Kesedihan Maharani

Like setiap episodenya dan berikan gift bila suka dengan novel ini.

Selamat membaca!

Lamunan Rendy pun seketika buyar saat Maharani mulai mengguncangkan tangan suaminya yang berada di atas meja.

"Mas, kok kamu melamun. Ya sudah sana, tapi jangan lama ya!" pinta Maharani dengan kedua alis yang saling bertaut.

Rendy pun tersadar dan seketika langsung tersenyum untuk mengusir segala lamunannya. Ia tidak ingin bila Maharani sampai menaruh rasa curiga, jika saat ini ia sedang ketakutan bila pernikahan sirihnya dengan Celina akan terbongkar.

"Aku tidak akan lama kok, sayang. Tunggu di sini ya dan jangan kemana-mana sebelum aku kembali!" titah Rendy yang menunjukkan rasa khawatirnya pada Maharani bila kepergiannya hanyalah demi wanita lain.

Maharani pun mengangguk patuh dan membiarkan Rendy untuk beranjak pergi dari hadapannya.

Setibanya di dalam toilet, Rendy segera mengaktifkan ponselnya. Beberapa pesan dari Celine mulai masuk secara beruntun.

"Ah, ternyata Celine dari tadi terus mengirim pesan padaku. Pasti dia sangat merindukan aku karena selama satu bulan belakangan ini dia terbiasa menghabiskan waktunya bersamaku!" batin Rendy yang merasa sangat dibutuhkan oleh istri keduanya. Terlebih saat ini Rendy merasa sangat bahagia karena Celine tengah mengandung anaknya. Anak yang tidak didapatnya selama menikah dengan Maharani 5 tahun ini.

Rendy pun segera membuka pesan dari Celine. Namun, saat membaca pesan itu kedua matanya seketika membeliak tak percaya.

"Astagfirullah, Celine." Pria itu pun segera menghubungi nomor ponsel istrinya. Namun, panggilan teleponnya itu tak tersambung karena nomor Celine ternyata sedang tidak aktif.

"Ya Allah, Celine. Apa yang terjadi padamu, sayang? Kenapa ponselmu pakai tidak aktif segala sih!" ucap pria itu dengan wajahnya terlihat sangat panik.

Tak mau membuang waktunya, Rendy pun memutuskan untuk keluar dari toilet dengan tergesa. Setibanya pria itu di mejanya semula, pandangannya langsung tertuju pada meja bundar yang telah tersaji beberapa menu pesanannya. Menambah perasaan tidak enaknya karena pria itu harus meninggalkan Maharani dan lagi-lagi dengan cara membohonginya demi wanita lain.

"Mas, ayo kita makan!" ajak Maharani yang sengaja menunggu kedatangan suaminya untuk dapat makan bersama dan ia ingin mengajukan sebuah pertanyaan penting.

Rendy terlihat ragu untuk menjawab permintaan Maharani. Di satu sisi, ia sebenarnya ingin sekali menemani istrinya untuk menikmati semua makanan yang sudah tersaji di atas meja. Namun, di sisi lain, pikirannya telah terpaut kepada Celine yang membuatnya dirasuki rasa cemas yang berlebihan setelah membaca pesan dari wanita itu.

"Sayang, maaf banget. Mas baru saja dapat panggilan dari klien, mereka menginginkan Mas untuk menghadiri sekaligus memimpin meeting penting hari ini di Bandung. Mereka tidak ingin mendengar alasan apapun dan tidak mengizinkan meeting ini diwakilkan oleh orang lain, termasuk asisten Mas. Sekarang Mas harus segera pergi ke Bandung untuk menghadiri meeting di sana. Kamu bisa mengerti 'kan sayang?" tanya Rendy sambil menggenggam erat kedua tangan Maharani yang diakhiri dengan sebuah pertanyaan.

Perkataan yang benar-benar sangat mengguncang Maharani. Terlebih momen di sore itu lagi-lagi menjadi hancur berantakan karena alasan pekerjaan Rendy yang seperti tidak ada habis-habisnya. Kini kedua manik mata Maharani seketika langsung berkaca-kaca. Ia merasa seperti orang yang tidak pantas mendapatkan prioritas dari suaminya sendiri, yang hanya mementingkan pekerjaannya daripada waktu bersama dengannya. Waktu yang baru beberapa jam mereka bisa nikmati bersama. Waktu yang teramat singkat dan hanya meninggalkan luka di dalam hati Maharani.

"Mas, bukankah tadi kamu sudah meminta sekretarismu untuk mengatur ulang schedule meeting kamu sampai satu Minggu ke depan dan kamu juga sempat bilang sama aku, jika meeting hari ini akan dihandle oleh Angga dan Celine, tapi kenapa sekarang semuanya jadi mendadak sekali, Mas? Apa alasan mereka untuk tidak memperbolehkan kamu digantikan oleh asistenmu?" tanya Maharani yang seketika merasa tak bernafsu lagi untuk menyantap makanan yang tersaji di hadapannya, karena tindakan Rendy yang sangat mengecewakannya.

Melihat kesedihan Maharani, Rendy pun terus berupaya untuk membuat istrinya itu dapat mengerti dengan keputusannya.

"Iya sayang, tapi ini memang sangat mendadak. Kabar ini sungguh di luar dugaanku. Tolong kamu mengerti posisiku ya, sayang! Aku harus pergi sekarang dan kamu makan yang banyak ya. Assalamualaikum." Rendy pun pergi begitu saja walau Maharani masih belum mengizinkan pria itu untuk berlalu darinya.

Maharani pun terdiam beberapa saat, ia merasa kepergian Rendy kali ini sangatlah tiba-tiba.

"Mas, apa kamu benar-benar pergi untuk meeting? Padahal tadi di ruangan Celine kamu sudah menghabiskan waktu begitu lama untuk mengurus persoalan mengenai meeting hari ini. Apa saat ini aku tidak boleh merasa curiga, Mas? Karena tidak biasanya kamu tetap pergi ketika aku belum mengiyakan kepergianmu." Maharani pun segera bangkit dari posisinya. Ia kini melangkah panjang dengan langkah yang tergesa untuk mengikuti kemana pun suaminya pergi meninggalkan hotel dan membiarkan makanan juga minuman yang sudah tersaji di atas meja.

"Kali ini aku harus benar-benar menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri bahwa meeting itu sangatlah penting daripada aku, Mas!" batin Maharani dengan perasaan yang menggebu-gebu, karena saat Rendy pamit pergi ke toilet, wanita itu kembali membuka akun sosmed-nya untuk melihat barisan komentar dari beberapa teman dan netizen yang rajin stalking akun sosial medianya.

Tanpa Maharani sangka, ia mendapat sebuah direct massage dari salah satu temannya sewaktu masih kuliah dulu, pesan yang masuk di akun sosmed-nya itu mampu meluluhlantahkan perasaannya dalam hitungan detik setelah membaca pesan itu.

Seorang teman dekatnya yang bernama Icha mengirimkan beberapa foto pada Maharani, foto-foto yang menampilkan wajah Rendy tengah bersama wanita lain di sebuah restoran dan tampak jelas pria yang sudah berstatus sebagai suaminya itu tengah menyuapi seorang wanita. Namun, angel pada foto tersebut diambil dari arah belakang tubuh pria itu dan membuat Maharani tak dapat melihat jelas wajah dari pria yang ada di dalam foto.

"Ya Allah, semoga pria yang ada di dalam foto itu bukanlah Mas Rendy, tapi jika ternyata itu benar, aku benar-benar tidak menyangka kalau Mas Rendy diam-diam memiliki wanita lain di belakangku. Padahal selama ini aku selalu percaya dengan apapun yang Mas Rendy lakukan di luar rumah, hanya untuk bekerja dan tidak melakukan hal yang macam-macam," gumam Maharani dengan air mata yang sudah menganak di pelupuk matanya.

Tanpa dapat ditahan olehnya, bulir air mata itu terus menetes hingga membasahi kedua pipinya. Namun, dengan cepat Maharani pun mengusapnya karena ia sadar bahwa saat ini banyak mata memandang yang sedang lalu lalang di lobi hotel tempatnya berada saat ini.

"Kuatkan aku ya Allah, dengan apa yang akan aku lihat nanti," batin Maharani sambil mempercepat langkah kakinya untuk menyusul langkah suaminya yang jauh di depannya.

...🌺🌺🌺...

Bersambung✍️

Berikan komentar positif kalian.

Jika berkenan berikan hadiah untuk novel ini ya, agar Author semangat update-nya.

Terima kasih banyak.

Follow Instagram Author juga : ekapradita_87

Terpopuler

Comments

Kod Driyah

Kod Driyah

rendi km akan menyesal membuang berlian km mlh mungut baru kali

2022-10-26

1

Erni Wijaya

Erni Wijaya

gak ke bayang gimana hancurnya hati Rani 😭😭😭

2022-03-16

0

Yuli Pujiastuti

Yuli Pujiastuti

makanya jadi seorang wanita itu jangan bodoh mau saja dibohongi oleh suamimu

2022-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Berubah
2 Kecurigaan
3 Sandiwara
4 Mendua
5 Sebuah Rencana
6 Melepas Kerinduan
7 Ketakutan Rendy
8 Kesedihan Maharani
9 Semakin Curiga
10 Rahasia Terkuak
11 Maafkan Aku
12 Poligami
13 Talak
14 Pertemuan
15 Menerima Tawarannya
16 Memulai Hidup Baru
17 Bayangan Rendy
18 Doa Maharani
19 Bimbang
20 Kejujuran
21 Jalan Hijrah
22 Kehilangan
23 Rahasia Celine
24 Cerita Vania
25 Diam-diam Mengagumi
26 Rahasia Terkuak
27 Kemarahan Rendy
28 Kedatangan Rendy
29 Keputusan Maharani
30 Kabar Buruk
31 Doa Dion
32 Perhatian Dion
33 Kabar Baik
34 Menunggu Petunjuk
35 Rencana Maharani
36 Menghapus Jejakmu
37 Hampir Usai
38 Rencana Rendy
39 Balas Dendam
40 Teka-Teki Vania
41 Kecewa
42 Awal Baik
43 Keraguan
44 Jawaban Maharani
45 Dengan Hati
46 Sebuah Harapan
47 Lebih Mudah Tersenyum
48 Gugup
49 Tetap Bahagia
50 Sah Sah
51 Kemarahan Nina
52 Saling Melengkapi
53 Malam Indah
54 Pagi Pertama
55 Dendam
56 Kedatangan Pengacara
57 Surat Wasiat
58 Diintai
59 Rencana Nina
60 Dendam Salah Sasaran
61 Perasaan Tidak Enak
62 Tak Sadarkan Diri
63 Kepanikan Nina
64 Doa Penuh Harap
65 Cemas Yang Mencair
66 Cemburu
67 Momen Haru
68 Dinner Istimewa
69 Beragam Pertanyaan
70 Romantis
71 Sebuah Rencana
72 Memberi Kesempatan
73 Siasat Anjani
74 Menyelamatkan
75 Anindya Putri
76 Usaha
77 Bahagia
78 Kedatangan
79 Pergi Kau!
80 Tipu Daya
81 Tantangan Anjani
82 Terharu
83 Ungkapan Hati
84 Tamparan Keras
85 Hati Yang Luluh
86 Sebuah Rencana
87 Bahagia dan Rahasia
88 Rahasia Anjani
89 Tertunda
90 Bagaikan Petir
91 Keterpaksaan
92 Mencari Alasan
93 Melepas Rindu
94 Berharap
95 Kondisi Anindya
96 Bisik Penyesalan
97 Penuh Haru
98 Masa Lalu Anjani
99 Tak Terduga
100 Senyum Terakhir
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Berubah
2
Kecurigaan
3
Sandiwara
4
Mendua
5
Sebuah Rencana
6
Melepas Kerinduan
7
Ketakutan Rendy
8
Kesedihan Maharani
9
Semakin Curiga
10
Rahasia Terkuak
11
Maafkan Aku
12
Poligami
13
Talak
14
Pertemuan
15
Menerima Tawarannya
16
Memulai Hidup Baru
17
Bayangan Rendy
18
Doa Maharani
19
Bimbang
20
Kejujuran
21
Jalan Hijrah
22
Kehilangan
23
Rahasia Celine
24
Cerita Vania
25
Diam-diam Mengagumi
26
Rahasia Terkuak
27
Kemarahan Rendy
28
Kedatangan Rendy
29
Keputusan Maharani
30
Kabar Buruk
31
Doa Dion
32
Perhatian Dion
33
Kabar Baik
34
Menunggu Petunjuk
35
Rencana Maharani
36
Menghapus Jejakmu
37
Hampir Usai
38
Rencana Rendy
39
Balas Dendam
40
Teka-Teki Vania
41
Kecewa
42
Awal Baik
43
Keraguan
44
Jawaban Maharani
45
Dengan Hati
46
Sebuah Harapan
47
Lebih Mudah Tersenyum
48
Gugup
49
Tetap Bahagia
50
Sah Sah
51
Kemarahan Nina
52
Saling Melengkapi
53
Malam Indah
54
Pagi Pertama
55
Dendam
56
Kedatangan Pengacara
57
Surat Wasiat
58
Diintai
59
Rencana Nina
60
Dendam Salah Sasaran
61
Perasaan Tidak Enak
62
Tak Sadarkan Diri
63
Kepanikan Nina
64
Doa Penuh Harap
65
Cemas Yang Mencair
66
Cemburu
67
Momen Haru
68
Dinner Istimewa
69
Beragam Pertanyaan
70
Romantis
71
Sebuah Rencana
72
Memberi Kesempatan
73
Siasat Anjani
74
Menyelamatkan
75
Anindya Putri
76
Usaha
77
Bahagia
78
Kedatangan
79
Pergi Kau!
80
Tipu Daya
81
Tantangan Anjani
82
Terharu
83
Ungkapan Hati
84
Tamparan Keras
85
Hati Yang Luluh
86
Sebuah Rencana
87
Bahagia dan Rahasia
88
Rahasia Anjani
89
Tertunda
90
Bagaikan Petir
91
Keterpaksaan
92
Mencari Alasan
93
Melepas Rindu
94
Berharap
95
Kondisi Anindya
96
Bisik Penyesalan
97
Penuh Haru
98
Masa Lalu Anjani
99
Tak Terduga
100
Senyum Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!