Kejujuran

Selamat membaca!

Maharani masih berada di dalam rasa bimbang yang kini memenuhi isi pikirannya. Ia sebenarnya tidak ingin jika sang ibu sampai tahu masalah yang sedang di hadapinya karena tidak ingin membebani pikirannya. Namun, ia sadar betul bahwa cepat atau lambat Vania pasti akan mengetahui tentang semuanya.

"Jangan ragu untuk berbagi masalahmu pada Mama, Nak. Mama ini ibu kandungmu, Mama berhak tau masalah apa yang tengah menimpa rumah tangga kamu dengan Rendy?" ungkap Vania yang diakhiri dengan sebuah pertanyaan.

Perkataan Vania kali ini membuat Maharani mengambil keputusan dengan cepat, bahwa ia harus terbuka mengenai masalahnya dengan Rendy karena serapat-rapatnya bangkai itu ditutupi, suatu hari nanti baunya pasti akan tercium juga.

Maharani terlihat menarik napasnya dalam-dalam dan mulai mengembuskannya dengan amat perlahan. "Rani akan menceritakan semuanya pada Mama, tapi Mama harus janji akan kuat mendengarnya, dan tolong jangan pikirkan masalahku ini karena aku tidak ingin masalah yang aku hadapi sekarang menjadi beban berat untuk Mama, apalagi jika sampai membuat Mama jatuh sakit."

Vania pun menggenggam erat kedua tangan Maharani yang terasa dingin dan gemetaran itu. "Mama akan kuat demi kamu. Sekarang kamu harus menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutupi lagi dari Mama ya!" pinta seorang ibu sambil berusaha menguatkan putrinya melalui genggaman tangan mereka saat ini.

"Mas Rendy... Mas Rendy ternyata sudah menikah dengan wanita lain di belakangku sejak satu bulan yang lalu, Mah..." Ternyata Maharani terlihat tidak kuat untuk menceritakan masalahnya, apalagi saat ia harus mengulang ingatan pahit yang telah menghancurkan istana cintanya.

Bak tersambar petir di siang bolong, Vania begitu terkejut mendengar kabar buruk itu. Hingga ia menarik sebelah tangannya dari genggaman Maharani untuk menekan dadanya yang terasa sakit.

"Mah, tolong tenang ya. Lebih baik aku tidak perlu menceritakan kelanjutannya. Aku enggak mau Mama sampai sakit karena masalah ini. Sudah ya, Mah, biarkan aku yang menyelesaikan semuanya sendirian!"

Maharani mengusap punggung Vania secara perlahan, ia begitu khawatir dengan kondisi sang ibu yang memang memiliki riwayat penyakit jantung.

Vania mencoba untuk kuat karena ia melihat di hadapannya ada sosok yang menjadi sumber kekuatannya. "Kamu harus tetap lanjutkan ceritamu pada Mama ya, Mama kuat kok karena kamu sendiri saja mampu untuk sekuat ini, Rani. Lalu keputusan apa yang kamu ambil setelah mengetahui Rendy mengkhianatimu, Nak?" tanyanya sambil mengusap pucuk kepala sang putri dengan begitu lembutnya.

"Aku minta pisah sama Mas Rendy, Mah, karena maduku sedang mengandung anak dari suamiku. Dia bisa memberikan Mas Rendy sesuatu yang tidak bisa aku berikan selama menjadi istrinya. Aku memang bodoh ya, Mah..." ucap Maharani yang terdengar lirih.

"Astaghfirullahaladzim ya Allah. Rani, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri, Nak. Bukan kamu yang bodoh, tapi ini semua sudah menjadi suratan takdir dari Allah, kita sebagai manusia harus bisa menerimanya dengan lapang dada dan jangan mudah menyerah, harusnya Rendy bisa lebih sabar lagi untuk menunggu amanah dari Allah dengan terus berusaha dan diiringi doa, bukan malah menikah dengan wanita yang lainnya, apalagi tanpa sepengetahuanmu! Sekarang kamu harus berhenti menyalahkan dirimu sendiri, Rani! Sudah jelas-jelas ini adalah kesalahan Rendy karena dia menikahi wanita lain di belakangmu secara diam-diam. Mama rasa, Mama perlu menemui Rendy sekarang!"

