kepulangan Fauzan

Pagi-pagi sekali Cinta sudah bangun dari tidurnya,Cinta langsung pergi dapur untuk memasak sarapan.

"Hemmm...cuma ada nasi putih saja,bikin nasi goreng aja deh" gumam Cinta.

Dengan cekatan Cinta meracik bumbu dan mulai memasak.Setelah selesai Cinta menyajikan nasi goreng buatannya diatas meja.

"Kek...udah siang nih.Kakek gak pergi kerja?" tanya Cinta sambil mengetuk pintu kamar Kakek.

Tidak ada jawaban.

Ceklek

Cinta membuka pintu kamar kakek yang tidak terkunci,kakek tidak ada di kasurnya.

"Pergi kemana kakek,baru juga jam setengah tujuh gak mungkin kan kakek kerja sepagi ini" gumam Cinta.

"Assalamualaikum"

Kakek mengucapkan salam dan muncul dari pintu belakang.

"Waalaikum salam" Cinta menjawab salam Kakek.

"Ini ada udang di kasih pemilik tambak" kata Kakek sambil menyerahkan plastik berwarna hitam pada Cinta.

"Wah...enak nih"ucap Cinta.

"Alhamdulillah" ucap Kakek.

"Kakek sarapan dulu,Cinta sudah bikinin Kakek nasi goreng" kata Cinta sambil menuntun kakek menuju kursi panjang yang ada di dapur.

Cinta menyodorkan satu piring nasi goreng pada Kakek dan satu piring lagi untuk dirinya.

"Nanti siang tolong antarkan alat shalat Kakek ke tambak ya nak,kakek shalat di sana.Kakek gak sempat pulang karena siang ini di tambak masih panen" pinta Kakek di sela-sela makannya.

"Iya Kek" jawab Cinta.

Kakek dan Cinta sudah selesai sarapan,Kakek langsung pergi bekerja sedangkan Cinta membereskan bekas sarapan mereka.

Kakek sudah sampai di tempat kerjanya.Tambak sudah di padati oleh warga yang ikut panen.Ibu-ibu mendapat tugas memasak dan menyiapkan minuman untuk para bapak-bapak yang bekerja.

"Hai...mas ganteng" sapa Sukma pada Prabu dan Handi yang sedang duduk meminum kopinya.

"Siapa lu?" tanya Handi.

"Kenalkan nama saya Sukma,saya anak dari ibu itu" kata Sukma sambil menunjuk Bi Odah yang sedang memasak.

Handi dan Prabu melihat penampilan Sukma yang beda dari gadis-gadis yang ada di kampung itu.Sukma lebih berpenampilan gaul dan trendy.

"Kenapa Mas liatin aku begitu,naksir ya?" tanya Sukma dengan logat centilnya.

"Boro-boro naksir,enek yang ada" gumam Prabu dalam hati.

"Kalo Kalian mau,aku bisa layanin kalian berdua.Kalo untuk tarif di kampung ini mah murah,tapi bisa kok aku datang ke Jakarta kalo kalian takut ketauan sama yang lain"tutur Sukma.

"Kamu sering ke Jakarta?" tanya Prabu.

"Seringlah,aku kan kerja disana" jawab Sukma.

"Kerja apaan,jual apem?" tanya Handi blak-blakan.

"Zaman sekarang mas mana ada kerja biasa-biasa aja bisa dapet duit banyak.kalo mas mau ketemu aku mas bisa hubungi aku di nomor ini" kata Sukma sambil memberikan kartu namanya pada Prabu lalu pergi.

"Gila tu cewek,gak ada malu sama sekali.Jujur amat ya" ucap Handi.

"Lu mau ama dia,sikat" kata Prabu.

"Hiii...ogah.Udah seken bro" kata Handi sambil bergidik.

Acara panen sudah di mulai,semua berkumpul untuk bekerja bersama-sama.Tapi Prabu dan Handi masih betah duduk di dapur tambak.

"Lah kalian gak ikut panen?" tanya Bu Putri.

"Panas ah,males?" jawab Prabu.

"Kalo kalian gak mau kerja ngapain kalian ikut kesini?" cecar Bu Putri.

"Prabu mau cari calon bini ni tante" jawab Handi.

"Kerja males-malesan gini mau cari istri.Mau kamu kasih makan apa tu anak orang nanti" kata Bu Putri.

"Permisi"

Tiba-tiba ada yang datang ke dapur.Prabu,Handi dan Bu Putri menoleh bersamaan kearah suara.

"Ada apa dek?" tanya Bu Putri ramah.

"Hsstt...Sapa ni cewek,bening amat" bisik Handi di telinga Prabu.

"Kayaknya yang ini beda sama yang tadi" kata Prabu dengan suara pelan.

"Maaf Nyonya saya mau mencari Bi Odah" jawab Cinta sopan.

"Kamu cucunya Pak Johar ya,sini masuk" ajak Bu Putri.

"Disini aja Nyonya,saya cuma mau nganterin alat shalat kakek.Kata kakek suruh di tarok di dapur tambak" tolak Cinta lembut.

"Cintaaaaa...." Sukma yang melihat Cinta langsung datang menghampiri temannya itu.

"Kamu kapan datang Sukma?" tanya Cinta.

"Subuh tadi Cin.Oya kata mamah kamu gak jadi ikut aku ke kota,kenapa?" tanya Sukma.

"Gak apa2 Sukma,kasian kakek kalo aku tinggal" jawab Cinta.

"Hemmm...sayang sekali ya padahal kerjanya enak lho dan majikannya juga baik banget" tutur Sukma.

"Maaf ya Sukma" ucap Cinta.

"Gak apa-apa,nanti kalo kamu udah minat kamu bisa chating aku ya" kata Sukma.

Cinta mengangguk lalu meletakkan alat sholat kakek di atas meja.

"Maaf Nyonya,saya permisi pulang dulu" pamit Cinta pada Bu Putri.

"Lho gak jadi nemuin Bi Odah dan nungguin Kakekmu aja di sini nak,sebentar lagi juga mereka istirahat shalat dan makan siang"kata Bu Putri.

"Saya pulang saja Nyonya,permisi" kata Cinta sambil undur diri.

Bu Putri terus melihat kearah Cinta sampai gadis itu tidak terlihat lagi.

"Gadis yang manis kan Dia Handi?" tanya Bu Putri.

"Iya Tante,imut lagi" jawab Handi.

"Huuuuu...mata lu tau aja ama yang imut" kata Prabu sambil memukul kepala Handi.

"Dih maen pukul aja ni bocah,ntar kalo otak gue geser gimana" protes Handi.

"Tinggal bawa aja ke dokter Nuri,bereskan" balas Prabu.

"Sudah-sudah,kalian ya kalo lagi berdua ribut mulu,pusing kepalaku melihatnya" ucap Bu Putri.

Para pekerja yang tadi panen mulai berdatangan dan memasuki dapur.Ruang dapur sangat luas mirip seperti sebuah aula.

"Pak Johar" panggil Bu Putri.

"Nak Putri,Bapak kira sudah kembali ke kota karena gak kelihatan di dekat kolam tadi" tutur Kakek.

"Belum Pak,mungkin besok baru pulang Oya Pak tadi cucu Bapak datang mengantar alat shalat.Saya sudah menyuruh dia menunggu tapi tetep kekeh untuk pulang" tutur Bu Putri.

"Harap maklum ya Nak,cucu Bapak memang begitu.Dia selalu menjaga jarak dengan orang yang baru di kenalnya.Kadang Bapak suka pusing melihat Cinta" Kakek memberi penjelasan.

"Oh jadi nama cucu Bapak Cinta ya?" tanya Bu Putri.

"Iya Nak" jawab kakek singkat.

Kakek mengambil alat shalatnya lalu pergi ke ruangan di samping dapur,ruangan khusus yang disediakan untuk para pekerja tambak melaksanakan shalat.Selesai shalat kakek bergabung bersama yang lain untuk makan siang.

***

Cinta sedang asik menonton sinetron kesukaannya di salah satu chanel televisi.Kali ini dia menonton kisah tentang seorang pria yang berselingkuh dengan teman kekasihnya.

"Kasian pacarnya di selingkuhin,kalau aku jadi dia aku gak akan nangis,aku akan menghajar cowok itu sampe babak belur" Cinta mengomentari sinetron yang di tontonnya.

"Cinta...Cin" teriak seseorang sambil menggedor pintu.

"Is tu orang ganggu aja"Cinta ngedumel sambil berjalan kearah pintu lalu membukanya.

Ceklek

Cinta membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

"Lagi ngapain sih lama amat buka pintunya?" tanya Sukma yang datang berkunjung.

"Lagi nonton...emang ada apa sih teriak-teriak.Ganggu orang aja" Cinta mengomel.

"Pujaan hatimu datang tuh dari kota,tapi..." Sukma tidak meneruskan kata-katanya.

"Kang Fauzan maksudnya,tapi kenapa kok nggak dilanjutin kata-katanya" ucap Cinta.

Sukma tidak menjawab pertanyaan Cinta,dia malah menyeret Cinta masuk ke dalam rumahnya.Lalu duduk di kursi yang ada di ruang tamu.Sukma memandang wajah Cinta dengan sedih.

"Kang Fauzan bawa cewek katanya sih istrinya,mereka sudah menikah secara siri di kota" jawab Sukma lirih.

Duaarrr!!!

Bagai petir yang menyambar di siang bolong.

Cinta terdiam mendengar berita yang baru saja disampaikan Sukma.

"Kamu serius?" tanya Cinta dengan suara serak.

Sukma mengangguk.

"Cinta aku dan kakek sudah pernah mengingatkanmu dulu dan sekarang apa yang di takutkan terjadi,dia menikahi cewek itu karena cewek itu sudah hamil Cinta.Kehidupan di kota sangat keras dan banyak godaannya Cin tergantung kita bisa atau tidak menjaga diri.Kamu mau tahu Cinta kenapa kakek melarangmu ikut bekerja denganku?" tanya Sukma.

Cinta menggeleng.

Hiks...Sukma menangis.

"Itu karena aku bekerja di club malam Cinta,aku di jebak oleh majikanku yang lama.Tapi jujur Cinta aku mengajakmu bekerja untuk menjadi pembantu bukan untuk bekerja bersamaku" tutur Sukma.

Cinta terdiam mendengar penuturan temannya,dia tidak percaya temannya bisa terjerumus kedalam lubang yang gelap.

"Kamu...kamu sudah tidak suci lagi Sukma?" tanya Cinta.

"Awalnya aku merasa tersiksa Cinta,aku harus melayani laki-laki hidung belang dan itu tidak cuma satu.Tapi saat aku menerima bayaran yang cukup besar dan aku mulai terbiasa dengan pekerjaanku aku mulai nyaman.Cinta jika suatu saat kamu pergi merantau jaga dirimu baik-baik,jangan mudah percaya dengan omongan orang yang baru kamu kenal.Mulut mereka saja yang manis tapi hatinya tidak,emang sih tidak semua jahat tapi kamu tetap harus hati-hati"Sukma menasihati Cinta.

"Terima kasih Sukma kamu sudah memberi tahuku" jawab Cinta.

"Kamu tidak sedih telah di khianati Kang Fauzan Cinta?" tanya Sukma Heran yang melihat Cinta biasa saja.

"Untuk apa aku menangisi cowok seperti Kang Fauzan,justru aku malah bersyukur Tuhan telah menunjukan keburukanya sebelum aku terlalu jauh berhubungan dengannya" jawab Cinta.

"Aku bangga mempunyai sahabat sepertimu Cinta" ucap Sukma.

"Ngomong-ngomong kapan kamu dan yani pergi ke kota lagi?" tanya Cinta.

"Mungkin besok pagi Cin" jawab Sukma.

"Yani tau kamu kerja apa disana?" tanya Cinta lagi.

"Tau Cin,tapi mau gimana lagi dia lagi butuh duit banyak untuk bawa bapaknya berobat" jawab Sukma.

"Ya udah deh Cinta aku pamit pulang dulu ya,lagian ini sudah sore" Sukma berpamitan.

"Iya,sampai ketemu kapan-kapan ya" ucap Cinta.

Mereka berduapun berpelukan.

Sukma keluar dari rumah Cinta sedangkan Cinta masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil handuknya dan diapun langsung mandi.Sore ini Cinta tidak masak untuk makan malam karena kakek melarangnya.

"Kakek kok belum pulang ya,udah jam enam sore dan sudah waktunya shalat maghrib juga" gumam Cinta setelah dia selesai mandi.

Cinta berdiri di depan pintu dan melihat kearah jalan berharap kakeknya muncul.Dan benar saja tidak lama kakek pun datang.

"Ngapain berdiri di depan pintu maghrib-maghrib begini Cinta,ayo masuk" ajak Kakek.

"Cinta menunggu kakek pulang" jawab Cinta sambil menggandeng tangan kakek dan masuk kedalam rumah.

"Kakek kenapa pulang telat?" tanya Cinta.

Kakek tidak menjawab pertanyaan Cinta Dia hanya memandang wajah cucunya itu.

"Kakek mandi dulu ya kakek sudah terlambat shalat maghrib" kata Kakek.

Kakek meletakkan bungkusan yang tadi di bawanya di meja lalu dia berjalan masuk ke kamar mandi untuk mandi dan setelah selesai mandi kakek langsung melaksanakan shalat maghrib.Cinta membuka bungkusan yang ternyata isinya makanan,dia langsung menyusun makanan di piring dan duduk di kursi sambil menunggu kakeknya selesai shalat.

"Ayo kita makan" kata kakek lalu duduk di kursi.

"Kakek belum jawab pertanyaan Cinta kenapa kakek pulang telat" kata Cinta.

Kakek menghela nafasnya lalu menggenggam tangan Cinta.

"Kakek tadi di ajak pak Rt ke rumah Juragan Arya" jawab Kakek tanpa menjelaskan alasan kakek pergi ke rumah Juragan Arya.

"Untuk melihat Kang Fauzan dan Istrinya" tebak Cinta.

"Kamu sudah tau?" Kakek terkejut.

"Sudah Kek,Sukma yang cerita tadi" jawab Cinta sambil menyodorkan makanan untuk kakek.

"Kamu tidak sedih Cinta?" tanya kakek khawatir.

"Untuk apa Cinta sedih Kek,masih banyak cowok di luar sana yang lebih baik dari Kang Fauzan" jawab Cinta sambil menyantap makanannya.

Kakek tersenyum mendengar jawaban cucunya itu,Mereka makan malam dengan lahap.Setelah makan Cinta langsung masuk ke kamarnya sedangkan Kakek pergi keluar rumah untuk menghadiri acara ijab kabul Fauzan.

Terpopuler

Comments

Santai Dyah

Santai Dyah

wah jgn magrib 2 nunggu di luar pamali

2021-12-01

1

Riya ulva

Riya ulva

bagus thorr lanjut

2021-07-17

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!