BENGKEL CINTA
Cinta Paramitha,20th.Seorang gadis desa yang masih lugu dan polos,tapi walaupun begitu dia tetap tidak mudah di tipu daya.Dia hanya tinggal berdua bersama kakeknya,Ayahnya meninggal saat Cinta masih berusia tiga tahun sedangkan ibunya meninggal dua tahun yang lalu.
Fauzan,22tahun.kekasih dari Cinta dan Cinta begitu mencintainya.Tapi saat baru setengah tahun mereka pacaran Fauzan malah menikah dengan wanita lain.
Prabu mahardika,28tahun.Anak dari pasangan Dodi mahardika dan Putri soraya.Keluarga yang terbilang cukup kaya di kota.
***Selamat Membaca****
Panas matahari begitu terik,membuat orang yang tidak mempunyai kepentingan malas untuk keluar rumah.Begitu pula dengan Cinta,dia hanya duduk diam di dalam rumah sambil menonton tivi.
"Cinta kamu sudah makan siang?" tanya Kakek yang baru pulang bekerja sambil melepas topi dan menyangkutkannya di paku yang ada didinding.
"Sudah Kek,Kakek sudah makan?" Cinta balik bertanya.
"Kakek makan di tempat kerja tadi,kebetulan Bos pemilik tambak tempat kakek bekerja datang dan mengajak kami untuk makan siang bersama" tutur Kakek.
"Kakek duduk dulu biar Cinta buatkan teh untuk Kakek" kata Cinta sambil beranjak dari duduknya.
Kakek duduk di kursi sambil mengipasi tubuhnya pakai kipas yang terbuat dari anyaman bambu.
"Ini Kek tehnya" Cinta menaruh teh di atas meja.
"Terima kasih nak" ucap Kakek.
"Kek,Cinta boleh gak ikut sukma bekerja di kota? Cinta dengar dari Bi odah katanya besok Sukma pulang dari kota" tutur Cinta.
"Cinta dengarkan Kakek,Kamu boleh pergi kemana saja,kamu boleh kerja dimana saja tapi tidak dengan Sukma" jawab Kakek tegas.
"Kakek selalu bicara begitu tanpa menjelaskan alasannya.Cinta juga ingin seperti yang lain kek punya ponsel bagus,pakaian bagus dan juga Cinta ingin bantu Kakek" tutur Cinta.
"Nanti kamu akan mengerti mengapa Kakek melarangmu nak" kata Kakek.
"Ya sudah kalo gitu Kakek mau pergi kerja lagi,jam istirahat kakek sudah habis" kata Kakek sambil mengambil topi yang tadi di sangkutkan di dinding.
Cinta kembali menonton tivinya hingga tidak sadar dia tertidur dengan tivi yang masih menyala.
Tok tok tok
"Neng Cinta...Neng" Seru seseorang sambil menggedor pintu rumah Cinta.
Cinta terbangun dari tidurnya dan menoleh ke arah jam yang ada di dinding,sudah jam tiga sore.
Tok tok tok
"Cinta" teriak orang dari luar sambil menggedor-gedor pintu.
Cinta berjalan kearah pintu dan membukanya.
Ceklek
"Oh Bi Ijah,ada apa Bi ganggu Cinta lagi tidur aja" kata Cinta lalu kembali duduk di kursinya.
"Ini si eneng di bangunin malah ngoceh,mau ikut Bibi tidak ke tambak.Bibi di suruh bantu masak sama penjaga tambak,katanya pemilik tambak datang dari kota" tutur Bi Ijah.
"Males ah Bi,pasti disana banyak laki-laki" kata Cinta.
"Gimana gak jadi perawan tua,keluar rumah gak mau,ketemu sama laki-laki aja gak mau" Bi Ijah mengomel.
"Udah Bibi kalo mau pergi ya pergi aja,Cinta mau masak di rumah aja untuk makan malam Kakek" kekeh Cinta.
"Hemmmm...ya sudah kalo gitu mah,Bibi pergi dulu ya" Bi Ijah pamit.
"Baru usia 20 tahun dah di bilang perawan tua,gini ni kalo tinggal di kampung coba kalo di kota perempuan-perempuan disana sibuk bekerja sampai usia mereka di atas 20 tahun,gak ada tuh yang bilang perawan tua" Kata Cinta sambil mengomel.
Cinta pergi ke dapur untuk memasak makan malam,dapur yang cukup kecil hanya ada kompor satu tungku,rak piring kecil,satu kursi panjang dan satu meja untuk menaruh makanan.
Cinta mulai meracik bumbu untuk menumis kangkung dan goreng tempe.Menu sederhana tapi sangat nikmat menurut Cinta.
"Assalamualaikum"
Ucap seseorang dari pintu depan.
Cinta ke depan untuk melihat siapa yang datang.
"Eh Bi Odah,masuk Bi" kata Cinta.
"Disini aja Neng,Bibi cuma mampir sebentar" kata Bi odah.
"Ada perlu apa Bi?" tanya Cinta.
"Begini Neng Cinta,tadi Sukma telpon Bibi dan nanyain kamu jadi gak mau ikut ke kota,kata Sukma majikannya lagi butuh pembantu tambahan" tutur Bi Odah.
"Aduh gimana ya Bi,bukannya Cinta gak mau ikut sama Sukma tapi Cinta gak diizinin sama Kakek" tutur Cinta.
"Oh ya udah kalo gitu Mah,jadi Bibi bisa ajak si Yani,soalnya kata Yani dia mau ikut sama Sukma ke kota,kalo gitu Bibi pamit dulu ya Neng mau ke rumah Yani dulu" kata Bi Odah.
Cinta kembali ke dapur dan melanjutkan lagi masak memasaknya.
"Cinta itu gosong tempenya" teriak Kakek yang baru masuk ke dalam rumah dan mencium bau gosong.
"Aduh gimana ni Kek,mana tinggal ini stok makanan kita" kata Cinta sambil mematikan kompornya.
"Apa yang kamu pikirkan Cinta,ampe ngelamun begitu?" tanya Kakek.
"Gak mikirin apa-apa kok Kek" jawab Cinta lirih.
"Kamu mikirin Fauzan?" tanya Kakek.
"Udah dua minggu Kang Fauzan gak bisa di hubungi Kek" jawab Cinta sambil duduk di kursi panjang yang ada di dapur.
Kakek mendekati Cinta dan duduk di sampingnya.
"Apa kamu benar-benar mencintainya Nak?" Kakek bertanya lagi.
Cinta menganggukkan kepalanya lalu menunduk.
"Tapi Juragan Arya dan Bu Ningrum tidak merestui hubungan kami Kek" tutur Cinta.
"Kamu akan tetap mengharapkannya? Fauzan anak orang kaya di kampung ini Nak dan dia juga sekarang sedang kuliah di kota apa kamu yakin dia tidak selingkuh di kota?" tanya Kakek.
"Cinta gak tau Kek,tapi Kang Fauzan bilang setelah wisuda mau melamar Cinta" jawab Cinta.
"Jangan terlalu berharap Kakek takut kamu kecewa" pesan Kakek.
"Kamu tidak perlu masak,Bi Ijah tadi kasih kakek nasi dan lauk untuk kita makan malam ini,Kakek mau mandi dulu ya karena kakek belum sempet shalat ashar tadi" kata Kakek sambil beranjak dari duduknya.
"Iya Kek,Cinta gak shalat karena lagi datang bulan" kata Cinta.
Kakek masuk kekamar mandi yang ada di dekat dapur,sedangkan Cinta duduk di kursi yang ada di halaman belakang rumahnya.
Cukup lama Cinta duduk termenung di belakang rumah sampe nggak sadar hari sudah mulai malam dan matahari mulai terbenam.
"Cinta udah maghrib,ayo masuk" ajak Kakek.
"Iya Kek"
Cinta berjalan masuk kedalam rumahnya dan langsung ke kamar mandi,Cinta baru sadar kalo dia belum mandi.
Kakek duduk di ruang tivi sambil menikmati kopi buatannya,tidak lama cinta datang menghampirinya.
"Kakek shalat maghrib di masjid trus habis itu mau ke tambak lagi,makanlah duluan jangan nunggu kakek karena kakek pulang malam" tutur Kakek.
"Kakek nanti makan dimana?" tanya Cinta.
"Kakek makan di tambak,seperti biasa kalo si Bos datang suka bikin acara makan-makan" jawab Kakek.
"Pintunya Cinta kunci ya kek,habis makan Cinta mau langsung tidur.Kakek jangan lupa bawa kunci cadangan" kata Cinta.
Kakek keluar dari rumah lalu pergi ke masjid untuk shalat berjamaah dengan warga kampung lainnya.Setelah selesai shalat maghrib berjamaah Kakek bersama warga yang lain langsung pergi ke tambak udang yang ada di kampung itu.Hampir seluruh warga laki-laki di kampung Cinta bekerja di tambak.
"Pak johar gimana kabarnya sehat?" tanya Prabu yang berjalan beriringan dengan Kakek Cinta.
"Alhamdulillah sehat nak"ucap Kakek.
"Nak Prabu sendiri bagaimana kabarnya,tumben kali ini ikut sama Si Bos kemari?" kakek balik bertanya.
"Seperti yang Pak Johar lihat,saya baik-baik saja" jawab Prabu.
"Sudah berapa lama Nak Prabu bekerja ikut Si Bos?" tanya kakek lagi.
"Udah lama Pak,hampir sepuluh tahunan lebih lah Pak" jawab Prabu.
"Kakek salut sama kamu Prabu,masih muda,tampan tapi kok mau kerja jadi supir pengangkut pasir dan juga hasil panenan" kata Kakek.
"Saya mah kerja apa aja bisa Pak,jadi tukang bangunan juga bisa" jata Prabu sambil tersenyum.
Karena asyiknya mengobrol tidak terasa mereka sudah sampe ke tambak.
"Pak Johar Prabu tinggal ke belakang dulu ya,Prabu mau ganti baju.Karena habis makan nanti Prabu mau ke kolam ikut panen sama yang lain" pamit Prabu.
"Iya nak silahkan,Kakek juga mau gabung sama warga-warga yang lain" kata Kakek.
"Selamat malam Pak Johar" sapa pemilik tambak.
"Tuan Dodi,selamat malam Tuan" Kakek membalas sapaan pemilik tambak.
"Panggil Dodi saja Pak,usia saya jauh di bawah Pak Johar" kata Pemilik tambak dengan sopan.
"Eh Papi di cariin kemana-mana ternyata ada disini"kata seorang wanita yang baru datang menghampiri Kakek dan Pak Dodi.
"Pak Johar kenalkan ini istri saya namanya Putri" kata Pak Dodi memperkenalkan istrinya pada kakek.
"Saya Johar Nyonya"kata kakek memperkenalkan diri.
" Panggil saja saya Putri Pak Johar" kata Bu Putri sambil mengajak Kakek bersalaman.
"Ayo pak Johar gabung sama yang lain kita makan bersama" ajak Bu Putri.
"Mari Pak" ucap Pak Dodi.
"Baiklah nak,mari" ucap Kakek.
Suasana di tambak sangat ramai,setiap orang yang bekerja di tambak datang bersama keluarga mereka kecuali Kakek.
Bu putri mengambil makanan lalu duduk di samping suaminya dan Pak Johar.
"Setiap ada acara disini Pak Johar selalu datang sendiri,apa Bapak sudah tidak punya keluarga?" tanya Pak Dodi di sela-sela makan mereka.
"Saya punya seorang cucu perempuan,tapi dia susah di ajak keluar rumah.Dia hanya keluar jika ada perlu saja" jawab Kakek.
"Bagus dong Pak jadi gak terbawa pergaulan yang kurang baik,kayak mereka tu yang pada kecentilan godain si Prabu dan Handi" Bu Putri menimpali sambil menunjuk para gadis yang sibuk menggoda Prabu dan Handi,temannya Prabu.
Selesai makan para warga melanjutkan acara selanjutnya yaitu panen udang,terlihat pancaran bahagia dari wajah-wajah mereka.
" Nak Dodi,Bapak pamit dulu ya sudah larut malam.Kasihan Cucu saya sendiri di rumah,apalagi hampir seluruh warga kampung berada disini" tutur kakek.
"Silahkan Pak,sampaikan salam saya untuk cucu Pak Johar" ucap Pak Dodi.
Kakek langsung keluar dari area tambak dan berjalan menuju rumahnya.
"Assalamualaikum" ucap Kakek sambil masuk kedalam rumah.
Kakek mengecek Cinta di kamarnya,Cinta sudah tertidur pulas di kasurnya.Kakek melihat jam yang ada di meja Cinta sudah jam sebelas malam.Kakek keluar dari kamar Cinta lalu berjalan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih lalu berwudhu,kakek tadi belum sempat shalat isya.
Setelah selesai berwudhu kakek langsung masuk kedalam kamarnya untuk melaksanakan shalat isya yang tertunda.Selesai shalat kakek merebahkan tubuhnya di atas kasur.
"Lihatlah putrimu Mirna dia tidak seperti gadis-gadis di luar sana,dia lebih suka duduk dirumah menonton tivi"gumam kakek sambil melihat kearah foto ibunya Cinta yang ada di meja kakek.Tidak lama kakekpun tertidur karena memang sudah mengantuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Nilam Nuraeni
Cinta masih mending usia 20 tahun, nah aku usia 18 udah di sebut perawan tua gara-gara semua teman di kampung udah pada nikah🤧
2021-12-16
3
Adinda Ashif
halo kak.. semangat ya
2021-12-14
1
Santai Dyah
lnjut thor
2021-12-01
1