Mendua

Selamat membaca!

Rendy segera menutup mulut Celine karena telah mengungkapkan semua rahasia terbesarnya dengan suaranya yang lantang. Sebuah rahasia yang berusaha ia simpan rapat-rapat dari Maharani.

"Jangan bicara keras-keras, Celine. Bagaimana kalau ternyata ada Maharani di luar yang menguping pembicaraan kamu barusan!" ucap Rendy dengan berbisik di depan telinga Celine yang membuat jarak mereka begitu rapat.

Celine berusaha melepaskan tangan Rendy yang membekap mulutnya. "Mas, sakit tahu!" bentak wanita itu seraya mengusap bibirnya.

"Tapi kamu harus bisa mengontrol setiap perkataanmu dan mengenali tempat dimana kamu bicara, Celine. Jangan pernah bahas soal ini di kantor, bisa-bisa ada orang yang mendengar dan berita ini akan tersebar!" ucap Rendy dengan suaranya yang terdengar berat.

"Kita 'kan sudah sah di mata agama sebagai suami-istri, Mas. Kenapa kamu harus takut bila sampai ada orang lain yang mengetahui tentang status kita? Mau sampai kapan kamu akan menyembunyikan pernikahan kita, Mas?" tanya Celine yang kini mulai melembutkan suaranya, agar terdengar indah di telinga suami sirihnya. Saat ini raut wajahnya terlihat manja sambil mengerucutkan bibirnya yang merah merona.

"Sayang, tolong kamu sabar sedikit lagi ya! Sekarang ini bukan waktu yang tepat untuk menunjukkan hubungan kita pada orang lain. Semua itu ada waktunya dan aku janji setelah kamu melahirkan anak kita aku akan memperkenalkan kamu sebagai istriku pada semua karyawan yang berada di kantor ini, termasuk pada Maharani. Mungkin Maharani tidak akan menolak kehadiranmu bila ada anak di tengah-tengah hubungan kita berdua."

Sebuah senyuman bahagia penuh kemenangan mulai mengembang menghiasi wajah Celine yang cantik. "Oke, Mas. Aku akan tunggu pembuktian atas janji-janji yang kamu ucapkan tadi. Kalau sampai setelah aku melahirkan kamu belum mau memperkenalkan aku sebagai istrimu pada semua orang, maka aku akan datang ke rumah Maharani untuk mengatakan tentang hubungan kita padanya."

"Iya sayang, aku janji akan membuktikan semua ucapanku. Memangnya aku pernah bohong sama kamu? Aku 'kan sudah melakukan apapun yang kamu inginkan, sayang." Rendy berucap sambil mengusap wajah istri keduanya dengan sangat lembut.

Celine menggeleng. "Enggak, Mas. Kamu memang enggak pernah bohong sama aku." Wanita itu pun mulai menghamburkan tubuhnya ke dalam pelukan Rendy.

"Mas, aku iri deh sama Maharani. Masa hanya dia saja sih yang kamu ajak liburan ke London. Aku juga 'kan mau, Mas!" pinta Celine dengan suaranya yang manja, sambil mengusap kepala Rendy dengan gerakan yang lembut.

"Suatu hari nanti aku pasti akan mengajak kamu liburan ke London. Tapi sabar ya, sekarang giliran Maharani dulu. Ini saja aku terpaksa mengajak dia liburan dadakan seperti ini karena dia mulai mencurigai aku memiliki wanita lain atas perubahan sikapku selama satu bulan ini setelah menikahi kamu. Aku saja menggunakan alibi bahwa sikap cuek aku selama sebulan ini karena akan memberinya sebuah kejutan dengan pergi berlibur ke kota impiannya." Penjelasan yang panjang dan lebar dari Rendy membuat Celine mulai mengerti.

Wanita itu segera melepaskan pelukannya yang erat dari tubuh Rendy. "Oh jadi itu alasannya kenapa kamu mengajak Maharani liburan. Aku kira dia memang satu-satunya wanita yang istimewa untuk kamu, sampai kamu mengajaknya liburan, tapi tidak mengajakku!"

Rendy pun mencubit kedua pipi Celine yang berisi. "Saat ini kamu adalah yang teristimewa karena tengah mengandung anakku, maka dari itu aku akan menuruti apapun yang kamu inginkan."

"Makasih ya, Mas, tapi kalau aku mau apartemen baru yang berada di seberang kantor ini, apa kamu akan memberikannya untukku?" tanya Celine dengan suaranya yang semakin dibuat-buat untuk merayu sang suami, sambil menunjuk sebuah bangunan apartemen yang menjulang tinggi yang dapat dilihat dari jendela ruangan kerjanya.

"Tentu aku akan membelikannya untuk kamu, sayang. Aku akan meminta Angga untuk mengurus pembayarannya ya dan secepat mungkin kamu bisa langsung menempati apartemen itu."

Celine terhenyak begitu tak percaya dengan perkataan Rendy yang begitu mudahnya menuruti semua keinginannya. "Kamu serius, Mas. Apartemen itu 'kan harganya mahal banget. 2 miliar lho, Mas."

"Tidak masalah sayang. Aku akan memberikan apapun dan tidak peduli berapapun harganya untuk kamu yang tengah mengandung anak kita. Apa kamu senang?" tanya Rendy dengan tersenyum manis.

"Tentu, Mas. Aku sangat beruntung dan bahagia banget karena memiliki suami sebaik dan pengertian seperti kamu. Makasih ya, Mas."

Saat ini rasa bahagia tengah membuncah dalam diri Celine yang baru pertama kali merasakan kehidupan yang enak, tanpa harus bersusah payah membanting tulang untuk mendapatkan apapun keinginannya.

"Aku juga bahagia bisa memiliki istri yang mau mengerti keadaanku. Sekarang aku harus kembali ke ruanganku ya, agar Maharani tidak curiga karena aku sudah terlalu lama dalam ruanganmu." Pria itu memberikan sebuah kecupan mesra di atas permukaan dahi sang istri kedua itu.

"Iya, Mas. Jangan lupa untuk terus memberiku kabar bila kita sedang berjauhan ya. Anak kita pasti akan sangat merindukan Papanya yang selama satu Minggu ke depan tidak akan dijenguk oleh kamu."

"Sabar ya anak Papa, tapi Papa janji kok setelah pulang dari London nanti Papa pasti akan sering-sering menjenguk kamu di dalam sana. Bye sayang." Rendy saat ini tengah mengusap lembut perut Celine yang masih terlihat ramping karena memang usia kandungan Celine yang baru memasuki 2 bulan.

"Iya papa, jangan lama-lama ya!" jawab Celine mengikuti suara bayi yang sangat menggemaskan.

"Sayang, aku pergi sekarang ya. Ingat kamu jangan kerja capek-capek, aku tidak ingin kalau anak kita sampai kenapa-napa! Jaga diri kamu selama aku tidak ada, oke sayang! Rendy pun melangkah keluar dari ruangan Celine setelah membuka pintu yang terkunci.

Celine menanggapi perkataan Rendy dengan sebuah anggukkan kepala, sambil melambaikan tangannya ke arah Rendy yang semakin lama semakin menghilang dari pandangannya. Setelah itu ia kembali menutup pintu ruangannya dan melangkah menuju kursi kebesarannya.

"Ah, hidupku kini benar-benar sangat indah. Aku tidak perlu lagi bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu, apalagi sekarang aku sudah memiliki suami yang kaya raya. Ya, walau aku hanya menjadi istri keduanya, tapi keinginanku seharga dua miliar saja langsung dia turuti dalam sekejap!" batin Celine menampilkan seringainya yang tajam.

Wanita itu terlihat begitu bahagia karena sudah berhasil memenangkan hati Rendy yang selama bertahun-tahun ia kagumi dalam diam. "Kejadian ini masih terasa seperti mimpi untukku karena aku tidak menyangka, walau Rendy sudah menikah dengan Maharani selama bertahun-tahun, tapi ternyata dia masih saja bisa tergoda. Ternyata tidak sia-sia aku belajar dengan giat selama kuliah untuk dapat nilai yang tinggi, agar bisa bekerja di perusahaan yang Rendy pimpin. Sekarang semua rencanaku hampir terwujud, hanya ada dua hal yang belum, pertama aku harus memisahkan Rendy dengan Maharani dan kedua, setelah mereka berpisah aku akan menguasai seluruh hartanya sampai berpindah tangan kepadaku!"

Suara tawa wanita cantik yang saat ini tengah berusia 23 tahun itu, terdengar sangat lantang hingga memenuhi seisi ruangan.

"Ternyata begitu mudahnya untukku dapat mengikat Rendy, hanya dengan mengandung anaknya, saat ini dia sudah bertekuk lutut di hadapanku. Sekarang aku harus bisa menjaga anak ini dengan baik karena dia akan menjadi ladang uang untukku! Aku sangat beruntung karena hubungan satu malam dengan Rendy, tiga bulan yang lalu telah berhasil membuahi rahimku!" ucap Celine penuh kemenangan.

...🌺🌺🌺...

Bersambung✍️

Berikan komentar positif kalian.

Terima kasih banyak sudah berkenan mengikuti novel ini. Jangan lupa berikan hadiah juga agar Author semangat update-nya.

Follow Instagram saya ya : ekapradita_87

Terpopuler

Comments

Dini

Dini

oh my god mas rendi mendua dengan cellin waduh bukan selingkuhan lagi bisa bisanya mas rendi mendua kawin sirih nya di mana Bos

2022-12-27

1

Sari Sarmila

Sari Sarmila

pelakor juga school tinggi biar jadi pelakor kelas atas😂😂😂😂

2022-10-06

0

Mega Biru

Mega Biru

jangan"bukan ank nya Rendy,

2022-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Berubah
2 Kecurigaan
3 Sandiwara
4 Mendua
5 Sebuah Rencana
6 Melepas Kerinduan
7 Ketakutan Rendy
8 Kesedihan Maharani
9 Semakin Curiga
10 Rahasia Terkuak
11 Maafkan Aku
12 Poligami
13 Talak
14 Pertemuan
15 Menerima Tawarannya
16 Memulai Hidup Baru
17 Bayangan Rendy
18 Doa Maharani
19 Bimbang
20 Kejujuran
21 Jalan Hijrah
22 Kehilangan
23 Rahasia Celine
24 Cerita Vania
25 Diam-diam Mengagumi
26 Rahasia Terkuak
27 Kemarahan Rendy
28 Kedatangan Rendy
29 Keputusan Maharani
30 Kabar Buruk
31 Doa Dion
32 Perhatian Dion
33 Kabar Baik
34 Menunggu Petunjuk
35 Rencana Maharani
36 Menghapus Jejakmu
37 Hampir Usai
38 Rencana Rendy
39 Balas Dendam
40 Teka-Teki Vania
41 Kecewa
42 Awal Baik
43 Keraguan
44 Jawaban Maharani
45 Dengan Hati
46 Sebuah Harapan
47 Lebih Mudah Tersenyum
48 Gugup
49 Tetap Bahagia
50 Sah Sah
51 Kemarahan Nina
52 Saling Melengkapi
53 Malam Indah
54 Pagi Pertama
55 Dendam
56 Kedatangan Pengacara
57 Surat Wasiat
58 Diintai
59 Rencana Nina
60 Dendam Salah Sasaran
61 Perasaan Tidak Enak
62 Tak Sadarkan Diri
63 Kepanikan Nina
64 Doa Penuh Harap
65 Cemas Yang Mencair
66 Cemburu
67 Momen Haru
68 Dinner Istimewa
69 Beragam Pertanyaan
70 Romantis
71 Sebuah Rencana
72 Memberi Kesempatan
73 Siasat Anjani
74 Menyelamatkan
75 Anindya Putri
76 Usaha
77 Bahagia
78 Kedatangan
79 Pergi Kau!
80 Tipu Daya
81 Tantangan Anjani
82 Terharu
83 Ungkapan Hati
84 Tamparan Keras
85 Hati Yang Luluh
86 Sebuah Rencana
87 Bahagia dan Rahasia
88 Rahasia Anjani
89 Tertunda
90 Bagaikan Petir
91 Keterpaksaan
92 Mencari Alasan
93 Melepas Rindu
94 Berharap
95 Kondisi Anindya
96 Bisik Penyesalan
97 Penuh Haru
98 Masa Lalu Anjani
99 Tak Terduga
100 Senyum Terakhir
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Berubah
2
Kecurigaan
3
Sandiwara
4
Mendua
5
Sebuah Rencana
6
Melepas Kerinduan
7
Ketakutan Rendy
8
Kesedihan Maharani
9
Semakin Curiga
10
Rahasia Terkuak
11
Maafkan Aku
12
Poligami
13
Talak
14
Pertemuan
15
Menerima Tawarannya
16
Memulai Hidup Baru
17
Bayangan Rendy
18
Doa Maharani
19
Bimbang
20
Kejujuran
21
Jalan Hijrah
22
Kehilangan
23
Rahasia Celine
24
Cerita Vania
25
Diam-diam Mengagumi
26
Rahasia Terkuak
27
Kemarahan Rendy
28
Kedatangan Rendy
29
Keputusan Maharani
30
Kabar Buruk
31
Doa Dion
32
Perhatian Dion
33
Kabar Baik
34
Menunggu Petunjuk
35
Rencana Maharani
36
Menghapus Jejakmu
37
Hampir Usai
38
Rencana Rendy
39
Balas Dendam
40
Teka-Teki Vania
41
Kecewa
42
Awal Baik
43
Keraguan
44
Jawaban Maharani
45
Dengan Hati
46
Sebuah Harapan
47
Lebih Mudah Tersenyum
48
Gugup
49
Tetap Bahagia
50
Sah Sah
51
Kemarahan Nina
52
Saling Melengkapi
53
Malam Indah
54
Pagi Pertama
55
Dendam
56
Kedatangan Pengacara
57
Surat Wasiat
58
Diintai
59
Rencana Nina
60
Dendam Salah Sasaran
61
Perasaan Tidak Enak
62
Tak Sadarkan Diri
63
Kepanikan Nina
64
Doa Penuh Harap
65
Cemas Yang Mencair
66
Cemburu
67
Momen Haru
68
Dinner Istimewa
69
Beragam Pertanyaan
70
Romantis
71
Sebuah Rencana
72
Memberi Kesempatan
73
Siasat Anjani
74
Menyelamatkan
75
Anindya Putri
76
Usaha
77
Bahagia
78
Kedatangan
79
Pergi Kau!
80
Tipu Daya
81
Tantangan Anjani
82
Terharu
83
Ungkapan Hati
84
Tamparan Keras
85
Hati Yang Luluh
86
Sebuah Rencana
87
Bahagia dan Rahasia
88
Rahasia Anjani
89
Tertunda
90
Bagaikan Petir
91
Keterpaksaan
92
Mencari Alasan
93
Melepas Rindu
94
Berharap
95
Kondisi Anindya
96
Bisik Penyesalan
97
Penuh Haru
98
Masa Lalu Anjani
99
Tak Terduga
100
Senyum Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!