Malam mulai datang.Cinta dan Prabu sedang menyantap makan malamnya.
"Mau tetap tidur di kamar atas atau pindah ke kamar bawah?" tanya Prabu disela-sela makannya.
Uhuk...uhuk...
Tiba-tiba Cinta tersedak saat mendemgar pertanyaan Prabu.
"Diminum dulu nih airnya" kata Prabu sambil menyodorkan segelas air minum pada Cinta.
"Lain kali pelan-pelan kalo makan,jangan buru-buru gitu.Jadi tersedakkan" kata Prabu penuh perhatian.
Cinta menganggukkan kepala.
Prabu dan Cinta pun melanjutkan lagi makannya.Setelah selesai makan Cinta membawa piring kotor ke dapur,lalu mencucinya.Sedangkan Prabu masuk ke kamarnya.
"Dek hape Mas mana ya?" tanya Prabu sambil kembali ke dapur.
"Tadi Mas tarok dimana?" Cinta balik bertanya.
"Mas lupa,coba Adek telpon nomor Mas" pinta Prabu.
Cinta mengambil ponselnya lalu menelpon nomor Prabu dan panggilan terhubung.
"Ketinggalan di bengkel kali Mas,coba cek dulu" kata Cinta.
"Ya udah deh,Mas ke bengkel dulu ya" kata Prabu.
Prabu pergi ke bengkel sedangkan Cinta langsung naik ke lantai dua lalu masuk ke kamarnya.Cinta merebahkan tubuhnya di kasur,tidak lama kemudian dia pun sudah tertidur.
Gler...
Bunyi guruh dan petir saling bersahutan.
Malam yang dingin,hujan mulai turun dengan derasnya.Angin bertiup sangat kencang,cuaca di luar rumah mulai tidak bersahabat.
Perlahan Cinta membuka matanya karena merasakan berat di bagian perut.Cinta melihat ada tangan yang melingkar memeluk tubuhnya.
"Kapan Mas Prabu masuk kemari?" tanya Cinta dengan suara pelan.
Cinta memindahkan tangan Prabu perlahan kemudian dia turun dari kasurnya.
"Mau kemana Dek?" tanya Prabu.
"Ke kamar mandi Mas,Cinta mau pipis" jawab Cinta.
Cinta melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi dan Prabu kembali melanjutkan mimpinya.
Cukup lama Cinta berada di dalam kamar mandi,dia mau kembali ke kasurnya tapi takut.
"Aduh kenapa harus malam ini sih tidur di sini,Cinta kan belum siap.Mana sakit lagi kata orang-orang.Aduh gimana dong,apa tidur di kamar mandi aja ya,kan gak mungkin" Cinta bermonolog.
Akhirnya Cinta membuka pintu kamar mandi dan menyembulkan kepalanya keluar untuk melihat Prabu.
"Huhhh...selamat,ternyata dia udah tidur" gumam Cinta lirih sambil mengusap dadanya.
Cinta kembali naik ke kasurnya untuk kembali tidur.Jam di dinding masih menunjukkan pukul dua dini hari.Cinta mencoba memejamkan matanya kembali,untuk kembali masuk ke alam mimpi.
Grep
Tiba-tiba Prabu memeluk tubuhnya.
"Kenapa lama di kamar mandinya Dek?" tanya Prabu.
"Cinta sekalian buang air besar tadi Mas" jawab Cinta asal.Gak mungkinkan Cinta harus bilang kalo Cinta takut menghadapi malam pertamanya bersama Prabu,konyol.
"Tidurlah lagi,masih terlalu pagi untuk bangun" kata Prabu.
Cinta mengangguk lalu memejamkan matanya,dia merasa nyaman tidur di dalam pelukan Prabu.Walau di dalam hatinya berkecamuk takut kalo tiba-tiba Prabu melakukannya.
Wajah Cinta tepat berada di dada bidang milik Prabu,hembusan nafas Cinta terasa hangat di dada Prabu yang tidak memakai baju.Prabu mulai bergerak salah tingkah,ada rasa aneh yang menjalar dalam tubuhnya.Prabu membuka matanya kemudian menunduk untuk melihat wajah Cinta.Mata Cinta terpejam dan nafasnya sudah mulai teratur,itu tandanya dia sudah tertidur.
