“Mas Cappuccino Ice 2 ya.” Diana memesan Coffee yang biasa di pesan tapi kali ini karena cuaca panas, Anisa dan Diana pesan yang Ice.
Diana mencolek tangan Anisa dan bertanya, “Nis tau gak si tadi tu tatapan bang Ais ke kamu beda lo… Nis, kamu
ngerasa gak?, gimana mau ngerasa kamunya nunduk aja.” Kata Diana.
“Beda apanya, cinta pandangan pertama gitu kayak sinetron, sudah lah aku gak mau ngebas bang Ais, kalok dia mau berteman ya berteman aja lebih dari itu… ya maaf aja aku masih memegang teguh prinsipku, " kata Anisa menegaskan pada Diana.
“Heeemmm… Tentara... tentara... mengapa kau membuat temanku ini menjadi trauma akut begini, hihihi…,” kata Diana sambil meringis.
Tak lama pesanan Anisa dan Diana datang, “ permisi mbak, ini pesanan Coffeenya, 2 Cappucino Ice.”
“Terima kasi mas,” jawab Anisa dan Diana bersamaan.
“Biar aku saja lah yang tau rasanya, rasa yang bikin aku trauma akut hehehehe…”, ujar Anisa sambil menyeruput Coffee.
Diana merespon perkataan Anisa dengan senyuman. 20 menit sudah berlalu Anisa dan Diana kembali meneruskan perjalanan pulang.
“Salam ya buat ibu, aku langsung pulang udah siang nih,” kata Diana.
“Oke, hati-hati dijalan sampai ketemu besok pagi,” jawab Anisa.
“Assalamu’alaikum… bu Anisa pulang."
“Wa’alaikumsalam, loh Diana mana, gak mampir ya??," tanya ibu.
“Tidak bu, sudah siang katanya mau istirahat, nitip salam aja buat ibu,” jawab Anisa.
Malam pun berlalu, pagi ini Anisa giliran jaga sift pagi, alaram berpunyi di waktu subuh, Anisa segera bangun mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat subuh.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 wib. “Nis ayok sarapan dulu,” panggil ibu Anisa yang
sejak tadi menyiapkan sarapan untuk Anisa.
“Iya bu...,” jawab Anisa sambil berjalan ke meja makan.
“Nisa berangkat bu…, Assalammu’alaikum,” pamit Anisa pada ibunya sembari mencium tangan ibunya.
“Wa’alaikumsalam, hati-hati dijalan ya nak,” jawab ibu Anisa.
Anisa sampai di tempat kerjanya, Anisa masuk ke ruang UGD ternyata sudah ada Diana yang sedang operan sift dengan teman perawat lainnya.
“Pagiiii…semua,” sapa Anisa.
“Pagiiii…,” jawab mereka bersamaan.
“Kamar kita keisi pasien kah,” tanya Anisa sambil membuka buku register pasien.
“Waahh…kosong ternyata dari kemarin ya,” ujar Anisa.
Setiap sift pagi tugasnya lumayan banyak, beres-beres bed pasien, nyeteril alat habis pakai, dan ngecek stok obat yang ada di UGD karena gudang obat buka hanya pagi hari saat jam kerja poli.
“Beresss…, tinggal ngecek obat yuk… Nis,” ajak Diana.
“Siap…,” jawab Anisa.
“Wah… cairan infus kayaknya perlu ditambah Nis, untuk obat-obat lain masih aman,” kata Diana.
Anisa dan Diana menuju gudang penyimpanan obat saat itu mereka bertemu bu Tuti.
“Loh bu kok masuk, bukannya dapat sift siang??,” tanya Anisa.
“Iya lagi ada rapat bentar lagi mulai, kita dapat tugas P3K, jadi mau ngebahas jadwal biar gak bentrok dengan jadwal kita di UGD,” jawab bu Tuti.
“Wah bertambah tugas Negara,” canda Diana.
“Ini acara kemah lumayan besar karena gabungan dari berbagai SMA jadi mereka minta tolong kita untuk menjaga pos P3K, selain itu setau ibu mereka minta tolong penjegaan ketat juga,” ujar bu Tuti.
“Aseeekkk… ada mas-mas Tentara atau mas-mas polisi, sambil menyelam minum air nih namanya, sambil kerja cuci mata juga hihihi…,” kata Diana.
“Tuu… kan kumat dah Diana buk,” kata Anisa ke bu Tutik.”
“Iya..., gak apa - apa siapa tau ketemu jodoh ya Din,” kata bu Tutik sambil menepuk-nepuk punggung Diana.
“ Ya sudah, ibu masuk ruangan rapat dulu, lanjutin kerjanya,” sambung bu Tuti.
“Oke… bu…,” jawab Anisa dan Diana bersamaan.
“Nis kalok ada penjagaan udah pasti ada Tentara jaga kira-kira bang Ais dapet jadwal jaga di kemah juga gak ya??,” kata Diana.
“Gak tau ah… lagian mau ngapain kalok bang Ais juga ikut jaga? mau kegenitan lagi ??,” jawab Anisa sambil memasukkan stok cairan infus ke kardus.
“Ya siapa tau bisa ngenalin aku sama temannya gitu, hahaha…,” ucap Diana sambil tertawa.
“Emang kamu lagi kebelet nikah ya Din, kayaknya berusaha banget si,” kata Anisa, bermuka agak serius.
“Loh kita kan diwajibkan berusaha Nis, kalau memang jodoh cepet ya Alhamdulillah, kalau belum dapet ya Syukurilah…eh bersabarlah maksudnya."
“Ya…, terserahmu aja lah, mudah-mudahan cepet dapat jodoh ya... temanku yang centil,”
kata Anisa sambil mengangkat kardus isi cairan ifus.
“Amiin…!!,” jawab Diana.
Anisa dan Diana kembali ke ruang UGD, 30 menit sudah berlalu bu Tutik sudah selesai dengan rapatnya, Ia mendatangi ruang UGD.
"Temen-temen saya sudah membuat jadwal untuk P3K saya tempel di papan pengumuman, tolong kalian lihat ya dan infokan pada teman-teman yang tidak jaga hari ini, satu sift jaga pos P3K ada 2 perawat, 1 dokter
dan 1 driver, jadi kalian yang tercantum namanya di bebaskan dari sift UGD ganti ke sift P3K, jelas ya??,” kata bu Tuti menjelakan.
Setelah bu Tutik keluar UGD Anisa dan Diana bergegas melihat jadwal yang ditempel, ternyata ada 4 perawat
yang mendapat tugas, yaitu 2 perawat jaga dan 2 perawat cadangan kalau-kalau ada yang tidak bisa hadir, perawat yang jaga adalah Anisa dan diana.
Dihari yang sama di tempat kerja Ais.
“Untuk semuanya istirahat ditempat grak!!,” tegas Komandan tentara di tempat Ais bertugas.
“Baik, saya akan menyampaikan informasi bahwa kita dapat tugas untuk menjaga keamanan di acara perkemahan gabungan, saya sudah membuat pengumumam siapa saja yang berjaga di acara tersebut, silahkan kalian lihat di papan pengumuman” lanjut Komandan.
“Mungkin itu saja dulu info dari saya, silahkan bubar,” sambung Komandan mengakhiri.
“siap! bubar jalan!.” Semua pasukan bubar dan menuju papan pengumuman, disana terpampang nama Ais yang jadi salah satu petugasnya. Paling bawah Ais melihat tulisan petugas P3K dari puskesmas tempat Anisa bekerja, Ais tersenyum.
“Eehh…Ais senyum-senyum kenapa??," tanya salah satu teman Ais.
“Ah mau tau aja,” jawab Ais.
Lanjut eps 7
Terimakasi sudah baca, jangan lupa like dan komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments