Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.

Setelah Dokter menyarankan ibu Endangsi untuk di pindahkan ke RS X, hari itu juga ibu Endangsi berangkat. Dakota hanya bisa mengantar sampai Bandara. Dia pulang dengan mata yang berkaca. Dia hanya diam membisu, walau sudah dihibur oleh Yohana.

Yohana memaklumi keadaan sahabatnya itu, bagaimanapun ini pertama kalinya dia harus berpisah dengan ibunya. Malam tiba seperti angin berhembus, Dakota tidak bisa tidur, dia memikirkan ucapan kakeknya, bahwa setelah matahari terbit dia akan bertemu dengan calon suaminya.

“Hu ... hu ... ibu ... ibu aku harus bagaimana?” tangis Dakota dibalik selimutnya. Ternyata dia sudah lama menangis.

“Srekk ....” Yohana menarik selimut Dakota.

“Beb, aku tau saat ini kamu tidak mau cerita. Tapi jika ibumu tau kamu menangis, dia tidak akan semangat menjalani pengobatannya. Menangislah sekencang-kencangnya, kenapa harus dibalik selimut” ucap Yohana memeluk tubuh Dakota.

“Aanggghh ... hiks ... Ibu ... hiks ... hiks ....” Tangis Dakota pecah dipelukan Yohana.

“Menangislah, tidak ada yang melarangmu menangis” ucap Yohana mengelus punggung sahabatnya itu.

“Huhu ... uu ... hiks ... aku ... aku akan segera menikah” ucap Dakota sambil cegukan.

“Ya, menikahlah” Yohana tetap mengelus punggung sahabatnya itu.

“Apa? Menikah?” Yohana sontak terkejut.

“Iya ... huuu ... huhu ... aku akan menikah perintah kakek misterius” jelas Dakota masih dipelukan Yohana.Yohana melepas pelukannya untuk memastikan bahwa sahabatnya itu tidak bercanda.

“Ceritalah, aku akan mendengarkan” ucap Yohana memandangi wajah Dakota lalu menyeka air mata sahabatnya dengan kedua telapak tangannya.

Dakota menceritakan bahwa dia akan menikah sesuai dengan permintaan kakek misterius. Pilihan membawa ibunya berobat ke Singapore adalah menikah dengan orang yang belum dikenalnya dan dia menceritakan bahwa ibunya juga setuju dengan keputusan kakek misterius tersebut. Yohana hanya bisa mendukung keputusan Dakota. Malam itu menjadi malam yang panjang bagi mereka.

# Sementara itu, dikediaman Reinhard.

Ibu Lena sudah mengirimkan pesan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan dengan calon istrinya. Fano menganggap bahwa mamanya hanya bercanda, seperti biasanya menjodohkannya pada orang yang bahkan tidak dikenal. Karena usianya yang sudah tidak muda lagi, mamanya sangat kerap mengirimkan perempuan tidak dikenalnya untuk mengganggunya. Permintaan mamanya kali ini pun tidak di anggapnya serius.

"Presdir mobil sudah disiapkan" ucap Naon.

“Tunggulah 15 menit lagi” perintah Fano.

“Baik Presdir” Naon melangkah meninggalkan Fano.

Ibu Lena yang melihat Naon datang kerumah padahal hari ini weekend membuatnya khawatir bahwa anaknya tidak menggubris permintaannya.

“Naon” panggil ibu Lena.

“Iya Nyonya Besar” jawab Naon menghadap ibu Lena.

“Presdirmu mau kemana hari ini?”

“Maaf Nyonya, Presdir tidak ada jadwal hari ini, Presdir hanya memerintahkan menyiapkan mobil, mungkin dia mau ke Gym” jelas Naon.

“Apakah kamu tidak diberi tahu bahwa Presdir akan menemui calon istrinya sore ini?” tanya ibu Lena.

“Sepertinya tidak Nyonya.”

“Bekerja samalah denganku untuk kali ini saja, kau bisa pergi tinggalkan kami, kalau dia mencarimu aku yang akan tanggung jawab” ucap ibu Lena tegas.

“Tapi Nyonya, saya siap perintah Presdir” sahut Naon ragu-ragu.

“Sudah aku katakan, kali ini saja, ini masalah serius. Tolong menghilang sehari ini. Aku akan tanggung jawab” tegas ibu Lena.

“Baik Nyonya ... saya undur diri” ucap Naon.

Akhirnya Naon menghilang, tidak muncul batang hitungnya sesuai perintah ibu Lena.

“Kemana si Naon bodoh ini? Nampaknya anak ini mau cari mati” pekik Fano dalam hati.

“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi” bunyi dari handphone Fano, terlihat nama kontak yang dihubungi Naon Bodoh.

“Fano, kamu mau kemana nak?” tanya ibu Lena menghampiri.

“Seperti biasa ma, kalau weekend begini aku mau olah raga” ucap Fano memerhatikan jam tangannya.

“Fano, kamu jangan lupa permintaan mama kemarin. Naon juga menyampaikannya padamukan?” ucap ibu Lena memastikan.

“Mah, kenapa bahas perjodohan lagi. Mama nggak capek? Berapa banyak perempuan yang sudah mama bayar?” tanya Fano.

“Fano, kali ini mama serius. Calon istrimu akan bertemu denganmu sore ini di Hotel A. Tolong ... jangan buat mama malu nak” pinta ibu Lena serius.

“Ma, mau kali ini atau besok yang mama bahas hanya perjodohan saja” ketus Fano.

“Kalau kamu tidak datang, mama akan bunuh diri mama sendiri” ucap ibu Lena tegas.

“Apa?” ucap Fano tak percaya, kali ini ibunya terlihat serius.

“Apa yang sudah mama sampaikan, itu yang akan terjadi. Tolong ... jangan buat mama bunuh diri” ucap ibu Lena pergi menjauh.

Mendengar ucapan ibunya. Fano yakin kalau kali ini serius. Ibu Lena tidak pernah mengungkapkan kata-kata mengancam, karena dia adalah ibu yang memberikan kebebasan pada putranya. Jika putranya menolak ibu Lena akan setuju, tapi kalau sudah megancam, Fano hanya ingat ancaman ini terjadi ketika dia diangkat menjadi Presdir dari Reinhard Group. Ingatannya masih melekat sampai sekarang.

“Anak malang, kamu hanya akan jadi bonekaku saja. Sudah seharusnya kau membalas kebaikanku” ucap Purnomo Reinhard yang tentunya papa dari Celofano Reinhard.

“Pa, aku masih muda, usiaku baru 18 tahun” ucap Fano berlutut.

“Kau sudah dibesarkan tapi tidak tau terima kasih, apa perlu aku menampari wajah ibumu agar kau sadar. Sadar kau dibesarkan untuk jadi apa” tegas Pak Purnomo.

“Tapi ... hiks ....” Air mata Fano mulai menetes.

"Aku sudah bilang jangan pernah menangis dihadapanku. Aku sudah berbaik hati megangkatmu jadi Presdir, kau pikirkanlah baik-baik” tegas Pak Purnomo mengingatkan Fano dan ibu Lena yang sedang berlutut.

“Fano, tolong menurut lah nak. Tolong bantu ibumu ini, kau dilahirkan kedunia ini untuk menjadi pemimpin Reinhard Group, tolong Fano jangan buat ibumu ini bunuh diri nak” pinta ibu Lena pada Fano dengan air matanya yang mengalir. Namun Fano menghiraukan perkataan mamanya dia pergi menghilang untuk menenangkan diri. Kabar burukpun terjadi “Halo, Tuan Muda, Nyonya Besar berada di RS, saat ini anda harus ke RS” ucap Naon. Fano melihat berita kabar hari ini dimedia sosial, Lena Laskara istri dari Pemimpin Reinhard Group masuk RS karena keracunan makanan. Ternyata ancaman ibu Lena benar-benar terjadi.

Sejak saat itu Fano belum pernah mendengar ancaman dari ibunya. Tapi kali ini benar-benar membuatnya mengepalkan tangan.

“Gadis mana yang berani membuat ibuku sampai ingin bunuh diri” batin Fano.

#Hotel A

Pertemuan yang diperintahkan oleh kakek misteriusnya di Hotel A membuat Dakota gugup, dia akan bertemu dengan calon suaminya yang sama sekali belum dia kenal. Kakek misterius dan Ibu Lena ternyata sudah lebih dulu tiba di Hotel A.

Dakota hanya berpenampilan seadanya saja bahkan penampilan masih sama culun dengan rambutnya di klabang gulung, tidak lupa dengan kaca mata tebal. Walau begitu gaun yang dipakainya memperlihatkan bentuk lekukan tubuhnya yang berisi.

“Kakek...” ucap Dakota terkejut menghampiri meja tempat duduk kakek misteriusnya. Dakota heran melihat penampilan kakeknya yang tidak memakai topi bahkan kaca mata, hanya serba hitam dan memperlihatkan rambutnya yang sudah mulai memutih.

“Duduklah cucuku” perintah kakek misterius mempersilahkan Dakota duduk di kursi kosong dekat dengannya. Sementara itu ibu Lena sontak terkejut melihat kedatangan Dakota.

“Ya ampun kenapa mirip sekali dengan almarhumah ibu Milen Admidjaya, Hampir semua bentuk milik ibu Milen waktu muda ada pada anak ini? Apa mungkin anak ini cucu Pak Admdjaya dari anak perempuannya? Tapi Pak Admidjaya hanya memiliki seorang putra yaitu almarhum Elcid Admidjaya? Hmm ... sepertinya Dakota ini memang cucunya Pak Admidjaya” gumam ibu Lena.

“Ibu Lena, perkenalkan ini cucu saya?” ucap kakek misterius membuyarkan lamuman ibu Lena.

“Oh ... ya, saya Lena Laskara” ucap ibu Lena berdiri dengan senyumnya yang menawan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Dakota.

“Nama saya Dakota Kaif tante” balas Dakota menjabat tangan ibu Lena.

“Panggil saja saya mama, saya juga nantinya menjadi ibu mertuamu” Ibu Lena tersenyum lega, ternyata calon menantunya cantik, walau terlihat culun. Ibu Lena bisa membaca raut wajah polos Dakota menandakan bahwa Dakota gadis yang baik. Namun Dakota hanya terdiam.

“Ya, sudah seharusnya dia memanggil anda dengan sebutan mama, bukan begitu Dakota?” sahut kakek misterius.

“Iya kek” jawab Dakota sedih.

“Pak Admidjaya bisa aja. Nantinya juga dia perlahan-lahan akan memanggil saya dengan sebutan mama. Mereka masih belum menikah juga” ucap ibu Lena.

“Iya Tan ... eh mama” ucap Dakota gugup..

Mendengar panggilan ibu Lena pada kakeknya masih terngiang di telinganya.

Ternyata kakek misterius selama ini yang tidak diketahui namanya oleh Dakota adalah Admidjaya. Dia mengingat kata Admidjaya menuju Admidjaya Group perusahaan properti terbesar di Indonesia.

“Admidjaya ... hmm ... jadi kakek misterius bernama Admidjaya. Apa dia orang yang sama dengan pendiri Admidjaya Group? Atau hanya namanya yang sama saja” batin Dakota.

“Kenapa Putramu belum tib ....” ucap kakek misterius terputus oleh ibu Lena.

“Fano, kamu kenapa lama sekali?” ucap ibu Lena yang berdiri menunggu putranya datang menghampiri meja mereka.

“Pak Admidjaya ... Apa kabar Pak” ucap Fano memeluk tubuh kakek misterius.

“Hehhe ... he ... kau masih berbakti pada yang lebih tua rupanya” balas kakek misterius melepas pelukan Fano.

“Fano ini Dakota Kaif, calon istrimu” ucap ibu Lena. Fano belum jelas mendengar nama Dakota.

“Apa ... calon istri, berarti dia adalah calon suamiku. Tidak ... tidak mungkin. Diakan Presdir di perusahaanku. Hah ....” batin Dakota menyembunyikan wajahnya.

“Fano?” Ucap Fano baik-baik mengulurkan tangannya.

“Dakota” Dakota mengangkat wajahnya menjabat tangan Fano.

“Kamu ... kenapa kamu?” Teriak Fano terkejut. Ketika melihat Fano terkejut, ibu Lena dan kakek misterius juga ikut heran.

“Tukedi?” ucapan ini keluar sendiri dari mulut Dakota. Semenjak keluar dari ruangan Presdir, Dakota sudah memanggil Fano dengan sebutan tukedi.

“Kenapa harus gadis jelek ini yang jadi calon istriku? Bahkan dia masih memanggilku tukedi” batin Fano kesal.

“Kenapa Fano? dia adalah calon istrimu, dia cucu dari Pak Admidjaya” jelas ibu Lena.

“Sepertinya kalian sudah saling kenal” ucap kakek misterius.

“Hah ....” Fano dan Dakota kompak mendesah menutup wajah masing-masing dengan kedua telapak tangan mereka.

Melihat tingkah mereka, dengan mantap Ibu Lena dan kakek misterius melanjutkan rencana mereka.

“Karena kalian sudah saling kenal, alangkah baiknya kita langsung diskusikan saja hari pernikahan kalian” ucap ibu Lena.

Hasil diskusi yang didapatkan mereka akan menikah seminggu lagi. Fano dan Dakota menolak, karena itu terlalu mendadak dan cepat. Karena ibu Lena yang menekan Fano membuat Fano menyerah, apa lagi Fano sangat menghormati Pak Admidjaya. Bagi Fano Admidjaya Group menjadi sahabat dari perusahaannya akan lebih baik menjalin kerjasama dari pada jadi musuh, yang ada akan merebut persaingan pasar. Fano hanya ingin hubungannya dengan Admidjaya Group tetap terjalin dengan baik. Hal ini jugalah yang membuatnya menyetujui pernikahan ini walaupun Dakota belum jelas asal-usulnya.

BERSAMBUNG.........

Hai Para Reader yang setia.😊

Mohon like dan Komentarnya untuk membangkitkan semangat dari penulis.

Semoga novel pertama saya menghibur reader semua. Terima kasih sudah mampir.🙏🌹

Terpopuler

Comments

fantasiku49

fantasiku49

bgus

2023-08-25

0

fantasiku49

fantasiku49

bagus bangett, mangatt

2023-08-25

0

Sulisayaheaisyah Sulis

Sulisayaheaisyah Sulis

waahh seru nih,,

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.Ingatan Saat SMA
2 Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3 Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4 Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5 Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6 Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7 Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8 Episode 8. Perintah Menikah
9 Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10 Episode 10. Rapat Gabungan
11 Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12 Episode 12. Wangi Mereka Sama
13 Episode 13. Menikah
14 Episode 14. Perjanjian
15 Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16 Episode 16. Cemburu
17 Episode 17. Cemburu
18 Episode 18. Salah Paham
19 Episode 19. Kemana Presdir
20 Episode 20. Pesan MP
21 Episode 21. Minta Maaf
22 Episode 22. Minta Maaf
23 Episode 23. Papa Mertua
24 Episode 24. Papa Mertua
25 Episode 25. Papa Mertua
26 Episode 26. Mengingat Kembali
27 Episode 27. Mengingat Kembali
28 Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29 Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30 Episode 30. Hubungan
31 Episode 31. Petunjuk
32 Episode 32. Khawatir
33 Episode 33. Siapa Dia
34 Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35 Episode 35. Orang Luar
36 Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37 Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38 Episode 38. Tamu Tak Diundang
39 Episode 39. Tamu Tak di Undang
40 Episode 40. Akun Palsu
41 Episode 41. Gagal Bertunangan
42 Episode 42. Cemas
43 Episode 43. Cemas
44 Episode 44. Belum Siap
45 Episode 45. Fano di Kota X
46 Episode 46. Fano di Kota X
47 Episode 47. Gosip
48 Episode 48. Gosip
49 Episode 49. Gugup
50 Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51 Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52 Episode 52. Acara Mancanegara
53 Episode 53. Acara Mancanegara
54 Episode 54. Acara Mancanegara
55 Episode 55. Acara Mancanegara
56 Episode 56. Ruangan Khusus
57 Episode 57. Demam Ringan
58 Episode 58. Demam Ringan
59 Episode 59. Mandikan Aku
60 Episode 60. Segera Mengandung
61 Episode 61. Tamu Reliance Industries
62 Episode 62. Tamu Reliance Industries
63 Episode 63. Penculikan
64 Episode 64. Penculikan
65 Episode 65. Tidak Disentuh
66 Episode 66. Pengakuan
67 Episode 67. Istirahat di Rumah
68 Episode 68. Saran Yohana
69 Episode 69. Kecewa
70 Episode 70. Sudah Baikan
71 Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72 Episode 72. Mencintaimu
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Pengumuman Author
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Episode 1.Ingatan Saat SMA
2
Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3
Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4
Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5
Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6
Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7
Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8
Episode 8. Perintah Menikah
9
Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10
Episode 10. Rapat Gabungan
11
Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12
Episode 12. Wangi Mereka Sama
13
Episode 13. Menikah
14
Episode 14. Perjanjian
15
Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16
Episode 16. Cemburu
17
Episode 17. Cemburu
18
Episode 18. Salah Paham
19
Episode 19. Kemana Presdir
20
Episode 20. Pesan MP
21
Episode 21. Minta Maaf
22
Episode 22. Minta Maaf
23
Episode 23. Papa Mertua
24
Episode 24. Papa Mertua
25
Episode 25. Papa Mertua
26
Episode 26. Mengingat Kembali
27
Episode 27. Mengingat Kembali
28
Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29
Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30
Episode 30. Hubungan
31
Episode 31. Petunjuk
32
Episode 32. Khawatir
33
Episode 33. Siapa Dia
34
Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35
Episode 35. Orang Luar
36
Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37
Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38
Episode 38. Tamu Tak Diundang
39
Episode 39. Tamu Tak di Undang
40
Episode 40. Akun Palsu
41
Episode 41. Gagal Bertunangan
42
Episode 42. Cemas
43
Episode 43. Cemas
44
Episode 44. Belum Siap
45
Episode 45. Fano di Kota X
46
Episode 46. Fano di Kota X
47
Episode 47. Gosip
48
Episode 48. Gosip
49
Episode 49. Gugup
50
Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51
Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52
Episode 52. Acara Mancanegara
53
Episode 53. Acara Mancanegara
54
Episode 54. Acara Mancanegara
55
Episode 55. Acara Mancanegara
56
Episode 56. Ruangan Khusus
57
Episode 57. Demam Ringan
58
Episode 58. Demam Ringan
59
Episode 59. Mandikan Aku
60
Episode 60. Segera Mengandung
61
Episode 61. Tamu Reliance Industries
62
Episode 62. Tamu Reliance Industries
63
Episode 63. Penculikan
64
Episode 64. Penculikan
65
Episode 65. Tidak Disentuh
66
Episode 66. Pengakuan
67
Episode 67. Istirahat di Rumah
68
Episode 68. Saran Yohana
69
Episode 69. Kecewa
70
Episode 70. Sudah Baikan
71
Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72
Episode 72. Mencintaimu
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Pengumuman Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!