Pagi itu selepas shalat subuh Cinta berjalan-jalan di tepi pantai yang terletak tidak jauh dari rumahnya,lelah berjalan Cinta pun duduk di atas batu karang,tatapannya jauh menerawang.Karena terlalu hanyut dalam lamunan sampai dia tidak sadar ada seseorang yang mendekatinya.
"Neng" sapa seseorang dari belakang Cinta.
Cinta diam saja dan tidak menghiraukan orang yang menyapanya,dia mengira itu hanya ada dalam angannya saja.
"Neng Cinta" kata Orang itu lagi.
Kali ini Cinta menoleh kearah suara yang memanggilnya.
"Ngapain Kang Fauzan ada disini?" tanya Cinta lalu kembali memandang laut yang luas di depannya.
"Akang kangen sama Eneng,emang Eneng nggak kangen sama Akang?" tanya Fauzan.
"Sadar Kang,eling.Akang sudah menikah,Akang nggak seharusnya bilang gitu sama Eneng" jawab Cinta.
"Tapi Neng Akang nggak cinta sama dia,Akang terpaksa menikah dengannya Neng" tutur Fauzan.
"Terserah Akang mau bilang apa Kang,Eneng udah nggak percaya sama Akang.Pergilah Kang apa kata orang nanti kalo lihat kita berdua disini" kata Cinta.
"Akang akan pergi setelah Akang menjelaskan semua sama Eneng" Fauzan kekeh.
"Nggak ada yang perlu Akang jelaskan lagi sama Eneng Kang,yang Eneng tau Akang sudah menghianati cinta Eneng" tutur Cinta sambil beranjak dari duduknya dan turun dari batu karang.
"Emang Eneng udah nggak cinta lagi sama Akang?" kata Fauzan dengan suara yang keras karena Cinta sudah jauh berjalan meninggalkannya.
Cinta menghentikan langkahnya lalu berbalik kearah Fauzan.
"Jujur Eneng masih cinta sama Akang,Eneng kecewa...Eneng sakit hati Kang,tapi bukan cinta namanya jika harus menyakiti ataupun menghancurkan rumah tangga orang Kang,itu namanya egois" jawab Cinta sambil kembali melanjutkan langkahnya.
"Argghh"
Fauzan mengacak rambutnya karena frustasi.
"Ini semua gara-gara Fauzi" teriak Fauzan.
Fauzi adalah kakak dari Fauzan,umur mereka hanya terpaut dua tahun saja.
Cinta sampai ke rumahnya,dia masuk kerumah dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Selesai mandi Cinta memakai pakaiannya setelah itu dia pergi ke warung untuk membeli sayur dan lauk yang akan di masak hari ini.
"Ssstt...lihat tuh si Cinta,kasihan ya di tinggal kawin ama si Fauzan" celoteh ibu-ibu yang sedang berbelanja.
"Iya kasian banget,di tinggal ke kota untuk kuliah eh pulang-pulang udah nikah si Fauzannya" sahut ibu yang satu lagi.
"Halah...ngapain kasihan segala itu udah resiko dia jadi orang nggak sadar diri,orang miskin kok berharap dapetin orang kaya" kata Ibu-ibu lainnya.
Cinta tidak peduli sama omongan para ibu-ibu yang menggosipkan dirinya,setelah dapat apa yang dia cari dia pun langsung pulang.
"Cinta kenapa lesu begitu?" tanya Kakek.
"Loh kakek masih di rumah,Kakek nggak kerja?" tanya Cinta.
"Kamu di tanya malah balik tanya,ada apa tu muka di tekuk gitu?" tanya Kakek lagi.
"Cinta nggak apa-apa kok Kek" jawab Cinta.
"Ibu-ibu di warung ngegosip tentang kamu sama Fauzan ya?" tebak Kakek.
"Ya begitulah Kek" jawab Cinta sambil melangkahkan kakinya menuju dapur.
Kakek mengikuti Cinta sampai ke dapur.
"Cinta masih minat untuk ikut ke kota sama Sukma?" tanya Kakek.
Cinta menoleh kearah kakeknya lalu menggelengkan kepalanya.
"Sukma sudah cerita semua sama Kakek tentang pekerjaan dia disana dan dia juga bilang kalo kamu mau ikut dia bisa kenalkan kamu pada temannya,kebetulan bos temannya lagi butuh tukang bersih-bersih di kantornya" tutur Kakek.
"Cinta di rumah aja Kek menemani Kakek,Cinta udah biasa kok di gosipin sama ibu-ibu di kampung ini" kata Cinta sambil tersenyum.
"Ya sudah kalo itu keputusan kamu,Kakek masuk kamar ya mau istirahat" ucap Kakek.
"Kakek nggak kerja?" tanya Cinta.
"Kakek minta izin sama bos untuk libur hari ini" jawab Kakek.
Cinta melanjutkan aktivitas masak memasaknya.Hari ini dia masak sayur asem,goreng tempe sama ikan asin dan sambal terasi saja.
Setelah masakanya semua matang Cinta menatanya di atas meja.Lalu seperti biasa kalau semua pekerjaannya sudah beres diapun duduk cantik di depan tivi.
Drtt...
Ponsel Cinta bergetar,ada pesan yang masuk.
Cinta mengambil ponsel di atas meja lalu membuka pesan yang masuk.
📥Kang Fauzan
"Neng temui Akang nanti sore di tempat biasa"
Cinta sama sekali tidak berniat membalas pesan Fauzan,dia malah memblokir nomor ponsel Fauzan.
"Aku harus pergi untuk menghindar dari Kang Fauzan" gumam Cinta.
Cinta mengambil remot untuk menyalakan tivinya,Cinta menonton acara di tivi sampai lupa waktu.Sayup-sayup terdengar suara adzan dzuhur,Cinta pun mematikan tivinya lalu berjalan menuju kamar kakek.
Tok tok tok
Cinta mengetuk pintu kamar kakek.
"Kek shalat dzuhur yuk habis itu kita makan siang" ajak Cinta.
Ceklek
Kakek membuka pintu kamarnya.
"Ayo kita ambil wudhu dulu" kata Kakek setelah keluar dari kamarnya.
Cinta mengikuti kakek ke kamar mandi,setelah berwudhu dan selesai melaksanakan shalat Rere mengajak Kakek makan.
"Wah ini mah menu hotel bintang tujuh" kata Kakek saat melihat hidangan di depannya.
"Bintang tujuh? Kayak nama obat aja kek.Hotel bintang lima kali Kek" celoteh Cinta.
"Eh tunggu dulu...Emang di hotel ada menu kayak gini?" tanya Cinta sambil menunjuk makanan di depannya.
"Cuma ada di rumah-rumah makanan beginian mah Cinta" jawab Kakek sambil tersenyum.
Mereka pun mulai menyantap hidangan di depan mereka,karena memang mereka sudah sangat lapar.Setelah makan Cinta mencuci piring bekas mereka makan sedangkan Kakek duduk di depan tivi.
"Kek..." ucap Cinta.
Kakek menoleh kearah Cinta.
"Ada apa? Sini duduk" Kakek menepuk tempat kosong di sampingnya.
Cinta duduk di samping Kakek,jari tangannya saling meremas satu sama lain.
"Bicaralah,Kakek akan mendengarnya" ucap Kakek.
"Apa Kakek benar-benar mengizinkan Cinta pergi ke kota?" tanya Cinta.
"Tergantung kamu nak,Kakek tidak bisa melarang ataupun memaksamu.Kakek tau untuk saat ini kamu butuh waktu untuk melupakan Fauzan" tutur Kakek.
"Kang Fauzan tadi menemui Cinta Kek tapi Cinta tidak menghiraukannya" kata Cinta.
"Jangan kamu temui dia lagi Cinta,dia sudah beristri.Apa kata orang kampung jika melihatmu berduaan dengannya" ucap Kakek.
"Maka dari itu Kek Cinta memilih pergi dari kampung ini untuk sementara,setidaknya sampai Kang Fauzan dan istrinya kembali ke kota" tutur Cinta.
"Jadi rencananya kamu mau pergi kemana Cinta?" tanya Kakak.
"Cinta mau ke rumah Wak Asep aja Kek,nanti kalo Kang Fauzan sudah kembali ke kota Cinta pulang,Cinta nggak tega ninggalin Kakek sendiri" tutur Cinta.
"Bersiaplah,Kakek akan mengantarmu sampai ke ujung kampung biasanya jam segini masih ada mobil angkutan umum yang lewat" kata Kakek.
Cinta masuk ke kamarnya dan menyiapkan segala sesuatu yang akan dibutuhkan selama tinggal di rumah kakak dari ibunya Cinta.Setelah siap Cinta kembali menghampiri Kakek.
"Ayo Kek Cinta udah siap" ucap Cinta.
Kakek mengeluarkan motornya lalu menghidupkan mesinnya.Kakek masuk ke rumah untuk mengambil jaket dan helm.
"Pelan-pelan saja ya Kek" pinta Cinta.
"Iya" jawab Kakek.
Mereka berduapun langsung berangkat menuju ujung kampung,setelah sampai ke simpang jalan kebetulan angkutan umum lewat.
"Abah mau kemana?" tanya supir.
"Si eneng mau ke kota" jawab Kakek
"Mau kerja Bah?" tanya supir sambil turun dari mobilnya untuk membantu Cinta membawa barang-barangnya.
"Mau ke rumah Si Asep,kamu turunin di simpang rumah Si Asep nanti ya" pesan Kakek.
"Siap Abah" jawab Supir.
"Cinta pergi dulu ya Kek" Cinta berpamitan lalu mencium punggung tangan Kakek.
"Hati-hati nak,salam untuk uwak ya.Nanti kalo Fauzan sudah kembali ke kota Kakek akan kabari kamu" tutur Kakek.
Cinta menganggukkan kepalanya lalu naik ke mobil.Supir langsung mengemudikan mobilnya dengan perlahan berharap ada penumpang yang lain.
Setelah mobil yang di naiki Cinta tidak terlihat lagi kakekpun memutuskan untuk pulang kerumahnya.
***
Fauzan sedang duduk di bawah sebuah pohon yang rindang,dia terlihat gelisah.Sesekali di melihat ke ujung jalan seperti sedang menunggu seseorang.
"Kenapa Cinta belum datang juga" gumam Fauzan.
Fauzan melirik jam di tangannya sudah pukul lima sore.Fauzan merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya.Lalu mencari nama Cinta di ponselnya tapi tidak ketemu.
"Cinta memblokir nomor ponselku" kata Fauzan kecewa.
Tapi Fauzan tidak putus asa,dia mengambil ponsel miliknya yang lain dan disitu ada nomor ponsel Cinta.Fauzan langsung mengirim pesan singkat pada Cinta.
📤Fauzan
"Eneng dimana? Kok belum datang.Akang udah nungguin dari tadi"
Drtt
Tidak lama kemudian ponsel milik Fauzan bergetar,dia langsung membukanya berharap Cinta yang membalas pesannya tadi.
📥Mamah
"Dimana kamu Fauzan,cepat pulang!!!"
Huft...
Fauzan menghempaskan nafas kasarnya.Dia mengira pesan yang masuk tadi dari Cinta.
"Cinta benar-benar membenciku" gumam Fauzan lirih.
Fauzan naik ke motor maticnya lalu mulai mengendarainya untuk pulang ke rumah lagipula hari sudah sore menjelang malam.Sesampainya di rumah Fauzan langsung masuk ke rumah.
"Darimana kamu?" tanya Mamah Fauzan.
"Bukan urusan Mamah Fauzan mau pergi kemana" jawab Fauzan.
"Sadar Fauzan Eling nak,kamu sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.Kalo mau jalan-jalan di bawa atuh istrinya" kata Mama.
"Istri? Anak? Seharusnya yang menikahi dia itu Fauzi Mah bukan Fauzan.Mamah harus tau itu" ucap Fauzan dengan suara tinggi.
"Diam kamu,beraninya kamu bentak Mamah.Semenjak kamu dekat dengan Si Cinta kamu jadi anak yang kurang ajar sekarang" ucap Mamah.
"Tapi setidaknya Cinta gadis baik-baik di bandingkan menantu Mamah yang murahan itu" balas Fauzan.
"Sampai kapan pun Mamah tidak merestui kamu dengan Cinta,ingat itu" Mamah menekan kata-katanya.
"Fauzan laki-laki Mah,Fauzan tidak butuh izin ataupun wali untuk menikah,Mamah juga harus ingat itu" balas Fauzan.
"Fauzan curiga sama Mamah,kenapa Mamah selalu membela Fauzi dan lebih sayang sama dia dari pada Fauzan,Mamah tau perempuan itu hamil sama Fauzi tapi Mamah malah memaksa Fauzan untuk bertanggung jawab,kenapa Mah? Apa karena Fauzan anak angkat dari keluarga ini?" tutur Fauzan.
"Jangan sembarangan bicara kamu Fauzan,Mama tidak pernah membeda-bedakan kamu sama Fauzi.Kata siapa kamu anak angkat Mamah,jangan ngarang" Mamah membela diri.
Fauzan menatap tajam wajah Mamahnya itu,lalu menyeringai.
"Aku tau semuanya Mah,bahkan aku juga tau siapa orang tua kandungku dan dimana mereka tinggal sekarang" ucap Fauzan dengan nada bicara yang tegas.
Fauzan masuk kedalam kamarnya untuk mengemasi pakaian dan barang-barang miliknya.Mira,istrinya Fauzan yang baru keluar dari kamar mandi pun terkejut melihat Fauzan memasukkan semua barang-barangnya kedalam koper yang cukup besar.
"Mau kemana A'?" tanya Mira.
"Ikut aku" perintah Fauzan lalu keluar dari kamarnya sambil meneret kopernya.
Fauzan membawa Mira menemui Mamanya.
"Kalian mau kemana?" tanya Mamah.
"Mang...Mang engkus kesini sebentar" Fauzan memanggil orang yang sedang melintas.
"Ada apa Ujang panggil Mamang?" tanya Kusnadi yang biasa di panggil Engkus.
"Duduk Mang" perintah Fauzan
Mang Engkus duduk di kursi,Mamah yang melihat itupun menjadi bingung.
"Ada apa ini zan?" tanya Mama.
"Bismillah"
Ucap Fauzan sambil menghela nafasnya.
"Mamah dan Mang Engkus aku minta untuk menjadi saksi bahwa hari ini,detik ini saya Fauzan dengan sadar menjatuhkan talak kepada istri saya yang bernama Miradilla Binti Beni" ucap Fauzan.
"Fauzan apa-apaan ini?" bentak Mamah.
"Maaf Mah,percuma terus bersama tapi tidak ada rasa cinta.Fauzan tidak mau tersiksa dengan keadaan ini,Fauzan juga tidak mau membiarkan Mira tersiksa hidup dengan Fauzan.Karena sampai kapanpun Fauzan tidak akan pernah bisa menciantai dia"tutur Fauzan.
Mira menunduk,air matanya jatuh.
"Maaf Mira,saya harus melakukan ini.Jika untuk hal lain saya bisa menuruti kehendak Mamah tapi tidak untuk hidup dan masa depan saya" ucap Fauzan.
Fauzan memberikan uang seratus ribu untuk Mang Engkus lalu menyeret kopernya keluar rumah.
"Selangkah saja kamu keluar dari rumah ini,Mamah hapus kamu dari daftar warisan" gertak Mamah.
Fauzan menghentikan langkahnya lalu berbalik.
"Fauzan tidak butuh harta Mamah,harta bukanlah penentu kebahagiaan dalam kehidupan berumah tangga Mah.Sebanyak apapun harta jika tidak ada ketenangan didalam rumah tangga tetap saja tidak bisa membuat bahagia" tutur Fauzan lalu melangkah keluar dan langsung pergi dari rumah itu dengan mengendarai motor matic yang di belinya dari hasil jerih payahnya sendiri.
Mamah terdiam mendengar penuturan Fauzan.Dia masuk ke kamarnya lalu menutup pintunya.Mang Engkus keluar dari rumah itu dan langsung pulang kerumahnya yang berada tidak jauh dari rumah Fauzan.Sedangkan Mira menangisi nasibnya yang menyedihkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Santai Dyah
masak sih cinta membencimu ngaklah fauzan
2021-12-01
1
AdeOpie
sembarang main talak harus'nya di selesaikan dulu satukan mira dengan Fauzi biar ada yang mau tanggung jawab, seorang wanita segampang itu di campakan
2021-08-24
3
sella surya amanda
lanjut kak
2021-07-19
2