"Ayo boy jangan bangun,tidur aja lagi.Masih banyak waktu untuk melaukannya,jangan bikin malu gitu dong" gumam Prabu pada juniornya yang sudah terbangun dengan sempurna.
Karena Prabu yang terus bergerak akhirnya Cinta pun terbangun.
"Kenapa belum tidur Mas?" tanya Cinta dengan suara serak.
Prabu tidak menjawab pertanyaan Cinta,dia malah memandang wajah Cinta yang terlihat makin Cantik dan menggairahkan di matanya.Pandangan Prabu mulai berkabut karena menahan hasratnya.
"Aduh kenapa harus bangun sih,kalo Mas Prabu menginginkannya aku gak mungkin bisa nolak.Nanti aku akan berdosa jika menolak keinginannya" gumam Cinta dalam hati.
Tangan Prabu mengelus punggung Cinta dengan lembut dengan mata yang tetap memandang wajah Cinta dengan penuh hasrat.Cinta memberanikan diri membalas tatapan mata Prabu dan akhirnya tatapan mata mereka pun bertemu.Prabu mendekatkan wajahnya ke wajah Cinta dan Cinta pun memejamkan matanya.
Cup
Prabu mengecup bibir Cinta dengan singkat.
"Mas...." kata Cinta lirih.
"Kenapa sayang?" tanya Prabu.
Cup
Prabu mengecup kening Cinta.
"Cinta takut" jawab Cinta.
Prabu tersenyum lalu membelai rambut Cinta.
"Mas akan melakukkannya dengan lembut" kata Prabu.
Cinta pun mengangguk.
Dengan lembut Prabu ******* bibir Cinta,setelah cukup lama Prabu melepas lumatannya karena Cinta mulai kehabisan nafas.Prabu mengelap bibir Cinta yang basah menggunakan jarinya.
Hujan semakin deras,sederas keringat yang mengucur membasahi tubuh kedua insan yang sedang di mabuk asmara.Seperti ombak yang bergulung di tepian pantai,nafas keduanya saling memburu.
Cinta terus meracau,dan pada akhirnya permainan pun selesai dengan skor satu sama.
Tubuh mereka berdua basah,bukan karena habis mandi hujan tapi keringat penuh kenikmatanan yang membasahi tubuh mereka.Nafas keduanya masih tersengal.
"Udah Mas,Cinta capek" ucap Cinta,nafasnya tersengal-sengal.
"Seperti apa rasa capeknya?" goda Prabu.
"Kayak habis nyangkul satu hektar sawah" jawab Cinta.
Prabu turun dari kasur lalu mengambil air minum yang tadi di bawanya,lalu memberikannya pada Cinta.
"Nih minum dulu,biar hilang capeknya" kata Prabu sambil menyodorkan segelas air minum pada Cinta.
Cinta mengambil air itu dan langsung meminumnya.
"Awh..." Cinta merintih kesakitan saat hendak turun dari kasurnya.
"Sakit ya Dek,sini Mas bantu" kata Prabu lalu menggendong Cinta ala bridal style dan membawanya ke kamar mandi.
"Sakit banget Mas" kata Cinta sambil terus merintih.
"Besok Mas tanya Mama ya apa obatnya" kata Prabu.
"Gak usah Mas" cegah Cinta.
"Kenapa gak boleh Dek?" tanya Prabu sambil menggosokkan sabun ke tubuhnya.
"Cinta malu Mas" jawab Cinta sambil menundukkan kepalanya.
"Gak usah malu,Mama pasti ngerti" kata Prabu.
Prabu dan Cinta sudah selesai mandi.Prabu kembali menggendong tubuh Cinta lalu mendudukkan Cinta di tepi kasur.
Prabu melihat ada bercak darah di sprei,lalu dia pun tersenyum.
"Terima kasih ya Dek,Adek sudah menjaganya untuk Mas" kata Prabu.
Cup
Prabu mencium kening Cinta,lalu Prabu memandangi wajah Cinta.
"Mas udah dong,Cinta risih dilihatin begitu" kata Cinta.
Prabu tersenyum,tangannya membelai rambut Cinta yang basah lalu menyelipkannya di belakang telinga.
"Mas ke kamar bawah dulu ya mau ambil baju" kata Prabu.
Cinta mengangguk dan Prabu pun keluar dari kamar itu.
Cinta turun dari kasurnya dan berjalan dengan perlahan menuju lemari.Cinta mengambil baju tidurnya lalu memakainya.
Ceklek
Pintu terbuka dan Prabu pun masuk sambil membawa sprei yang baru.
Cinta hendak membuka sprei yang lama tapi Prabu mencegahnya.
"Biar Mas saja Dek,Adek duduklah dulu" kata Prabu.
Dengan cekatan Prabu mengganti sprei lalu setelah selesai Prabu menaruh sprei yang kotor di keranjang.
"Ayo tidur lagi" kata Prabu.
"Tapi sudah subuh Mas" kata Cinta.
"Baru jam empat pagi,masih ada waktu sebentar untuk kita tidur sampai menjelang subuh" kata Prabu.
Cinta naik ke atas kasur lalu berbaring di samping Prabu.Setelah itu mereka berdua pun langsung tertidur dengan nyenyak.Hujan sudah berhenti hanya menyisakan gerimis dan angin saja,dinginnya angin menembus hingga ke tulang.Tapi tidak untuk Prabu dan Cinta,mereka merasa sangat hangat dan nyaman dalam pelukan.
Pagi harinya...
Tok tok tok
Ada yang mengetuk pintu rumah Prabu.
Cinta yang sedang masak mematikan kompor lalu berjalan kearah pintu depan.
Ceklek
Cinta membuka pintu.
"Kak Handi,ada apa?" tanya Cinta.
"Mana Prabu?" tanya Handi.
"Masih tidur Kak" jawab Cinta.
"Wuih enak bener pengantin baru jam segini masih tidur,Dia lupa kali ya kalo hari ini mau balap" oceh Handi.
Cinta nyelonong ke dapur,dia malas mendengar ocehan Handi.
Handi menaiki tangga lalu masuk ke kamar.
"Woy...bangun,tidur mulu" teriak Handi.
"Apaan sih aku masih ngantuk" kata Prabu kembali tidur.
"Yaelah dia tidur lagi" kata Handi.
"Oh....gua tau nih cara bangunin ni bocah tengil" gumam Handi sambil manggut-manggut.
"Prabu...Cinta di culik Fauzan" kata Handi tepat di telinga Prabu.
"Apa? Dimana dia sekarang?" tanya Prabu yang langsung terbangun dari tidurnya dan berlari keluar kamar.
Hahaha...
Handi tak kuasa menahan tawanya.
"Kenapa lari-lari sih Mas,kalo mau olahraga di luar sana.Jangan di dalam rumah" Cinta mengomel.Hampir saja Prabu menabrak Cinta yang sedang membawa makanan ke ruang makan.
"Cinta...Kamu ada di rumah?" tanya Prabu.
"Lah emang Cinta harus ada dimana Mas?" Cinta balik bertanya.
Prabu sadar kalo semua hanyalah ide Handi untuk menjahilinya.
"Handiiiiiiiii" teriak Prabu.
Hahaha
Handi tertawa di atas tangga sambil memegangi perutnya,dia tertawa dengan puas.
Cinta memiringkan kepalanya dan melihat kearah Handi.
"Ada apaan sih? yang satu lari-lari sambil teriak yang satu tertawa ampe sakit perut gitu.Ini pada gila kali ya" gerutu Cinta.
"Adek masak apa?" tanya Prabu setelah dia mulai tenang.
"Udang di goreng tepung,sambel tomat sama tumis kangkung" jawab Cinta.
"Emang udah gak sakit lagi itunya?" tanya Prabu sambil berbisik di telinga Cinta.
Blush
Pipi Cinta merah merona.
"Kunci motor mana,anak-anak udah nunggu di depan tuh?" tanya Handi.
"Tu di gantungan" jawab Prabu sambil menunjuk kearah gantungan khusus kunci kendaraannya.
"Gua cabut dulu" pamit Handi.
"Lah gua di tinggal" kata Prabu.
"Lu di rumah aja,nyetak penerus lu" kata Handi sambil melangkah pergi.
"Gak jadi ikut lomba Mas?" tanya Cinta lalu duduk di kursi.
"Biar mereka saja yang ikut,mau aku atau mereka yang ikut sama saja" jawab Prabu.
Cinta mengambilkan makanan untuk Prabu lalu mereka pun mulai makan.
"Hari ini tidak usah buka bengkel" kata Prabu disela-sela makannya.
"Iya Mas" kata Cinta.
Prabu dan Cinta sudah menyelesaikan makannya.Cinta mengemasi sisa makanan lalu membawanya ke dapur dan menyimpannya dalam lemari khusus makanan,Prabu membantu Cinta mengelap meja dan mencuci piring.
"Mau lihat anak-anak balap motor gak Dek?" tanya Prabu.
"Sebenarnya pengen banget sih Mas,tapi badan Cinta capek.Rasanya pegel-pegel semua" jawab Cinta.
"Ya sudah kalo gitu kita istirahat saja di rumah" kata Prabu.
"Tapi bagaimana dengan teman-teman Mas di sana,apa tidak masalah kalo Mas gak datang?" tanya Cinta.
"Gak masalah sih,Mas juga jarang datang ke acara tersebut.Lagipula untuk kali ini pasti mereka mengerti kenapa Mas gak datang" jawab Prabu.
Cinta manggut-manggut.
"Bantuin Mas mindahin barang-barang Mas ke atas yuk Dek" kata Prabu.
"Gak tidur di kamar bawah aja Mas,kalo Cinta yang pindah ke kamar bawah kan gak capek.Cinta tinggal bawa baju Cinta aja gak perlu bawa barang-barang yang lain" kata Cinta.
"Barangnya gak banyak kok,lagian kalo kita tidur di kamar atas kita bisa lebih tenang dan kamu juga nanti gak ke ganggu kalo tiba-tiba temen-temen Mas dateng dan ngumpul disini" tutur Prabu.
"Ya udah deh kalo gitu,ayo Cinta bantuin" kata Cinta.
Prabu masuk ke dalam kamarnya,lalu mulai mengemasi barang yang akan dibawanya ke kamar atas.
"Semua Mas yang ngerjain,trus Cinta ngerjain apa?" tanya Cinta.
"Adek bantu doa aja,biar cepet kelar ni kerjaan" jawab Prabu.
Prabu membawa barang-barangnya ke atas,setelah semuanya beres Prabu pun merebahkan tubuhnya di kasur.
"Mas Cinta bikinin es teh manis mau gak?" tanya Cinta.
"Boleh tu Dek,biasanya jam segini tukang bakso cuangki lewat.Cocok tu makan bakso yang pedes trus minumnya es teh manis" kata Prabu.
Cinta turun ke bawah lalu menuju ke dapur.
Benar saja yang tadi di katakan oleh Prabu,tukang cuangki keliling pun lewat di depan rumahnya.Prabu berlari menuju balkon lalu berteriak memanggil tukang bakso.
"Bang bikinin dua porsi,yang pedes ya" kata Prabu.
Prabu langsung keluar kamar dan menuju halaman rumahnya.Di sekitar tempat tinggal Prabu rumah tidak ada yang berpagar,teras rumah langsung berdekatan dengan jalan
"Tumben pesen dua Mas Prabu,emang sanggup makan sendiri?" tanya tukang bakso yang sudah jadi langganan Prabu.
"Yang satu porsi untuk istri Bang" jawab Prabu.
"Mas Prabu udah nikah,kapan Mas?" tanya tukang bakso itu lagi.
"Baru kemarin,kalo ibarat bolu ya Bang,baru keluar dari oven.Masih panas" jawab Prabu.
"Yaelah...enak bener yang ada istri.Mana musim hujan lagi,sedep bener ya" oceh tukang bakso.
Setelah mendapatkan baksonya Prabu pun masuk ke dalam rumahnya dan menghampiri Cinta yang sedang duduk di sofa.Prabu dan Cinta langsung menyantap bakso cuangki yang ada di hadapannya.
Tok tok tok
"Assalamualaikum,Neng Cinta ini Ceu Entin" kata Ceu Entin dari luar rumah.
Ceklek
Cinta membuka pintu.
"Masuk Ceu" kata Cinta.
Ceu Entin memperhatikan penampilan Cinta dari atas sampai bawah.Daster miring,rambut acak-acakan,wajah merah dan berkeringat.
"Ceu" kata Cinta sambil menepuk bahu Ceu Entin.
"Eh maaf Neng,Ceu Entin ganggu ya?" tanya Ceu Entin.
"Enggak kok Ceu,Cinta lagi santai sambil makan bakso.Ada apa Ceu? Duduk dulu yuk" kata Cinta sambil mengajak Ceu Entik duduk di kursi yang ada di teras.
"Kirain Ceu Entin Neng Cinta lagi kikuk-kikuk sama Mas Prabu" kata Ceu Entin sambil cengengesan.
"Ehm...begini Neng Cinta,ibu-ibu disini mau ngadain arisan.Seminggunya lima puluh ribu,Neng Cinta mau ikut gak?" tanya Ceu Entin.
"Cinta tanya sama Mas Prabu dulu ya Ceu,besok Cinta kasih tau Ceu Entin Cinta ikut atau enggaknya" jawab Cinta.
"Oh okelah kalo begitu mah,Eceu pulang dulu ya.Warung Eceu tinggal tadi" pamit Ceu Entin.
Cinta mengangguk.
Setelah Ceu Entin pulang Cinta masuk ke dalam rumah.Prabu sudah tidak ada di sofa.
Cinta naik ke lantai dua lalu masuk ke kamarnya.
"Ngapain Ceu Entin datang Dek?" tanya Prabu sambil memainkan ponselnya.
"Cuma tanya,Cinta mau ikut arisan atau nggak.Katanya Ibu-ibu yang ada di RT sini bikin arisan gitu" jawab Cinta.
"Mau ikut?" tanya Prabu lalu meletakkan ponselnya.
"Menurut Mas Cinta ikut atau enggak?" Cinta balik bertanya.
"Dasar oneng,di tanya malah balik tanya" kata Prabu.
"Biar oneng begini juga Mas suka nambah porsi,baru sehari menikah udah nambah beberapa kali" celetuk Cinta.
Hahaha...
"Habisnya enak sih Dek" kata Prabu sambil tertawa.
Cinta mengerucutkan mulutnya.
"Kalo mau ikut ya ikut aja,Mas izinin.Biar kenal sama ibu-ibu disini.Tapi jangan kaget kalo nanti pas kumpul yang di ceritain sama ibu-ibu cuma masalah kasur" tutur Prabu.
"Maksudnya apaan Mas,bahas merk sprei,bantal,kasur gitu?" tanya Cinta dengan polosnya.
"Bukan itu maksudnya Dek.Mas akui ibu-ibu disini memang suka ngumpul trus gosip tapi mereka gak pernah gosipin orang lain yang mereka bahas cuma masalah malam tadi tempur pake gaya apa trus pada tuker pendapat dan cari ide baru untuk tempur berikutnya" tutur Prabu.
"Maksudnya tempur yang itu?" tanya Cinta yang mulai paham.
"Iya" jawab Prabu.
Cinta manggut-manggut.
"Ya sudah nanti bilang sama Ceu Entin kalo Adek ikut arisan" kata Prabu.
"Iya Mas" jawab Cinta.
"Mas,Cinta masih boleh kerja di bengkelkan?" tanya Cinta sambil duduk di tepi kasur tepat di samping Prabu.
"Boleh,tapi sekedar bantu saja ya" kata Prabu.
Cinta mengangguk.
Prabu menarik tangan Cinta dengan lembut hingga Cinta jatuh menimpa tubuh Prabu.
"Ternyata benar kata Frans,menikah itu enak" kata Prabu sambil memainkan rambut Cinta.
"Enak apanya Mas?" tanya Cinta.
"Ada yang masakin,ada kawan ngobrol dan juga ada kawan bobok" kata Prabu sambil berbisik.
Blush
Wajah Cinta merah karena tersipu malu.
Cup
Prabu mengecup bibir Cinta sekilas.
Prabu menarik tubuh Cinta ke dalam pelukannya,lalu mereka pun melakukan olahraga di siang hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
azril arviansyah
duh pengantin baru ngebut terus olah raganya
2022-08-25
1
Muhammad Dimas Prasetyo
cocok dan pas suasana untuk pengantin baru yg lagi mabuk cinta,diluàr dingin didalam panas...semoga ceoat hamil dan fauzan ga lagi ganggu cinta.
2021-08-21
1
Huang jiahong
endingnya semoga bengkel usaha prabu makin maju,makin bertambah,setelah menikah,,,pokok nya jgn ada pelakor dan pembinor saya pasti ikut terus cerita nya,soalnya saya suka cerita kyk gini,yg bukan CEO, CEO sombong tau kadang di jebak oleh pelakor,,,,
2021-08-21
3