Chaca masih terlihat bingung.Begitu mereka selesai membawakan sebuah lagu, Raka membawa Chaca menjauh dari lapangan dengan tangan yang masih ada di genggaman nya.
"Kak .. Kita mau kemana..??"tanya Chaca
"Ikut aja..!!!"
"Tapi kita kan gak boleh keluar dari area sekolah Kak.."ucap Chaca yang saat ini berada di parkiran motor.
"Kakak udah ijin ..."Raka mengeluarkan motor sport milik Andhika.
"Ini...."
"Kakak pinjem Dhika.. Ayo naik..!!"
"Tapi nanti kalau...."
"Naik Chaca...."sahut Raka
Chaca Hanya bisa menghela nafasnya.Dia naik di jok belakang.Kedua tangan nya di tarik oleh Raka agar mau memeluk nya.
"Pegangan Cha..."
"Iya..Tapi gak gini Kak.."Chaca menarik tangan nya yang di pegang Raka.Tapi pemuda itu memasukkan tangan Chaca ke dalam saku jaketnya.
"Dingin..."seru Raka beralasan.
Chaca hanya pasrah dan memeluk perut pria itu saat motor mulai melaju.
"Kita mau kemana sih Kak...??"tanya Chaca
"Nanti juga tahu.."
Tak berapa lama mereka sampai di sebuah danau.Raka memarkir kan motor nya dan mengajak Chaca ke tepi danau.
"Danau...???"tanya Chaca
Raka mengangguk.."Kalau Kakak lagi sedih, Kakak pasti kesini.."
Chaca memiringkan kepalanya.."Kakak bisa sedih juga..??"Ledek Chaca.
Rak berdecak kesal..
"Kakak cuma manusia biasa Cha..."
Chaca terkikik membuat Raka terhipnotis melihat Chaca yang tersenyum..
"Cantik.."
"Kakak sering kesini..?"tanya Chaca membuat Raka tersadar dari lamunannya.
"Dulu ... !!!kalau Kakak sedih Kakak akan kesini."
"Kakak menangis di sini..??"
Raka menggelengkan kepalanya..
"Terakhir Kakak menangis waktu kepergian Kakek.Setelah itu Kakak tidak pernah menangis lagi.Dari pada waktu Kakak habis buat menangis mending Kakak kesini..Kakak akan teriak sekencang-kencang nya dan hati Kakak akan sedikit lega.."
Chaca melihat sekitar danau.Ada beberapa orang yang juga berada di sana..
"Kakak gak takut di katain gila teriak-teriak disini..??"
"Chaca liat disana..??"Chaca mengikuti arah telunjuk Raka..
"Itu rel kereta api..???''
Raka mengangguk..
"Itu jembatan layang rel kereta api..Kakak teriak bersamaan dengan kereta yang melintas.Jadi suara Kakak tersamar kan dengan suara kereta api.."
Chaca hanya ber oh ria..
"Chaca mau coba..?? Seharusnya masih ada kereta yang melintas hari ini.."seru Raka sambil melihat jam tangannya.
"Malam-malam gini mana ada kereta lewat Kak.."kekeh Chaca.
Dan benar saja.Tak berselang lama terdengar suara kereta api yang melintas.Raka menggenggam tangan Chaca dan mengajak nya untuk berteriak bersama.
"Chaca siap..???"
Chaca mengangguk dan kemudian mereka berteriak bersama.
"Aaaaaarrrrrgggghhhh......."
"Kkkyyyaaaaaaaaa......"
Chaca memegang dadanya setelah berteriak.
"Bagaimana...??"
"Iya Kak.. Rasanya hati Chaca jadi sedikit lega.."Chaca memejamkan mata dan merentangkan kedua tangannya.Bisa ia rasakan hembusan angin yang menerpa tubuhnya.
Raka lagi-lagi mematung melihat Chaca.Dia mendekat dan memeluk Chaca dari belakang..
"Kak...??"Sentak Chaca
"Sebentar saja Cha.."Seru Raka yang meletakkan dagunya di bahu gadis itu.Dia memejamkan mata menghirup harum khas tubuh Chaca.
"Kakek...Raka menemukan rumah Ternyaman Untuk Pulang.Hanya dia yang bisa bikin hati Raka hangat Kek..."
"Kak...???"
"hmm..."
"Soal yang tadi..."
Raka membuka matanya.."Kakak serius.."
"Tapi Chaca...."
"Kita jalani dulu saja..."sahut Raka.
Chaca menghela nafas panjang lalu terdengar dering telepon milik Raka.
Raka menjawab telepon tanpa melepas pelukannya..
"........"
"hmm..."
Raka memasukkan kembali ponsel nya kedalam saku celananya.
"Ayo.."Ajak Raka menggenggam tangan Chaca
"Kemana...??"
"Balik..."
Chaca kembali menghela nafasnya..
"Kumat lagi.."Gumam Chaca yang masih terdengar oleh Raka.
"Apa...???"
"Tadi ngomong panjang lebar sekarang balik lagi kayak sebelumnya..Pelit.."gerutu Chaca
Raka tersenyum dan mengacak rambut Chaca..
"Kakak gini cuma sama Chaca.."
"Yang mana..?? yang murah apa yang mahal..??"
"Dua-duanya.."
Chaca mencabik kesal.Dia duduk di jok belakang dan langsung memeluk tubuh Raka.
Raka menyalakan mesin motor nya sambil melirik tangan Chaca yang melingkar di perut nya.Dia tersenyum senang dan mulai menjalankan motor nya.
Di sepanjang perjalanan, mereka terdiam.Chaca menyandarkan kepalanya di punggung pria itu.
"Entah mengapa Chaca nyaman seperti ini..Kak Raka adalah orang pertama yang bisa bikin Chaca nyaman selain keluarga Chaca.."
Tanpa Chaca sadari kedua tangan nya memeluk erat tubuh Raka.Seolah takut kehilangannya.
Sampai di sekolahan.Raka mengantar Chaca sampai di depan tenda gadis itu.
"Langsung tidur.."
"Iya-iya..."
Raka tersenyum dan mengecup kening Chaca.."Met malam..."
"Ma_malam..."ucap Chaca terbata
Saat Raka berlalu.Chaca memegang dadanya..
"Kenapa jantung Chaca jadi berdebar kencang kayak gini...??"Chaca menakup kedua pipi nya yang bersemu merah karena perlakuan manis dari Raka tadi.
"Tidak...!!!Chaca gak boleh kayak gini.."ucap nya menggeleng-gelengkan kepalanya.Dia masuk ke tenda dengan hati-hati agar tidak membangun kan teman-teman nya yang sudah tertidur pulas.
Chaca mulai merebahkan tubuhnya .Dia kembali teringat dengan kejadian tadi..
"Senengnya di cium mas pacar..."
"Iya.."jawab Chaca sambil tersenyum.Dia mulai tersadar dan melihat teman-temannya terkikik melihat dirinya.
"Kalian belum tidur.?"tanya Chaca
"Gimana mau tidur kalau temen kita belum di balikin sama mas pacar.."goda Alya
"Duh senengnya yang udah jadian sama Kak Raka.."
"Apaan sih Mon.."Sungut Chaca
"Jangan lupa PJ buat kita ..."seru Sivanya
"PJ apaan..??"
"Masak Loe gak tau PJ Cha..Itu Pajak Jadian.."sahut Fanesa
"Gue gak nyangka teman kita ini bisa jadian sama most wanted nya SMA Tunas Bangsa.Uhhh....Romantis banget nembak nya..."seru Indira
"Kalian salah.Kita gak jadian.Tadi itu cuma hukuman..."sangkal Chaca
"Masak sih Cha..??Tapi yang kita liat tadi itu kayak beneran lho.Apa lagi Kak Raka umumin di depan semua orang kalo kalian resmi pacaran.."ucap Syakila yang di Iya kan oleh yang lain.
"Udah ah..Chaca mau tidur.Ngantuk..Takut ntar malem gak bisa bangun buat ikut jurit malam.."Chaca sengaja menghindar agar teman-teman nya tidak membahas tentang dirinya lagi.
"Ya elah Cha... Jangan tidur dulu Napa..?? Ceritain dulu tadi Loe kemana..?? ngapain..???"
"Chaca ngantuk.. Kapan-kapan aja ceritanya.."Chaca menarik selimut sampai menutupi kepala nya.Dia tidur dengan membelakangi teman-teman nya yang juga mulai tidur kembali..
"*Apa ini Cinta..???"
"Tidak..!!!!Chaca tidak ingin bernasib sama seperti Ibu yang terlalu mengagungkan Cinta.Hingga Dia harus merasakan sakit nya dikhianati.."
"Maaf Kak*..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments