Sementara acara masih berlanjut, Sivanya dan yang lain meminta Chaca untuk kembali ke tenda karena gadis itu sedang tidak baik-baik saja.
Sedang Dania tengah menggeram kesal karena rencana nya gagal untuk mempermalukan Chaca di acara malam ini.
"Arrgggh...Sial.. Kenapa bisa gagal.. Padahal gue udah menukar tulisan kelompok gadis lusuh itu.Tapi bukan nya di hujat , cewek sialan itu malah di puji.."
"Gak...!!!Gue gak boleh kayak gini.Gue harus buat rencana lain untuk cewek itu.Malam nanti gue pastiin cewek sialan itu gak bakalan punya muka lagi di depan Raka dan Andhika.Akan gue buat mereka menatap jijik sama cewek itu..Liat aja nanti.."
Kembali ke acara api unggun.Kelompok terakhir yang di sebut kan oleh Candra telah selesai menampilkan performa nya
"Wah.... Kalian bener-bener keren.Semua menunjukkan penampilan yang terbaik malam ini..''seru Candra
"Masih ada waktu.Apa diantara Adik-adik masih ada yang mau menampilkan sebuah lagu...???Atau mungkin dari kakak-kakak...???"tanya Candra.
Raka masuk ke dalam area api unggun.Dia berdiri di dekat Candra dengan mic di tangan nya.
"Wah ...Kak Raka ...Apa kakak akan mempersembahkan sebuah lagu untuk kita malam ini..???"tanya Candra.
Raka mengangguk..
"Kakak butuh teman ..."
"Wah...Kak Raka butuh teman duet nih..Ada yang mau...??"tanya Candra
Semua mengangkat tangan nya terutama anak perempuan..
"Ternyata banyak yang mau duet sama Kak Raka ya...Tapi biar adil biar Kak Raka aja yang pilih teman duet nya malam ini.. Silahkan Kakak...!!!"
Raka meminta daftar kelompok tenda pada Candra.Dia terdiam seolah sedang memilih seseorang yang akan menjadi teman duet nya malam ini.
Semua mulai harap-harap cemas.Terutama anak perempuan.
''*Pasti gue yang terpilih.."
"Semoga gue beruntung malam ini.."
"Pilih gue Kakak ganteng*."
Jerit anak-anak dalam hati..
"Chaca Elyasa Putri dari kelompok Mawar.."seru Raka
Sivanya dan yang lain saling pandang.. Mereka begitu cemas karena saat ini Chaca sedang istirahat di tenda.
Sedang Chaca yang namanya di panggil langsung menegakkan tubuhnya.
"Chaca Elyasa Putri.. Harap maju kedepan..!!!Ayo Chaca...!!!Kamu beruntung lho terpilih jadi pasangan duet Kak Raka..."seru Candra..
Terdengar bisik-bisik dari kelompok lain karena Chaca tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.
"Kakak hitung sampai 5.Jika dalam hitungan ke 5 Chaca gak maju ke sini, Kakak bakalan hukum anggota kelompok Mawar.."ancam Raka.
"Satu...."
"Dua..."
"Aduh gimana ini..Kalo kita bilang Chaca lagi istirahat di tenda pasti kita bakalan di marahi karena gak ijin.Tapi kalo Chaca gak datang ,Kita semua juga bakal di hukum..."Seru Indira.
"Tiga..."
"Tapi kasian Chaca.Dia lagi gak baik-baik saja sekarang.."
"Empat..."
"Kita pasrah aja.."ucap Sivanya lesu..."
"Lima..."
"Maaf Kak..Chaca terlambat..."ucap Chaca.
Sivanya dan yang lainnya melihat Chaca yang saat ini berdiri didepan Raka dengan nafas yang terengah-engah.
Mereka sedikit lega karena keadaan Chaca seperti nya sudah agak mendingan dari sebelumnya.
"Dari mana..??"tanya Raka
"Da_dari..dari toilet Kak..Iya..Chaca dari toilet.."dusta Chaca.
Sebenarnya saat nama Chaca di panggil,Chaca acuh dan kembali merebahkan tubuhnya.Tapi saat mendengar jika kelompok nya akan di hukum, Chaca buru-buru memakai kembali jaketnya dan berlari mengendap-endap agar tidak ketahuan jika dia dari tenda.
Dia tidak mau hanya karena melindungi dirinya,, Teman-temannya menjadi korban keegoisan nya.
"Chaca Kakak hukum.."seru Raka.
"Ke_kenapa...??"
"Chaca gak ijin.."
Chaca menghela nafasnya.Dia memang tidak ijin tadi.Semua murid baru mulai tegang melihat temannya akan di hukum oleh Kak Raka yang terlihat dingin Itu.
"Baik .Chaca terima hukuman nya.."ucap Chaca pasrah.
"Rayu Kakak...!!!"titah Raka
"A_apa...???"
"Rayu Kakak biar gak marah lagi sama Chaca.."
Semua anak perempuan mulai gigit jari..
"*Gue juga mau...!!!"
"Dengan senang hati gue bikin kesalahan kalo hukuman nya kayak gitu.."
"Gue mau tukeran posisi sama Loe Cha*..."
Teman-teman Raka terlihat menahan tawanya di belakang layar.
Candra mendekati Chaca dan memberikan mic untuk nya.
