Prabu mengendarai motornya dengan santai,Cinta duduk di belakang Prabu sambil menikmati angin sore.Lampu kota mulai dinyalakan,suasana makin indah.Tidak lama kemudian Mereka sudah sampai di rumah kontrakan Sukma.
"Kamu pikirkan lagi tawaran aku tadi,lagipula tidak baik kamu tinggal bersama Sukma.Aku takut dia mempengaruhi kamu,apalagi kerja di bengkel itu gajinya kecil" tutur Prabu.
"Iya Mas,nanti Cinta akan pikirkan itu.Terima kasih sudah mengantarkan Cinta pulang" ucap Cinta.
"Sama-sama,kalo gitu aku langsung pulang ya" kata Prabu.
"Hati-hati di jalan,jangan ngebut" pesan Cinta.
Prabu mengangguk lalu mulai mengendarai motornya,setelah motor Prabu sudah tidak terlihat Cinta baru masuk ke dalam rumah.
"Loh kok udah pulang Cinta,bukannya kata Bu Atun bengkel tutup jam sembilan,trus tu mata ngapa sembab kayak habis nangis gitu" kata Sukma.
"Sebenarnya sih iya bengkel tutup jam sembilan tapi tadi Fauzan datang ke bengkel,awalnya sih mungkin dia berniat servis motor tapi saat melihatku ada di situ dia menghampiriku dan kami adu mulut sedikit" tutur Sukma.
"Gawat kalo begitu,dia pasti akan datang kesini Cinta soalnya Fauzan tau rumah ini.Kita harus segera pindah dari sini Cinta,aku gak mau kamu menjadi bahan gunjingan warga di kampung" kata Sukma.
"Gunjingan apa maksud kamu?" tanya Cinta yang tidak mengerti maksud Sukma.
"Kamu tidak tau ya kalo Fauzan sudah menjatuhkan talak pada istrinya.Kalo ada orang yang tau kalian bertemu disini nanti warga beranggapan kalo kamulah penyebab mereka berpisah Cinta" jawab Sukma panjang lebar.
"Dasar laki-laki brengsek Fauzan" umpat Cinta.
"Apa aku terima tawaran dari Mas Prabu saja ya,jadi kalian gak perlu susah-susah untuk pindah"kata Cinta.
"Mas Prabu,siapa dia?" tanya Riri.
"Itu lho yang waktu itu datang ke tambak,dia supir truk yang suka bawa hasil panen" jawab Cinta.
"Oh ya aku tau,aku pernah bertemu dia di tambak waktu itu" kata Sukma.
"Emang dia memberimu tawaran apa?" tanya Sukma.
"Mas Prabu menawariku untuk tinggal di bengkel,di bengkel itu ada kamar gitu jadi aku bisa tinggal disana" jawab Cinta.
Tok tok tok
Bunyi ketukan pintu.
"Siapa yang datang?" tanya Sukma sambil berbisik.
"Coba intip dulu,aku takut kalo Fauzan yang datang" kata Cinta.
"Kalian masuk ke kamar,biar dia jadi urusan Teteh" kata Riri.
Sukma dan Cinta bergegas masuk ke dalam kamar kemudian keluar lagi,lalu mereka pergi ke pintu belakang dan bersembunyi di luar dapur.
Tok tok tok
Pintu kembali di ketuk
"Ya tunggu sebentar" seru Riri.
Ceklek
Riri membuka pintu dan disana ada seorang laki-laki sedang berdiri.
"Cari siapa ya?" Teh Riri.
"Kamu siapa,trus Cinta sama Sukma mana?" tanya laki-laki itu.
"Cinta belum pulang kerja dan kalo Sukma tadi pergi sama pelanggannya.Kamu siapa ya,apa ada pesan?" tanya Teh Riri.
"Besok saja saya datang lagi,terima kasih" orang itu langsung pergi meninggalkan rumah kontrakan Sukma.
Teh Riri menutup pintu kemudian memanggil Sukma dan Cinta.
"Siapa Teh yang datang?" tanya Cinta.
"Gak tau Teteh juga,tapi dia kenal sama kalian berdua" jawab Riri.
"Ciri-cirinya seperti apa Teh?" tanya Sukma.
"Lumayan tinggi tapi gak tinggi-tinggi banget,rambut ikal dan lumayan cakeplah" jawab Riri.
"Itu Fauzan" kata Cinta dan Sukma bersamaan.
"Dia bilang apa Teh?" tanya Cinta.
"Gak bilang apa-apa sih,cuma bilang besok mau kesini lagi" jawab Riri.
"Kamu harus cepetan pindah dari sini Cinta,telpon Prabu sekarang juga" kata Sukma.
"Tapi aku gak punya nomor hp Mas Prabu" kata Cinta.
"Aduh gimana dong,jangan sampe dia menemui kamu disini Cinta bisa gawat" kata Sukma.
"Emang gawat kenapa?" tanya Cinta.
"Di gang depan ada tetangga kita dia ngontrak di situ.Kalo besok dia lihat Fauzan kearah sini kan bisa gawat.Atau gini aja sekarang kita pergi ke rumah Bu Atun,siapa tau aja Pak Adi punya nomor Prabu" tutur Sukma.
"Harus ya?" kata Cinta.
"Harus" jawab Sukma dan Riri bersamaan.
"Ayo buruan,bentar lagi kami mau pergi kerja Cinta" kata Sukma.
Cinta dan Sukma keluar dari rumah dan langsung pergi ke rumah Bu Atun.
Tok tok tok
Sukma mengetuk pintu rumah Bu Atun.
Ceklek pintu terbuka dan kebetulan Pak Adi yang membuka pintunya.
"Sukma...Cinta...ada apa malam-malam begini datang kemari?" tanya Pak Adi.
"Maaf Pak kalo kami mengganggu,maksud kedatangan kami kemari mau minta nomor hape Mas Prabu,itupun kalo Bapak punya" tutur Cinta.
"Kalo nomor Prabu Bapak gak punya tapi kalo nomornya Handi Bapak ada,emangnya ada apa?" tanya Pak Adi curiga.
"Hape Cinta ketinggalan di bengkel Pak" jawab Sukma.
"Tunggu sebentar ya Bapak catat dulu" kata Pak Adi lalu dia masuk ke dalam rumah,tidak lama kemudian Pak Adi keluar lagi dan memberi secarik kertas pada Cinta.
"Terima kasih Pak" ucap Cinta dan Sukma bersamaan lalu setelah itu mereka pamit untuk pulang.
"Cinta buruan kamu telpon Prabu,kami pergi kerja dulu ya" kata Sukma.
Sukma mengambil tas kecilnya lalu mengajak Riri untuk pergi bekerja.
Cinta mengambil ponselnya tapi dia ragu mau menelpon Handi.
"Telpon gak ya? Haduh...kalo dia lagi sama pacarnya gimana,oh iya aku lupa Mas Prabu udah punya pacar belum ya.Kan bisa gawat kalo dia udah punya pacar trus aku tinggal sama dia" Cinta bermonolog.
Cinta menimang-nimang hapenya,sambil melihat kertas yang tadi di kasih Pak Adi.
Argghhhh...
Cinta bingung sendiri.
Drtt
Ponsel Cinta bergetar.Cinta langsung membaca pesan yang masuk.
📥Sukma
"Jangan lupa telpon Prabu,jangan sampai kamu di bilang orang kampung sebagai pelakor"
Cinta mengetikkan nomor Handi di hapenya lalu memencet tombol hijau.
Tut...
Panggilan terhubung,tapi Cinta buru-buru memutuskan panggilannya.Tidak lama nomor Handi menelpon balik Cinta.
"Angkat gak ya?" tanya Cinta.
Tok tok tok
Terdengar suara pintu di ketuk.Untung hape Cinta mode getar jadi tidak terdengar sampai keluar.
"Aduh siapa tu yang datang,jangan-jangan Fauzan lagi yang datang kemari.Aku harus bagaimana nih" gumam Cinta.
Untungnya lampu rumah sudah dimatikan sedari tadi,Cinta mengendap-endap menuju pintu depan lalu mengintip dari jendela dan benar saja Fauzan sedang berdiri di luar rumah.
Drtt
Ponsel milik Cinta bergetar,nomor baru yang memanggil.
Cinta kembali mengintip untuk melihat apakah Fauzan yang menelponnya,tapi ternyata Fauzan sedang tidak memegang hape.Cinta berjalan mengendap-endap masuk ke kamarnya dan mengangkat panggilan di hapenya dengan suara pelan.
📞"Hallo" ucap Cinta.
📞"Cinta,ini kamu?" tanya orang di sebrang telpon.
📞"Ini siapa?" Cinta balik bertanya.
📞"Ternyata benar ini kamu,ini Kak Handi bukankah tadi kamu yang telpon Kakak lebih dulu? Ada apa dan kenapa suaramu seperti sedang berbisik begitu?" tanya Handi.
📞"Fauzan ada di luar rumah Cinta Kak,dia sudah beberapa kali datang malam ini.Cinta takut Kak,Cinta sendiri Sukma dan Teh Riri sudah pergi kerja.Cinta gak tau harus minta tolong sama siapa" tutur Cinta dengan suara bergetar menahan tangisnya.
📞"Kemasi barangmu,sebentar lagi Mas jemput kamu" kali ini Prabu yang bicara.
📞"Baik Mas,cepetan ya.Cinta takut" ucap Cinta.
Panggilan terputus.
Cinta segera mengemasi barang-barang miliknya lalu Cinta keluar dari pintu belakang.
📤Cinta
"Cinta tunggu di depan gang Mas"
Cinta mengirim pesan pada nomor yang tadi di gunakan Handi untuk menelponnya.
Cinta berjalan menuju ke gang depan lalu berdiri di tempat gelap.Tidak lama Prabu datang memakai motornya.
"Ayo naik" kata Prabu.
Cinta naik ke motor dan setelah Cinta naik Prabu langsung mengendarai motornya.
"Loh Mas ini mau kemana,ini bukan kearah bengkel?" tanya Cinta.
"Malam ini kamu tidur di rumah Orang tua Mas dulu ya karena di bengkel lagi rame,teman-teman Mas lagi kumpul gak mungkin Mas bawa kamu ke bengkel" tutur Prabu.
Cinta terdiam mendengar penuturan Prabu,Cinta berpikir kalo pacar Prabulah yang datang ke bengkel.
Tidak lama kemudian mereka sampai ke sebuah rumah yang lumayan besar,Cinta langsung turun dari motor.
"Ayo masuk" ajak Prabu.
"Orang tua Mas emang kasih izin Cinta menginap disini Mas? Cinta pulang saja Mas.Biar Cinta hadapi Fauzan sendiri" kata Cinta.
Prabu tersenyum mendengar perkataan Cinta.
"Ma...Ada tamu nih" tiba-tiba Prabu berteriak dengan lantang.
Tuk tuk tuk
Suara langkah kaki mendekat kearah mereka.
"Siapa tamunya?" tanya Mama Prabu.
Prabu menggeser tubuhnya yang menghalangi Cinta.
"Cinta,kamu Cinta kan cucu Pak Johar?" tanya Mamanya Prabu.
"Ibu yang waktu itu di tambak kan?" kata Cinta.
"Iya sayang,ayo masuk.Prabu bawa tas milik Cinta ke dalam" perintah Mama.
Mama menggandeng tangan Cinta masuk ke dalam rumah.
"Pa...Papa...Ada Cinta nih" Mama memanggil Papa Prabu.
"Cinta siapa?" tanya Papa Prabu yang sedang duduk di sofa.
"Ini lho Pa Cinta cucunya Pak Johar,masa Papa lupa?"kata Mama.
Papa Prabu menoleh kearah Cinta yang sedang berdiri di samping Mama Prabu sambil menunduk.
"Duduk sini Nak,jangan malu-malu" kata Papa Prabu.
Cinta mengangkat kepalanya dan terkejut saat melihat Papa Prabu.
"Bapak pemilik tambak yang ada di kampung Cinta kan?" tanya Cinta.
"Iya sayang dan ibu istrinya" jawab Mama Prabu.
Cinta semakin gak enak hati saat mengetahui kalo orang tua Prabu adalah pemilik tambak di kampungnya.
"Duduklah Cinta,sini" kata Papa Prabu.
Cinta duduk di sofa berdampingan dengan Mama Prabu.
"Gimana ceritanya kamu bisa ada di sini nak?" tanya Papa Prabu.
Cinta menoleh kearah Prabu dan Prabu hanya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
Cinta pun mulai bercerita bagaimana bisa dia sampai kemari.
"Prabu bawa Cinta ke kamarnya,biar dia bisa istirahat.Ini sudah malam" kata Mama.
"Iya Ma..."ucap Prabu.
"Cinta ayo ikut aku" ajak Prabu.
"Permisi Pak...Bu" kata Cinta.
Cinta mengikuti Prabu menuju ke sebuah kamar.
"Tidurlah,besok pagi Aku jemput kamu" kata Prabu.
"Iya Mas.Terima kasih ya, Mas sudah menolong Cinta" ucap Cinta.
"Hemmm...tidurlah sudah malam,Mas balik ke bengkel dulu"
Prabu menutup pintu kamar Cinta lalu kembali menghampiri orang tuanya.
"Prabu balik ke bengkel ya Pa...Ma,teman-teman Prabu pada ngumpul di bengkel" pamit Prabu.
"Iya nak,hati-hati di jalan,jangan ngebut" pesan Mama.
Prabu langsung meninggalkan rumah Orang tuanya dan mengendarai motornya menuju bengkel,sedangkan Cinta langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan mulai memejamkan matanya yang sudah mengantuk.Tidak butuh waktu lama Cinta pun sudah tertidur dengan nyenyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Marwah
lanjut thor
2022-12-22
0
azril arviansyah
bagus banget ceritanya
2022-08-25
1
Muhammad Dimas Prasetyo
nasib baik untung cinta ketemu orang baik prabu dan keluarganya!tp kok bisa keluarga prsbu pemilik tambak dikampung cinta dan kenal cinta padahal mereka setau cinta ga pernah ketemu...lanjut ah penasaran nih kisah cinta selanjutnya!
2021-08-02
2