Tawaran Papa Prabu

Cinta masih sibuk memasak,Prabu sudah lebih dulu pergi ke bengkel.

"Cinta mana?" tanya Handi yang baru datang.

"Di belakang,masih masak" jawab Prabu.

"Cie...enaknya ada yang masakin" ledek Handi.

"Apaan sih" kata Prabu.

"Pak Adi belum datang?" tanya Handi.

"Belum,mungkin sebentar lagi" jawab Prabu.

Prabu mulai mengerjakan apa yang menjadi tugasnya.Walau terbilang kecil tapi bengkel Prabu selalu rame dan Prabu juga mempunyai lima karyawan yang membantunya di bengkel.

"Maaf Mas Prabu saya telat,tadi anter istri dulu berobat ke puskesmas" kata Pak Adi yang baru saja datang.

"Sakit apa istrinya Pak Adi?" tanya Handi.

"Biasalah Mas Handi,maagnya kambuh" jawab Pak Adi.

Cinta tiba-tiba datang ke bengkel dalam keadaan sudah rapi.

"Mas Prabu ikut Cinta sebentar yok" ajak Cinta.

"Sudah selesai masaknya?" tanya Prabu.

"Udah dari tadi" jawab Cinta.

"Tapi Mas masih kerja nih,ada apa sih?" tanya Prabu.

"Ada orang tu di rumah katanya orang suruhan Papanya Mas Prabu" jawab Cinta.

Prabu mengikuti Cinta menuju ke rumahnya,kemudian menemui orang yang di maksud Cinta tadi.

"Ada apa Pak?" tanya Prabu.

"Ini Mas mau antar barang pesanan atas nama Pak Dodi katanya suruh antar kesini" jawab Orang itu.

"Ya udah bawa masuk" kata Prabu.

Orang itupun menurunkan barang pesanan Pak Dodi dan membawanya masuk ke rumah Prabu.

"Mas kok banyak amat.Kulkas,mesin cuci,meja makan ini semua Mas yang minta?" tanya Cinta.

"Enggak...Mas gak minta apa-apa sama Papa dan Mama.Kemaren Mas cuma telpon Mama trus nanya toko yang menjual alat kebutuhan rumah yang murah di mana,Mas bilang mau beli penanak nasi sama blender,udah itu doang.Mama bilang gak usah beli karena Mama punya lebih di rumah" tutur Prabu.

"Tolong di tanda tangani Mas surat tanda terimanya" kata orang itu.

Prabu menandatangani surat itu dan orang itu pun langsung pergi.

"Ayo masuk" Prabu mengajak Cinta masuk ke dalam Rumah.

Tiba-tiba Handi datang sambil berteriak memanggil nama Cinta.

"Cinta...Cin" teriak Handi.

"Apaan sih,udah kayak di hutan aja" protes Prabu.

"Di bengkel ada cowok yang waktu itu bikin Cinta nangis" jawab Handi.

"Kang Fauzan maksud Kak Handi?" tanya Cinta.

"Iya,dia cari kamu tuh di bengkel" jawab Handi.

"Kamu temui dia dan bicara baik-baik" kata Prabu dengan lembut.

"Cinta gak mau Mas" kata Cinta.

Huft

Prabu menghela nafasnya.

"Kalo kamu begini terus kapan masalah kalian akan selesai,kasih kesempatan dia untuk menjelaskan alasan kenapa dia menikah.Setelah itu terserah kamu mau percaya atau tidak sama dia.Kasian dia Cinta" ucap Prabu.

Cinta mengangguk lalu pergi ke bengkel.

Prabu bersandar di dinding sambil menundukkan kepalanya,ada rasa tidak rela membiarkan Cinta menemui mantan kekasihnya.

"Kamu kenapa Bro?" tanya Handi.

"Entahlah,ada rasa cemburu di hatiku saat aku mendengar Cinta menyebut nama mantan kekasihnya.Apa aku salah jika secepat ini aku menyukai Cinta" tutur Prabu.

"Hati tidak pernah salah Prabu,tapi kamu harus mempersiapkan diri untuk menerima keputusan Cinta nantinya" kata Handi.

Handi dan Prabu pergi ke bengkel dan melihat Cinta sedang mengobrol dengan Fauzan dan Fauzan mengenggam tangan Cinta.Handi menepuk bahu Prabu untuk memberi kekuatan.Tidak lama kemudian Fauzan melepaskan genggaman tangannya dan Cinta berlari masuk ke bengkel sambil menangis.

"Mas Prabu" kata Cinta yang langsung menghambur ke dalam pelukan Prabu.

Fauzan yang melihat itupun mengepalkan tangannya lalu pergi dari sana.

"Ayo masuk,gak enak di lihat orang" kata Handi.

Prabu menggandeng Cinta menuju ke rumah lalu mengajaknya duduk di sofa.

"Ada apa lagi?" tanya Handi.

"Dia mengancamku akan menyebarkan berita di kampung kalo akulah yang menyuruhnya bercerai dengan istrinya dan dia juga akan bilang sama orang kampung kalo aku kumpul kebo sama Mas Prabu di jakarta" tutur Cinta.

"Berani sekali dia berkata begitu" kata Handi geram.

"Jangan takut,dia hanya menggertakmu saja" kata Prabu lembut.

"Dia akan membuktikan omongannya Mas,aku kenal Fauzan.Aku tidak masalah dengan semua ancamannya yang aku takutkan adalah tambak udang milik Papamu" kata Cinta.

"Apa hubungannya?" tanya Handi.

"Juragan Arya termasuk orang yang di segani di kampung,apapun perkataan yang keluar dari mulutnya orang kampung pasti percaya walaupun kata-kata juragan Arya adalah kebohongan.Kalo Fauzan sampai mengadu pada juragan Arya dan juragan Arya menghasut warga kampung untuk tidak bekerja di tambak udang milik Pak Dodi bagaimana,dan yang lebih parah lagi warga bisa demo dan menuntut Pak Dodi untuk menutup tambaknya.Kan Pak Dodi bisa bangkrut" tutur Cinta.

"Jadi kita harus bagaimana?" tanya Prabu.

"Cinta harus pergi dan mau tidak mau Cinta harus kembali pada Fauzan,hanya itu satu-satunya cara agar tambak Pak Dodi aman" jawab Cinta.

"Solusinya kalian harus menikah" tiba-tiba Pak Dodi masuk ke rumah Prabu.

"Sejak kapan Papa datang?" tanya Prabu.

"Kayak jailangkung aja Si Om,datang gak di jemput pulang gak di anter tapi minta ongkos,tiba-tiba nongol aja" celoteh Handi.

"Papa datang sejak kalian masuk ke dalam rumah,tapi Mama mencegah Papa untuk masuk dan memilih mendengar cerita Cinta dari luar" jawab Papa.

"Trus Mamanya mana,kok Papa masuk sendiri?" tanya Prabu.

"Lagi ke warung Ceu Entin,ada tukang tahu gejrot lagi mangkal di depan warung Ceu Entin tadi" jawab Papa.

"Bagaimana Prabu...Cinta apa kalian mau terima tawaran Papa?" tanya Papa.

"Apa dengan menikah tambak Pak Dodi akan aman?" tanya Cinta.

"Tentu saja,karena dengan kamu dan Prabu menikah tuduhan anak Juragan Arya tentang kamu kumpul kebo dengan anak saya tidak benar malah sebaliknya nanti dia sendiri yang akan malu" jawab Pak Dodi.

"Malu kenapa Om?" tanya Handi.

"Karena tuduhannya terhadap Cinta tidak benar dan akhirnya warga kampung akan sadar kalo selama ini Juragan Arya hanya bicara omong kosong belaka" jawab Papa.

"Benar juga ya" kata Handi sambil manggut-manggut.