"Semangat Chaca.."Ucap Candra sambil mengerlingkan matanya.
"Apa gak ada yang lain kak..,???"
"Gak..."
"Tapi...."
"Chaca udah punya pacar...???"tanya Candra menengahi.
Chaca menggeleng kan kepalanya.
"Kalo Chaca gak mau ngerayu Kak Raka.Gimana kalo Chaca nembak Kak Raka..??"goda Candra
Chaca melebarkan matanya..
"Gak...!!!Chaca gak mau.. Kak Raka horor..."
Raka melotot kesal.Chaca yang sadar akan ucapan nya buru-buru menutup mulutnya dengan telapak tangan.
Teman-teman Raka tertawa terpingkal-pingkal karena baru kali ini ada yang begitu jujur bicara di depan nya.
"Kakak ganti hukuman nya.. Tembak Kakak sekarang.Bilang I Love You.."ucap Raka kesal.
"Koq gitu Kak.."protes Chaca.
"Siapa suruh ngatain Kakak.."
Semua penonton teriak histeris .Chaca memandang teman-teman nya yang mengepalkan tangannya keatas memberi semangat.
Chaca menghela nafasnya dan mendekati Raka..
"Kak...I Love You.."ucap Chaca..
"Kyaaaa...."histeris penonton.
Candra menyilang kan tangan nya keatas
meminta semua untuk diam.
"Ulangi..!!!!"seru Raka
"Gak mau..."
"Ulangi Chaca...!!!"
"Kak Raka yang ganteng..I Love You..."
"Gak tulus..!!"
Chaca menggeram kesal.Dia memberi kan mic nya pada Candra.Dan menakup kedua pipi Raka membuat pandangan mereka bertemu.
"Kak Raka..I Love You So Much.."
Raka tersenyum.."I Love You Too Chaca..."
"Kyaaaa...."
"Suit swuiiitt..."
Semuanya berteriak histeris.Karena mereka mendengar jelas ungkapan itu karena Raka memegang mic nya di depan dadanya.
Chaca tersadar dan langsung melepaskan tangan nya dari pipi Raka.
"Baru kali ini gue liat Raka banyak bicara.Apalagi sama cewek.."seru Andra
"Loe gak tau aja.Tadi siang gue denger sendiri dia bicara lembut sama cewek itu.."sahut Reva sambil terkikik melihat temannya.
"Kayaknya kita udah punya pawang yang bisa menjinakkan Raka..."Ledek Gaby
Dania memilih pergi dari sana.Dia Terlihat tidak suka dengan pemandangan itu.Apalagi mendengar ucapan teman-teman nya yang memihak pada gadis lusuh itu.
Andhika tersenyum dan mulai masuk ke tengah di mana Raka dan Chaca berada.Dia menarik tangan Chaca.
"Dia milik gue.."seru Dhika dengan wajah dingin nya.
Raka mengerutkan keningnya.Sedang Candra dan yang lain mulai was-was.
"Eh...Dhika...."
Andhika mengangkat tangan membuat Candra terdiam.Candra hanya bermaksud menjelaskan jika semua ini hanya bercanda.Tapi seperti nya Andhika menganggap ini sungguhan.
Raka menarik kembali tangan Chaca hingga terlepas dari Andhika dan menyembunyikan di belakang tubuhnya.
"Dia miliki gue ..Kita baru aja jadian.Loe gak ada hak bilang kayak gitu.."
Semua terlihat bingung.Bukan nya ini hanya permainan..??Tapi kenapa seperti nyata..??
"Kalo gitu biar Chaca yang pilih.Mau sama Loe apa gue..??"
"Dia cuma punya satu pilihan.Yaitu Gue.. Bukan kah baru saja di bilang kalau dia cinta sama gue ..??Jadi malam ini gue umumin.Gue dan Chaca resmi pacaran.."seru Raka
Chaca nampak bingung.."Kak....!!!"
"Diem..!!!"
Andhika tersenyum simpul dan menepuk pundak Raka..
"Selamat ya.. Akhirnya kalian jadian.."
Semua kembali berteriak histeris..Apa ini nyata..??? Begitu pemikiran mereka.Sedang teman-teman Andhika nampak bernafas lega.Ternyata Andhika hanya Ingin Raka benar-benar jadian sama Chaca...
"Kak...Ini bo'ongan kan..??"Tanya Chaca..
"Gak.. Malam ini kita resmi jadian.."Jawab Raka
"Tapi Chaca....!!!"
"Gak ada penolakan... Dhika juga udah kasih restu ke kita.."Chaca masih terlihat bingung dan saat dia akan kembali protes tiba-tiba terdengar lantunan musik...
Raka yang masih menggenggam tangan Chaca mulai menyanyi kan lagu sambil terus menatap nya.
Di sini Kau dan Aku
Terbiasa bersama
Menjalani kasih sayang
Bahagia ku dengan mu.
Chaca yang juga menatap Raka mulai menyanyi lirik lagu nya
*Pernahkah kau menguntai
Hari paling Indah
Ku ukir nama kita berdua
Disini surga kita
Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin
Tak akan pernah
Sayang ku akan hilang*.
If you love somebody
Could we be this strong
I Wil fight to win
Our love Wil conquerall
Wouldn't reach my love
even just one night
our love
Wil stay on my heart
My Heart
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments