Bab 19

Di dalam sebuah cafe yang berdekatan dengan perusahaan tempat Ernan bekerja, Vanya menunggu kedatangan pria itu dengan begitu sabar. Sampai akhirnya ia mendapatkan sebuah panggilan telpon yang tak lain adalah dari Leo yang menyuruhnya untuk masuk kedalam perusahaan itu atas perintah dari Ernan.

Dengan keberaniannya Vanya pun bergegas meninggalkan cafe itu dan masuk kedalam perusahaan yang begitu besar dan terdiri dari beberapa puluh tingkat. Ia menerobos masuk meski seorang penjaga melarangnya dan mancoba menyeretnya keluar, dengan kecerdikan nya Vanya berhasil mengelabui si penjaga hingga akhirnya ia berhasil masuk dan berlari mencari ruangan Ernan.

"Siapa gadis itu? Kenapa begitu berani masuk kedalam perusahaan ini tanpa sebuah izin?"

"Entah, mungkin wanita stress yang mencari perhatian tuan Ernan."

Mendengar desas desus yang di bicarakan para karyawan itu membuat Vanya menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan menatap beberapa orang yang kini tengah memperhatikannya.

"Siapa yang bilang aku stress?" Ucap Vanya dengan raut wajah yang begitu serius.

"Aku, kenapa? Keberatan?" Sahut seorang karyawan.

"Ahh.. oke, akan ku ingat wajah mu dengan baik." Ucap Vanya dengan sebuah senyuman yang seakan ia telah merencanakan sesuatu.

Gadis itu pun kembali melangkahkan kakinya mencari ruangan Ernan, sampai akhirnya ia bertemu dengan Leo yang khusus menjemputnya.

"Hei! Ngapain kau disini? Ruangan tuan ada di lantai atas, ayo ikut." Ucap Leo.

"Waahhh... Gila! Ternyata dia tamu tuan Ernan, sampai Leo menjemputnya dengan khusus." Ucap sang karyawan.

"Hati-hati loh tadi yang ngatain dia wanita stress bisa jadi ini hari terakhir kalian kerja." Sambung karyawan yang lainnya.

Ting... Sebuah lift berhenti dan pintu pun terbuka, beberapa karyawan yang berada di lantai itu membungkukkan badannya untuk memberikan hormat pada Leo dan Vanya. Sampai akhirnya di dalam sebuah ruangan Vanya mengatur nafas nya yang hampir membludak perpaduan antara emosi dengan karyawan yang di bawah dan juga terhadap Ernan.

"Sebentar, tolong berikan aku segelas air." Ucap Vanya.

"Ini nona." Sahut Leo yang telah menyiapkan semuanya.

Vanya pun dengan cepat meneguk segelas air putih sampai habis yang menaruhnya di atas meja dengan begitu kencang.

"Ekhem... Wahai tuan Ernan yang terhormat.. bisakah anda jelaskan apa maksud semua ini?" Ucap Vanya memberikan ponselnya yang berisi sebuah berita pernikahan Ernan.

Pria itu hanya tersenyum sinis, ia sudah menduga kalau Vanya akan datang kepadanya untuk meminta sebuah penjelasan setelah membaca berita yang tersebar. Pria itu duduk bersandar pada kursinya dengan tatapan yang tak teralihkan dari gadis di hadapannya, ia manatap Vanya dari atas hingga bawah dengan senyum remeh nya.

Ernan pun berdiri dari duduknya dan menghampiri Vanya dengan jarak yang begitu dekat, ia membungkuk untuk menyeimbangkan tingginya dan dan mendekatkan wajahnya pada gadis di depannya.

Vanya menelan salivanya dengan cepat ketika melihat wajah tampan Ernan yang begitu dekat dengannya. Deg.. deg.. deg.. suara degupan jantung Vanya berdetak lebih cepat dari biasanya. "Gila, ini orang tampan bukan main.. visualnya membuat ku seperti mati rasa." Batin Vanya yang masih menatap wajah Ernan. "Aahh... Tidak tidak... Apa yang kau pikirkan Vanya!" Lanjut batinnya kembali. Gadis itu mengalihkan pandangannya dan memutar balikkan badannya hingga membelakangi Ernan.

"Kenapa dengan pernikahan ku? Apa kau keberatan?" Tanya Ernan.

Vanya kembali berbalik hingga kembali berhadapan dengan Ernan.

"Tidak, asal wanita itu bukan aku, aku sama sekali tidak keberatan."

"Satu hal lagi, gak usah PD kamu! Aku hanya ingin memastikan kalau wanita itu adalah wanita lain bukan pacar bayaran kamu yang akan di jadikan istri bayaran!" Jelas Vanya.

"Kau benar, aku akan menjadikan mu sebagai istri bayaran." Sahut Ernan menyeringai.

"Apa?!"

"Tidak! Semua itu gak akan terjadi! Aku gak mau menjadi istri bayaran kamu!"

"Lalu apa mau mu? Istri yang sesungguhnya?" Goda Ernan.

"Hoho... Sepertinya kau sungguh tertarik dengan ku tuan sampai repot-repot mau menikahi ku."

"Ahh... Apa kau telah jatuh cinta padaku? Benar begitu?" Sambung Vanya tersenyum nakal.

"Tch, jika aku benar tertarik padamu, apa yang akan kau lakukan?" Ucap Ernan menarik pinggang Vanya dalam pelukannya yang di saksikan oleh Leo.

Menyadari dengan yang pria itu lakukan Vanya menoleh ke arah Leo, sementara Leo dengan cepat ia mengalihkan pandangannya dan berpura-pura seolah tak melihat apa-apa. Gadis itu pun dengan cepat mendorong Ernan dan melepaskan lingkaran tangan di pinggangnya.

Ceklek. . . Sebuah pintu terbuka dan terlihatlah seorang wanita yang melangkah masuk ke ruangan Ernan dengan gaya yang begitu elegan. Ya, dia adalah nyonya Liu yang khusus datang untuk menemui putranya.

Ernan kembali menghampiri Vanya dan berdiri di hadapannya dengan tangan yang kembali merangkul pinggang Vanya hingga terkesan romantis diantara keduanya.

"Apa yang kau lakukan?!" Gumam Vanya.

"Apa kau gak lihat siapa yang datang? Jika dia melihat kita berjauhan kita bisa ketauan, apa kau mau kehilangan 30 juta mu?" Gumam Ernan.

"Ashh.. sial!" Desis Vanya.

"Sepertinya mama datang bukan di waktu yang tepat." Ucap nyonya Liu melihat kemesraan putranya.

Dengan cepat Vanya menggunakan kesempatan itu untuk melepaskan rangkulan Ernan, ia pun tersenyum paksa melihat nyonya Liu yang menghampirinya.

"Untuk apa mama kesini?" Tanya Ernan dengan datar.

"Tentu saja untuk mengklarifikasi pernikahan mu."

"Heuh?!" Vanya tercengang mendengar ucapan nyonya Liu yang begitu to the point.

"Katakan, siapa wanita misterius dalam berita itu? Apa itu Vanya? Atau kamu punya wanita simpanan lain?" Tanya nyonya Liu.

"Gak ada wanita simpanan!" Sahut Ernan.

"Ahh baguslah, jadi kapan kalian akan menikah?" Tanya nyonya Liu kembali.

"What? Drama macam apa ini? Mama... Help me kenapa nasib anak mu seperti ini? Terjebak dalam sandiwara yang begitu dalam hiks..." Batin Vanya.

"Maaf tante seperti nya itu semua hanya...." Ucapan Vanya terpotong ketika sebuah bibir mengecupnya secara tiba-tiba.

"Nanti kita beritahu jika waktunya sudah tiba, benar kan sayang?" Ucap Ernan melirik Vanya dengan senyuman sejuta arti.

"Hm.." Vanya hanya mengulas senyum paksa. Ingin rasanya ia menonjok Ernan yang telah mencium bibirnya dengan tiba-tiba terlebih itu di depan ibunya.

Setelah mendapatkan klarifikasi, nyonya Liu pun keluar dari ruangan itu dan membawa Leo pergi untuk memberikan ruang pada putra dan calon menantunya. Kini hanya mereka berdua yang berada dalam ruangan tertutup itu, rasa kesal yang Vanya tahan sedari tadi akhirnya ia keluarkan.

"Untuk apa kau memarahi ku?" Tanya Ernan dengan santainya seolah tak berdosa.

"Karena kau telah mencium ku secara tiba-tiba!" Sahut Vanya.

"Bukan kah kau telah bisa melakukannya?"

"Harusnya kau beruntung bisa mendapatkan ciuman seorang pria terhormat." Sahut Ernan.

"Pria terhormat yang tidak punya sopan santun, sama aja dengan pria brengsek!" Ujar Vanya.

Gadis itu melihat arloji yang melingkar di tangannya, waktu menunjukkan pukul 16.45 Vanya pun menyodorkan telapak tangannya ke hadapan Ernan dan membuat pria itu bingung sendiri.

"Aku mau pulang!" Ucap Vanya.

"Lalu?" Sahut Ernan dengan datar.

"Ongkos buat taksi nya tuan, aku gak punya uang!"

"Di tambah lagi kau telah mencuri ciuman ku dan kau harus membayar itu!" Sambung Vanya.

Pria itu pun mengeluarkan salah satu gold card nya dan menaruh di atas mejanya.

"Ambil itu sekalian gaji kamu bulan ini!" Ucap Ernan.

Tanpa berpikir panjang Vanya mengambil kartu itu dan berlari keluar sebelum Ernan berubah pikiran atau menahannya lagi.

"Lihat apa yang akan aku lakukan dengan kartu ini wahai tuan Ernan.. hahaha...." Ucap Vanya yang telah keluar dari perusahaan itu.

***

Bersambung. . .

Terpopuler

Comments

Nani Khu

Nani Khu

🤣🤣🤣😆

2021-12-21

0

Bora Ery Hedwig

Bora Ery Hedwig

suka sm karakter Vanya yg bar-bar

2021-12-07

0

Diana Lestari Purba Dasuha

Diana Lestari Purba Dasuha

bukan black card biasanya sprti itu

2021-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!