Vania yang hendak bangkit dari posisinya langsung ditahan oleh Maharani yang segera berlutut di hadapan sang ibu. Wanita itu menggenggam erat kedua kaki Vania dan membenamkan wajahnya di kedua paha wanita yang telah melahirkannya ke dunia dua puluh lima tahun silam.

"Mah, aku mohon jangan temui Mas Rendy untuk menyalahkannya. Ini semua memang salah aku yang tidak bisa memberikan keturunan untuknya, Mah. Aku tidak bisa menjadi istri yang berguna untuk Mas Rendy, aku masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangannya. Sudah ya Mah, biarkan saja Mas Rendy bahagia dengan istri keduanya, biarkan mereka hidup tenang tanpa tahu kabarku di sini. Aku sedang mencoba ikhlas untuk menerima semua ini, Mah."

Hati Vania begitu hancur melihat kerapuhan Maharani, bahkan suara tangisan putrinya membuat wanita paruh baya itu merasa lebih sakit atas hal yang telah dilakukan oleh Rendy kepada putri satu-satunya. Vania segera membangunkan Maharani dari posisi berlutut dan merengkuh tubuh yang kini terasa lemah itu.

"Rani, Mama tahu seperti apa perasaanmu saat ini, kamu pasti begitu kehilangan karena harus berpisah dengan pria yang selama ini kamu cintai dengan sebegitu besarnya, tapi Mama mohon, Nak, berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Kamu harus bangkit dari rasa sakit ini, kamu harus bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi."

Maharani semakin terisak dengan tangisannya yang terdengar begitu perih.

"Aku memang bodoh, Mah, aku begitu mencintai Mas Rendy sampai aku menolak permintaan Mama yang menginginkan aku memakai hijab dan menutup auratku, hanya karena takut Mas Rendy akan berpaling kepada wanita lain, tapi ternyata ketakutannya itu tetap terjadi, walau aku mengabaikan perintah Mama sekalipun. Saat ini bahkan terjadi lebih buruk dan tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, Mas Rendy ternyata sudah menikah dan akan memiliki anak dari wanita lain. Seorang anak yang selalu aku impikan selama 5 tahun ini dalam pernikahan kami. Aku menyesal, Mah. Tolong ampuni aku yang dulu karena tak menuruti perintah Mama, padahal apa yang Mama perintahkan adalah kewajibanku sebagi muslim. Aku minta maaf, Mah, aku benar-benar minta maaf, jika aku merepotkan Mama kembali karena aku tinggal di rumah ini."

Vania mulai mengurai pelukan keduanya hingga terlepas, lalu kedua tangannya mulai menangkup sisi wajah sang putri. "Mama selalu memaafkan kamu dan mengerti akan alasan yang membuat kamu menolak untuk mengenakan hijab, Rani dan siapa yang bilang kamu akan menjadi beban untuk Mama, Nak? Mama senang bila kamu kembali ke rumah ini, itu artinya Mama tidak akan kesepian lagi. Sekarang Mama minta sama kamu, berhenti menangisi orang yang telah mengkhianati kamu ya, kamu harus bisa mengikhlaskan semua yang terjadi demi dapat bangkit dari keterpurukan ini, walau Mama tahu ini pasti sangat berat untukmu. Kamu pasrahkan saja semua kepada Allah karena semua yang terjadi dan kamu anggap buruk, mungkin bisa jadi itu adalah awal dari jalan kamu untuk memperoleh kebahagiaan yang sejati. Bukan Allah tega ingin melihatmu bersedih, hanya saja inilah jalan agar kamu tidak terus menerus hanyut dalam cinta yang tidak baik. Allah punya cara sendiri untuk menjauhkan kamu dari orang yang salah dan hanya akan menyakitimu saja, maka itu Allah sengaja mematahkan hatimu. Ikhlaskan semuanya ya, Nak! Kamu tidak sendiri, ada Mama yang akan selalu menemani kamu melewati masa-masa sulit ini."

Maharani segera menghapus air mata kesedihannya, setelah mendengar nasihat dari sang ibu yang berhasil membuatnya merasa lebih kuat dari sebelumnya. Maharani pun mengangguk yakin, bahwa dirinya bisa melewati semua ini dan mengikhlaskan semua yang telah terjadi dalam hidupnya.

"Terima kasih ya karena Mama selalu ada untukku, dari aku dikandungan hingga aku sudah sebesar ini. Mama selalu menerima bagaimanapun keadaanku dan tanpa menuntut apapun. Mama adalah Ibu yang paling sempurna dan begitu baik yang Allah ciptakan untuk aku, entah bagaimana jadinya aku bila tidak ada Mama saat melewati masa-masa sulit ini. Sehat selalu ya, Mah, berikan aku kesempatan untuk dapat memberi kebahagiaan untuk Mama."

Maharani pun segera menghamburkan tubuhnya ke dalam dekapan Vania yang langsung disambut hangat oleh wanita paruh baya itu dengan membalas pelukan putrinya dengan erat. Maharani begitu bersyukur karena memiliki seorang ibu yang sangat luar biasa seperti Vania. Wanita yang telah banyak mengajarkannya tentang segala hal-hal baik yang harus dilakukannya.

"Ya Allah, terima kasih karena KAU memberikan Mama umur yang panjang, hingga ada yang memelukku ketika aku merasa hancur seperti ini. Sekarang demi Mama aku akan berusaha bangkit dari rasa sakit ini, aku akan terus belajar untuk ikhlas. Aku tidak ingin Mama bersedih karena melihat aku yang terus larut dalam kesedihan," batin Maharani dalam hatinya dengan penuh keyakinan.

...🌺🌺🌺...

Bersambung ✍️

📢 Yuk penuhi kolom komentar.

Berikan gift kalian juga ya.

Terima kasih banyak atas dukungannya.

Follow Instagram Author juga ya : ekapradita_87

Terpopuler

Comments

Marsha_ Zakia

Marsha_ Zakia

pernah ada di posisi ini.bedanya saya yang mengantarkan x utk menikah di penghulu

2024-05-10

1

Dini

Dini

AW AW ikhlas lillahitaalla menghadapi segala cobaan semua akan indah pada waktunya Amin AllohumaAmin

2022-12-28

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Lbih jujur dri pda bhong ap lgi ibu kbdung kita sendri

