Setelah meninggalkan Chaca dan Andhika,Raka pergi ke ruang keamanan untuk memeriksa Cctv yang terpasang di setiap sudut sekolah nya.
Mata nya yang tajam tidak lepas dari komputer di depan nya.Dia begitu teliti dan tidak melewatkan hal sekecil apapun.
Raka terlihat menopang dagunya.Dia merasa aneh karena kamera Cctv sama sekali tidak merekam sesuatu yang mencurigakan.
Yang terekam di sana hanya Dania yang keluar dari area sekolah dan kembali sekitar 30 menit kemudian.
"Kenapa tidak ada yang terekam..??Gue yakin jika ini ulah orang luar.Tapi dari mana mereka bisa masuk..???"Gumam Raka
"Apa mereka menyeberangi sungai..??Tapi itu tidak mungkin.Atau ada orang dalam yang membawa mereka masuk kesini...??"
"Dania keluar sekitar 30 menit..."Raka memperbesar layar yang merekam Dania saat masuk ke dalam sekolahan.Dia melihat nama toko yang tertera kantung plastik yang di bawa perempuan itu.
"Apa perlu waktu yang begitu lama belanja di mini market dekat sekolah...???"Raka masih bergelut dengan pemikiran nya.Banyak hal yang membuat dia curiga tapi dia belum juga menemukan bukti yang kuat.
Hingga Dia teringat dengan peta yang di sebut Chaca waktu itu.
"Peta itu..???Iya ...Gue harus cari peta itu."Raka beranjak dan pergi ke tempat di mana Chaca terpisah dengan teman-temannya.
Dia menyorot kan lampu senter nya di sekitar pohon besar tempat kelompok Chaca berlari.Tapi nihil.Di sana sama sekali tidak ada peta yang Dia cari
Dia mulai menelusuri sepanjang jalan menuju tempat Chaca terjatuh.Hingga Mata nya menangkap selembar kertas yang telah kusut.Dia mengambil kertas itu.
Rahang Raka mengeras ketika melihat kertas itu.Dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Suruh Anak-anak berkumpul di ruang OSIS. SEKARANG..."
Raka meremas kertas itu.Dia memejamkan matanya mencoba mengontrol emosi nya.
"Gak akan gue biarin kalian lolos...!!!"
🍁🍁🍁🍁🍁
Sementara itu di ruang OSIS semua tengah berkumpul.Dengan lelah dan rasa kantuk yang mendera, mereka tetap berkumpul sesuai instruksi dari ketua mereka.
Mereka merasa bingung.karena sedari tadi mereka berkumpul tapi rapat tidak kunjung di mulai.
"Dhik..Ada apa sih..??? Kenapa kita di kumpulin pagi-pagi buta gini..???"tanya Candra yang melihat jam tangannya menunjuk pukul 3 pagi.
"Gue juga gak tau..."jawab Andhika
Teman-teman Andhika melongo mendengar ucapan Dhika.
"Bukan nya elo yang nyuruh kita kumpul..."seru Gaby.
"Iya..Tapi gue juga di suruh.."
"Kalo gitu siapa..???"Geram Dania.Dia tidak bisa lagi menyembunyikan kekesalan.Dia begitu lelah dan mengantuk.
Bagaimana tidak.Di saat semua terlelap mengistirahatkan tubuh mereka, Dania justru menemui orang-orang suruhan nya.Dan setelah
memastikan semua aman baru dia bisa merebahkan tubuhnya.Tapi belum sempat dia memejamkan matanya, Candra dan yang lain menyuruh mereka untuk berkumpul.
Awalnya rasa kantuknya menghilang.Karena dia sudah tidak sabar melihat Chaca celaka.Tapi sayang rencananya gagal karena orang suruhan nya melapor jika Chaca jatuh ke jurang.
Tidak masalah bagi nya . Karena dia tidak perlu repot-repot menyingkirkan nya.Awal rencana dia hanya ingin membuat gadis itu malu dan di pandang jijik oleh semua orang.Tapi siapa sangka Chaca selamat dan saat ini tengah tidur di ruang UKS.
Dia begitu geram dan memilih untuk tidur.Tapi lagi-lagi Dia di bangun kan oleh yang lain untuk berkumpul di Ruang OSIS.
"Kalo bukan Loe yang minta kita berkumpul.Terus siapa...??"teriak Dania karena tak kunjung mendapat jawaban dari Andhika.
"Gue...!!!"Semua mata melihat sumber suara yang ada di depan pintu.
Glek..
Semua menelan Saliva nya saat melihat Raka yang masuk dengan wajah yang dingin dan menyeramkan.
Raka duduk di dekat Andhika.Matanya yang tajam menatap satu persatu teman-teman nya yang menunduk tanpa mau menatap nya.
"Kalian tahu kan apa yang sudah terjadi...??"tanya Raka datar.
Semua mengangguk cepat tanpa bersuara sedikit pun.Bahkan Dania yang tadi terus berteriak diam seribu bahasa.
