Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA

“Keluarga dari Saudari Dakota?” tanya seorang Dokter keluar dari ruang ICU.

“Saya Dok” unjuk Yohana.

“Mohon maaf sebelumnya, persediaan golongan darah AB di Rumah Sakit ini tidak ada karena pemilik golongan darah ini jarang ada pemiliknya. Pasien harus transfusi darah segera”

“Apa Dok? Kenapa transfusi darah Dok?” tanya Janter.

“Pasien sebelumnya sudah pernah mengalami Anemia Gravis, dengan tekanan yang terjadi hari ini pada tubuh pasien, Hb (hemoglobin) pasien kurang dari 6. Pasien harus segera transfusi darah. Segeralah cari pendonor, batas waktu pasien 1 jam dari sekarang” Pinta Dokter.

“Baik Dok” jawab Yohana dan Janter bersamaan.

“Bagaimana ini Yo, golongan darah aku O, aku gak bisa bantu donor buat Dakota” ucap Janter pada Yohana.

“Tunggu, handphone Dakota ada dimana?” tanya Yohana.

“Ini ... kamu mau apa?” tanya Janter. Yohana mengabaikan Janter dan langsung menghubungi kakek misterius yang dikatakan oleh Dakota selama ini, tidak lama kemudian kontak kakek misterius itu muncul.

Yohana menceritakan keadaan Dakota yang membutuhkan pendonor golongan darah AB.

Tidak berapa lama kedua pemuda muncul di RS tersebut. Kedua pemuda itu memakai pakaian serba hitam dengan kaca mata hitam dan juga topi hitam. Dari penglihatan Yohana yang satu masih muda seumuran denganya, sementara yang satu sudah tua yang dia anggap sebagai kakek misterius tersebut.

Janter, Yohana dan Kakek misterius hanya menunggu diluar ruangan ICU yang menangani Dakota sementara pemuda muda itu masuk kedalam ruang ICU sebagai pendonor.

Tiga jam kemudian Dokter keluar dan mengatakan bahwa pasien sudah diselamatkan, hanya tinggal menunggu saja siuman. Medengar hal tersebut kakek misterius langsung menyeret Janter keruang tunggu tamu yang sudah tidak ada penghuni.

Yohana hanya menunggu diluar ruangan ICU. Kakek misteriuspun mengetahui kejadian yang sebenarnya saat mengintrogasi Janter.

“Halo tuan besar” jawab suara dari seberang.

“Seto, tolong selidiki kasus cucuku Dakota di Sekolahnya hari ini. Segera!” Perintah kakek misterius.

“Baik tuan besar, laksanakan” panggilan terputus.

Setelah menutup panggilan tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

“Tok ... tok ... kakek ada di dalam?” tanya suara dari luar pintu.

“Masuk ...” perintah kakek misterius lalu berdiri sudah yakin bahwa suara dari pintu luar adalah suara cucunya Haris yang selesai donor.

“Drugh ....” Suara tendangan kaki kakek misterius, membuat badan Haris terpental ke pintu.

“Kakek, aku minta maaf ini salahku, aku lalai dalam menjaga ibu dan Dakota” jawab Haris memegang perutnya.

“Plak ....” Tamparan keras mendarat diwajah Haris.

“Cucu brengsek, masih bisa minta maaf” ketus kakek misterius.

Ketika mau menampar lagi tiba-tiba Eveno menghalagi.

“Plak ....” Tamparan kedua meleset mendarat malah kepipi Eveno.

“Tuan besar, ini salah saya, pagi ini tuan muda baru sampai mengurus bisnis dari Jepang, saya baru menyampaikan kejadian kemarin, siang tadi tuan besar” jawab Eveno memohon pada kakek Haris.

“Kalau manejermu tidak bisa diandalkan, pecat saja!” sinis kakek misterius.

“Tuan besar, tolong maafkan saya” mohon Eveno menunduk bersujud.

“Kakek ini sepenuhnya salahku, aku akan bertanggung jawab untuk masalah ini” sahut Haris ikut menunduk.

“Lenyapkan orang-orang yang sudah mengganggu cucuku”

“Baik kek” jawab Haris.

“Jangan sampai ibumu mengetahui ini, dan jangan menunjukkan wajahmu pada Yohana. Bergeraklah seperti biasa” perintah kakek misterius lagi.

Setelah meluapkan kekesalannya pada cucunya. Mereka langsung menghampiri ruang ICU. Haris langsung masuk kedalam. Dia hanya bisa memandangi Dakota tanpa bicara. Namun ada penyesalan mendalam dalam dirinya. Tangannya mulai mengepal merintih merasakan sakit yang dirasakan oleh saudari kembarnya itu.

“Adikku Dakota, maaf ... ini kejadian kedua kali kamu menderita. Aku masih ingat saat-saat itu kita masih kecil, kau butuh donor darah yang banyak dan hanya aku yang bisa membantumu. Sekarang juga sama. Aku minta maaf sayang, tidak bisa jaga kamu dan ibu, lekaslah sembuh sayang. Jika semuanya sudah stabil, kita akan berkumpul bersama” Batin Haris.

###

Sudah hampir 2 minggu Dakota di Rumah Sakit. Setiap pulang sekolah Yohana selalu menjaga Dakota. Yohana tidak menceritakan kejadian di Sekolah selama 2 minggu terakhir ini, karena menurut Yohana nantinya Dakota juga bakalan tau. Hanya gurauan dan tawa yang Yohana buat agar Dakota bisa terhibur.

“Kenapa bisa ya, tiba-tiba senior Irma, Sena dan Mia tidak masuk sekolah lagi. Pemberitaan mengatakan bahwa keluarga senior Sena dan Mia bangkrut. Bahkan bang Janter juga gak masuk sekolah sejak kecelakaan yang menimpa Dakota di Sekolah dan sampai sekarang dia tidak pernah menjenguk Dakota. Bahkan saat aku singgung bang Janter pada Dakota, dia bilang jangan sebut nama abang itu lagi. Apa mereka ada kaitannya dengan kejadian ini? Lalu siapa yang dibalik ini semua? Apakah kakek misterius Dakota, hmm ...” batin Yohana.

“Beb” sahut Dakota membuyarkan lamunan Yohana.

“Eh ... ya beb” jawab Yohana.

“Aku mau minum beb” Pinta Dakota menunjuk air yang ada di meja. Saat Yohana mau melangkah, dia melihat sepertinya ada yang datang, tapi tidak segera masuk, masih diluar ruangan.

“Ini beb, oya aku keluar sebentar ya” ucap Yohana melihat Dakota mengangukkan kepala artinya iya, dia melangkah keluar meninggalkan Dakota sendiri.

“Bang Jan ...” ucap Yohana menutup mulutnya. “Kenapa diluar bang?” bisik Yohana pada Janter.

“Boleh aku masuk Yo?” tanya Janter dengan bunga mawar merah ditangannya.

“Bukannya aku gak ijinin bang, tapi dia gak mau nyinggung tentang abang” jelas Yohana.

“Aku tau Yo, tapi aku hanya sebentar aja, gak lama. Ini juga untuk yang terakhir bertemu dengannya” tutur Janter.

“Apa ....” Mata Yohana hampir keluar. “Jangan ngomong gitu dong bang” sahut Yohana lagi.

Janter hanya terdiam memandangi bunga mawar yang dia bawa.

“Karena tidak ada respon, aku merasa bersalah, mungkin mereka memang harus bicara dan keadaan Dakota juga sudah membaik” gumam Yohana.

“Bang aku rasa abang harus meluruskan kesah pahaman diantara kalian, kondisi Dakota juga sudah membaik. Aku serahkan dia bentar sama bang Janter. Oke bang ku tinggal dulu” Yohana melangkah pergi.

Lama keberanian Janter untuk masuk, awalnya dia ragu-ragu, tapi dia lihat lagi jam tangannya, tidak punya waktu yang banyak tinggal 3 jam lagi sebelum keberangkatannya.

“Kamu ...” ucap Dakota menoleh ke arah jendela. Tidak ada respon dari Janter, dia hanya berdiri mematung memegang bunga.

“Aku tidak terima tamu” ucap Dakota dingin.

“Drughhh ....” Bunyi suara kaki Janter berlutut kelantai.

“Dik Dakota tidak perlu melihat aku. Bencilah padaku. Aku hanya ingin mastiin kalau kamu baik-baik saja” Janter mulai membuka suaranya.

Tapi Dakota tidak merespon. Sunyinya semakin menyekam.

“Aku ... aku minta maaf Dakota, karena udah mencintai kamu. Kamu terluka karena keegoisanku. Benar Irma memang tunanganku, aku tidak pernah memikirkan hal itu dengan serius karena kami dijodohkan” tutur Janter.

“Cukup ... cukup aku nggak mau dengar lagi” pinta Dakota menutup telinganya. Mereka berdua terdiam.

“Ini bunga mawar merah pertamaku dan mungkin ini akan jadi yang terakhir. Maaf ... Dakota aku suka sama kamu. Kamu jangan sakit lagi, kita tidak akan bertemu lagi. Aku minta maaf mewakili Irma, Sena dan Mia” tutur Janter.

“Pergi! aku mohon kamu pergi” pinta Dakota. Dakota menutup matanya dengan tangannya. Hanya kesunyian yang datang menyelimuti ruangan itu.

“Aku tau kamu pria baik, aku tau kamu suka samaku, tapi sayangnya aku belum suka sama kamu karena kita dari keluarga yang berbeda, kamu kaya dan aku miskin. Aku hanya kecewa sama kamu, kamu sudah punya tunangan tapi masih mencoba menyukai perempuan lain” batin Dakota. Tidak terasa air matanya bercucuran.

Janter pergi meninggalkan ruangan Dakota, meninggalkan bunga mawarnya. Dia melangkah menuju ruang tunggu tamu. Sebenarnya setelah Dakota siuman besoknya Janter mengunjungi Dakota. Tapi tiba diruang tunggu dia langsung diseret oleh pria tua yang berpakaian serba hitam. Janter hanya ingat bahwa pria tua itu kakek misterius Dakota.

“Bugh ....” Suara tinju tangannya yang masih kuat mendarat di perut Janter

“Ah ....” Janter mendesah dan memegangi perutnya.

“Itu tinju saya padamu tuan Janter Sucipto. Kamu bisa melihat surat kabar hari ini bagaimana teman sekelasmu Sena dan Mia. Keluarganya sudah saya buat bangkrut” jelas pria tua misterius.

“Apa maksud kakek?” tanya Janter yang kebingungan.

“Saya tidak suka panjang lebar. Tolong kamu jaga tunanganmu Irma, dialah yang sudah mencelakai Dakota. Saya harap kamu tidak hadir lagi dihadapan Dakota, saya masih kasih keluargamu keringanan. Pergilah tinggalkan kota Malang” tegas pria tua itu.

“Apakah saya tidak bisa bertemu dengan Dakota untuk yang terakhir saja” pinta Janter.

“Itu jika kamu sudah benar-benar mau menghilang dari kota ini aku izinkan” ucap pria tua itu meninggalkan Janter.

“Sebenarnya aku udah curiga sama Irma, ternyata benar dia setega itu sama Dakota” batin Janter.

Kalau bukan mengingat hal itu, pasti saat ini Janter masih berada di samping Dakota. Berat kakinya meninggalkan Rumah Sakit. Baginya Dakota adalah cinta pertamanya. Sangat sulit rasanya untuk mengatakan selamat tinggal. Tapi jam tangannya menunjukkan jadwal penerbangannya.

“Selamat tinggal Dakota, sampai jumpa dilain waktu” batin Janter meninggalkan Rumah Sakit.

###

Minggu akhir pekan akhirnya Dakota sudah membaik. Dia juga merasa sudah ketinggalan pelajaran selama 2 minggu. Dia kembali ke rumah beserta ibunya yang sudah membaik. Ibunya memilih dirawat dirumah, karena sudah merasa menyusahkan kakek misterius yang sebenarnya ayah mertuanya. Dakota melangkah ke Sekolah dengan harapan baru namun penampilan yang berbeda. Dia mengubah penampilannya.

Karena Dakota sudah membaik, senin pagi ini tentunya Dakota akan kembali bersekolah. Seperti biasa Yohana akan menunggu Dakota di gerbang utama. Yohana selalu merasa bahwa sahabatnya itu akan datang terlambat.

Lama dia menunggu di gerbang utama sekolah hampir 30 menit, namun tidak ada tanda-tanda wajah Dakota muncul, melihat jam tanggannya sudah menunjukkan bel masuk diapun berlari menuju kelasnya.

“Sial aku terlambat, apa dia tidak masuk sekolah ya, gak mungkinkan” batin Yohana.

#Sesampainya dikelas

“Yo, kenapa terlambat beb? Aku udah nungguin kamu?” tanya Dakota yang sudah duduk dikursinya.

“Hah ... Kamu?” tanya Yohana keheranan tak percaya meletakkan tasnya di meja.

Yohana memandangi Dakota dari atas sampai bawah bola matanya mulai berputar, seragam sekolah yang kebesaran menutupi tubuh Dakota sehingga tidak ada bentuk tubuhnya yang terlihat, kaus kaki yang panjang, rambutnya di klabang mati tidak tersisa satu helai plus kacamata yang tebal.

“Iya beb, ini aku” ucap Dakota.

“Udah duduk dulu” pinta Dakota lagi.

Mereka sekelas juga sebangku. (perlu diketahui sebenarnya Yohana lebih tua setahun dari Dakota, diumur Yohana sekarang memang sepantasnya masih kelas XI. tapi Dakota berbeda pertumbuhan badanya lebih tinggi dan kepandaiannya jangan ditanya lagi. Karena badannya yang cepat tinggi guru-gurupun menerimanya masuk SD di usia 5 tahun. Jadinya mereka sekarang sekelas, Hehe ...)😊

Tunggu beb, kok bisa gini. Matamukan gak minus beb. Kacamatamu jadul dan tebal amat” Yohana memegang wajah Dakota. Yohana ragu mengatakan yang sebenarnya bahwa Dakota benar-benar culun. Apalagi semua teman di kelas mereka mulai memandangi Dakota dan tentunya bergosip. Membuat Yohana belum menerima penampilan Dakota.

“Beb, nanti istirahat ya, akan kuceritakan semuanya” pinta Dakota. Yohana mengangguk menyetujui permintaan Dakota.

Saat jam istirahat, Dakota menceritakan kejadian 2 minggu lalu sedetailnya. Ia merubah penampilannya karena perkataan Irma yang masih terngiang dikepalanya apalagi saat rambutnya yang ingin dipotong. Bagi Dakota rambut adalah mahkota wanita, kalau rambutnya sampai botak dia tidak akan bisa menari, kunci menari yang utama adalah rambut yang panjang. Memakai wiqpun akan terjatuh. Apalagi keputusannya menari ingin menyelidiki Mr. Ela. Keputusan ini dia ambil agar tidak menonjol bagi orang lain. Mendengar keputusan itu, Yohana langsung memeluk tubuh Dakota.

“Aku akan mendukung apapun keputusanmu beb, selama itu membuatmu nyaman” ucap Yohana memeluk tubuh Dakota.

“Makasih ya beb” balas Dakota.

BERSAMBUNG.............

Hai Para Reader yang setia.😊

Mohon like dan Komentarnya untuk membangkitkan semangat dari penulis.

Semoga novel pertama saya menghibur reader semua. Terima kasih sudah mampir.🙏

Terpopuler

Comments

Sulisayaheaisyah Sulis

Sulisayaheaisyah Sulis

knpa kakek tdk menunjukkan dirinya pada dakota dan ibunya,,

2023-03-03

0

pristiana

pristiana

kok rada monoton ya .....
tapi bagus critax, aku suka, aku suka ...😍😍🥰🥰👏👏

2023-02-10

0

肖鲁彦🐣🍒

肖鲁彦🐣🍒

semunguttt 😹😹😹😍

2022-07-31

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.Ingatan Saat SMA
2 Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3 Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4 Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5 Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6 Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7 Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8 Episode 8. Perintah Menikah
9 Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10 Episode 10. Rapat Gabungan
11 Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12 Episode 12. Wangi Mereka Sama
13 Episode 13. Menikah
14 Episode 14. Perjanjian
15 Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16 Episode 16. Cemburu
17 Episode 17. Cemburu
18 Episode 18. Salah Paham
19 Episode 19. Kemana Presdir
20 Episode 20. Pesan MP
21 Episode 21. Minta Maaf
22 Episode 22. Minta Maaf
23 Episode 23. Papa Mertua
24 Episode 24. Papa Mertua
25 Episode 25. Papa Mertua
26 Episode 26. Mengingat Kembali
27 Episode 27. Mengingat Kembali
28 Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29 Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30 Episode 30. Hubungan
31 Episode 31. Petunjuk
32 Episode 32. Khawatir
33 Episode 33. Siapa Dia
34 Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35 Episode 35. Orang Luar
36 Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37 Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38 Episode 38. Tamu Tak Diundang
39 Episode 39. Tamu Tak di Undang
40 Episode 40. Akun Palsu
41 Episode 41. Gagal Bertunangan
42 Episode 42. Cemas
43 Episode 43. Cemas
44 Episode 44. Belum Siap
45 Episode 45. Fano di Kota X
46 Episode 46. Fano di Kota X
47 Episode 47. Gosip
48 Episode 48. Gosip
49 Episode 49. Gugup
50 Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51 Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52 Episode 52. Acara Mancanegara
53 Episode 53. Acara Mancanegara
54 Episode 54. Acara Mancanegara
55 Episode 55. Acara Mancanegara
56 Episode 56. Ruangan Khusus
57 Episode 57. Demam Ringan
58 Episode 58. Demam Ringan
59 Episode 59. Mandikan Aku
60 Episode 60. Segera Mengandung
61 Episode 61. Tamu Reliance Industries
62 Episode 62. Tamu Reliance Industries
63 Episode 63. Penculikan
64 Episode 64. Penculikan
65 Episode 65. Tidak Disentuh
66 Episode 66. Pengakuan
67 Episode 67. Istirahat di Rumah
68 Episode 68. Saran Yohana
69 Episode 69. Kecewa
70 Episode 70. Sudah Baikan
71 Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72 Episode 72. Mencintaimu
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Pengumuman Author
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Episode 1.Ingatan Saat SMA
2
Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3
Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4
Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5
Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6
Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7
Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8
Episode 8. Perintah Menikah
9
Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10
Episode 10. Rapat Gabungan
11
Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12
Episode 12. Wangi Mereka Sama
13
Episode 13. Menikah
14
Episode 14. Perjanjian
15
Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16
Episode 16. Cemburu
17
Episode 17. Cemburu
18
Episode 18. Salah Paham
19
Episode 19. Kemana Presdir
20
Episode 20. Pesan MP
21
Episode 21. Minta Maaf
22
Episode 22. Minta Maaf
23
Episode 23. Papa Mertua
24
Episode 24. Papa Mertua
25
Episode 25. Papa Mertua
26
Episode 26. Mengingat Kembali
27
Episode 27. Mengingat Kembali
28
Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29
Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30
Episode 30. Hubungan
31
Episode 31. Petunjuk
32
Episode 32. Khawatir
33
Episode 33. Siapa Dia
34
Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35
Episode 35. Orang Luar
36
Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37
Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38
Episode 38. Tamu Tak Diundang
39
Episode 39. Tamu Tak di Undang
40
Episode 40. Akun Palsu
41
Episode 41. Gagal Bertunangan
42
Episode 42. Cemas
43
Episode 43. Cemas
44
Episode 44. Belum Siap
45
Episode 45. Fano di Kota X
46
Episode 46. Fano di Kota X
47
Episode 47. Gosip
48
Episode 48. Gosip
49
Episode 49. Gugup
50
Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51
Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52
Episode 52. Acara Mancanegara
53
Episode 53. Acara Mancanegara
54
Episode 54. Acara Mancanegara
55
Episode 55. Acara Mancanegara
56
Episode 56. Ruangan Khusus
57
Episode 57. Demam Ringan
58
Episode 58. Demam Ringan
59
Episode 59. Mandikan Aku
60
Episode 60. Segera Mengandung
61
Episode 61. Tamu Reliance Industries
62
Episode 62. Tamu Reliance Industries
63
Episode 63. Penculikan
64
Episode 64. Penculikan
65
Episode 65. Tidak Disentuh
66
Episode 66. Pengakuan
67
Episode 67. Istirahat di Rumah
68
Episode 68. Saran Yohana
69
Episode 69. Kecewa
70
Episode 70. Sudah Baikan
71
Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72
Episode 72. Mencintaimu
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Pengumuman Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!