"Tapi semua ini tergantung Prabu dan Cinta" kata Papa lagi.

Prabu dan Cinta saling diam begitu juga dengan Handi,mereka terlihat sedang berfikir.

"Kok bengong? Pada gak mau nih tahu gejrot" kata Mama yang baru masuk ke dalam rumah.

"Mau Ma" kata Prabu.

"Jadi bagaimana?"tanya Papa.

"Udah jawabnya nanti aja,Mama rasa Cinta juga perlu berpikir dulu Pa.Semua keputusan ada sama Cinta" kata Mama sambil membagikan tahu gejrot.

"Kalo Prabu sih ngikut aja" kata Prabu sambil mengunyah tahu gejrot kesukaannya.

"Apa kiriman Papa sudah datang?" Papa mengalihkan pembicaraan.

"Sudah tapi belum Prabu susun,masih berantakan di belakang" jawab Prabu.

"Kenapa belum di susun?" tanya Mama.

"Belum sempat Ma,tadi Prabu udah keburu buka bengkel dan bengkel juga lumayan Rame" jawab Prabu.

"Ya sudah kalo gitu kita susun sama-sama yok" ajak Mama.

"Ayo Cinta kita ke dapur" ajak Mama.

Cinta beranjak dari duduknya lalu mengikuti Bu Putri ke dapur.

"Handi sama Prabu geser kulkasnya kesini aja trus mesin cucinya taruh di situ" kata Mama memberi perintah.

"Papa ngapain?" tanya Papa.

"Papa susun meja dan kursi di ruang ini kan masih kosong nih,jadi kita pake aja ruangan ini jadi ruang makan" kata Mama.

"Trus Mama ngapain,cuma jadi mandor doang?" kata Prabu.

"Mama yang pasang taplak mejanya" jawab Mama.

"Trus Cinta ngapain?" tanya Handi.

"Cinta bantu doa" jawab Cinta sekenanya.

"Wih pas banget tuh jawaban,pinter juga kamu Cinta" puji Papa.

Hahaha

Semua yang ada di situ pun tertawa.

Mama membongkar tas yang tadi di bawanya lalu memasang taplak meja.

"Cinta kamu tolong Mama pasang,ini ya" pinta Mama.

"Mama?" gumam Cinta lirih.

Cinta mengambil cover kulkas,sarung untuk penanak nasi,sarung galon dan cover tudung saji yang di berikan Bu Putri padanya.

"Tapi Prabu belum punya galon sama tudung saji Ma" kata Prabu.

"Besok kalian pergi ke pasar sekalian belanja untuk isi kulkas" kata Mama.

Cinta melipat sarung untuk galon dan tudung saji lalu meletakkannya di salah satu lemari yang ada di dapur.

"Sudah beres semuanya,ayo kita pulang" ajak Papa.

"Gak makan siang dulu di sini,tadi Cinta udah masak lumayan banyak" kata Prabu.

"Cinta masak apa tadi?" tanya Mama.

"Cuma masak ayam goreng sama sambal aja Bu" jawab Cinta.

"Wih enak tuh kayaknya,Papa tiba-tiba jadi lapar" kata Papa yang langsung duduk manis di ruang makan.

Cinta pergi ke dapur dan kembali ke ruang makan sambil membawa makanan yang tadi di masaknya.Mama membantu Cinta menghidangkan makan siang setelah itu mereka berlima pun makan siang bersama.

Terpopuler

Comments

Aba Bidol

Aba Bidol

Restu camer dah di kasi tuh Cinta..., dahlah terima aja Prabu yahh yahh...😍🎉

2022-08-19

1

Muhammad Dimas Prasetyo

Muhammad Dimas Prasetyo

kan udah kaya keluàrga,terima aja cinta tawarannya prabu biar si fauzan berenti ngejar2 terus.

2021-08-06

3

Fatih Asy Syauqie

Fatih Asy Syauqie

Terima saja cinta tawaran menikah dengan prabu

2021-08-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!