Sudah malam,bengkel sudah tutup sejak sore.Cinta sedang duduk di balkon sambil melihat pemandangan kota di depannya.
"Aku harus bagaimana? Kalo aku kembali ke Kang Fauzan pasti orang menganggapku hina tapi tambak Pak Dodi aman.Kalo aku terima tawaran Pak Dodi nama baik aku aman,tapi bagaimana dengan tambak Pak Dodi" Cinta bermonolog.
Tok tok tok
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Cinta.
"Siapa?" teriak Cinta.
"Prabu" jawab Prabu dari luar kamar.
Dengan langkah gontai Cinta berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
"Ada apa Mas?" tanya Cinta.
"Mas mau keluar,kamu berani gak sendiri di rumah?" tanya Prabu.
"Berani Mas,kalo Mas mau pergi ya pergi aja.Cinta udah biasa kok sendiri di rumah" jawab Cinta.
"Oh ya udah kalo gitu.Mas pergi dulu ya" pamit Prabu lalu berjalan menuruni tangga.
Cinta mengangguk lalu menutup pintu kamarnya kembali.
"Kakek Cinta harus bagaimana" kata Cinta sambil merebahkan tubuhnya di kasur.
Kriing...
Ponsel Cinta berdering.
Cinta mendudukan tubuhnya lalu mengambil ponsel yang ada di atas meja.
"Sukma...Ada apa dia jam segini telpon aku.Bukannya jam segini harusnya dia masih kerja" gumam Cinta.
Cinta menekan tombol hijau di ponselnya dan menjawab telpon dari Sukma.
📞"Hallo Sukma ada apa malam-malam begini telpon?" tanya Cinta.
📞"Tadi Mamah aku nelpon dari kampung katanya Juragan Arya ngomong ke orang-orang kalo kamu sudah menghasut Fauzan untuk berpisah dengan istrinya,trus sekarang Fauzan di jakarta tinggal serumah sama kamu" jawab Sukma panjang lebar.
📞"Seriusan,kamu gak bohongkan Sukma?" tanya Cinta.
📞"Aku serius Cinta.Kamu harus cari cara untuk membuktikan kalo semua yang di katakan Juragan Arya itu bohong" kata Sukma.
📞"Akan aku pikirkan,terima kasih ya Sukma" ucap Cinta.
📞"Sama-sama.Aku mau kembali bekerja,jaga dirimu baik-baik" pesan Sukma lalu memutuskan panggilannya.
Cinta meletakkan ponselnya di atas meja lalu dia kembali merebahkan tubuhnya di kasur.Jiwa dan raganya terasa lelah,tidak lama akhirnya Cinta pun tertidur.
***
Sehabis shalat isya seperti biasa warga di kampung Cinta suka berkumpul di pos ronda,ada yang bermain catur ada juga yang hanya sekedar mengobrol saja.
"Emang bener ya apa yang di bilang Juragan Arya kalo Cinta ke jakarta dan tinggal serumah dengan Fauzan?" tanya Mang Engkus.
"Gak mungkin jugakan Juragan Arya berbohong,apa untungnya coba? Lagipula Juragan punya bukti berupa foto Cinta dan Fauzan lagi duduk berdua sambil pegangan tangan" timpal Mang Dadang.
"Gak nyangka ya Si Cinta yang kita anggap baik dan lugu ternyata jahat dan licik" kata yang lainnya menimpali.
"Ini gak boleh kita biarkan,kita harus ke kota dan menyeret Cinta untuk kembali kesini.Kita harus kasih pelajaran sama dia dan juga biar jadi contoh buat gadis-gadis kampung yang lainnya agar gak suka merebut suami orang" kata Dadang.
"Kamu benar Dang,kita harus membicarakan hal ini pada Juragan" kata yang lainnya.
"Kita belum tau benar atau salah apa yang di sampaikan Juragan pada kita,jangan dulu mengambil keputusan.Bisa-bisa ini jadi fitnah" tutur Mang Engkus.
"Halah gak usah sok bijak deh kamu Kus,tau apa kamu soal ini" kata Dadang.
"Saya denger sendiri waktu Fauzan menalak istrinya karena waktu itu saya yang jadi saksi.Fauzan bilang sama Bu Ningrum kalo keputusan dia gak ada hubungannya sama Cinta.Lagipula Fauzan cuma korban,sebenarnya perempuan yang dinikahinya itu pacarnya Fauzi" tutur Mang Engkus.
"Kalo emang tu cewek pacarnya Si Fauzi kenapa malah Si Fauzan yang nikah ama tu cewek dan kalau emang Si Fauzan udah nalak istrinya kenapa tu perempuan masih tinggal di rumah Juragan Arya" kata Dadang.
"Terserah kalianlah saya gak ikut campur urusan orang,jika ini hanya fitnah kalian jangan menyesal dan saya harap kalian semua minta maaf sama Cinta" tutur Mang Engkus lalu pergi meninggalkan pos ronda.
Semua yang ada di pos ronda pun terdiam mendengar omongan Mang Engkus.Lalu mereka pun bubar karena sudah malam,yang tinggal hanya beberapa orang saja yang bertugas ronda malam ini.
***
Di pagi hari....
Cinta sudah rapi,memakai celana jeans selutut dan kaos berwarna pink.Dia keluar dari kamarnya lalu berjalan menuruni tangga menuju lantai satu.
"Mas Prabu ngapain tidur di sofa?" gumam Cinta saat melihat Prabu tertidur dengan nyenyak di sofa yang ada di ruang tamu.
"Mas...Mas Prabu kalo mau tidur jangan di sini,pindah ke kamar sana" kata Cinta sambil mengguncang tubuh Prabu.
Ugh....
Prabu menggeliat lalu membuka matanya secara perlahan.
"Ehmm...Kamu sudah mandi Cinta?" tanya Prabu.
"Udah Mas" jawab Cinta.
"Trus kamu mau kemana sekarang?" tanya Prabu sambil mendudukan tubuhnya di sofa.
"Mau belanja ke warung Ceu Entin" jawab Cinta.
"Hari ini gak usah masak dan kita juga gak akan buka bengkel,Papa dan Mamaku menyuruhku membawamu kesana" tutur Prabu.
Cinta duduk di samping Prabu.
"Semalam Sukma menelponku dan Fauzan benar-benar membuktikan ancamannya" tutur Cinta.
"Lalu apa tanggapanmu?" tanya Prabu.
"Aku bingung Mas,aku gak tau harus berbuat apa" jawab Cinta.
"Segera ambil keputusan sebelum semua jadi semakin kacau"saran Prabu.
"Bagaimana kalo keputusanku nanti semakin memperburuk keadaan Mas?" tanya Cinta.
"Percayalah pada hatimu Cinta" kata Prabu.
Cinta terdiam.
"Mas mandi dulu ya,baru setelah itu kita pergi ke rumah orang tuaku" kata Prabu.
Cinta mengangguk.
Prabu masuk ke kamarnya untuk mandi,tidak lama kemudian dia keluar lagi.Sama seperti Cinta,dia juga memakai celana jeans pendek selutut dan tapi kaos pendeknya berwarna berwarna navy.
"Ayo kita berangkat,sekalian cari sarapan" ajak Prabu.
Cinta dan Prabu keluar dari rumah,setelah mengkunci pintu Cinta dan Prabu pun langsung pergi.
"Mau sarapan apa?" tanya Prabu sambil mengendarai motornya.
"Nasi uduk aja" jawab Cinta.
Prabu menambah kecepatan motornya lalu mampir ke sebuah warung kecil yang menjual menu sarapan.Prabu mengajak Cinta turun lalu duduk di kursi yang ada di warung itu.
"Bu nasi uduknya dua,seperti biasa ya" pinta Prabu.
"Eh nak Prabu,sudah lama gak kemari sekalinya kemari udah bawa cewek aja.Kemana aja nak Prabu?" tanya pemilik warung sambil menyiapkan pesanan prabu lalu menghidangkan pesanan Prabu di meja.
"Sibuk di bengkel Bu,biasalah ngumpulin duit buat nikah" jawab Prabu sambil cengengesan.
"Lah emang belum nikah,Ibu kira ini istri nak Prabu" kata Pemilik warung.
"Doain aja Bu biar cepetan nikah" kata Prabu.
"Iya,Ibu doain semoga rezeki Nak Prabu lancar biar bisa cepet nikahin Si Eneng" kata Pemilik warung.
Mendengar doa pemilik warung Prabu hanya tersenyum saja sambil melirik ke arah Cinta.Prabu dan Cinta menyantap nasi uduknya setelah habis Prabu membayarnya dan langsung pergi dari warung itu.
"Mas emang kita mau seharian di rumah orang tuanya Mas Prabu?" tanya Cinta.
"Belum tau juga sih,emang kenappa?" Prabu balik bertanya.
"Gak ada apa-apa Mas,hanya sekedar bertanya" jawab Cinta.
Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di kediaman rumah orang tua Prabu.Cinta dan Prabu turun dari motornya dan langsung masuk ke dalam rumah.
"Kalian sudah datang?" tanya Papa yang sedang duduk di ruang tamu sambil baca koran.
Pak Dodi melipat korannya dan meletakkannya di atas meja.
"Kalian berdua,duduklah" perintah Papa.
Prabu dan Cinta duduk di sofa,tidak lama Mama pun datang dan duduk di samping Papa.
"Ada apa Pa,sepertinya ada yang penting?" tanya Prabu.
"Semalam Pak Kades dari kampung Cinta menelpon Papa dan mengatakan sama Papa kalo Juragan Arya sudah berhasil menghasut warga dan salah satu warga dari kampung Cinta akan datang kemari dan membuktikan semua omongan Juragan Arya" tutur Papa.
"Sukma juga semalam telpon Cinta dan mengatakan hal yang sama Pak" kata Cinta.
"Kalian berdua harus cepat menikah dan buktikan pada semua warga kampung kalo tuduhan Fauzan dan Juragan Arya tidak benar" kata Mama.
"Bagaimana Prabu,apa kamu mau menikah dengan Cinta?" tanya Papa pada Prabu.
"Kalo itu pilihan yang terbaik Prabu ikut saran Papa" jawab Prabu.
"Cinta,bagaimana?" tanya Papa pada Cinta.
"Apa dengan kami menikah semua akan baik-baik saja,Cinta tidak peduli nama baik Cinta yang penting tambak Bapak yang ada di kampung Cinta" jawab Cinta.
"Insya allah ini pilihan terbaik.Malam tadi Papa sudah bilang ke Pak Kades kalo kalian akan menikah dan yang di katakan Fauzan tentangmu itu tidak benar.Dan Pak Kades sangat mendukung keputusan Papa" kata Papa.
"Baiklah,demi kebaikan kita semua Cinta mau menikah dengan Mas Prabu" jawab Cinta mantap.
"Kalo begitu besok kita akan urus semua dan setelah selesai kalian akan langsung menikah" kata Papa.
"Kamu jangan khawatir Cinta,siang nanti Uwak kamu akan datang kemari dan membawa semua persyaratan yang di butuhkan" kata Mama.
"Wak Asep tau masalah ini?" tanya Cinta kaget.
"Iya,Pak Kades yang memberi tahunya" jawab Papa.
"Dan menjelang hari pernikahan mulai hari ini Cinta tinggal di sini setelah menikah baru boleh kembali ke bengkel" Mama menimpali.
Cinta dan Prabu menganggukkan kepalanya tanda setuju.Sambil menunggu kedatangan Wak Asep mereka pun ngobrol sambil membahas tentang pernikahan Prabu dan Cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
azril arviansyah
semoga keputusan pak dodo menikahkan cinta dan prabu adalah yang terbaik
2022-08-25
1
Ani
bagus deh kalau Cinta setuju nikah sama Prabu.... dari pada kembali sama Fauzan laki laki labil dan gak berpikir bijak dan kekanakan....
2021-08-08
1
Nova Herlinda
smg lancar semua ya urusannya.... biar cintra dan prabu bahagia.... dan tuan arya sekeluarga jd malu sama org sekampung
2021-08-08
1