Semakin Curiga

Selamat membaca!

Setibanya di pelataran hotel, kedua mata Maharani langsung melihat punggung suaminya yang semakin tak terlihat setelah masuk ke dalam mobil yang memang terparkir di sana.

"Aku enggak boleh kehilangan jejak Mas Rendy. Aku harus ikuti kemana dia pergi," batin Maharani mulai memindai taksi-taksi yang berada di sana untuk dinaikinya.

Namun, sayangnya dari kesemua taksi itu hanya ada satu yang kosong, Melani pun segera masuk ke dalam taksi berwarna biru yang memang sedang menunggu pelanggan yang telah memesan taksi tersebut melalui aplikasi ponselnya.

"Pak, kita ikuti mobil hitam itu ya. Pokoknya kita jangan sampai kehilangan jejak!" pinta Maharani sesaat setelah masuk ke dalam.

Tak mau kehilangan jejak suaminya, Maharani pun masih terus menatap dengan fokus untuk melihat mobil Rendy yang masih berada di pelataran hotel, tepatnya beberapa mobil di depannya.

"Maaf Mba, taksi ini sudah dipesan oleh pelanggan lainnya dengan tujuan ke Bogor. Mba boleh naik ke taksi yang masih belum ada penumpangnya ya."

Maharani tersentak kaget, karena harapannya untuk mengikuti suaminya bisa sirna dan ia jadi tidak tahu kebohongan apa yang disembunyikan suaminya.

"Pak, saya mohon banget. Tolong bantu saya! Kalau saya harus menunggu taksi yang lainnya, pasti saya bisa kehilangan jejak suami saya. Saya mohon sekali, Pak. Saya janji akan membayar Bapak berapa pun yang Bapak minta."

Supir taksi itu tampak berpikir beberapa saat. "Tapi Mba, kenapa Mba harus menyelidiki suami Mba sendiri?"

"Suami saya berubah selama satu bulan ini, Pak. Sikapnya sangat mencurigakan dan perasaan saya tidak tenang karena melihat sikapnya hari ini yang sangatlah aneh. Jadi saya mohon sekali agar bapak mau membantu saya untuk menemukan jawaban apakah kecurigaan saya ini salah atau benar."

Supir itu mulai terlihat iba dengan apa yang Maharani hadapi saat ini, hingga akhirnya sang supir pun mulai fokus menatap ke arah mobil hitam yang kini ada di depannya. "Baik Mba, saya akan membatalkan orderan sebelumnya dan mengantarkan Mba untuk mengintai mobil hitam itu."

Maharani menghela napasnya dengan lega karena saat ini supir taksi itu sudah mau mengerti keadaannya. "Terima kasih banyak ya karena Bapak sudah mau berbaik hati untuk menolong saya. Kita jalan sekarang ya, Pak. Kita tunggu mobil hitam itu di depan pintu keluar saja!"

"Baik Mba, ayo kita jalan sekarang." Taksi pun mulai melaju meninggalkan pelataran lobi dan melewati mobil Rendy.

Kedua mata Maharani yang sendu terus menatap tajam pada mobil suaminya yang belum beranjak dari tempatnya dan menambah kecurigaan yang kini ada di dalam pikirannya.

"Kenapa kamu belum jalan, Mas? Kalau benar kamu akan menghadiri meeting dan tengah terburu-buru, tidak mungkin kamu masih berada di dalam mobil. Aku yakin, sekarang pasti kamu sedang menghubungi seseorang," gumam Maharani yang semakin dikuasai rasa curiganya.

Sampai akhirnya, Maharani pun segera merogoh tas untuk mengambil ponsel miliknya. Wanita itu bermaksud menghubungi suaminya untuk membuktikan apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.

"Ternyata benar, Mas. Kamu sedang menghubungi seseorang. Apa seseorang itu adalah tujuan kemana kamu akan pergi?" gumam Maharani semakin tak bisa berpikir positif kepada suaminya setelah satu persatu kecurigaannya terbukti benar adanya.

Saat ini Maharani hanya mampu berharap dan terus berdoa agar semua kecurigaannya tidak benar-benar menjadi kenyataan.

"Ya Allah, semoga suamiku memang pergi untuk menghadiri meeting pentingnya di Bandung. Maafkan aku Mas karena tidak bisa mempercayaimu, tapi semua ini harus aku lakukan untuk membuktikan, bahwa apa yang aku lihat dari foto-foto yang Icha kirimkan itu benar atau tidak," batin Maharani dengan penuh kesungguhan.

Saat taksi yang Maharani naiki berhenti di samping pintu keluar area parkiran hotel, tak berselang lama mobil Rendy pun melintasi taksi tersebut.

"Pak, itu mobil suami saya sudah keluar. Kita ikuti ya, dan saya minta jangan jauh-jauh dari mobilnya agar kita tidak kehilangan jejak!" Maharani meminta dengan deru napasnya yang terdengar memburu.

"Baik, Mba." Supir itu pun mulai melajukan kendaraannya untuk mengikuti mobil Rendy.

Maharani semakin menajamkan sorot matanya yang masih berkabut untuk dapat terus melihat mobil suaminya. Namun, wanita itu merasa heran saat mobil yang Rendy kendarai tidak masuk ke dalam tol, pria itu malah melewatinya begitu saja.

"Katanya kamu mau ke Bandung, Mas, tapi kenapa arah mobil kamu tidak masuk ke dalam tol. Sebenarnya kemana tujuan kamu saat ini, Mas?" tanya Maharani dalam hati semakin cemas dengan apa yang dilihatnya saat ini.

🌺🌺🌺

Bersambung✍️

Berikan komentar positif dan gift juga ya.

Terima kasih banyak atas dukungannya.

Follow Instagram Author juga : ekapradita_87

Terpopuler

Comments

Aas Azah

Aas Azah

hatiku ikut deg degan nih

2022-11-20

1

Erni Wijaya

Erni Wijaya

sangat disayangkan sikap Rendi ke Rani sebagai istri sah

2022-03-16

0

Ilhara mirai

Ilhara mirai

tentu saja selingkuhannya

2022-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Berubah
2 Kecurigaan
3 Sandiwara
4 Mendua
5 Sebuah Rencana
6 Melepas Kerinduan
7 Ketakutan Rendy
8 Kesedihan Maharani
9 Semakin Curiga
10 Rahasia Terkuak
11 Maafkan Aku
12 Poligami
13 Talak
14 Pertemuan
15 Menerima Tawarannya
16 Memulai Hidup Baru
17 Bayangan Rendy
18 Doa Maharani
19 Bimbang
20 Kejujuran
21 Jalan Hijrah
22 Kehilangan
23 Rahasia Celine
24 Cerita Vania
25 Diam-diam Mengagumi
26 Rahasia Terkuak
27 Kemarahan Rendy
28 Kedatangan Rendy
29 Keputusan Maharani
30 Kabar Buruk
31 Doa Dion
32 Perhatian Dion
33 Kabar Baik
34 Menunggu Petunjuk
35 Rencana Maharani
36 Menghapus Jejakmu
37 Hampir Usai
38 Rencana Rendy
39 Balas Dendam
40 Teka-Teki Vania
41 Kecewa
42 Awal Baik
43 Keraguan
44 Jawaban Maharani
45 Dengan Hati
46 Sebuah Harapan
47 Lebih Mudah Tersenyum
48 Gugup
49 Tetap Bahagia
50 Sah Sah
51 Kemarahan Nina
52 Saling Melengkapi
53 Malam Indah
54 Pagi Pertama
55 Dendam
56 Kedatangan Pengacara
57 Surat Wasiat
58 Diintai
59 Rencana Nina
60 Dendam Salah Sasaran
61 Perasaan Tidak Enak
62 Tak Sadarkan Diri
63 Kepanikan Nina
64 Doa Penuh Harap
65 Cemas Yang Mencair
66 Cemburu
67 Momen Haru
68 Dinner Istimewa
69 Beragam Pertanyaan
70 Romantis
71 Sebuah Rencana
72 Memberi Kesempatan
73 Siasat Anjani
74 Menyelamatkan
75 Anindya Putri
76 Usaha
77 Bahagia
78 Kedatangan
79 Pergi Kau!
80 Tipu Daya
81 Tantangan Anjani
82 Terharu
83 Ungkapan Hati
84 Tamparan Keras
85 Hati Yang Luluh
86 Sebuah Rencana
87 Bahagia dan Rahasia
88 Rahasia Anjani
89 Tertunda
90 Bagaikan Petir
91 Keterpaksaan
92 Mencari Alasan
93 Melepas Rindu
94 Berharap
95 Kondisi Anindya
96 Bisik Penyesalan
97 Penuh Haru
98 Masa Lalu Anjani
99 Tak Terduga
100 Senyum Terakhir
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Berubah
2
Kecurigaan
3
Sandiwara
4
Mendua
5
Sebuah Rencana
6
Melepas Kerinduan
7
Ketakutan Rendy
8
Kesedihan Maharani
9
Semakin Curiga
10
Rahasia Terkuak
11
Maafkan Aku
12
Poligami
13
Talak
14
Pertemuan
15
Menerima Tawarannya
16
Memulai Hidup Baru
17
Bayangan Rendy
18
Doa Maharani
19
Bimbang
20
Kejujuran
21
Jalan Hijrah
22
Kehilangan
23
Rahasia Celine
24
Cerita Vania
25
Diam-diam Mengagumi
26
Rahasia Terkuak
27
Kemarahan Rendy
28
Kedatangan Rendy
29
Keputusan Maharani
30
Kabar Buruk
31
Doa Dion
32
Perhatian Dion
33
Kabar Baik
34
Menunggu Petunjuk
35
Rencana Maharani
36
Menghapus Jejakmu
37
Hampir Usai
38
Rencana Rendy
39
Balas Dendam
40
Teka-Teki Vania
41
Kecewa
42
Awal Baik
43
Keraguan
44
Jawaban Maharani
45
Dengan Hati
46
Sebuah Harapan
47
Lebih Mudah Tersenyum
48
Gugup
49
Tetap Bahagia
50
Sah Sah
51
Kemarahan Nina
52
Saling Melengkapi
53
Malam Indah
54
Pagi Pertama
55
Dendam
56
Kedatangan Pengacara
57
Surat Wasiat
58
Diintai
59
Rencana Nina
60
Dendam Salah Sasaran
61
Perasaan Tidak Enak
62
Tak Sadarkan Diri
63
Kepanikan Nina
64
Doa Penuh Harap
65
Cemas Yang Mencair
66
Cemburu
67
Momen Haru
68
Dinner Istimewa
69
Beragam Pertanyaan
70
Romantis
71
Sebuah Rencana
72
Memberi Kesempatan
73
Siasat Anjani
74
Menyelamatkan
75
Anindya Putri
76
Usaha
77
Bahagia
78
Kedatangan
79
Pergi Kau!
80
Tipu Daya
81
Tantangan Anjani
82
Terharu
83
Ungkapan Hati
84
Tamparan Keras
85
Hati Yang Luluh
86
Sebuah Rencana
87
Bahagia dan Rahasia
88
Rahasia Anjani
89
Tertunda
90
Bagaikan Petir
91
Keterpaksaan
92
Mencari Alasan
93
Melepas Rindu
94
Berharap
95
Kondisi Anindya
96
Bisik Penyesalan
97
Penuh Haru
98
Masa Lalu Anjani
99
Tak Terduga
100
Senyum Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!