"Sial..!!! Kenapa tiba-tiba Raka membahas kasus ini..???Apa dia mengetahui sesuatu...???"batin Dania
"Andra...!!!"
"I-iya Ka...!!"Andra memberanikan diri menatap Raka.
"Elo seksi keamanan bukan..?? Bagaimana bisa semua ini terjadi..???"
"Ma_maaf Ka..Gue lalai menjalankan tugas.."Andra kembali menunduk merasa bersalah.
"Koq elo jadi nyalahin Andra sih Ka...??? Bukan nya ini kecelakaan.?? Mereka Tidak mengikuti peraturan dan seenaknya sendiri mengambil jalan.."bela Reva
Raka tersenyum sinis dan menyandarkan punggungnya.
Dia melipat kedua tangannya di depan dada masih dengan tatapan nya yang tajam.
"Jadi menurut kalian mereka kesasar begitu..???Atau kalian berfikir jika mereka salah jalan dan seenaknya sendiri pergi tanpa panduan kita.Sedang arah mereka dengan Posko bertolak belakang.."
Mereka saling pandang.Benar yang di ucapkan Raka.Selama ini Mereka mengira jika Kelompok mawar salah jalan karena gelap.Tapi Tempat mereka sangat jauh dari lokasi posko yang sudah di tentukan.
"Kenapa kalian Diam...??? Kalian baru menyadari nya..???"Teman-teman Raka tidak ada yang berani menjawab.
''Bahkan kalian tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.Tapi kalian bisa menyimpulkan Jika semua salah mereka sendiri.Atau secara tidak langsung kalian ingin bilang kalau ini terjadi karena kelalaian kita...???"Masih dengan tatapan mengintimidasi.Raka menatap satu persatu teman-teman nya.Tapi ada satu orang yang menarik perhatiannya.Orang itu terlihat gelisah dan berkeringat.Siapa lagi jika bukan Dania.Sedang Andhika yang sudah tahu watak sahabat nya itu hanya diam membiarkan Raka. Karena Dia tahu maksud dari sahabat nya itu.
"Andra...!!!"
Andra yang tahu maksud Raka mulai menceritakan yang dia tahu.
"Waktu gue dan anggota PKS yang lain patroli di jalur berlawanan dengan jalan ke posko, Gue dan yang lain mendengar jeritan dari arah jalan kearah hutan dekat jurang.Saat gue mau cek ternyata dari arah sana kelompok Mawar berlari ketakutan.Saat kami tanya mereka bilang mereka melihat hantu di pohon besar yang berada di Hutan dekat jurang itu.."
"Tapi ternyata salah satu anggota mereka yang bernama Chaca tertinggal.Jadi gue minta Vino dan Anton untuk mengantar mereka ke posko pertama lewat jalan pintas.Sedang gue dan anggota PKS yang lain mencoba mencari anggota mereka yang hilang.Hingga beberapa saat kami bertemu Raka dan kami berpencar.Tapi karena kami tidak kunjung menemukan Chaca,Kami memutuskan untuk kembali dan kami justru bertemu dengan Andhika.Dan Andhika meminta kami mencari ke arah lain.."terang Andra.
Raka masih menatap anggota nya yang mendengar cerita dari Andra.Tapi mata nya tidak lepas dari Dania yang melakukan gerak gerik yang mencurigakan.
"Siapa yang bertugas membuat peta..???"tanya Raka tiba-tiba.
"Gu_gue Ka.."jawab Gaby.
"Tapi gue cuma bikin satu terus gue kasih ke Dhika untuk di cek.Se_setelah itu Dhika nyuruh gue buat mengcopy nya Ta_tapi ka_karena gue sibuk,gue minta tolong sama Candra.."jelas Gaby
"Gu_gue emang yang ngopy itu peta.Tapi gue cuma copy 11 lembar.Selembar gue kasih ke Dhika Dan yang 10 gue kasih ke Reva.Ka_karena dia yang bertugas membimbing anak-anak sebelum melakukan jurit malam..."
Kini tatapan Raka tertuju pada Reva.
"I_iya..Gue emang sempat pegang peta itu.Tapi langsung gue kasih ke Dania untuk di bagi ke tiap-tiap kelompok.."seru Reva.
"Bu_bukan Gu_gue yang menukar peta itu.Gu_gue cuma bagi aja.. Beneran..!!!"ucap Dania.
Raka memicingkan matanya
"Dari mana Loe tahu kalau peta nya di tukar..???"
"Mampus gue...!!!"batin Dania
"I_insting aja Ka..."jawab Dania sekenanya.
Raka tersenyum sinis.
"Wah insting Loe hebat juga ya..!!!"puji Raka.
Dania meremas kedua tangan nya di bawah meja.
Raka melempar selembar kertas yang sudah kusut di depan meja.
Dhika yang penasaran langsung mengambil nya.Tapi tiba-tiba rahang nya mengeras dan langsung melempar kertas itu.
Candra yang duduk di dekat Dhika mengambil kertas itu.Kedua matanya melebar dan memberikan kertas itu ke teman-teman nya yang lain..
"Bu_bukan gue yang bikin ini Ka..."ucap Gaby
"Mungkin ada orang lain yang menukar nya tanpa sepengetahuan kita.Anggota yang lain kan banyak selain kita.."ucap Dania.Dia berharap tidak ada yang mencurigai nya.
"Kita bisa cek Cctv..''usul Andra
"Gue udah cek..Dan gak ada yang mencurigakan.Dan sayang nya siapa yang menukar peta itu juga tidak terekam.Karena tidak ada Cctv di dekat lapangan dan hutan."seru Raka
"Dan gue juga udah cek Cctv di setiap pintu gerbang di sekolah ini dan tidak ada yang aneh Yang terekam di sana hanya Dania yang keluar dari area sekolah tadi siang..Dan gue dan Chaca di malam hari nya.."lanjut Raka
"Gu_gue keluar bu_buat beli sesuatu Ka..."seru Dania membela diri.
"Apa maksud Loe ini ada sangkut pautnya dengan orang luar...???"tanya Andra
"Kalian tahu apa yang terjadi pada Chaca..??"bukan nya menjawab Raka justru balik bertanya.
"Gue temuin Chaca jauh dari tempat yang di sebut teman-teman nya.Dia jatuh ke jurang dan Kaki nya terkilir karena tergelincir."Andhika mengepalkan tangannya mendengar cerita Raka.
"Chaca bilang ada yang menarik nya menjauh dari teman-teman nya."Raka terdiam dan menatap Dania yang terlihat berkeringat dan gelisah.
"Dania...!!!!"Panggil Raka
"Gu_gue gak tau apa-apa Ka.!!! Beneran..!!!Gu_gue gak kenal sama mereka.."ucap Dania ketakutan.
"Wah... Dari mana Loe tahu kalau pelaku nya lebih dari satu orang..???Apa itu juga Insting Loe ???"tanya Raka
Semua anggota OSIS menatap curiga pada Dania.Begitu juga dengan Andhika.
Karena Dania tidak kunjung menjawab Raka memilih berdiri.
"Sebelum gue dapet bukti yang lebih kuat, Kalian semua dalam pengawasan gue.Kejadian ini tidak hanya mencoreng nama baik sekolahan kita tapi juga membahayakan nyawa seseorang.Dan Loe Dania..Gue harap insting Loe gak membawa dampak buruk buat Loe..."
Raka keluar dari ruang OSIS dan merogoh ponselnya.Dia terlihat menghubungi seseorang
"Gue punya tugas buat kalian...!!!"
Sementara itu Andhika menghela nafasnya berat.Dia berdiri dengan sedikit kasar hingga kursi yang di duduki nya jatuh terjungkal.
"Gue harap kalian tidak ada yang terlibat..."seru Andhika.Kemudia dia menyusul Raka keluar.
Candra dan yang lain nampak bernafas lega.Tapi tidak dengan Dania.
"Raka..!!! Tunggu..!!!"panggil Andhika.
Raka berhenti tanpa menoleh.
"Gue harap Loe gak nekad.Biar semua ini menjadi urusan gue.."
Raka menatap Andhika.
"Bagaimana Loe akan mengurus nya..??? Memenjarakan mereka ???Atau mengeluarkan orang dalam yang terlibat...??HAH...!!!"
"Loe pikir mereka akan jera jika cuma seperti itu..?? Kalian orang kaya bisa menggunakan kekuasaan kalian untuk bebas dari kejahatan.Begitu juga dengan Dania.."teriak Raka
"Loe gak bisa asal tuduh kayak gitu Ka.. Belum tentu Dania pelaku nya.."bela Andhika.
"Karena itu gue akan cari tahu dengan cara gue sendiri.."
"Raka...!!!"
"Loe gak bakalan tahu gimana perasaan gue Dhika..Saat Loe tau orang yang Loe sayangi ketakutan di bawah jurang.Dia menangis merintih kesakitan.Harus nya Loe sebagai Kakak tahu perasaan dia waktu itu.."bentak Raka
Andhika Hanya diam.Dia tahu bagaimana perasaan Raka karena dia sendiri pernah mengalami nya.
Raka menghela nafasnya..
"Maaf..!!!"lirih Raka
"Gak papa..!!Gue ngerti Koq.."Andhika melihat bibir Raka yang bengkak dan terluka.
"Bibir Loe kenapa Ka..???"tanya Andhika.
Raka terdiam.Wajah nya tiba-tiba memanas dan dia memilih pergi tanpa menjawab pertanyaan Andhika.
Andhika yang terlihat bingung melihat sikap sahabat nya yang tiba-tiba berubah teringat dengan bibir Chaca yang juga bengkak.
Kedua matanya melebar
"A_apa mungkin mereka...???"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments