Talak

Selamat membaca!

Maharani yang tengah dikuasai amarah mulai melayangkan sebuah tamparan yang mendarat di wajah suaminya. Tangisannya semakin pecah dengan uraian air mata yang kian menetes tanpa henti.

"Cukup, Mas! Aku tidak ingin mendengarkan janji-janji manis kamu lagi yang hanya berisikan dusta. Selama ini aku begitu bodoh karena sangat percaya saat kamu bilang mencintaiku, kamu juga bilang tidak akan pernah menduakan cintaku dan lain sebagainya, tapi pada kenyataannya, semua perkataanmu tidak ada yang terbukti satu pun, semuanya palsu, Mas!"

Tamparan keras itu membuat Celine bereaksi dengan begitu keras. Ia benar-benar mendapatkan kesempatan untuk mulai merasuki pikiran Rendy untuk menjatuhkan talaknya kepada Maharani yang saat ini tengah diburu oleh amarahnya.

"Mas kamu enggak apa-apa?" tanya Celine kepada Rendy sambil mengusap sebelah pipi Rendy yang terasa panas akibat tamparan Maharani.

Rendy hanya diam seribu bahasa dan masih tak menyangka jika Maharani bisa melakukan hal yang begitu kasar ini kepadanya.

"Eh kamu, dasar istri durhaka! Kamu itu tidak tahu ya, dosanya menampar suamimu sendiri! Kamu ini kaya enggak pernah belajar agama ya! Apa kamu enggak diajarin sama orang tua kamu?" ucap Celine yang kini beralih dengan menatap wajah Maharani dengan sorot matanya yang tajam..

Maharani hanya diam dan terus mengucapkan kalimat istighfar dalam hatinya. Rasanya ia ingin sekali menenggelamkan wanita yang sedang berbicara lantang kepadanya itu di samudra Atlantik, agar tubuh wanita itu habis di lahap buasnya hiu yang hidup di sana. Namun, Maharani coba bersabar karena ia meyakini, bahwa Allah pasti akan memberikan balasan setimpal untuk siapapun orang yang menyakiti orang lain.

"Udah Mas, istri kaya gini sih ceraikan saja, Mas!" titah Celine coba membuat situasi antara Rendy dan Maharani semakin panas. Hingga akhirnya apa yang direncanakannya ternyata berhasil. Rendy saat ini mulai tersulut amarahnya, sampainya mendorong tubuh Maharani dengan kasar. Membuat tubuh wanita itu beringsut menjauh darinya beberapa langkah.

"Kamu akan menyesal karena telah meminta cerai dariku, Rani. Aku yakin tidak akan ada satu pria pun yang mau menikahimu jika tahu kamu itu mandul dan kamu memang tidak akan pernah bisa memiliki seorang keturunan. Kamu memang wanita yang tidak tahu di untung, sudah tidak bisa memberikan aku keturunan, tapi kamu malah menolak, jika aku menikah dengan wanita lain yang bisa memberikan aku seorang anak!" kecam Rendy yang benar-benar tak memikirkan hati Maharani yang telah hancur berkeping-keping saat ini.

"Cukup, Mas! Kamu tidak perlu menghina dan merendahkan aku seperti itu. Aku memang bukan wanita sempurna yang bisa memberikan kamu keturunan, tapi kamu harus ingat satu hal bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Aku masih memiliki Tuhan dan aku percaya itu, bahwa akan ada keajaiban yang aku dapatkan, asalkan aku selalu berdoa dan meminta padaNya."

"Terserah apa yang kamu katakan saja, Ran! Apa kamu tidak berubah pikiran?" tanya Rendy dengan tegas dan suaranya terdengar lantang.

"Tidak Mas, aku benar-benar mau kita pisah!" jawab Maharani dengan penuh keyakinan, karena ia berpikir tidak ada lagi hal yang harus dipertahankan saat seorang suami tak mampu menjaga hatinya dan malah berbagi cinta dengan wanita lain di belakangnya. Terlebih saat ini Rendy sudah benar-benar kejam merendahkannya dihadapan Celine.

"Oke kalau itu mau kamu, tapi ingat ya, tidak ada kesempatan kedua untuk kita kembali bersama setelah resmi berpisah! Fanny Maharani, mulai detik ini aku talak kamu lagi dan ini sudah ketiga kalinya! Sekarang kita bukan lagi suami istri! Jangan harap aku akan memberikan hartaku, walau hanya sedikit saja untuk kamu karena kamulah yang menginginkan perpisahan ini terjadi!" ucap Rendy dengan lantang. Bahkan ia mengatakan semua itu sambil menunjuk tegas ke arah wajah Maharani menggunakan jari telunjuknya.

Talak yang terucap, memang sesuai dengan apa yang dimintanya. Namun, Maharani belum pernah merasakannya bahwa ternyata talak yang terucap dari mulut seorang suami itu seperti sebuah pedang yang langsung menikamnya hingga ke dasar hatinya yang paling dalam. Saat ini ia merasa begitu pening dengan air mata yang coba ditahannya agar tak terus menetes membasahi wajahnya yang sudah benar-benar terlihat kacau.

"Ya Allah, kuatkan aku agar aku bisa melalui semua ini," gumam Maharani menekan dadanya kuat-kuat dengan sebelah tangannya.

Ia sangat percaya bahwa Allah memberikan cobaan sesuai dengan batas kemampuan umatNya dan Maharani yakin, dibalik cobaan yang menimpanya pasti akan ada hikmah yang lebih indah dari kesedihannya saat ini.

Sembari menatap Rendy dengan penuh kesedihan, kini Maharani pun mulai mengeluarkan ponsel dan beberapa kartu kredit juga ATM pemberian dari suaminya sejak awal mereka menikah. "Aku bukan wanita yang menikahimu karena harta, Mas. Aku datang ke rumahmu dengan tangan kosong, maka sama halnya ketika aku pergi, aku tidak akan membawa satu pun harta benda milikmu, termasuk semua hadiah yang sudah kamu berikan dan juga beberapa kartu, seperti kartu kredit dan juga ATM. Semoga hidupmu bahagia bersama Celine ya, Mas. Selamat untuk kamu, karena sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah dari wanita yang sangat sempurna ini." Maharani memindai dengan sebelah tangannya ke hadapan Celine yang sejak tadi hanya diam. Namun, diamnya itu penuh arti karena senyuman liciknya dapat terlihat jelas dari mata Maharani. Setelah meletakkan semuanya di atas sebuah nakas yang berada tidak jauh dari tempatnya berada, Maharani pun berlalu pergi keluar dari ruangan yang telah membuatnya merasakan sakit yang luar biasa.

Rendy pun hanya menatap nanar kepergian Maharani yang terlihat yakin dengan keputusannya untuk berpisah. Keputusan yang membuat Rendy sampai meraung sekeras-kerasnya untuk meluapkan amarah yang saat ini membuncah dalam dirinya. Pria itu pun menyapu permukaan nakas dengan tangannya, hingga ponsel dan beberapa kartu yang Maharani tinggalkan berserakan ke lantai.

Sementara itu Celine merasa semakin puas karena keinginannya satu persatu mulai terwujud untuk dapat menguasai Rendy sepenuhnya dan ingin menjadi istri satu-satunya tanpa kehadiran Maharani di antara mereka. Bahkan saat ini sebuah seringai tipis mulai terukir jelas menggambarkan kebahagiaannya saat ini.

"Hanya tinggal satu langkah lagi Mas Rendy akan benar-benar menjadi milikku sepenuhnya. Rencana selanjutnya adalah bagaimana aku bisa memindahkan seluruh harta kekayaannya kepadaku, agar Mas Rendy tidak lagi memiliki alasan untuk meninggalkanku!" batin Celine dengan semua rencana yang telah disusun rapi olehnya.

...🌺🌺🌺...

Bersambung ✍️

Berikan komentar positif kalian ya.

Terima kasih banyak.

Follow Instagram Author juga ya : ekapradita_87

Gift dari kalian adalah semangat Author 🙏

Terpopuler

Comments

Jumiroh Miroh

Jumiroh Miroh

iblis jahannam, tunggu aja adzab dari Alloh yang maha dahsyat

2023-02-18

2

Jumiroh Miroh

Jumiroh Miroh

benar sekali maharani, akan ada pelangi setelah hujan badai dan akan indah pada masanya nanti, doa orang yang tersakiti itu beribu kali lebih makbul dari doa yang biasa saja, serahkan semua pada Alloh

2023-02-18

0

Jumiroh Miroh

Jumiroh Miroh

dan kamu tidak tahu ya dosanya melukai perasaan wanita lain dengan sangat, dasar iblis

2023-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Berubah
2 Kecurigaan
3 Sandiwara
4 Mendua
5 Sebuah Rencana
6 Melepas Kerinduan
7 Ketakutan Rendy
8 Kesedihan Maharani
9 Semakin Curiga
10 Rahasia Terkuak
11 Maafkan Aku
12 Poligami
13 Talak
14 Pertemuan
15 Menerima Tawarannya
16 Memulai Hidup Baru
17 Bayangan Rendy
18 Doa Maharani
19 Bimbang
20 Kejujuran
21 Jalan Hijrah
22 Kehilangan
23 Rahasia Celine
24 Cerita Vania
25 Diam-diam Mengagumi
26 Rahasia Terkuak
27 Kemarahan Rendy
28 Kedatangan Rendy
29 Keputusan Maharani
30 Kabar Buruk
31 Doa Dion
32 Perhatian Dion
33 Kabar Baik
34 Menunggu Petunjuk
35 Rencana Maharani
36 Menghapus Jejakmu
37 Hampir Usai
38 Rencana Rendy
39 Balas Dendam
40 Teka-Teki Vania
41 Kecewa
42 Awal Baik
43 Keraguan
44 Jawaban Maharani
45 Dengan Hati
46 Sebuah Harapan
47 Lebih Mudah Tersenyum
48 Gugup
49 Tetap Bahagia
50 Sah Sah
51 Kemarahan Nina
52 Saling Melengkapi
53 Malam Indah
54 Pagi Pertama
55 Dendam
56 Kedatangan Pengacara
57 Surat Wasiat
58 Diintai
59 Rencana Nina
60 Dendam Salah Sasaran
61 Perasaan Tidak Enak
62 Tak Sadarkan Diri
63 Kepanikan Nina
64 Doa Penuh Harap
65 Cemas Yang Mencair
66 Cemburu
67 Momen Haru
68 Dinner Istimewa
69 Beragam Pertanyaan
70 Romantis
71 Sebuah Rencana
72 Memberi Kesempatan
73 Siasat Anjani
74 Menyelamatkan
75 Anindya Putri
76 Usaha
77 Bahagia
78 Kedatangan
79 Pergi Kau!
80 Tipu Daya
81 Tantangan Anjani
82 Terharu
83 Ungkapan Hati
84 Tamparan Keras
85 Hati Yang Luluh
86 Sebuah Rencana
87 Bahagia dan Rahasia
88 Rahasia Anjani
89 Tertunda
90 Bagaikan Petir
91 Keterpaksaan
92 Mencari Alasan
93 Melepas Rindu
94 Berharap
95 Kondisi Anindya
96 Bisik Penyesalan
97 Penuh Haru
98 Masa Lalu Anjani
99 Tak Terduga
100 Senyum Terakhir
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Berubah
2
Kecurigaan
3
Sandiwara
4
Mendua
5
Sebuah Rencana
6
Melepas Kerinduan
7
Ketakutan Rendy
8
Kesedihan Maharani
9
Semakin Curiga
10
Rahasia Terkuak
11
Maafkan Aku
12
Poligami
13
Talak
14
Pertemuan
15
Menerima Tawarannya
16
Memulai Hidup Baru
17
Bayangan Rendy
18
Doa Maharani
19
Bimbang
20
Kejujuran
21
Jalan Hijrah
22
Kehilangan
23
Rahasia Celine
24
Cerita Vania
25
Diam-diam Mengagumi
26
Rahasia Terkuak
27
Kemarahan Rendy
28
Kedatangan Rendy
29
Keputusan Maharani
30
Kabar Buruk
31
Doa Dion
32
Perhatian Dion
33
Kabar Baik
34
Menunggu Petunjuk
35
Rencana Maharani
36
Menghapus Jejakmu
37
Hampir Usai
38
Rencana Rendy
39
Balas Dendam
40
Teka-Teki Vania
41
Kecewa
42
Awal Baik
43
Keraguan
44
Jawaban Maharani
45
Dengan Hati
46
Sebuah Harapan
47
Lebih Mudah Tersenyum
48
Gugup
49
Tetap Bahagia
50
Sah Sah
51
Kemarahan Nina
52
Saling Melengkapi
53
Malam Indah
54
Pagi Pertama
55
Dendam
56
Kedatangan Pengacara
57
Surat Wasiat
58
Diintai
59
Rencana Nina
60
Dendam Salah Sasaran
61
Perasaan Tidak Enak
62
Tak Sadarkan Diri
63
Kepanikan Nina
64
Doa Penuh Harap
65
Cemas Yang Mencair
66
Cemburu
67
Momen Haru
68
Dinner Istimewa
69
Beragam Pertanyaan
70
Romantis
71
Sebuah Rencana
72
Memberi Kesempatan
73
Siasat Anjani
74
Menyelamatkan
75
Anindya Putri
76
Usaha
77
Bahagia
78
Kedatangan
79
Pergi Kau!
80
Tipu Daya
81
Tantangan Anjani
82
Terharu
83
Ungkapan Hati
84
Tamparan Keras
85
Hati Yang Luluh
86
Sebuah Rencana
87
Bahagia dan Rahasia
88
Rahasia Anjani
89
Tertunda
90
Bagaikan Petir
91
Keterpaksaan
92
Mencari Alasan
93
Melepas Rindu
94
Berharap
95
Kondisi Anindya
96
Bisik Penyesalan
97
Penuh Haru
98
Masa Lalu Anjani
99
Tak Terduga
100
Senyum Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!