2022-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Berubah
2 Kecurigaan
3 Sandiwara
4 Mendua
5 Sebuah Rencana
6 Melepas Kerinduan
7 Ketakutan Rendy
8 Kesedihan Maharani
9 Semakin Curiga
10 Rahasia Terkuak
11 Maafkan Aku
12 Poligami
13 Talak
14 Pertemuan
15 Menerima Tawarannya
16 Memulai Hidup Baru
17 Bayangan Rendy
18 Doa Maharani
19 Bimbang
20 Kejujuran
21 Jalan Hijrah
22 Kehilangan
23 Rahasia Celine
24 Cerita Vania
25 Diam-diam Mengagumi
26 Rahasia Terkuak
27 Kemarahan Rendy
28 Kedatangan Rendy
29 Keputusan Maharani
30 Kabar Buruk
31 Doa Dion
32 Perhatian Dion
33 Kabar Baik
34 Menunggu Petunjuk
35 Rencana Maharani
36 Menghapus Jejakmu
37 Hampir Usai
38 Rencana Rendy
39 Balas Dendam
40 Teka-Teki Vania
41 Kecewa
42 Awal Baik
43 Keraguan
44 Jawaban Maharani
45 Dengan Hati
46 Sebuah Harapan
47 Lebih Mudah Tersenyum
48 Gugup
49 Tetap Bahagia
50 Sah Sah
51 Kemarahan Nina
52 Saling Melengkapi
53 Malam Indah
54 Pagi Pertama
55 Dendam
56 Kedatangan Pengacara
57 Surat Wasiat
58 Diintai
59 Rencana Nina
60 Dendam Salah Sasaran
61 Perasaan Tidak Enak
62 Tak Sadarkan Diri
63 Kepanikan Nina
64 Doa Penuh Harap
65 Cemas Yang Mencair
66 Cemburu
67 Momen Haru
68 Dinner Istimewa
69 Beragam Pertanyaan
70 Romantis
71 Sebuah Rencana
72 Memberi Kesempatan
73 Siasat Anjani
74 Menyelamatkan
75 Anindya Putri
76 Usaha
77 Bahagia
78 Kedatangan
79 Pergi Kau!
80 Tipu Daya
81 Tantangan Anjani
82 Terharu
83 Ungkapan Hati
84 Tamparan Keras
85 Hati Yang Luluh
86 Sebuah Rencana
87 Bahagia dan Rahasia
88 Rahasia Anjani
89 Tertunda
90 Bagaikan Petir
91 Keterpaksaan
92 Mencari Alasan
93 Melepas Rindu
94 Berharap
95 Kondisi Anindya
96 Bisik Penyesalan
97 Penuh Haru
98 Masa Lalu Anjani
99 Tak Terduga
100 Senyum Terakhir
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Berubah
2
Kecurigaan
3
Sandiwara
4
Mendua
5
Sebuah Rencana
6
Melepas Kerinduan
7
Ketakutan Rendy
8
Kesedihan Maharani
9
Semakin Curiga
10
Rahasia Terkuak
11
Maafkan Aku
12
Poligami
13
Talak
14
Pertemuan
15
Menerima Tawarannya
16
Memulai Hidup Baru
17
Bayangan Rendy
18
Doa Maharani
19
Bimbang
20
Kejujuran
21
Jalan Hijrah
22
Kehilangan
23
Rahasia Celine
24
Cerita Vania
25
Diam-diam Mengagumi
26
Rahasia Terkuak
27
Kemarahan Rendy
28
Kedatangan Rendy
29
Keputusan Maharani
30
Kabar Buruk
31
Doa Dion
32
Perhatian Dion
33
Kabar Baik
34
Menunggu Petunjuk
35
Rencana Maharani
36
Menghapus Jejakmu
37
Hampir Usai
38
Rencana Rendy
39
Balas Dendam
40
Teka-Teki Vania
41
Kecewa
42
Awal Baik
43
Keraguan
44
Jawaban Maharani
45
Dengan Hati
46
Sebuah Harapan
47
Lebih Mudah Tersenyum
48
Gugup
49
Tetap Bahagia
50
Sah Sah
51
Kemarahan Nina
52
Saling Melengkapi
53
Malam Indah
54
Pagi Pertama
55
Dendam
56
Kedatangan Pengacara
57
Surat Wasiat
58
Diintai
59
Rencana Nina
60
Dendam Salah Sasaran
61
Perasaan Tidak Enak
62
Tak Sadarkan Diri
63
Kepanikan Nina
64
Doa Penuh Harap
65
Cemas Yang Mencair
66
Cemburu
67
Momen Haru
68
Dinner Istimewa
69
Beragam Pertanyaan
70
Romantis
71
Sebuah Rencana
72
Memberi Kesempatan
73
Siasat Anjani
74
Menyelamatkan
75
Anindya Putri
76
Usaha
77
Bahagia
78
Kedatangan
79
Pergi Kau!
80
Tipu Daya
81
Tantangan Anjani
82
Terharu
83
Ungkapan Hati
84
Tamparan Keras
85
Hati Yang Luluh
86
Sebuah Rencana
87
Bahagia dan Rahasia
88
Rahasia Anjani
89
Tertunda
90
Bagaikan Petir
91
Keterpaksaan
92
Mencari Alasan
93
Melepas Rindu
94
Berharap
95
Kondisi Anindya
96
Bisik Penyesalan
97
Penuh Haru
98
Masa Lalu Anjani
99
Tak Terduga
100
Senyum Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!