIC
26 CALON MANTU
27 NGAMUK
28 SEMAKIN DEKAT
29 KANGEN
30 CERITA IBU
31 SALING MENJAGA
32 AKU KETAHUAN
33 BERSAMA SAHABAT
34 OBROLAN
35 BUCIN
36 TAKUT DOSA
37 MEMANG LEBIH BAIK
38 PILIHAN
39 PERTEMUAN PERTAMA
40 GAK SAH
41 SIANG MENGEJUTKAN
42 RESTU IBU
43 DISKUSI BERAT
44 MENGHINDAR-1
45 MENCARI SOLUSI
46 MENGHINDAR-2
47 RENCANA IJAB
48 STATUS BARU
49 TERLIHAT RAPUH
50 DIANTAR PULANG
51 SAH
52 HUBUNGAN TANPA STATUS
53 KARENA FOTO
54 SENIN MENYEBALKAN
55 MENGHINDAR
56 MELEPAS KANGEN
57 JANGAN HARAP
58 KALAU ITU MAUMU
59 SAYANG, AKU CEMBURU
60 MASIH ADA RASA
61 TAMU PAGI
62 TETAP KENCAN
63 PERMINTAAN MAMA
64 TETAP PAMALI
65 FIX MANTAN
66 KESEMPATAN LUAR BIASA
67 SABAR
68 MENOLAKNYA
69 KANGEN
70 PELAKOR
71 PANAS
72 MAMA SHOFI
73 MANTU MAMA
74 GATHERING-1
75 GATHERING-2
76 SELESAI
77 SYARAT MAMA
78 LEBIH BAIK BERTEMAN
79 AKU TETAP MENUNGGU
80 GAME-1
81 GAME-2
82 JAWABAN LANGSUNG
83 MAMPUS
84 TUDUHAN UNTUK NADYA
85 SISI LAIN NADYA
86 BACK TO WORK
87 EMPAT BULANAN NAILA
88 MEYSA
89 GAK NYAMBUNG
90 AGRESIF
91 AKU CEMBURU
92 RENCANA IBU
93 DOA RAHASIA
94 DILAMAR
95 MAAF
96 MEMULAI
97 DISKUSI BERAT -1
98 DISKUSI BERAT-2
99 DISKUSI BERAT-3
100 MENGALAH
101 SELAMAT JALAN
102 TERIMAKASIH MAS FAIQ
103 MASIH BERDUKA
104 MASIH MENUNGGU
105 TAHAP MENYANGKAL
106 BERDEBAT
107 AKHIRNYA
108 HARI KITA
109 BAYAR TUNAI
110 MALAM INI
111 BEKAS
112 NASEHAT RUMAH TANGGA
113 RESEPSI
114 HEMPASKAN BIBIT PELAKOR
115 KECEPLOSAN
116 HASUTAN
117 MASIH USAHA
118 MANJA
119 PINGSAN
120 TITIK HITAM
121 MINGGU NERAKA
122 CEMBURU???
123 HUJAN
124 KELAHIRAN
125 HAPPINESS
126 JANJI BERSAMA
127 NOVEL.BARU
128 MOHON DUKUNGAN
129 PROMOSI NOVEL KEPSEK JATUH CINTA
Episodes

Updated 129 Episodes

1
JUM'AT PERTAMA
2
SANDAL JEPIT
3
TUGAS BARU
4
GAGAL WEEKEND
5
PAK DUL
6
WEEKEND KELABU
7
DOUBLE JOB
8
JULID LEVEL MAMPUS
9
BERTEMAN
10
BANYAK OMONG
11
MANTUABLE
12
PERHATIAN
13
LEMBUR
14
SAUDARA
15
PEMAKSA
16
RESEPSI
17
SAKIT
18
RUMAH SAKIT
19
TAWARAN SAKRAL
20
MENCOBA DEKAT
21
MENDADAK PACAR
22
REUNI - 1
23
REUNI-2
24
WEEKEND TERAKHIR
25
MULAI GO PUBLIC
26
CALON MANTU
27
NGAMUK
28
SEMAKIN DEKAT
29
KANGEN
30
CERITA IBU
31
SALING MENJAGA
32
AKU KETAHUAN
33
BERSAMA SAHABAT
34
OBROLAN
35
BUCIN
36
TAKUT DOSA
37
MEMANG LEBIH BAIK
38
PILIHAN
39
PERTEMUAN PERTAMA
40
GAK SAH
41
SIANG MENGEJUTKAN
42
RESTU IBU
43
DISKUSI BERAT
44
MENGHINDAR-1
45
MENCARI SOLUSI
46
MENGHINDAR-2
47
RENCANA IJAB
48
STATUS BARU
49
TERLIHAT RAPUH
50
DIANTAR PULANG
51
SAH
52
HUBUNGAN TANPA STATUS
53
KARENA FOTO
54
SENIN MENYEBALKAN
55
MENGHINDAR
56
MELEPAS KANGEN
57
JANGAN HARAP
58
KALAU ITU MAUMU
59
SAYANG, AKU CEMBURU
60
MASIH ADA RASA
61
TAMU PAGI
62
TETAP KENCAN
63
PERMINTAAN MAMA
64
TETAP PAMALI
65
FIX MANTAN
66
KESEMPATAN LUAR BIASA
67
SABAR
68
MENOLAKNYA
69
KANGEN
70
PELAKOR
71
PANAS
72
MAMA SHOFI
73
MANTU MAMA
74
GATHERING-1
75
GATHERING-2
76
SELESAI
77
SYARAT MAMA
78
LEBIH BAIK BERTEMAN
79
AKU TETAP MENUNGGU
80
GAME-1
81
GAME-2
82
JAWABAN LANGSUNG
83
MAMPUS
84
TUDUHAN UNTUK NADYA
85
SISI LAIN NADYA
86
BACK TO WORK
87
EMPAT BULANAN NAILA
88
MEYSA
89
GAK NYAMBUNG
90
AGRESIF
91
AKU CEMBURU
92
RENCANA IBU
93
DOA RAHASIA
94
DILAMAR
95
MAAF
96
MEMULAI
97
DISKUSI BERAT -1
98
DISKUSI BERAT-2
99
DISKUSI BERAT-3
100
MENGALAH
101
SELAMAT JALAN
102
TERIMAKASIH MAS FAIQ
103
MASIH BERDUKA
104
MASIH MENUNGGU
105
TAHAP MENYANGKAL
106
BERDEBAT
107
AKHIRNYA
108
HARI KITA
109
BAYAR TUNAI
110
MALAM INI
111
BEKAS
112
NASEHAT RUMAH TANGGA
113
RESEPSI
114
HEMPASKAN BIBIT PELAKOR
115
KECEPLOSAN
116
HASUTAN
117
MASIH USAHA
118
MANJA
119
PINGSAN
120
TITIK HITAM
121
MINGGU NERAKA
122
CEMBURU???
123
HUJAN
124
KELAHIRAN
125
HAPPINESS
126
JANJI BERSAMA
127
NOVEL.BARU
128
MOHON DUKUNGAN
129
PROMOSI NOVEL KEPSEK JATUH CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!