Berkeliling kota berdua mengendarai motor,bercanda dan tertawa.Rembulan bersinar terang,menambah keindahan malam ini.
Prabu mengendarai motornya dengan santai,Cinta duduk di belakang sambil memeluk pinggang Prabu.Senyum terpahat di bibir indah keduanya.Semakin hari keduanya semakin romantis,walau hidup dalam kesederhanaan tapi keduanya saling mengerti satu sama lain.
Tiga bulan sudah mereka menikah,sekali pun tidak pernah terdengar mereka bertengkar ataupun cekcok.Yang ada hanya senyum dan canda tawa menghiasi hari-hari mereka.
"Mau makan apa Dek?" tanya Prabu,tangan kanan memegang stir dan tangan kirinya memegang kaki dan sesekali mengelus kaki Cinta.
"Di rumah masih banyak makanan Mas" jawab Cinta.
"Maksud Mas,Adek mau jajan apa" kata Prabu.
"Emang Mas punya uang?" tanya Cinta.
"Kalo cuma untuk beli bakso doang mah ada" jawab Prabu.
"Ya udah deh,kita beli bakso aja ya tapi di bungkus" kata Cinta.
"Kenapa dibungkus Dek,makan di tempat lebih enak" kata Prabu.
"Langit mendung,sepertinya sebentar lagi mau hujan Mas.Kalo kita makan di tempat nanti takutnya kita gak bisa pulang Mas" tutur Cinta.
"Gak apa-apa hujan,kan jadi makin romantis.Kalo kedinginan nanti sampe rumah Mas angetin" ucap Prabu menggoda istrinya.
"Emang sayur di angetin" kata Cinta.
Prabu menepikan motornya lalu mengajak Cinta turun.
"Sepi warung baksonya Mas" kata Cinta.
"Enak dong kalo sepi,gak ada yang ganggu kita makan" kata Prabu.
Prabu menggandeng tangan Cinta masuk ke dalam warung bakso.Mereka duduk di bangku lalu memesan bakso dua porsi.
"Eh Mas Prabu,udah lama gak kesini Mas" sapa pelayan sambil menghidangkan bakso di meja Prabu dan Cinta.
"Biasalah Bang,banyak kegiatan" jawab Prabu.
"Kegiatan menengok lubang belut ya Mas" seloroh pelayan itu lagi.
"Tau aja Si Abang" kata Prabu.
Prabu dan Cinta mulai menyantap bakso di hadapannya.
"Jangan banyak-banyak cabenya Dek,nanti mules lho" kata Prabu saat melihat Cinta menyendokkan cabe yang banyak ke mangkuknya.
"Kalo sedikit gak terasa Mas,kurang gigit" jawab Cinta.
"Daripada di gigit cabe mending Mas yang gigit Dek" goda Prabu.
"Itu sih maunya Mas" kata Cinta.
"Mau banget" kata Prabu sambil tersenyum.
"Habis ini kita kemana lagi Dek?" tanya Prabu.
"Pulang aja ya,Cinta udah ngantuk" jawab Cinta.
Prabu mengangguk.
Setelah bakso habis,Prabu mengajak Cinta untuk pulang.
Di tengah perjalanan hujan turun dengan deras,bukannya berteduh Prabu malah terus melajukan motornya.Cinta menggeleng saja melihat tingkah suaminya.
Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di rumah dalam keadaan basah kuyup.Cinta membuka pintu rumah dan Prabu langsung memasukkan motornya,setelah itu Cinta menutup pintu dan menguncinya.
Prabu menggendong tubuh Cinta menuju kamarnya.
"Mas turunin,nanti jatuh" kata Cinta.
"Kita akan jatuh kalo Adek bergerak terus" kata Prabu.
Cinta langsung terdiam,tidak bergerak sedikit pun.Kedua tangannya dikalungkan di leher Prabu sedang matanya terus memandangi wajah Prabu.
Cup
Prabu mencium bibir Cinta sekilas.
"Sempet ya Mas" kata Cinta.
"Sesibuk apapun Mas,kalo soal itu pasti sempet" kata Prabu sambil tersenyum.
Prabu menurunkan tubuh Cinta di kamar mandi yang ada di kamarnya,setelah itu mereka berdua pun langsung mandi.Selesai mandi Cinta cepat-cepat memakai pakaiannya,lalu diapun naik ke kasurnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Dingin ya Dek?" tanya Prabu sambil berbaring di samping Cinta.
"Hemmmm..." Cinta berdehem saja.
Prabu masuk ke selimut yang sama dengan Cinta,Prabu menarik Cinta ke dalam pelukkannya.
"Hangat?" tanya Prabu sambil membelai rambut Cinta.
Cinta tersenyum saja,matanya sudah terpejam.
"Besok pagi jadi ke pasar gak?" tanya Prabu lagi.
"Cinta beli sayur di warung Ceu Entin aja Mas,pasar pasti becek" jawab Cinta.
"Ya sudah kalo begitu,tidurlah hari sudah malam" kata Prabu.
Cinta semakin mengeratkan tubuhnya pada Prabu dan mereka berdua pun langsung tertidur.
Hari sudah pagi,hujan sudah berhenti dan hanya menyisakan gerimis.
Prabu membuka matanya,tubuhnya merasakan hawa panas.Prabu menyentuh kening Cinta,ternyata Cinta demam.
Prabu turun dari kasurnya lalu keluar dari kamar,Prabu berjalan menuju dapur.Prabu hendak memasak bubur untuk istrinya.
Hoek....hoek...
Terdengar suara orang muntah dari lantai dua.
"Cinta"
Prabu langsung berlari ke kamarnya dan Cinta sedang muntah di kamar mandi.
"Mas" ucap Cinta lemas.
"Adek masuk angin nih kayaknya akibat kena hujan semalam" kata Prabu.
"Bisa jadi Mas" kata Cinta.
Prabu menuntun Cinta menuju ke kasur,Cinta pun kembali berbaring di atas kasurnya.Kepalanya terasa sangat pusing dan perutnya terasa seperti di aduk.
"Mas bikinin air jahe ya,biar anget dan masuk anginnya hilang" kata Prabu.
Cinta mengangguk saja,dia sudah tidak punya tenaga untuk bicara.
Prabu keluar dari kamarnya lalu pergi ke dapur.Prabu mencari jahe di kulkas tapi tidak ada jahe di sana.
Prabu membuka pintu rumahnya lalu keluar dan pergi ke warung Ceu Entin.
"Ceu ada jahe?" tanya Prabu.
"Ada Mas,tumben Mas Prabu yang belanja.Emang Neng Cintanya kemana Mas?" tanya Ceu Entin.
"Ada di rumah Ceu,Cinta demam dari tadi muntah-muntah terus" jawab Prabu.
"Wah...Cinta hamil tu Mas.Biasanya kalo hamil muda emang begitu Mas,muntah-muntah,kepala pusing,daya tahan tubuh jadi lemah.Jangan di kasih jahe Mas,jahe panas bisa bahaya untuk ibu hamil apalagi hamil muda" tutur Ceu Entin.
"Cinta cuma masuk angin kok Ceu" kata Prabu.
Setelah mendapat jahenya,Prabu pun langsung pulang.Prabu langsung membuat air jahe hangat untuk Cinta,setelah air jahenya sudah matang Prabu langsung membawanya ke kamar.
"Dek,minum dulu nih air jahenya mumpung masih hangat" kata Prabu.
Cinta mengangguk.
Cinta mendudukkan tubuhnya di kasur dan bersandar di sandaran tempat tidur.
Prabu menyendokkan air jahe ke mulut Cinta.
"Maaf ya Mas,Cinta ngerepoting Mas Prabu" ucap Cinta.
"Gak ada yang merasa di repotkan,ini sudah kewajiban Mas.Waktu Mas sakit Adek juga mengurus Mas dengan baik" kata Prabu.
"Adek istirahat ya,Mas ke bawah dulu.Mas mau bikin bubur untuk Adek sarapan" kata Prabu.
"Terima kasih ya Mas" ucap Cinta.
Prabu tersenyum lalu mencium kening Cinta.
Prabu keluar dari kamarnya lalu melangkahkan kakinya menuju dapur.Masak bukan hal yang baru untuk Prabu,karena sebelum menikah pun Prabu sudah terbiasa memasak.
Setelah bubur buatannya masak,Prabu memindahkan bubur ke mangkuk kemudian membawa bubur itu ke kamar.Untuk menambah cita rasa Prabu menambahkan sedikit gula merah ke buburnya.
Ceklek
Prabu membuka pintu kamarnya dan Cinta tidak ada di kasur.
Hoek...hoek...
Cinta sedang memuntahkan isi perutnya di kamar mandi.
Prabu meletakkan bubur di atas meja yang ada di samping tempat tidurnya lalu setelah itu dia menghampiri Cinta.
"Masih mual ya Dek?" tanya Prabu dengan lembut.Prabu memijat tengkuk Cinta.
"Iya Mas,perut Cinta seperti di aduk" jawab Cinta.
Cinta mencuci mukanya lalu setelah itu kembali ke kasurnya,Prabu menuntunnya agar Cinta tidak terjatuh.
"Jangan-jangan bener kata Ceu Entin Dek,kalo Adek sedang hamil" tutur Prabu.
"Gak mungkin Mas,baru seminggu yang lalu Cinta datang bulan" kata Cinta.
"Kalo hamil memang gak datang bulan ya?" tanya Prabu.
"Yang Cinta tau orang hamil gak datang bulan Mas" jawab Cinta.
Prabu manggut-manggut saja.
Prabu mengambil bubur di atas meja,lalu menyuapi Cinta dengan penuh kasih sayang.Cinta sudah menolaknya tapi Prabu tetap kekeh menyuapi Cinta.Akhirnya Cinta hanya menurut saja dan memakan bubur buatan Prabu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Nova Herlinda
😀😀😀😁😁😁😁 Mas prabu machhh anech anechhhhh aja ya... org Hamil ya gak dtg bulan lah mas
2021-10-10
1
Huang jiahong
pasti cinta lgi ngisi tu prabu cb di bawa ke rumah sakit prabu,,,,mana tau dpt amanah nya ,,,,,mana tau di kasih kepercayaan kepada kalian berdua,,,
2021-10-03
1
Huang jiahong
yuhuuuu asekkk kk Thor akhir nya di lanjutin lgi cerita cinta nya semoga lancar lancar ya kk,,semangat,,,,,,,
2021-10-03
2