eps 2

Setelah Anisa melihat KTPnya, Anisa mengetahui bahwa pemuda itu bernama Ais, dia seorang tentara Anisa menghela nafas, “ yah…kenapa si ?,” gerutu Anisa.

“ Ngomong apa si Nis?," tanya Diana mendengar Anisa menggerutu.

“Pasti kamu kaget ya dia seorang Tentara, ilfil gitu? gak boleh gitu Nis nanti jodoh lo... kalok terlalu membenci.” Tambah si Diana.

“ Loh siapa yang benci, aku gak benci Din, aku cuma gak mau aja punya suami Tentara itu aja kok bukan benci, weeekkkk…” Kata Diana.

“Udah lah yuk istirahat baringan." Jam menunjukkan pukul 12.00 wib.

“Nanti ada mbak kunti lo hii...” Tambah Anisa.

Kebetulan di Puskesmas tempat Anisa bekerja, petugas sift malam disediakan matras untuk sekedar

merebahkan badan ketika tidak ada pasien.

Keesokan harinya pukul 08.00 wita, waktu pergantian sift tiba Anisa bertemu dengan seniornya yang juga

sekaligus ibu kepala UGD namanya bu Tuti.

“ Pagi buu…” sapa Anisa dan teman - teman satu siftnya.

“Semalam aman bu, rawat inap juga kosong pasien cuma ada satu pasein lakalantas." Lapor Diana.

“ Semalam juga tidak ada partus bu (melahirkan).” Tambah teman Anisa yang berprofesi bidan.

“Oiya bu, ini ada KTP milik pak Tentara semalam tertinggal, siapa tau bapaknya balik lagi untuk mengambil.” Kata Anisa.

“La kok bisa ketinggalan, coba ibu lihat, ini kan deket sama rumahmu Nisa, satu arah kan??." Kata ibu Tuti sambil memperlihatkan alamat yang tertera di KTP.

“Itu kan asrama tentara bu, saya malu bu masuk kesana,” jawab Anisa untuk menghindar supaya Anisa tidak disuruh mengantarkan KTP itu.

“Ah…gitu aja kok malu, kasi aja sama petugas yang jaga di depan pintu gerbangnya, minta tolong kasihkan ke orangnya daripada disini takut hilang.” Kata bu Tutik. Bu Tutik tetap memaksa Anisa untuk mengantarkan kartu itu.

“Iya Nis, biasanya didepan pasti ada penjaga titip aja hehe...,” ledek Diana.

“Ya sudah bu, saya antarkan, saya pamit ya bu.” Kata Anisa sambil mengambil tasnya.

“Iya hati-hati dijalan,” jawab bu tutik.

Anisa beranjak pergi dengan menaiki motor lengkap dengan helm. “Aku duluan ya Din," Kata Anisa.

“Siiiaapp……!!.” Jawab Diana.

Di perjalan Anisa masih menggerutu dalam hati. “Kenapa si harus diantar, kan bisa di simpan di Puskesmas aja nanti juga diambil sama abang itu heemm...”

Anisa sampai di Asrama Tentara, Anisa melihat ada yang berdiri berjaga di pintu masuk.

“Ah pas banget aku minta tolong bapak itu aja,” gumam Anisa sambil memarkir motor.

” Maaf permisi pak,” belum selesai Anisa bicara, Anisa terkejut karena ternyata yang berjaga adalah abang

yang punya KTP , dia adalah bang Ais, badannya tinggi dan kulitnya putih.

“ Loh mbak Perawat semalam ya...?, ada perlu apa mbak??." Tanya pemuda yang bernama Ais.

“Ya ampun dia tampan banget pakai baju seragam begini, Astaghfirullah inget jangan tertarik dengan tentara” fikir Anisa.

“ Eh kebetulan banget bang ini mau ngembaliin KTP abang yang tertinggal semalam, nih..!." Anisa menyerahkan kartu itu.

“ Oh… terimakasi mbak, saya tidak sadar kalok KTP saya tertinggal, sekali lagi terimakasi mbak sudah repot-repot mengantar.” Kata ban Ais. Sama dengan semalam sekarangpun dia sangat sopan.

“Iya tidak apa-apa bang, kebetulan searah sama rumah saya kok, ya sudah saya pamit ya bang, mariii……” Anisa berpamitan sambil beranjak menuju ke tempat Anisa memarkirkan motornya, belum sampai Nisa di parkiran tiba_tiba bang Ais memanggilku lagi.

“Mbak Nisaaa……”

Lanjut part 3 ya sayy... kira-kira bang Ais mau ngomong apa

nih dengan Nisa.

Jangan lupa tinggalkan komen, terima kasi,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!